Akhir Penantian Lau

Akhir Penantian Lau

1. LAKE CAFFE

Wherever you go, whatever you do

(Kemanapun kau pergi, apapun yang kau lakukan)

I will be right here waiting for you

(Aku akan tetap di sini menantimu)

Whatever it takes or how my heart breaks

(Apapun yang harus kulakukan atau betapapun

hancurnya hatiku)

I will be right here waiting for you

(Aku akan tetap di sini menantimu)

Laura tersenyum manis.. Bait terakhir from her favorite song.. entahlah Lau sangat suka lagu ini padahal termasuk lagu lawas. Dan kali ini bukan dari suara merdunya melainkan suara merdu Amel, Kareen, dan Eff. Mereka mengadakan konser ala-ala mereka di Caffe yang mereka namai “LAKE CAFFE” usut diusut ternyata merupakan gabungan dari nama mereka. LAKE (Laura, Amel, Kareen, dan Eff).

Mereka sengaja membuat caffe bersama biar tetap sering ngumpul meski dengan segudang kesibukan setelah

mereka lulus kuliah. Awalnya mereka hanya iseng ngobrolin gimana caranya biar mereka bisa terus ada alasan untuk ngumpul selepas kelulusan mereka. Dan tercetuslah ide untuk buat caffe, akhirnya dengan bantuan Kakak Eff yang merupakan pengusaha waralaba dan caffe yang sudah punya jam terbang tinggi dan punya banyak usaha maka berdirilah LAKE caffe hingga saat ini.

Kalau kata orang sih persahabatan mereka perfect, gabungan anak-anak orang kaya yang punya uang meluber

luber. Orang tua kaya, dan mereka juga sudah sukses dengan pekerjaan yang mereka geluti sekarang. Sudah cantik tajir pula, dan yang lebih penting kekentalan hubungan mereka yang tak diragukan lagi. Sahabat rasa saudara.

“Girls.. jadi kan hadir di fashion show koleksi terbaru aku pekan depan” pinta Laura dengan mata dikedip-kedipin manja. Membuat ketiga sahabatnya tidak tahan untuk ingin mencemol pipinya. Laura Queen Hardikusuma anaknya Papa Bagas dan Mama Ayu yang cantiknya paripurna, lembut, walau kadang sesekali kocak, kini menjadi seorang

desainer muda yang sukses dengan beberapa cabang butik di berapa kota besar. Yang hampir setiap bulan meluncurkan desain terbaru khas anak muda tapi tetap berkonsep ketimuran bernama “Lau Boutique”. Gadis 24 tahun yang masih betah sendiri entah apa yang ditunggunya,, mungkin some one seperti lagunya Opa Richard Marx yang mereka nyanyikan tadi.

“yes.. pastilah seyengkuh.. bu dokter Amel, dan bu boss Kareen entar akuh jemput ya biar bisa bareng” ucap Eff semangat.

Diantara mereka berempat Cuma Eff yang paling memiliki waktu banyak luang karena dia sekarang adalah

NY.  Emanuel Pram pengusaha sukses. Yang ngejar-ngejar  Effeline sejak awal masuk bangku kuliah dengan segudang drama dan kekonyolan dan berakhir dipelaminan setahun yang lalu. Kerjaan Eff hanya urus suami, belanja, jalan-jalan, disela-sela usaha promilnya. Mereka ingin segera punya momongan tapi tetap menjaga kewarasan, jadi dibuat enjoy saja.

“mmm.. sorry ya.. kalian jadi nda malmingan sama ayang ‘cause datang ke acara ku” sendu Laura kemudian.

“ish.. sekali-kali lah.. libur ngedate. Makanya kamu kapan dapat gandengan.. biar kita quadruple date.. ha.a..” ledak Amel.. yang disambut tawa yang lainnya dan hanya disenyumin Laura.

“he.e….elu kate truk pakai gandingan segala” selohor Laura kemudian. Dia sudah terbiasa dengan celotehan para bestienya yang suka bercanda nyinggung-nyinggung perihal pasangan. Dia pun paham mereka tidak ada maksud apapun, hanya ingin yang terbaik untuknya.

Kareen ikut tersenyum sembari menerka-nerka kembali tentang alasan pasti kesendirian sohibnya hingga saat ini apakah benar karena Abang sepupu tercintanya Adrian Reifan Narendra yang udah hampir empat tahun belum kembali juga dari negeri kincir angin. Dia melanjutkan studinya disana sekalian merintis bisnis agar bisa

sukses seperti  ayahnya Gusti  Narendra.

Dan hingga saat ini memang tidak ada kabar berita, sepertinya Adrian sangat fokus dengan study nya. Apalagi dia sekaligus belajar mengurus perusahaan ayahnya. Dari yang dia dengar saat kedua orang tuanya bercerita, Adrian punya rencana membuka cabang perusahaan ayahnya di Indonesia. Saat ini Adrian mulai dipercaya mengurus anak cabang Perusahaan ayahnya sembari menyelesaikan kuliahnya yang sebentar lagi selesai. Sama seperti Kareen yang saat ini juga memegang anak perusahaan ayahnya. Keluarga besar Narendra memang tidak diragukan lagi kiprahnya didunia bisnis. Sama halnya dengan Erik Hardikusuma tunangan Kareen yang sekarang menduduki jabatan CEO di perusahaan keluarganya yang bergerak dibidang pertambangan.

Tapi dia tidak pernah berani bercerita tentang rencana Adrian ke sahabatnya, karena takut memberi harapan yang tak pasti. Ketiadaan kabar dari Adrian kepada Laura saja sudah membuat galau berkepanjangan. Tapi kenapa abangnya sampai tidak memberi kabar sih.. entahlah, itu yang selalu jadi pertanyaan dibenaknya.

“Napa lu bengong Ibu CEO” ledek Eff yang membuat Kareen tersentak dan berucap ”Lau.. elu tuh cantik.. cantik banget malah.. lembut, tajir lagi” kemudian diam..  krik..krik.. semua terdiam. “trusss…” goda Laura sambal monyongin bibir dan tersenyum. “tuh..tuh… senyumnya aja bikin kita yang cewek meleleh, apa lagi cowok… heran

gua nunggu apa sih, kalo yang naksir elu perasan berbagai bentuk model dari boss sampe konglomerat muda banyak yang suka. Apa gak ada yang nyangkut dihati elu beb” ucap Kareen dengan nada lirih diujung kalimat.

Laura tertawa hingga keluar air mata mendengar ucapan sahabatnya yang dia anggap berlebihan. Kemudian sesaat terdiam ”you know lah.. apa yang membuatku bertahan. Entahlah sekarang belum ada keinginan entah nanti” ucapnya sembari tesenyum. Bertahan tanpa kepastian yang entah sampai kapan,, entahlah jalani saja.

Lanjutnya dalam hati.

Yang lain sadar ada ranah yang mulai tersentuh yang harusnya tidak dicolek saat merekasedang berkumpul. Kadang ada hal yang jika dibahas lebih lanjut membuat rasa tidak nyaman. Jadi lebih baik dialihkan ke obrolan lainnya. Pembahasan dialihkan ke peluncuran menu baru caffe mereka, kemudian membahas dresscode acara Laura, fashione terbaru, makeup keluaran terbaru brand favorit mereka, dan berujung pada gossip yang beredar dan panas saat ini. Perempuan memang.

Obrolan mereka terhenti saat salah satu karyawan mereka mengantarkan minuman dan cemilan pesanan mereka.

“jadi aman yah dresscode kita” seru Amel sambil tersenyum mantap, dia yang selalu tidak mau ribet kalau urusan pakaian. Berhubung jadwal operasinya yang padat sebagai dokter bedah di salah satu rumah sakit milik kakeknya. Meskipun dia dokter di rumah sakit milik keluarganya, tapi kinerjanya tidak diragukan lagi. Dia masuk daftar dokter favorit dan berkompeten.

“siap bu Dok.. aman itu, nanti aku kirim beberapa model dan warnanya ke group ya., tinggal kita sepakati saja yang mana” ucap Laura mantap.

“sippp…” balas mereka bertiga serentak, kemudian tertawa. Itulah mereka.. hal kecil aja bikin mereka Bahagia. Memang benar ternyata, kebahagiaan tidak melulu diukur dengan seberapa uang dan harta yang kita miliki. Asal kita pandai berseyukur, bisa berkumpul dan bisa tertawa Bersama dengan keluarga, sahabat, dan orang dekat kita itu juga bagian dari kebahagiaan.

Itu yang Laura syukuri selama ini. Meski nothing special dengan dunia percintaannya, tapi dia dilimpahkan banyak cinta dan sayang dari keluarga dan sahabatnya. Serta diberikan karyawan yang baik, setia, dan loyal dibutiknya itu juga sebuah hal yang amat disyukurinya. Untuk satu cinta yang lain,, biar saja waktu yang akan menuntun jalannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!