Sebuah Kesepakatan

"Selamat malam, Mommy. Aku datang ke sini membawa teman semasa sekolahku dulu, namanya Eleanor. Aku ajak dia ke sini karena ada hal penting yang ingin dibicarakan dengan Mommy." Mitsuko membuka percakapan ketika anak buah Shizuka Akira, sang mucikari tempatnya bekerja mempersilakan dirinya masuk ke ruangan.

Shizuka mematikan puntung rokok ke atas asbak setelah itu menatap penampilan Eleanor dari atas kepala hingga ke ujung kaki. Cantik. Itulah kesan pertama Shizuka terhadap Eleanor.

Meskipun berpenampilan sederhana, tetapi Eleanor punya daya tarik tersendiri bagi siapa saja yang melihatnya. Aura kecantikan gadis itu terpancar meski dalam pencahayaan minim sekali pun.

Diperhatikan sedemikian lekat membuat Eleanor tak percaya diri. Dia menundukan kepala seraya meremas ujung rok di atas lutut yang memperlihatkan paha putih mulus tanpa cela sedikit pun.

Masih memandangi Eleanor, Shizuka berkata, "Sebutkan nama lengkapmu dan ada keperluan apa menemuiku. Jelaskan dengan jelas karena aku tak suka bertele-tele."

Masih dengan kepala menunduk dan kedua genggaman tangan saling mencengkeram satu sama lain, Eleanor mencoba memberanikan diri menjawab pertanyaan Shizuka--sang mucikari.

"Nama saya Ishikawa Eleanor, saya meminta Mistuko menemui Anda karena ingin melamar pekerjaan sebagai wanita penghibur di klub ini. Saya sedang membutuhkan banyak uang untuk biaya operasi Mommy yang saat ini sedang dirawat di rumah sakit. Biaya yang dibutuhkan sangat banyak dan saya tidak tahu harus mencari uang sebanyak itu dari mana."

"Semua orang yang saya datangi tak bisa memberi pinjaman uang. Oleh karena itu saya putuskan mengikuti jejak Mitsuko, bekerja sebagai wanita pemuas napsu bagi para kaum lelaki. Apa ... Nyonya bisa membantu saya? Saya benar-benar sangat membutuhkan pekerjaan ini."

"Apa kamu sudah tahu resiko apa yang kamu terima jika memutuskan bekerja di sini? Kamu harus melayani pria berbeda setiap malam, memuaskan napsu mereka sampai benar-benar merasa puas. Tak jarang dari mereka bermain kasar, memukul, mencambuk, dan menampar wajahmu agar membuat gairah mereka semakin membara. Kamu sanggup menerima semua itu?"

"Penghasilan yang kamu dapat dari dunia hiburan ini memanglah banyak, tapi sebanding dengan pengorbanan yang kamu terima," imbuh Shizuka, sedikit membuka wawasan Eleanor terkait dunia malam. Jika apa yang dilihat secara kasat mata tak seindah dengan realitanya.

"I-itu ... saya ...."

Suasana tiba-tiba hening. Tidak ada tanggapan apa pun dari Eleanor. Gadis itu membayangkan dirinya menjadi budak napsu para lelaki hidung belang membuat bulu-bulu halus di tubuh berdiri seketika.

"Jika ragu, sebaiknya kamu kembali dan tidak usah menemuiku lagi. Waktuku terlalu berharga hanya untuk gadis kecil sepertimu," ujar Shizuka sedikit ketus.

Jemari lentik yang dipoles kutek merah menyala terangkat, memberi kode pada body guard yang berdiri di depan pintu untuk mendekat.

"Antarkan dia keluar. Jangan biarkan dia datang ke sini dan menemuiku lagi!" titah Shizuka tegas. Lalu meraih sebatang rokok dari wadah di atas meja. Dia mulai menyalakan korek lalu menghisap lintingan tembakau itu hingga kepulan asap putih membumbung ke angkasa.

"El, ayo tinggalkan ruangan ini. Mommy sudah mengusir kita secara halus." Mistuko mengajak Eleanor pergi meninggalkan ruangan itu untuk kembali ke kamarnya.

Eleanor bergeming, tubuhnya membeku di tempat.

"El, bangunlah! Segera tinggalkan tempat ini sebelum kesabaran Mommy habis. Mommy akan sangat menakutkan jika sedang marah," bisik Mitsuko mencoba membujuk teman masa sekolahnya itu.

Tanpa menunggu jawaban, tangan Mitsuko menarik pergelangan tangan Eleanor dengan kasar. Tak mau mati konyol di tangan anak buah Shizuka akibat menyinggung sang mucikari terkenal seantero Tokyo, Jepang.

"Lepaskan tanganku, Mitsuko! Aku masih belum selesai berbicara dengan Nyonya Shizuka." Dengan pelan Eleanor melepas tangan Mitsuko yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Tapi, El--"

"Kumohon, tunggu sebentar saja." Elanor memasang wajah memelas di hadapan Mitsuko, membuat Mitsuko tak mampu menolak permintaan temannya itu.

Eleanor bersiap mendekati meja kerja Shizuka, di waktu bersamaan dua orang pria bertubuh tinggi dan berwajah menyeramkan menghadang, menahan gadis itu untuk tidak mendekat sang boss.

"Pergilah, sebelum kupatahkan kedua kakimu itu, Nona!" ancam salah satu body guard berambut plontos.

"Saya masih belum selesai bicara dengan Nyonya Shizuka. Izinkan saya mendekatinya sekali lagi." Kedua telapak tangan Eleanor menangkup di depan dada, memohon dengan bersungguh-sungguh agar dua pria berbadan kekar itu luluh dan memperbolehkannya berhadapan lagi dengan Shizuka.

"Tidak bisa. Nyonya sudah memerintahkanmu untuk pergi. Pergilah sekarang juga!" ujar body guard yang satunya. Kali ini nada suara pria itu terdengar dingin dan sangat mengintimindasi.

Akan tetapi, bukan Eleanor namanya jika ia gentar dengan ancaman dua pria itu. Jika memang dilarang berbicara dengan Shizuka dari jarak dekat, bukankah ia masih bisa berbicara dengan suara lantang hingga wanita berusia 30 tahun itu mendengar perkataannya.

Menarik napas panjang lalu berteriak sekencang mungkin. "Nyonya Shizuka, saya bersedia menjadi anak buah Anda. Namun, saya ingin mengajukan satu syarat."

Shizuka mengernyitkan alis lalu menatap Eleanor dengan tatapan penuh tanda tanya. Tangan masih mengapit rokok di antara jari telunjuk dan jari tengahnya.

"Saya menginginkan upah yang sangat banyak untuk hari pertama bekerja sebab saat ini saya masih dalam keadaan perawan. Anggap ini sebagai kompensasi karena saya bersedia memberi kesucian pada lelaki yang tidak saya cintai. Uang yang saya dapat akan digunakan untuk biaya masuk rumah sakit dan persiapan Mommy melakukan operasi."

"Saya yakin klub ini akan semakin ramai pengunjung usai mengetahui Anda merekrut anggota baru. Mereka pasti berbondong-bondong datang ke sini memenuhi tempat usaha Anda. Bukankah itu terdengar menggiurkan, Nyonya? Usaha Anda semakin berkembang berkat kedatangan anggota baru."

Dua body guard itu bergegas menarik paksa tangan Eleanor, menyeret tubuh langsing itu meninggalkan ruangan. Kedua kaki jenjang dibungkus sepatu kets menjejak di lantai, bergerak ke sana kemari berusaha melepaskan diri dari cengkeraman dua pria bertubuh tegap.

"Nyonya Shizuka, tolong pertimbangkan tawaran saya. Saya yakin tempat usaha Anda semakin maju, tapi sebagai imbalannya tolong berikan upah yang sangat besar kepada saya. Saya janji akan bekerja dengan giat asalkan Anda memberi upah sesuai keinginan saya." Eleanor terus berteriak kencang dengan Mitsuko berjalan terseok-seok di belakangnya. Mitsuko berusah membebaskan Eleanor, tetapi kekuatannya tak sebanding dengan dua orang pria menyeramkan itu.

Hanya berjarak satu meter lagi dua body guard itu berhasil mengusir Eleanor, tetapi suara lantang Shizuka menghentikan mereka.

"Lepaskan dia!" sergah Shizuka pada anak buahnya membuat mereka segera melepaskan Eleanor begitu saja.

Ketika pergelangan tangannya terbebas, Eleanor mengusap tangannya yang mulai memerah. Akibat cengkeraman tangan kuat menyisakan ruam merah dan rasa nyeri di sekitar pergelangan tangan.

Menahan rasa sakit dengan sekuat tenaga. 'Sabar, El. Kamu harus kuat, tidak boleh terlihat lemah sedikit pun.'

Shizuka berjalan anggun ke arah Eleanor lalu mengelilingi tubuh gadis itu sambil memperhatikan sang gadis. Ada rasa tak percaya ketika Eleanor mengatakan bahwa dirinya masih perawan. Namun, ketika tatapan matanya beradu dengan Eleanor, ia dapat melihat jika gadis di hadapannya tidaklah sedang bergurau. Eleanor bersungguh-sungguh dengan ucapannya.

"Duduklah! Mari kita bicarakan masalah ini dengan serius. Mitsuko, kamu juga ke sini, temani Eleanor." Shizuka kembali ke tempatnya semula. Eleanor dan Mitsuko tersenyum lebar.

Tanpa membuang waktu, dua gadis itu mengekori Shizuka menuju kursi di tengah ruangan.

...***...

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

kalo uda terdesak harga diri juga harus tergadaikan,,,

2023-11-26

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!