Laura masih setia dengan lamunannya..
Tok.. tok…tok.. “sayang…makan dulu Nak..” laura tersentak kaget mendengar panggilan Mama Ayu yang
tersenyum seraya mendekat. Mamanya selalu terlihat cantik dan segar diusia hampir
lima puluh tahun, sudah dapat dipastikan cantiknya Laura menurun dari siapa.
“ngelamun kamu ya cah ayu..ngelamunin apa hayoo.. cowok kah” ledek Mama Ayu lembut tapi mengena.
“kenaliiin dong ke Mama kayak gimana calon mantu yang bisa ngeruntuhin tembok pertahanan hati anak Mama”
tambah gencar Mama menggoda. Laura hanya tertawa menanggapi ucapan Mamanya.
“udahhh ayo kita makan,,ayok…. “ Laura mengalihkan pembicaraan sambil bergelayut manja dilengan
Mamanya. Seperti biasa, seribu cara lari dari pembahasan yang sangat sensitif
dan selalu ingin dihindarinya.
Mama Ayu sebenarnya sedikit khawatir pada putri semata wayangnya, karena sudah menginjak usia 24 tahun
belum juga ada tanda-tanda mengakhiri masa lajangnya. Setahunya selama ini
banyak yang mencoba mendekati putrinya, banyak yang sering mengirim hadiah baik
itu bunga, makanan, dan barang-barang kerumah. Tapi tidak satupun yang nyangkut.
“It’s my first love…what I’am dreaming off.. when I go to bed,,,” dering ponsel menghentikan aktifitas menggambar Laura. Hari minggu dia bersantai menikmati music sambil iseng menggambar desain mencari
ide. Diraihnya Amel yang menghubunginya.
“Ya Mell… assalamualaikum..”sapa Laura
“waalikumsalam.. Lauuuu,,,,nongkrong yuukkk nda sibuk kann..” suara Amel dari jauh memohon manja..
Laura terkekeh.. “Ya Mel..mau ketemuan dimana.. di Caffe kita aja ya.. lag imager keluar jauh”
“it’s okee.. yang penting ketemu. Eff dan Kareen nda bisa ikutan. Kita berdua aja” Amel menyampaikan
sekilas info
“oke.. berangkaattt…” sahut Laura bersiap. Kebetulan dia sudah mandi, tinggal pake pasminanya dan
mengoleskan sedikit lipstick nude warna favoritnya.
Setelah berpamitan dia langsung tancap gas ke LAKE Cafee. Akhir-akhir ini Amel lagi galau, dia lagi
naksir berat sama mas tentara yang pernah menjadi pasiennya. Sudah deket tapi belum ada tanda-tanda mau nembak.. Amelia Zeize Gibran
Lucu sih,, udah kaya anak ABG aja pake acara tembak menembak. Harusnya tinggal lamar aja.. trus nikah. he.e..
Laura mulai bermonolog dan akhirnya ketawa sendiri.
Sampai dipintu caffee udah ada yang manggil mangiil.. “Lauuuu…” Amel bergegas menarik tangannya dan
membawa ke ruang khusus mereka, ruang VIP lantai atas paling pojok dekat jendela.
Acara sesi curhat dimulai., “ gimana kabar Aa tentara Mel…” pancing Laura
“huu..huuu… gila banget tuh Aa..” Amel mulai terpancing. Laura tersenyum gemas, kalo udah gini dia cukup
jadi pendengar setia aja, tidak usah komen. Cukup kasih statement diakhir curhat. Hihiii,,,
“ceritanya gini….” Amel mulai bercerita, Aa Bramantiyo Dirga, atau lebih sering dipanggil Kapten Bram oleh
anggotanya. Yang konon katanya belum kasih kepastian setelah enam bulan terahir
ini dekat dengan Amel. Amel kala itu merawat Aa Bram yang tertembak dalam sebuah
insiden yang akhirnya memercikan virus lope lope dihati keduanya.
Dimana-mana yang namanya perempuan memang selalu butuh kepastian. Cape atuh kalau digantung terus kayak
jemuran. Jemuran aja kalau sore diangkat sama yang punya.
Tiba-tiba pas mereka jalan kemarin Aa Bram menyampaikan ingin mengajak ke jenjang yang serius. Dia mau
meminta izin untuk itu kepada kedua orang tua Amel, lebih tepatnya melamar. Sebelum keberangkatannya ke pulau seberang untuk menyelesaikan misi selama satu tahun.
“Gilaa.. nda sih say.. masa aku dilamar trus langsung ditinggal pergi gitu aja. Satu tahun lohh.. huhuu..”
cerita Amel menggebu-gebu.
Laura tersenyum..”tapikan perginya karena tugas negara Mel.. jelas gitu. Bukan ngilang, apalagi kabur
membawa cinta dedek..” ucapnya menenangkan bestie yang galau.
Amel tertawa mendengar ucapan Laura.. “ya sih..” dia mulai merenung.
“okeelah.. mungkin ini memang jalannya,, ditinggal setelah dilamar.. kemudian sama-sama berjuang hingga waktu
mempertemukan..”ucapnya lirih.
Ekm,,ekhmm,,, Amel kaget ketika menoleh ada sosok gagah sedang memandangnya dengan senyum yang membuat Amel selalu terpesona.
Amel memandang Laura memberi kode seolah berkata kenapa nda bilang dari tadi kalau ada Aa Bram tersayangnya..
Namun hanya dibalas cekikikan. “mmm.m.. Mel aku tinggal ke bawah dulu ya, silakan duduk A” ucap
Laura sambil berlalu dibalas dengan senyum dan anggukan Bram. Sedangkan yang
ditinggal sudah menutup mukanya yang merona bak tomat.
Laura turun dengan senyum yang tidak luntur dari bibir manisnya. Dia bersyukur satu persatu bestienya
menemukan tambatan hati dan berjalan ke jenjang pernikahan.
Bos cantik membalas sapaan karyawan cafee dengan senyum mengembang, karyawan yang bekerja di Lake Caffe sungguh beruntung mempunyai empat bos yang cantik-cantik dan baik. Laura berlalu menuju ruangan Shane.
Shane Steven Bryan merupakan Kakak Effeline Joan Bryan, Kakak Eff ini punya banyak bisnis Caffe yang
sudah mempunyai banyak cabang. Tapi entah kenapa dia rela menyisihkan waktunya untuk mengelola Lake Caffe. Mungkin orang mengira karena adiknya, tapi sepertinya tidak hanya itu. Ada seseorang yang ingin selalu di lihat dan dijaganya.
Tokk..tok..tok…“Kak Shanee.. “ panggil Laura dengan nada iseng dan melambai-lambaikan tangannya di pintu.
“Masuk Lau…ngapa nongol tangannya doang” balas Shane sambil tertawa.
Laura melenggang masuk dan duduk manis di sofa seberang meja kerja Shane. Sementara yang punya
ruangan masih sibuk membolak balikan berkas, maklum akhir bulan saatnya
pembukuan. Shane menghentikan aktifitasnya kemudian memperhatikan gadis cantik
yang sedang asik memainkan gawainya sambil sesekali tersenyum. Tanpa sadar
senyuman itu menular, hingga menimbulkan detakan jantung yang lebih cepat.
Selalu seperti itu saat memandang senyumnya. “selalu cantik dan menggemaskan..”ucapnya tanpa
sadar. Dan itu terjadi bukan sekali dua kali tapi setiap kali bertemu selama dua tahun ini.
“Siapa yang cantik Kak..” tanya Laura heran karena tidak ada orang lain selain mereka. Dan itu
sukses membuat Shane gelagapan.
“eh.. mm.. ini kakak lagi searching kucing buat dipelihara,.. lucu-lucu banget” ucapnya asal
sambil tangannya mengetik kucing lucu di laman pencarian mbah google kemudian
klik enter. Hufft.. aman.. ucapnya dalam hati. Jaga-jaga kalau Laura ikut kepo
tentang kucing dan mendekat kearahnya.
Dan benar saja Laura ikutan penasaran dan mendekat ikut melihat apa yang sedang Shane lihat.
“ihhh.. iya bener nggemesin banget., mau juga lah ikutan kalau kakak beli yah..yah..” pinta
Laura sambil menampikan puppy eyes. Gubrak.. kelakuan gadis itu berhasil
membuat jantungnya berdisko kencang.
“ohh Tuhann,,, harus cek ke dokter jantung kayaknya nih kalau kayak gini terus” gumamnya dalam
hati.
Shane tersenyum kaku.. “mm.m.. gimana kalau weekend depan kita cari kucingnya..” ajak Shane.
“mauuu.. oke minggu depan aku kosongin jadwal aku deh setelah kelar acara fashion show”
jawab Lau antusias. “Lau pulang dulu ya Kak udah sore”
Shane mengangkat sebelah alisnya sambil tersenyum manggut-manggut dan mengacungkan jempol tanda
setuju. Sambil tangan satunya mengelus dadanya supaya berdetak normal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
×Wanda×
Ekspektasi tinggi dari pembaca, kenapa nggak update-chapter?!
2023-11-04
1