Pernikahan paksa

Keesokan harinya.

Kring…

Bunyi weker menunjukkan pukul tujuh pagi. Tresa masih ingin menarik selimut lebih tinggi. Matanya yang masih kantuk mencoba ia buka ketika merasakan angin menerpa kening dan wajah nya yang lembut.

Dengan malas tresa membuka mata dan merasa begitu kedinginan. Ia mencoba mengedip ngedipkan matanya dan menggeseknya pelan.

"Astaga?dimana ini!". Teriak tresa ketika menyadari bahwa suasana ini bukan kamarnya yang tak lain kamar hotel. Tubuhnya kini telanjang bulat hanya ditutup oleh selimut putih besar.

Teriakan nya yang kencang berhasil membangunkan pria disamping nya yang tak lain Raka. "Aduh!siapa sih yang teriak teriak?" Lenguh Raka masih tak sadar sambil menggaruk kepalanya.

Kejutan kedua kalinya membuat tresa hampir pingsan, ia ingat sekarang kejadian semalam dimana Raka berhasil menidurinya.

"Raka!Lo breng*ek!". Tekan tresa sembari memukul punggung Raka. Ia ingin sekali menangis, namun tak boleh ia lakukan karena tak ingin terlihat lemah didepan pria yang dulu pernah menyakitinya.

Raka hanya terdiam dan terus mencoba mengingat kejadian semalam. Namun semakin mengingat, kepalanya terasa pusing dan berpikir bahwa semua ini adalah jebakan yang dilakukan oleh tresa.

"Ah ini mah kamu sengaja kan jebak aku?lagian kamu itu tres, kalau masih cinta sama aku tinggal ungkapin aja. Gak usah drama pura pura tidur bareng kaya gini". Timbal Raka dengan sombongnya merasa bahwa ia yang dirugikan.

Tresa yang mendengar hal ini mulai hilang kesabaran, bagaimana mungkin bisa Raka berkata seperti itu?padahal jelas jelas semalam yang dirugikan adalah dirinya. Dengan kesal tresa memakai kembali pakaiannya dan bergegas pergi.

Setelah kepergian tresa,Raka merasakan hal aneh. Ia kemudian melihat bekas tidur tresa yang menyimpan sebuah bercak merah tanda bahwa semalam mereka benar benar melakukannya.

Raka berpikir kembali dan mulai menyesal telah berkata demikian pada tresa. Raka mulai khawatir dan mencoba mengejar tresa yang sudah pergi entah kemana.

'ah sial!kalo gini mah udah jelas tresa gak bakal maafin gue!'. Batin Raka khawatir,ia kemudian bergegas keluar dari dalam kamar dan berharap tresa belum jauh pergi.

"Raka!mau kemana Lo?". Teriak salah satu temannya yang membuat Raka menghentikan langkahnya dan mengurungkan niatnya untuk mengejar tresa.

Raka kemudian menceritakan kejadian semalam,hal ini membuat ketiga temannya tertawa dan malah mengejeknya. "Sial Lo semua!sekarang bantuin gue buat liat rekaman cctv semalam". Ajak Raka,seketika itu ketiga temannya mulai serius dan diam diam pergi ke ruang cctv.

"Kenapa harus sembunyi sembunyi sih rak?kita kan bisa minta izin dulu sama staf nya". Bisik pelan temannya.

"Heh!gue gak mau kalau sampai ada yang lihat kejadian semalam!itu aib bagi gue sama tresa!sekarang Lo diem disini dan jagain kalo ada orang yang mau masuk". Pinta Raka pada teman temannya. Ia kemudian masuk ke dalam ruangan yang berisi beberapa komputer yang menyimpan rekaman cctv semalam.

Setelah dicari,akhirnya Raka menemukan rekaman semalam. Dimana memang benar,ia yang telah merugikan tresa bukan sebaliknya. Rasa ketakutan sekaligus khawatir menyelimuti hatinya. Ia merasa bersalah dan ingin bertanggung jawab, segera ia pergi meninggalkan ketiga temannya dan sebelum itu ia sempat menghapus terlebih dulu file rekaman semalam.

Sesampainya di rumah tresa,Raka bergegas masuk kedalam dan tak berharap bahwa ternyata kedua orang tuanya sudah ada disana dengan raut kesal.

Memang dari dulu kedua orang tua Raka dan tresa adalah sahabat dekat. Hubungan mereka sewaktu dulu sangat didukung oleh orang tua mereka,bahkan sempat beringin ingin untuk menjodohkan nya,

Namun karena suatu alasan,Raka tiba tiba pergi meninggalkan tresa begitu saja setelah kelulusan sma. Bahkan,Raka tanpa berkata apapun menempuh pendidikan keluar negri. Hal inilah yang membuat tresa kecewa dan mulai membenci Raka.

"Mah?pah?". Lenguh Raka kebingungan ketika melihat raut Pasang wajah orang tuanya dan orang tua tresa menatap kesal ke arahnya.

"Raka?jelasin sekarang sama mamah,papah dan om Harto sama Tante rika. Apa yang udah kamu lakuin sampe sampe tresa nangis kaya gini!". Tanya sang ibu sambil mengusap lembut punggung tresa yang tengah menangis.

"Ma-mamah, pah, Tante, om. Aku bisa jelasin, ja-jadi sebenarnya kemarin malam aku sama tresa itu lagi sama sama mabuk jadi ya kita kelepasan". Jelas Raka sambil menunduk, sungguh kini ia ketakutan melihat raut wajah semua orang. Tak berani ia menatap nya dan hanya sesekali menoleh kearah tresa yang terus menangis.

Harto tampak marah besar dan terus menatap kearah Raka. Ia merasa tak terima karena anak gadis satu satunya telah dinodai oleh raka.

"Liat kelakuan anak kamu Thomas, gara gara nya anak saya jadi ternoda!". Tekan Harto memarahi Tomas.

"Ini semua karena kesalahan anak kamu juga! Masih muda sudah kenal alkohol". Timbal Thomas tak terima.

Harto maupun Thomas mulai melempar kata kata ejekan. Mereka sama sama tak terima karena perbuatan sang anak yang dapat menghancurkan reputasi keluarga.

"Thomas!saya gak mau tahu,pokoknya hari ini Raka harus menikahi anak saya!". Ucap Harto yang membuat Rika dan Linda bersorak kesenangan.

"Alhamdulillah jeng,kita besanan". Sorak Linda langsung memeluk calon menantunya,tresa. Rika langsung terperanjat dan memeluk Harto.

"Pah,acaranya mau kapan?". Tanya Rika penasaran.

"Malam ini!". Jawab Harto dan Thomas bersamaan.

….

Malam harinya, Raka sudah siap dengan setelan jas hitam. Sedangkan tresa hanya mengenakan gaun putih selutut dan rambut yang disanggul. Walaupun ijab Kabul yang Raka lakukan hanya dipimpin seorang penghulu dan disaksikan oleh kedua belah pihak keluarga, namun mereka berhasil mendapat kata sah!.

Beres ijab kabul, Raka langsung mencium kening tresa. "Raka, ingat jaga tresa baik baik. Jangan sampai mamah denger kamu ngelakuin hal yang ngga ngga". Ingatkan Linda pada anak semata wayangnya.

Raka hanya mengangguk dengan wajah cemas, jujur saja ia kini ketakutan karena melihat ekspresi tresa sedari tadi hanya mengerutkan kening.

"Tresa, sekarang kamu sama Raka gih istirahat ke kamar. Mamih udah siapin sebelumnya". Pinta Rika yang mendapat anggukan dari tresa.

Walaupun pernikahan ini hanya dilakukan sesingkat mungkin, namun Raka tak menyesali nya karena di lubuk hatinya yang paling dalam masih sangat mencintai tresa.

Ia ingin sekali memberikan penjelasan kepada tresa dibalik alasan ia pergi lalu itu. Namun, tampaknya tak ada kesempatan.

"Tres? kamu marah sama aku?". Tanya Raka ketika melihat istri nya langsung merebahkan diri diatas kasur.

"Aku ngantuk,pengen tidur". Timbal tresa sambil memunggungi Raka. Jujur saja,dihati tresa kini hanya ada rasa penyesalan. Kenapa kemarin malam ia bisa sebodoh itu dan membiarkan Raka mempermalukan nya.

Raka hanya tersenyum dan ikut membaringkan tubuhnya diatas kasur. Tangannya tampak mengangkat mencoba meraih tubuh tresa. Ingin sekali ia memeluknya,namun hal ini tak bisa ia lakukan karena belum saatnya.

Terpopuler

Comments

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

pasti orang tua pingin yang terbaik untuk anaknya

2023-12-01

0

🌷Bubu.id

🌷Bubu.id

semangat nulisnya kak, bikin penasaran 💕

2023-11-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!