KEHORMATAN YANG TERJUAL

KEHORMATAN YANG TERJUAL

Awal Mula

Sang surya kini kian terik. Bagi semua penduduk yang tinggal di negeri sakura, musim panas merupakan musim yang menyenangkan. Mereka bermain, menyalakan kembang api, mengadakan festival atau event, menonton film horor, bersiap untuk musim taifu, atau banyak hal lainnya.

Beberapa yang lainnya juga memilih untuk fokus bekerja dan mendapatkan uang. Sama seperti halnya gadis cantik nan bertubuh ramping bernama Eleanor Ishikawa, memutuskan untuk tetap bekerja dengan sepenuh hati. Namun, semangat gadis muda itu harus terusik mendengar berita buruk tentang sang mama.

Saat ini wajah Eleanor tampak sangat pucat dan penuh keterkejutan. Ia hampir saja menjatuhkan ponsel yang digenggamnya.

“Apa?" pekik Eleanor. “Bagaimana bisa Mommy masuk rumah sakit?” tanyanya lagi, kali ini dengan suara yang lebih kecil.

Dari seberang telepon pihak rumah sakit menjelaskan pada Eleanor. Usai mendengar itu, gadis berdarah campuran Amerika Jepang mengembuskan napasnya pelan.

“Baiklah, terima kasih, aku akan segera ke sana. Aku titip Mommy-ku dulu, sebentar lagi aku datang,” ucap Eleanor kemudian menutup sambungan telepon.

Eleanor lantas pergi menemui manajer restoran tempatnya bekerja. Ia menjelaskan keadaan yang sebenarnya jika sang mama masuk rumah sakit dan mau tidak mau ia harus ke sana sebab kondisi mamanya cukup mengkhawatirkan.

Sang manajer mengerti, ia pun memperbolehkan Eleanor untuk pulang lebih dahulu.

"Pergilah! Jika urusanmu sudah selesai, boleh kembali lagi ke sini." Pak Tamada mempersilakan Eleanor meninggalkan restoran.

Usai mendapatkan izin, gadis berusia dua puluh tiga tahun itu pun lantas bergegas mengganti pakaian dan pergi ke rumah sakit.

“Mom, tunggu aku. Aku akan segera sampai,” gumam Eleanor.

Eleanor berlari kencang menuju rumah sakit tempat mamanya dirawat, ia tidak memiliki kendaraan apa pun. Ia pun tidak mau memakai uangnya hanya untuk memesan taksi sehingga memutuskan menaiki kendaraan umum saja agar bisa cepat sampai tujuan.

Tiga puluh lima menit waktu yang Eleanor tempuh untuk sampai di rumah sakit. Ia bergegas masuk dan menghubungi resepsionis untuk bertanya di mana sang mama dirawat.

“Masih ada di IGD ditangani oleh dokter. Silakan lewat ke sebelah sana, lurus saja di belokan ke empat itulah IGD,” jelas wanita berseragam itu.

“Terima kasih." Eleanor tetap mengucap terima kasih meski dirinya sudah hapal betul tata letak bangunan ini karena ini kali ketiga sang mama dilarikan ke rumah sakit yang sama.

Eleanor mengikuti instruksi dari sang resepsionis dan akhirnya sampai di ruang IGD, dapat gadis itu lihat sang mama dalam keadaan memprihatinkan.

Dokter yang menyadari kedatangan Eleanor pun mendekatinya. "Nona Eleanor."

Eleanor yang melihat itu juga langsung menghampiri dokter dan bertanya, “Bagaimana keadaan Mommy saya, Dok?”

“Keadaannya sangat buruk. Mari, saya jelaskan sedikit tentang kondisi ibumu saat ini,” ajak Dokter Raiden. Ia mengajak Eleanor duduk di kursi yang berada di IGD tersebut.

“Begini Nona Eleanor, dengan berat hati saya harus menyampaikan kabar buruk tentang Nyonya Florance. Kondisi jantung beliau sudah sangat buruk dan tidak dapat bertahan dalam waktu yang lama. Kami, dari pihak rumah sakit menyarankan untuk melakukan operasi transplantasi jantung secepatnya,” jelas sang dokter.

Eleanor terkejut bukan main mendengar kabar tersebut. Terlebih sang dokter menambahkan kalau operasinya harus dilaksanakan sesegera mungkin dikarenakan kondisi jantung Florance terlalu berbahaya jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama.

“Kira-kira biaya operasinya berapa, ya Dok?” tanya Eleanor.

“Sekitar 80 sampai 200 juta¥,” jawab dokter tersebut. Sejujurnya Raiden berat memberitahu Eleanor terkait biaya operasi, tetapi tak ada pilihan lain selain memberitahunya.

Eleanor semakin syok dengan angka yang disebutkan oleh sang dokter, itu bukanlah uang kecil. Eleanor bingung, bagaimana ia mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu singkat?

Ia tidak punya siapa-siapa. Jika meminjam pada seseorang, siapa yang akan memberinya pinjaman? Uang yang ia butuhkan sangatlah banyak. Kepala Eleanor seketika pusing dan terasa hampir pecah.

“Bagaimana jika tidak melakukan operasi, Dok? Berapa lama Mommy akan bertahan?” tanya Eleanor. Bukan maksud tega atau bagaimana, Eleanor hanya ingin mempertimbangkan, sekiranya bisa ditunda maka ia akan mencari uang dengan giat agar sang mama bisa dapat segera dioperasi secepat mungkin.

“Jika kamu tidak mengizinkan dilakukannya tindakkan operasi pada Nyonya Florance, maka dapat saya katakan harapan hidupnya tidaklah lama, sekitar enam bulan saja,” pungkas Raiden.

Eleanor semakin terpukul mendengar hal tersebut, apa yang harus ia lakukan saat ini?

Mommy tidak boleh pergi!

“Dok, saya minta waktu sebentar untuk mencari uang. Setelah itu baru kita rencanakan tindakan operasi pada Mommy saya."

“Baik Nona. Saya tunggu kabar baiknya." Dokter Raiden menepuk pelan pundak Eleanor sebelum meninggalkan gadis itu.

Eleanor termenung sebentar di sana lalu mendekati tubuh mamanya yang kini dipasangi infus. “Aku harus bagaimana?” gumamnya lirih. Tanpa terasa satu tetes air mata membasahi pipi.

“Tidak usah pedulikan Mommy, Sweetheart.” Suara itu membuat pandangan Eleanor beralih. Wajah pucat itu tengah menatap Eleanor dengan senyuman tipis.

“Mommy sudah siuman? Sebentar, aku panggilkan Dokter dulu,” kata Eleanor yang hendak pergi. Akan tetapi, tangannya dicekal oleh Nyonya Florance. Wanita tua itu menggelengkan kepalanya.

“Ada apa, Mom? Apa ada yang sakit?” tanya Eleanor risau.

“Mommy tidak apa-apa. Mommy sudah mendengar apa yang Dokter Raiden sampaikan padamu,” jawab Nyonya Florance seketika membuat Eleanor menegang.

“Mommy su–sudah siuman daritadi?” tanya Eleanor menatap sang mama cengo.

“Iya, mommy sudah dengar semuanya,” imbuh Nyonya Florance.

Eleanor memegang tangan sang mama lalu mengecup punggung tangannya seraya berkata, “Mommy tenang saja, aku pasti mendapat uang untuk Mommy operasi.” Eleanor tersenyum dan meyakinkan Nyonya Florance, tetapi wanita itu justru kembali menggelengkan kepalanya.

“Tidak usah. Mommy hanya akan menambah bebanmu di kemudian hari. Jika memang mommy tidak bisa bertahan lama maka biarlah. Tidak usah repot-repot mencari biaya hanya untuk operasi mommy. Lebih baik uangnya kamu simpan untuk biaya hidupmu,” timpal Nyonya Florance. Dirinya tidak mau menyusahkan anak semata wayangnya itu. Selama ini sudah cukup dirinya membebani Eleanor dengan penyakitnya.

Nyonya Florance hanya bisa pasrah. Jika memang harus mati maka tak apa, karena itu sudah ketetapan Yang Maha kuasa. Toh anaknya hanya seorang pramusaji, tidaklah mungkin baginya mencari uang sebanyak itu hanya dalam kurun waktu maksimal satu bulan.

“Sudah, Mommy tenang saja. Aku bisa mencarinya. Lagi pula Mommy sama sekali tidak merepotkan sebab ini sudah menjadi kewajibanku sebagai seorang anak. Jasa Mommy kepadaku banyak dan tidak bisa aku balas dengan apa pun. Jadi, izinkan aku berbakti kepadamu sekali saja," ungkap Eleanor. Bibir gadis itu gemetar ketika mengucap kalimat terakhir.

“Mungkin ini cara Tuhan supaya aku bisa membayar semua jasa Mommy dan melihat senyuman bahagia di wajahmu. Lebih baik sekarang Mommy istirahat agar lekas sembuh,” ujar Eleanor menarik selimut hingga sebatas dada.

“Tapi Sweetheart, 200 juta ¥ bukan uang yang sedikit. Dari mana kamu mendapatkan uang itu?” kilah Nyonya Florance.

Eleanor mengela napas. “Mommy, aku berjanji akan mencari uang sebanyak mungkin untuk pengobatanmu. Jangan mengkhawatirkan aku, oke? Sekarang yang harus Mommy lakukan adalah fokus terhadap kesehatan. Selanjutnya serahkan kepadaku biar aku sendiri yang memikirkan jalan keluar dari masalah ini,” balas Eleanor tak mau disanggah.

Meskipun dalam hati sebenarnya Eleanor bingung harus mencari ke mana uang sebanyak itu, tetapi ia tak pantang menyerah. Ia akan berusaha semampunya demi menyelamatkan nyawa Nyonya Florance.

“Aku akan berusaha mencari uang itu. Sekalipun harus kukorbankan nyawa ini, aku rela asalkan Mommy sembuh dan dapat dioperasi," ucap Eleanor lirih seraya menatap mamanya yang perlahan-lahan mulai terlelap di atas ranjang pasien.

...***...

Terpopuler

Comments

Pembersih Noda

Pembersih Noda

NGACO!! OPERASI TRANSPLANTASI JANTUNG DI JEPANG MANA ADA 20M¥, UDAH LEVEL PLATINUM MINIMAL RISET KEK DI GOOGLE.

2024-01-10

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

semangat Eleanor,,,

2023-11-24

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!