"Cepetan dong udah mulai ini, aaahh... lelet amat sih. Dibilangin sewa mobil aja" gerutu Dilla yang dibonceng oleh Aslan dengan motor matic nya.
"Kamu pikir sewa mobil sport kek sewa odong odong. Enak pake motor bisa nyalip nyalip kalo macet kek gini" timpal Aslan.
"Lagian ini juga gara gara kamu sih, pake ngajak ribut tukang yang lagi ngebangun rumah depan" lanjut Aslan mengungkit kesalahan awal mereka terlambat.
"Si tukang kuli nya yang nyebelin. Masa orang mau liat liat gak boleh, malah marah marah kan kesel jadinya. Baru jadi kuli aja belagu" ketus Dilla tak mau disalahkan.
"Ya siapa yang gak bakalan marah kalo keramik yang baru dipasang, masih basah, terus kamu injek seenaknya" tukas Arsen kesal dengan argumen Dilla yang keukeuh tak mau disalahkan.
......................
"Rico.. kamu Rico kan?" sapa seorang wanita yang sedari tadi melirik kearahnya.
Rico mengangguk seraya tersenyum ramah membalas sapaannya. Kaca mata yang membingkai mata nya ia angsurkan, membuat si wanita menggigit sebelah bibirnya.
Sikap sederhana seperti itu membuat kadar ketampanannya bertambah.
"Aku Ayu, kamu inget gak? siapa sangka kamu sekarang gagah ganteng gini ya" lanjut wanita itu.
Rico kembali tersenyum lantas menjawab "Siapa yang gak inget sama salah satu siswi tercantik" ucapnya santai membuat wajah Ayu merona. Dia bahkan menyelipkan rambutnya kebelakang telinga seraya mengulum senyum.
Siapa yang tak tersanjung dipuji lelaki gagah, tampan, juga tampak kaya.
"Kamu juga yang patahin kaca mata aku waktu itu, bagaimana aku bisa lupa" lanjut Rico membuat senyum malu malu Ayu menjadi senyum getir.
"A ahh.. iya.. itu.. itu masa lalu.. aku minta maaf ya.. oh iya, kamu tau gak cewek yang duduk sendirian disana itu siapa? kok aku gak inget di sekolah kita ada yang cantik banget kek gitu" ucap Ayu dengan kikuk lantas mengalihkan percakapan dengan menunjuk kearah dimana Viki tengah duduk sendirian dengan elegannya.
"Kamu gak kenal dia?" tanya Rico dibalas gelengan kepala.
"Sayang sekali. Padahal saya berniat untuk mendektinya, tapi saya takut dia tak mau dekat dengan laki laki gendut dan item seperti saya" ucapnya menyayangkan. Namun ucapan itu tak lain adalah bentuk sindiran bagi Ayu yang menjulukinya seperti itu.
Ayu yang merasa tersindir beberapa kali pun memilih meninggalkannya sambil menggerutu kesal. Dia pikir reuni kali ini yang berbeda dari tahun tahun sebelumnya bisa membuatnya mendapatkan jodoh. Pasalnya, peserta reuni kali ini lebih banyak dari biasanya. Mungkin karena mereka tak diharuskan membayar alias gratis.
Saat tiba waktunya acara dimulai, seorang pembawa acara yang secara khusus disediakan oleh pihak EO pun membuka acara. Kata kata sambutan dan selingan candaan membuat para peserta reuni merasa terhibur. Ditambah disediakannya camilan dan minuman bagi masing masing orang membuat pujian dan rasa puas mereka semakin membanjiri ruangan megah itu.
"Tuh kan, udah keburu mulai. Eh ,kita duduk dimana nih, keknya penuh deh. Kamu sih lelet jalanin motornya, gak kebagian duduk kan" Dilla terus menggerutu. Gendang telinga Aslan sudah menebal dengan gerutuan sang istri. Diapun memilih mengabaikannya.
Saat kru penyambut peserta reuni bertanya pada Dilla mengenai identitasnya, pandangan Aslan menangkap sosok berlian diantara kerikil tengah duduk sendirian di pojok bagian belakang, sebelah kaki jenjangnya menyilang pada kaki yang lain dengan postur tegak nan elegan dengan ekspresinya yang hanya menampilkan senyum tipis.
"Aslan, ayo sini cepetan. Nanti gak kebagian snack" pekik Dilla mendesis sambil menarik sebelah tangan Aslan dengan tergesa kearah tempat duduk yang telah diatur untuk mereka.
"Siapa dia? perasaan murid SMA UTAMA gak ada yang cantik kek gitu" tanya Aslan dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
himawatidewi satyawira
lan..bsk" bawa lakban gede ato gembok ya,biar mulutnya dilla ada remnya, kasihan km lho
2024-03-08
0