Satu tahun dilewati dengan tidak mudah. Viki berusaha untuk tak terlalu rajin dalam pelajarannya. Namun para guru selalu mempunyai cara untuk memberikan nilai dari tugas dadakan.
"Heh, elo kalo mo caper jangan sekolah disini. Sok sok an pake rok panjang lagi. Sok alim lo" hardik salah satu gerombolan siswi famous yang menyeret dan memepet Viki ke tembok di belakang kamar mandi.
wreeekkk...
"Jangaaann.. huhuu..." Viki menangis dan berusaha menutupi robekan rok panjang dibagian belakang yang kini menampilkan kaki mulusnya kala berjalan.
"Awas lo berani ngadu, mulut lo yang gua robek" ancamnya lantas menjambak dan membenturkan belakang kepala Viki ke tembok.
Viki menangis tergugu dan luruh ke lantai. Tak ada dalam bayangannya akan menjalani kehidupan masa SMA sesuram ini. Dia ingat saat masih SMP jika dia ingin segera masuk SMA agar bisa merasakan masa masa indah saat SMA seperti yang diceritakan orang orang jika masa masa indah sekolah adalah saat SMA.
Viki terus menangis, dia bahkan melewatkan jam pelajaran pertamanya pada semester pertama tahun ajaran baru di kelas XI.
Dia memilih kembali ke tempat tinggalnya untuk menjahit roknya setelah memotongnya sebatas betis.
Dia mencoba bertahan demi sang ibu yang sudah sangat bersusah payah untuknya.
"Sialan, kalo kek gini terus, gua gak bisa jajan. Kenapa sih tugas sekolah isinya makalah semua. Biaya nge print sama nge jilid kan mahal" gerutu seorang siswa yang terlihat melewatkan jam pertama.
Viki baru keluar dari tempat tinggalnya dan mendapati siswa itu tengah duduk di pojok kantin. Dia meliriknya sekilas lantas menunduk dan melanjutkan langkahnya menuju kelas karena jam pelajaran berikutnya akan dimulai.
"Tunggu" sergah siswa yang bernama Aslan pada name badge nya. Dia lantas melompat dan mendekati Viki.
Sontak Viki merasa takut dan langsung lari kearah kelasnya. Setelah setahun dirundung para siswi meski dia tak pernah mengusik mereka, dia tak mau jika harus dirundung juga oleh siswa yang mana tenaganya pastilah lebih kuat.
Di kelas XI ini anggotanya tak sama dengan tahun sebelumnya, dan sedikitnya Viki merasa lega karena teman pembully nya kini tak sekelas lagi dengannya.
"Ayuu, ke kantin yuk. pak cemen gak dateng palingan juga dikasih tugas" seru Ratih, si pembully langganan Viki. Mereka sudah berbeda kelas namun takdir tampak enggan memisahkan mereka.
Viki langsung memalingkan wajah dan mepet ke tembok agar Ratih tak melihatnya.
"Well well.. kamu sekelas sama si curut ternyata" Ratih yang jeli melipat kedua tangannya di dada dan meliriknya dengan sinis.
"Siapa?" tanya Ayu lantas menoleh pada arah pandangan Ratih.
"Ewww... gua sekelas sama si virus, o em jiii... bisa gatel gatel badan gue.. duuuh bisa minta pindah kelas gak yah.. males banget sekelas sama virus.." sarkas Ayu lantas segera bangkit dan menarik Ratih keluar dari kelas.
Viki hanya bisa menunduk dikatai seperti itu. Dia pikir, tak sekelas dengan Ratih akan sedikit membuat hari harinya tenang.
"Hhh.. masih 2 tahun lagi" keluhnya menggumam.
Saat bel istirahat berbunyi, Viki tak segera bangkit dan keluar kelas. Dia tak mau berdesakkan di pintu yang menyebabkan dirinya yang disalahkan lagi.
"Elo pake kaca mata tapi masih gak bisa liat, terus apa gunanya kaca mata butut elo. Dasar gak guna" Ayu menghardik seorang siswa bertubuh tambun di pintu yang berjejal para siswa siswi yang berlomba keluar kelas. Dia lantas melepas paksa kaca mata yang dipakai siswa itu dan mematahkannya menjadi 2.
krakk
Siswa itu menatap nanar kaca matanya dan memungutnya agar tak hancur karena terinjak injak.
Viki menyaksikan hal itu. Setidaknya dia tak menderita sendiri. Dia lantas merogoh saku rok nya dan mengambil plester.
"Ini, mungkin bisa membantu sementara" Viki menyodorkan plester itu agar siswa yang belum Viki ketahui namanya karena tak memakai name badge itu bisa menjadikannya solusi sementara.
Sebuah senyum manis di wajah bulatnya terukir kala menatap plester bergambar karakter kartun pororo.
VOTE NYA DUNG MAK😗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
mar
pasti rico kan? vote mendarat thor, lanjuuut😆
2023-11-06
1