Mantanku, Calon Suamiku

Mantanku, Calon Suamiku

Tresa dan Raka

"Papih, malam ini tresa mau pergi ke pesta reunian sma. Jadi minta uang yah buat beli dress nya". Pinta seorang gadis yang dengan manjanya langsung memeluk erat pergelangan tangan ayahnya.

"Aduh aduh, anak mamih ini bisa aja ngebujuk papihnya. Lagian uang bulanan yang diberikan sama papih kamu kurang tres?". Sahut seorang wanita dengan rambut yang disanggul.

Tresa hanya menyeringai. Uang bulanan yang diberikan ayahnya memang besar, hanya saja rasanya kurang kalau harus membeli dress. Apalagi malam ini ia ingin lebih menawan dari yang lainnya.

Sang ayah hanya menarik nafas sambil tersenyum, ia lalu merogoh dompetnya dan mengeluarkan kartu untuk diberikan pada tresa yang merupakan anak satu satunya.

"Yaudah ini, terserah mau belanja apa aja. Asalkan, nanti malam kamu gak boleh ganggu papih sama mamih lagi kalo lagi dikamar". Ingatkan sang ayah yang tahu betul bahwa tresa sering mengganggu waktu tidurnya bersama sang istri di malam hari.

"Siap papih!pokoknya nanti malam sepulang dari pesta tresa bakal langsung masuk kekamar sendiri, gak bakal gangguin papih sama mamih". Teriak tresa kegirangan dan menciumi kedua pipi ayah ibunya.

Tresa memang sedari kecil dimanja,karena ia anak satu satunya dari keluarga Adipati group. Sehingga semua yang diinginkan tresa pasti akan terkabulkan karena merupakan pewaris satu satunya.

Sebenarnya,tresa tak terlalu tertarik dengan warisan karena itu artinya ia juga harus bisa mengelola bisnis. Namun, dia ini bukan wanita karier. Tresa dulu pernah berangan untuk menjadi seorang model, namun rasa malasnya berhasil mengusir mimpinya sendiri.

Karena sedari kecil dimanja, tresa juga suka boros dan foya foya. Asalkan ayahnya memberikan uang bulanan padanya, maka hidupnya akan berjalan sesuai dengan keinginan nya.

Hari ini saja,tresa sudah berbelanja lebih dari 10juta hanya untuk membeli dress yang akan ia pakai malam ini ke acara reunian yang diselenggarakan di sebuah hotel dekat rumahnya.

Ia ingin malam ini paling mencolok dan menjadi tatapan semua mata. Sengaja ia memilih dress yang cukup terbuka agar terkesan lebih seksi.

"Papih mamih,aku berangkat dulu yah". Ucap tresa sembari mencium pipi kedua orangtuanya. Sang ayah maupun sang ibu takjub melihat penampilan tresa yang hari ini benar benar memukau dengan rambut pendeknya yang sebahu.

"Yaampun, anak mamih ini cantik sekali". Puji sang mamih pada tresa.

"Ya jelas dong sayang,mamihnya aja cantik sih gimana anaknya". Timbal sang ayah sembari memeluk istrinya. Tresa yang melihat hal itu merasa kesal, hampir setiap hari pemandangan ini terulang. Walaupun sudah hampir kepala 5 namun kedua orang tua tresa masih romantis dan saling mencintai.

Dari sinilah tresa mulai membayangkan hari tuanya nanti bersama sang suami yang entah siapa. Bisa saja nanti di acara reunian bertemu dengan jodoh, sehingga dengan cepat tresa pergi ketempat yang telah ditentukan dan tak berharap bahwa hari ini juga ia akan bertemu dengan mantan kekasihnya.

'kenapa harus ada si Raka sih!jadi males banget'. Batin tresa yang kini baru sampai dan disambut oleh wajah mantan kekasihnya.

Mood tresa seakan menghilang, berangkat dari rumah rautnya tampak cerah. Namun setelah sampai berubah murung hanya karena ada wajah Raka. Mantan kekasih terakhirnya sampai sekarang.

Tresa mencoba bersikap acuh dan berjalan santai melewati raka dan teman temannya. Ia hari ini hanya ingin menikmati pesta bersama teman-temannya.

Penampilan Raka tak banyak berubah, hanya saja rambut semi gondrongnya sudah dipotong cepak dan tubuhnya lebih besar dari yang dulu.

Sungguh, tresa benar benar tak berharap ia bertemu dengan Raka. Kalau tahu seperti ini mungkin ia lebih memilih untuk tak datang. Namun apalah daya, hari ini ia sudah siap dan tak mungkin kembali pulang hanya karena bertemu dengan Raka.

"Widih, si tresa masih cakep aja dia. Gak mau ajak balikan nih ka?". Tanya seorang teman pada Raka yang tengah asik meminum sebotol bir.

"Dia yang dulu ninggalin gue tanpa alasan yang jelas, gue pengen dia yang mohon ke gue buat balikan lagi". Jawab Raka sambil terus meneguk segelas bir.

Raka sebenarnya ingin tahu apa sebenarnya alasan tresa dulu pergi meninggalkan nya. Waktu itu ia benar benar kecewa karena gadis yang ia cintai justru menghilang dan meninggalkannya begitu saja.

Sedangkan kini di sisi lain, tresa tak bisa memalingkan pandangannya dari Raka. Bukan karena kagum, namun menatapnya dengan tatapan penuh kebencian.

Dimatanya, Raka adalah sesosok buaya darat yang menjelma sebagai manusia. Ia seolah tak ingat kalau dulu pernah menjalin hubungan bersama Raka selama lebih dari 3 tahun.

Tresa mulai kesal dan melampiaskan nya dengan meneguk segelas bir. Ia hari ini sudah hilang mood untuk berpesta. Yang ia lakukan hanya duduk sambil memasang raut kesal.

..

"Sial!". Teriak Raka ketika kini tubuhnya sempoyongan tak terkendali akibat minum bir terlalu banyak. Tubuhnya mulai terasa panas dan pandangannya semakin tak jelas.

Raka segera berlari ke arah lorong gelap yang tak ada orang. Ia ingin melampiaskan hasratnya.

Dengan kesal,Raka terus berjalan mencari tempat yang dingin dan serasa ingin menenggelamkan tubuhnya diatas air. Namun di tengah tengah perjalanan,samar samar Raka melihat sesosok wanita tengah berjalan ke arahnya.

Raka mencoba menyipitkan mata agar dapat melihat jelas wajah gadis yang datang mendekatinya. Dan hasilnya ternyata itu adalah tresa yang tampak sama halnya tengah sempoyongan.

Tampak ukiran senyuman diwajah Raka, ia langsung berjalan perlahan mendekat kearah wanita yang sama halnya tengah dalam pengaruh alkohol.

"Aduh sial!padahal kan tadi cuma minum dikit". Lirih tresa dan tak sadar bahwa kini di hadapannya ada Raka.

"Tres,tolong please". Lenguh Raka langsung meraih tangan tresa dan menariknya secara paksa. Raka mencoba mencari tempat sepi dan menemukan sebuah kamar yang tak terkunci.

"Tres please tolong". Bisik Raka yang membuat tresa terdiam, inikah suara pria 3 tahun lalu? Suara yang hampir setiap hari ia dengar.

Belum sempat tresa bereaksi, Raka segera membawa nya masuk kedalam kamar dan mengunci pintu rapat rapat. Sialnya, tresa yang sama halnya tengah dalam pengaruh alkohol mulai kehilangan kesadaran perlahan demi perlahan. Ia mencoba melepaskan diri namun tak kuat karena tenaga Raka lebih besar darinya.

"Raka,jangan gila ya kamu!lepasin". Lirih tresa dan mencoba melawan. Namun hal terduga terjadi ketika Raka tiba tiba mendorong keras tubuh tresa ke atas kasur kamar dan langsung menindihnya.

"Please Raka jangan…". Lenguh tresa ketika tiba tiba bibirnya berhasil di kecup oleh raka. Pada akhir nya,tresa hanya dapat merelakan hal berharga nya direnggut oleh mantan kekasih nya sendiri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!