That Day I Became A Daughter Of The Demon Lord
"Tuan Putri Felice, aaahn~"
Aku membuka mulut, sedetik kemudian rasa manis susu mulai memenuhi mulut serta kerongkonganku. Bibir mungilku sibuk menghisap ujung botol bayi berisi susu. Tubuh kecilku terasa sangat nyaman di dalam gendongannya. Terlalu nyaman, hingga aku mengabaikan sekitarku yang mulai penuh oleh pelayan wanita yang ingin mencoba menggendong tubuh mungilku.
Underworld, sebuah game bertema petualangan dengan misi utama mengalahkan Raja Iblis dan membawa kedamaian untuk seluruh rakyat. Ini adalah game yang paling populer di bumi saat ini. Aku juga memainkan game itu tentunya, bahkan telah mengalahkan bos terakhirnya, Edgar.
Namun di suatu hari yang mendung, terjadi gempa bumi di kawasan Shinjuku, Jepang, yang membuat sebuah game center roboh. Tragedi itu memakan satu korban jiwa seorang gadis berusia 19 tahun. Gadis itu berusaha menyelamatkan seorang anak kecil yang terjebak di dalam bangunan. Gadis 19 tahun itu memang berhasil menyelamatkan si anak kecil, namun tidak dengan dirinya sendiri. Terjadi sebuah gempa susulan yang mengakibatkan bangunan itu runtuh total. Gadis itu mati terhimpit puing-puing reruntuhan. Tebak siapa gadis itu? Yap, itu aku.
"Harusnya kau mati 63 tahun 21 hari lagi, tapi kau malah menyelamatkan anak kecil itu dan mati terkena reruntuhan bangunan. Sebagai apresiasi, kau akan diberikan kesempatan kedua untuk menikmati hidupmu sebelum dikirim ke nirwana."
Karena mati sebelum ajal yang dituliskan, Tuhan memberikan kesempatan kedua untuk menikmati hidup padaku dengan menjadikanku putri seorang raja iblis yang kejam di dalam game. Bukan hanya kejam pada musuhnya, tapi ia juga sangat kejam pada keluarganya.
Edgar Sair El Lucifer, dengan kejam membunuh ayahnya, Adelt Sair El Lucifer, demi mendapatkan tahta Kerajaan Acacia. Edgar juga membunuh sepupunya, Brandon Sair El Lucifer, dan menggantung mayatnya sebagai pelajaran untuk orang-orang yang berani menentangnya. Tidak sampai di sana, Edgar juga membunuh gadis-gadis yang pernah ia hamili beserta anak yang dikandungnya.
Entah bagaimana ibuku berhasil menyembunyikan kehamilannya dan berhasil melahirkanku. Namun ibu meninggal saat aku dilahirkan dan aku diserahkan pada Edgar. Sebuah mukjizat Edgar membiarkanku hidup dan dirawat oleh pelayan di istana selir. Namun di dalam plot game, aku akan dibunuh oleh Edgar agar Raja Iblis itu mendapatkan kekuatan tambahan.
"Baiklah, sekarang ayo tidur."
Wanita berambut pirang ini bernama Lexy, salahsatu pengasuhku. Sifatnya benar-benar keibuan. Sering mengajakku mengobrol dengan bahasa bayi yang terlihat sangat menjijikan. Aku mengerti ucapannya, percayalah. Tapi jangan berharap banyak bayi berumur dua bulan ini dapat membalas ucapanmu dengan lancar.
Lexy meletakkanku di dalam keranjang bayi yang dapat berayun saat digerakkan. Cara kerjanya persis seperti ayunan. Tapi percayalah, diayun dengan tangan rasanya berjuta kali lebih nyaman daripada berayun di sini.
Rasa mengantuk tak kunjung datang. Mungkin karena saat di bumi aku tidak pernah tidur secepat ini. Aku selalu tidur lewat tengah malam untuk menyelesaikan berbagai tugas kuliah dan bermain game online. Lexy tampak sudah lelah mengayunkan ranjangku. Untuk menghargai usahanya, aku memilih untuk pura-pura tidur.
Ranjangku perlahan berhenti berayun, disusul suara langkah kaki yang perlahan mendekat. Ingin rasanya mengintip sosok siapa yang mendekat, namun aku harus tetap pura-pura terlelap. Aku akan menyusahkan Lexy.
"Apa Tuan Putri sudah tidur?"
Suara laki-laki! Siapa dia?! Kenapa ada laki-laki yang dibolehkan masuk ke istana selir selain Edgar?!
"Sudah. Putri Felice baru saja tidur."
Suara Lexy terdengar sangat lembut. Ia menjaga suaranya agar tidak membangunkanku.
"Yang Mulia akan ke sini besok."
Apa? Apa katanya?! Yang Mulia?! Edgar?!
"Benarkah?"
Apa-apaan suara bahagia itu? Apa kau tidak tau dia membunuh wanita yang telah dihamilinya dengan tangannya sendiri? Dia juga akan membunuhku dalam waktu dekat!
"Aku berhasil membujuk Yang Mulia. Ia setuju akan datang untuk melihat Putri Felice."
"Sebuah kabar yang baik. Sejak dilahirkan tuan putri hanya terbiasa dengan wajahku dan wajah Lilya. Aku khawatir jika dia tidak melihat wajah ayahnya dalam waktu dekat, dia tidak akan terbiasa dengan kehadiran Yang Mulia."
Aku tidak sudi melihatnya! Aku belum mau mati!
"Besok aku akan datang lagi. Jaga dirimu."
"Hmm."
Suara langkah kaki kembali terdengar. Kali ini suara itu menjauh, kemudian menghilang diikuti oleh suara pintu yang perlahan menutup.
"Saya berharap tuan putri dapat segera terbiasa dengan wajah Yang Mulia Edgar."
Sebuah sentuhan lembut mendarat di kepalaku. Sangat lembut. Ia menjaga agar aku tidak terbangun karena sentuhannya. Lexy benar-benar sosok ibu yang sempurna.
Tidak lama kemudian sentuhan itu menghilang, diikuti suara langkah kaki yang perlahan menjauh dan menghilang.
- ~~~ -
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
:)
Bolehkah saya sedikit mengganggu saya, dapatkah saya melihat Anda mengatur grup obrolan sehingga saya dapat membelinya lagi atau melamar admin
2020-10-06
1
Ritasilviya
wooooo seru ceritanya lanjut thor????
2020-08-26
3
... Grenn Girls ... 💚
baru jumpa karya nie ✌️✌️✌️
2020-08-19
5