NovelToon NovelToon

Akhir Penantian Lau

1. LAKE CAFFE

Wherever you go, whatever you do

(Kemanapun kau pergi, apapun yang kau lakukan)

I will be right here waiting for you

(Aku akan tetap di sini menantimu)

Whatever it takes or how my heart breaks

(Apapun yang harus kulakukan atau betapapun

hancurnya hatiku)

I will be right here waiting for you

(Aku akan tetap di sini menantimu)

Laura tersenyum manis.. Bait terakhir from her favorite song.. entahlah Lau sangat suka lagu ini padahal termasuk lagu lawas. Dan kali ini bukan dari suara merdunya melainkan suara merdu Amel, Kareen, dan Eff. Mereka mengadakan konser ala-ala mereka di Caffe yang mereka namai “LAKE CAFFE” usut diusut ternyata merupakan gabungan dari nama mereka. LAKE (Laura, Amel, Kareen, dan Eff).

Mereka sengaja membuat caffe bersama biar tetap sering ngumpul meski dengan segudang kesibukan setelah

mereka lulus kuliah. Awalnya mereka hanya iseng ngobrolin gimana caranya biar mereka bisa terus ada alasan untuk ngumpul selepas kelulusan mereka. Dan tercetuslah ide untuk buat caffe, akhirnya dengan bantuan Kakak Eff yang merupakan pengusaha waralaba dan caffe yang sudah punya jam terbang tinggi dan punya banyak usaha maka berdirilah LAKE caffe hingga saat ini.

Kalau kata orang sih persahabatan mereka perfect, gabungan anak-anak orang kaya yang punya uang meluber

luber. Orang tua kaya, dan mereka juga sudah sukses dengan pekerjaan yang mereka geluti sekarang. Sudah cantik tajir pula, dan yang lebih penting kekentalan hubungan mereka yang tak diragukan lagi. Sahabat rasa saudara.

“Girls.. jadi kan hadir di fashion show koleksi terbaru aku pekan depan” pinta Laura dengan mata dikedip-kedipin manja. Membuat ketiga sahabatnya tidak tahan untuk ingin mencemol pipinya. Laura Queen Hardikusuma anaknya Papa Bagas dan Mama Ayu yang cantiknya paripurna, lembut, walau kadang sesekali kocak, kini menjadi seorang

desainer muda yang sukses dengan beberapa cabang butik di berapa kota besar. Yang hampir setiap bulan meluncurkan desain terbaru khas anak muda tapi tetap berkonsep ketimuran bernama “Lau Boutique”. Gadis 24 tahun yang masih betah sendiri entah apa yang ditunggunya,, mungkin some one seperti lagunya Opa Richard Marx yang mereka nyanyikan tadi.

“yes.. pastilah seyengkuh.. bu dokter Amel, dan bu boss Kareen entar akuh jemput ya biar bisa bareng” ucap Eff semangat.

Diantara mereka berempat Cuma Eff yang paling memiliki waktu banyak luang karena dia sekarang adalah

NY.  Emanuel Pram pengusaha sukses. Yang ngejar-ngejar  Effeline sejak awal masuk bangku kuliah dengan segudang drama dan kekonyolan dan berakhir dipelaminan setahun yang lalu. Kerjaan Eff hanya urus suami, belanja, jalan-jalan, disela-sela usaha promilnya. Mereka ingin segera punya momongan tapi tetap menjaga kewarasan, jadi dibuat enjoy saja.

“mmm.. sorry ya.. kalian jadi nda malmingan sama ayang ‘cause datang ke acara ku” sendu Laura kemudian.

“ish.. sekali-kali lah.. libur ngedate. Makanya kamu kapan dapat gandengan.. biar kita quadruple date.. ha.a..” ledak Amel.. yang disambut tawa yang lainnya dan hanya disenyumin Laura.

“he.e….elu kate truk pakai gandingan segala” selohor Laura kemudian. Dia sudah terbiasa dengan celotehan para bestienya yang suka bercanda nyinggung-nyinggung perihal pasangan. Dia pun paham mereka tidak ada maksud apapun, hanya ingin yang terbaik untuknya.

Kareen ikut tersenyum sembari menerka-nerka kembali tentang alasan pasti kesendirian sohibnya hingga saat ini apakah benar karena Abang sepupu tercintanya Adrian Reifan Narendra yang udah hampir empat tahun belum kembali juga dari negeri kincir angin. Dia melanjutkan studinya disana sekalian merintis bisnis agar bisa

sukses seperti  ayahnya Gusti  Narendra.

Dan hingga saat ini memang tidak ada kabar berita, sepertinya Adrian sangat fokus dengan study nya. Apalagi dia sekaligus belajar mengurus perusahaan ayahnya. Dari yang dia dengar saat kedua orang tuanya bercerita, Adrian punya rencana membuka cabang perusahaan ayahnya di Indonesia. Saat ini Adrian mulai dipercaya mengurus anak cabang Perusahaan ayahnya sembari menyelesaikan kuliahnya yang sebentar lagi selesai. Sama seperti Kareen yang saat ini juga memegang anak perusahaan ayahnya. Keluarga besar Narendra memang tidak diragukan lagi kiprahnya didunia bisnis. Sama halnya dengan Erik Hardikusuma tunangan Kareen yang sekarang menduduki jabatan CEO di perusahaan keluarganya yang bergerak dibidang pertambangan.

Tapi dia tidak pernah berani bercerita tentang rencana Adrian ke sahabatnya, karena takut memberi harapan yang tak pasti. Ketiadaan kabar dari Adrian kepada Laura saja sudah membuat galau berkepanjangan. Tapi kenapa abangnya sampai tidak memberi kabar sih.. entahlah, itu yang selalu jadi pertanyaan dibenaknya.

“Napa lu bengong Ibu CEO” ledek Eff yang membuat Kareen tersentak dan berucap ”Lau.. elu tuh cantik.. cantik banget malah.. lembut, tajir lagi” kemudian diam..  krik..krik.. semua terdiam. “trusss…” goda Laura sambal monyongin bibir dan tersenyum. “tuh..tuh… senyumnya aja bikin kita yang cewek meleleh, apa lagi cowok… heran

gua nunggu apa sih, kalo yang naksir elu perasan berbagai bentuk model dari boss sampe konglomerat muda banyak yang suka. Apa gak ada yang nyangkut dihati elu beb” ucap Kareen dengan nada lirih diujung kalimat.

Laura tertawa hingga keluar air mata mendengar ucapan sahabatnya yang dia anggap berlebihan. Kemudian sesaat terdiam ”you know lah.. apa yang membuatku bertahan. Entahlah sekarang belum ada keinginan entah nanti” ucapnya sembari tesenyum. Bertahan tanpa kepastian yang entah sampai kapan,, entahlah jalani saja.

Lanjutnya dalam hati.

Yang lain sadar ada ranah yang mulai tersentuh yang harusnya tidak dicolek saat merekasedang berkumpul. Kadang ada hal yang jika dibahas lebih lanjut membuat rasa tidak nyaman. Jadi lebih baik dialihkan ke obrolan lainnya. Pembahasan dialihkan ke peluncuran menu baru caffe mereka, kemudian membahas dresscode acara Laura, fashione terbaru, makeup keluaran terbaru brand favorit mereka, dan berujung pada gossip yang beredar dan panas saat ini. Perempuan memang.

Obrolan mereka terhenti saat salah satu karyawan mereka mengantarkan minuman dan cemilan pesanan mereka.

“jadi aman yah dresscode kita” seru Amel sambil tersenyum mantap, dia yang selalu tidak mau ribet kalau urusan pakaian. Berhubung jadwal operasinya yang padat sebagai dokter bedah di salah satu rumah sakit milik kakeknya. Meskipun dia dokter di rumah sakit milik keluarganya, tapi kinerjanya tidak diragukan lagi. Dia masuk daftar dokter favorit dan berkompeten.

“siap bu Dok.. aman itu, nanti aku kirim beberapa model dan warnanya ke group ya., tinggal kita sepakati saja yang mana” ucap Laura mantap.

“sippp…” balas mereka bertiga serentak, kemudian tertawa. Itulah mereka.. hal kecil aja bikin mereka Bahagia. Memang benar ternyata, kebahagiaan tidak melulu diukur dengan seberapa uang dan harta yang kita miliki. Asal kita pandai berseyukur, bisa berkumpul dan bisa tertawa Bersama dengan keluarga, sahabat, dan orang dekat kita itu juga bagian dari kebahagiaan.

Itu yang Laura syukuri selama ini. Meski nothing special dengan dunia percintaannya, tapi dia dilimpahkan banyak cinta dan sayang dari keluarga dan sahabatnya. Serta diberikan karyawan yang baik, setia, dan loyal dibutiknya itu juga sebuah hal yang amat disyukurinya. Untuk satu cinta yang lain,, biar saja waktu yang akan menuntun jalannya.

2. Dialah Yang Menyentuh Hatiku

Rintik sisa air hujan menyisakan sebuah kenangan bahwa hujan deras baru saja berlalu. Seperti kenangan

kenangan dimasa lalu yang tersusun begitu rapi dalam ingatan, akan selalu

teringat meski masa telah berlalu. Hujan deras yang baru saja reda itu juga

kembali mengingatkan nya akan kenangan bersama seseorang.

“Huufft… “ Laura mengembuskan nafas kasar. Teringat pembahasan tadi siang bersama para sahabat. Kalau dikulik kembali hingga saat ini dia memang belum pernah mencicip apa itu pacaran tepatnya merasakan cinta yang bersambut dan menyatu.

Jatuh cinta yang teramat rumit, ketika mencintai tanpa kepastian. Menyiksa memang.. pikirnya.

“apa kabarmu Bang.. apa sesulit itu kamu memberiku kabar” desisnya. ”sesulit aku yang tak bisa menghapus senyummu dari ingatan ku, sampai memenuhi seluruh ruang dihati ini. Hingga sulit sekali menerima hati yang baru”.

Laura menatap langit setelah hujan dibalkon kamarnya, menerawang jauh ke masa lalu. Masa indah saat empat semester awal kuliah.

Saat itu hujan turun dengan derasnya tepat ketika Laura meluncur keluar pintu gerbang kampus dengan motor

matic merahnya sehingga terpaksa melipir ke sebuah minimarket karena kalau puter balik ke Gedung kampus lumayan jauh dari pintu gerbang. Tak seperti hari biasanya hari itu dia memilih mengendarai motor, padahal Papa Bagas sudah mengingatnya untuk bawa mobil saja mengingat hari sering hujan. Tapi ya sudahlah… hujan sudah meluncur dengan derasnya.

Padalah tadi tadi para bestienya sudah menawarkan diri untuk mengantarnya pulang, tapi dia tolak

dengan alasan hujan belum turun dan rumahnya dekat dari kampus. Memang diantara

tiga sahabatnya, rumah Laura paling dekat jaraknya ke Kampus mereka.

Hujan tak kunjung reda, angin terus berhembus. Laura menggosok-gosokan tangannya untuk menghilangkan hawa

dingin.

Sreeettt…mmm,m,,, hangat… eh…. Laura tersentak kaget ketika sebuah jaket disampirkan kepundaknya dengan

lembut, dengan pelan kepalanya menolah.. DEG..DEG…DEG…. rasa marathon jantungnya…

“Bang Rian…” ucapnya lirih menahan jantungnya yang rasanya mau lompat. Gimana nda jedag jedug, selama ini

Laura bisa dibilang selalu dibuat baper abis sama Abang ganteng disebelahnya.

Adrian Reifan Narendra, Kakak sepupu dari Kareen bestienya. Semasa kuliah Adrian tinggal di rumah besar

keluarga Kareen. Karena keluarganya lebih sering berada di Negara Pamansam sana untuk urusan bisnis.

Yang dipanggil tersenyum manis, nambah bikin eneng klepek-klepek. Selalu semanis gitu kadarnya tidak

pernah berkurang ketika ketemu Laura. Konsisten. Eaaa… padahal Adrian termasuk

tipe cowok cool kecuali ke keluarga dan orang yang dianggap special baru dia

akan hangat sehangat sweeter wool dimusim hujan. Hangat dan lembut.

Sejak awal pertemuan mereka, Adrian memang selalu memberi perhatian lebih kepada Laura ketimbang ke sahabat Kareen yang lainnya. Menurutnya Laura itu berbeda, cantiknya bikin hati adem, membuat rasa ingin selalu dekat dan menciptakan senyum manisnya. Itu yang Adrian rasakan ketika mengingat gadis cantik disampingnya itu.

“ujannya kayaknya lama Lau.. lagian tumbenan banget make motor”ucap Adrian.

“lagi pengen aja Bang, sesekali, pikir sore ini nda bakalan hujan he.e…” jawaban sekenanya untuk

menghilangkan canggung.

Adrian terus mengajak Laura ngobrol ngalor ngidul, dengan mata yang selalu tertuju pada gadis menggemaskan

disampingnya yang tampak malu-malu.

Hingga dering telfon menghentikan mereka, Laura memberi isyarat untuk mengangkat panggilan, dibalas

dengan anggukan oleh Adrian.

“assalamualaikum Pa….iya………….. ini Lau lagi berteduh… bentar lagi jalan pulang…………. Oke…..

waalikumsalam…”

“Papa Kamu Lau?” tanya Adrian

“iya Bang.. Lau pulang duluan ya…takut Papa khawatir he.e..” pamitnya sambil mulai menghidupkan motor.

Ada sedikit tersirat rasa tak rela, tapi tak kuasa menahan si eneng untuk tidak pergi. Adrian menarik nafas

dan menghembuskan dengan sedikit berat lalu tersenyum manis.

“okee.. hati-hati Lau..” pesannya sambil menepuk lembut kepala Laura. Aww.. meleleh hati adek Bang.

Adrian menatap Laura yang berlalu menjauh dengan senyum.. “cantik….” Ucapnya tanpa sadar.

“assalamualaikuummm… Lau pulaaang.. Ma.. Pa…” Laura berseru sambil berlalu ke Kamarnya.

“waalikumsalam…” jawab sepasang orang tua yang masih segar bugar itu kompak.

Laura tersenyum mendekat pada Papa yang sedang santai menemani mamanya menonton drakor. Hihii.. lucu memang, orang tua Laura termasuk yang suka dengan film korea, lebih tepatnya Mamanya

yang suka efek ketularan Laura. Kalau papanya hanya ingin nyenengin Mamanya

saja dan quality time bareng istri sekalian bermanja mumpung libur.

Dia menyalimi keduanya mencium tangan mereka dan cupika cupiki seperti biasanya. Laura sangat Bahagia

melihat kedua orang tuanya yang tetap romantis dan harmonis. Dia juga menginginkan kehidupan seperti mereka, mendapat pasangan yang selalu menjaga, saling menyayangi, saling melengkapi, dan yang pasti saling setia.

Laura terus tersenyum sambil merebahkan tubuhnya dikasur selepas membersikhan diri. Dia terus menatap jaket

yang tadi dipakainya. Masih terasa seperti ada kupu-kupu ketika mengingat Babang ganteng yang minjemin jaket itu.

Saat Laura dan LAKE the gank masuk kuliah, Adrian sudah masuk semester lima, dua tahun diatas mereka. Sejak

awal Adrian sudah menunjukan ketertarikannya pada Laura lewat segudang perhatiannya. Yang selalu bisa menghangatkan hatinya, menyentuh hatinya, bahkan mungkin telah memonopoli seluruh hatinya, hingga saat ini.

Tiba masa akhir kuliah Adrian berpamitan untuk melanjutkan study nya di Belanda menyusul kedua orang tuannya

sekaligus belajar mengelola Perusahan keluarganya. Berpamitan tanpa kejelasan hubungan, padahal setahun terakhir mereka sangat dekat, mereka terlihat saling menjaga, saling perhatian. Adrian hanya menyampaikan dia akan pulang paling lama lima tahun.

Dan kini tanpa kabar berita…Tanpa pesan…

Tapi kenyataannya namanya masih terpatri indah dihati Laura…

Hufftttt…. Laura menghembuskan nafasnya dan tersenyum getir… “nda terasa sudah empat tahun berlalu.. apa kamu masih mengingatku Bang.. atau kamu sudah ada hati yang lain…atau sudah waktunya juga aku membuka hatiku untuk yang lain…” gadis cantik itu bermonolog sendiri.. kemudian tertawa getir menyadari mungkin dia takkan mampu melakukannya. Kembali menatap langit memeluk tubuhnya sendiri menikmati semilir angin sore.

Entahlah, ternyata rasa dihati Laura tidak berubah sedikitpun meski tergilas waktu yang tidak sebentar. Empat tahun, dan hampir lima tahun. Setelah lima tahun, akankan dia kembali sesuai dengan yang dia sampaikan saat berpamitan pada Laura kala itu.

Tapi sudah selama ini dia tidak memberi kabar. Sebenarnya bisa saja gadis itu menanyakan kabar Adrian

pada sahabatnya Kareen, yang jelas-jelas sepupu laki-laki itu. Tapi Laura menahan diri, dia ingin laki-laki itu sendiri yang memberinya kabar. Tak ingin ngoyo dan memaksakan diri, karena sebuah ikatan itu  terbentuk dari kerelaan dua belah pihak. Tapi masih berharap bahkan selalu berharap dia kembali untuk Laura.

Laura semakin larut menyelami kenangan masa itu. Kadang dia butuh saat seperti itu untuk melepas sesak

dihatinya. My time untuk hati yang terlanjur tertambat tapi tanpa kepastian dan lebih parahnya masih berharap adalah mengenang masa lalu yang indah yang membuatnya kadang tersenyum, kadang menitikkan air mata.

Kadang dia berfikir apakah dia perlu pergi ke psikolog untuk sekedar berkonsultasi tentang perasaanya.

Walaupun hidupnya normal-normal saja selama ini.

Gadis itu memejamkan sambil mengusap-usap lengannya sendiri merasakan semilir angin yang lama-lama terasa

sangat dingin.

3. Cantik Dan Menggemaskan

Laura masih setia dengan lamunannya..

Tok.. tok…tok.. “sayang…makan dulu Nak..” laura tersentak kaget mendengar panggilan Mama Ayu yang

tersenyum seraya mendekat. Mamanya selalu terlihat cantik dan segar diusia hampir

lima puluh tahun, sudah dapat dipastikan cantiknya Laura menurun dari siapa.

“ngelamun kamu ya cah ayu..ngelamunin apa hayoo.. cowok kah” ledek Mama Ayu lembut tapi mengena.

“kenaliiin dong ke Mama kayak gimana calon mantu yang bisa ngeruntuhin tembok pertahanan hati anak Mama”

tambah gencar Mama menggoda. Laura hanya tertawa menanggapi ucapan Mamanya.

“udahhh ayo kita makan,,ayok…. “ Laura mengalihkan pembicaraan sambil bergelayut manja dilengan

Mamanya. Seperti biasa, seribu cara lari dari pembahasan yang sangat sensitif

dan selalu ingin dihindarinya.

Mama Ayu sebenarnya sedikit khawatir pada putri semata wayangnya, karena sudah menginjak usia 24 tahun

belum juga ada tanda-tanda mengakhiri masa lajangnya. Setahunya selama ini

banyak yang mencoba mendekati putrinya, banyak yang sering mengirim hadiah baik

itu bunga, makanan, dan barang-barang kerumah. Tapi tidak satupun yang nyangkut.

“It’s my first love…what I’am dreaming off.. when I go to bed,,,” dering ponsel menghentikan aktifitas menggambar Laura. Hari minggu dia bersantai menikmati music sambil iseng menggambar desain mencari

ide. Diraihnya  Amel yang menghubunginya.

“Ya Mell… assalamualaikum..”sapa Laura

“waalikumsalam.. Lauuuu,,,,nongkrong yuukkk nda sibuk kann..” suara Amel dari jauh memohon manja..

Laura terkekeh.. “Ya Mel..mau ketemuan dimana.. di Caffe kita aja ya.. lag imager keluar jauh”

“it’s okee.. yang penting ketemu. Eff dan Kareen nda bisa ikutan. Kita berdua aja” Amel menyampaikan

sekilas info

“oke.. berangkaattt…” sahut Laura bersiap. Kebetulan dia sudah mandi, tinggal pake pasminanya dan

mengoleskan sedikit lipstick nude warna favoritnya.

Setelah berpamitan dia langsung tancap gas ke LAKE Cafee. Akhir-akhir ini Amel lagi galau, dia lagi

naksir berat sama mas tentara yang pernah menjadi pasiennya. Sudah deket tapi belum ada tanda-tanda mau nembak.. Amelia Zeize Gibran

Lucu sih,, udah kaya anak ABG aja pake acara tembak menembak. Harusnya tinggal lamar aja.. trus nikah. he.e..

Laura mulai bermonolog dan akhirnya ketawa sendiri.

Sampai dipintu caffee udah ada yang manggil mangiil.. “Lauuuu…” Amel bergegas menarik tangannya dan

membawa ke ruang khusus mereka, ruang VIP lantai atas paling pojok dekat jendela.

Acara sesi curhat dimulai.,  “ gimana kabar Aa tentara Mel…” pancing Laura

“huu..huuu… gila banget tuh Aa..” Amel mulai terpancing. Laura tersenyum gemas, kalo udah gini dia cukup

jadi pendengar setia aja, tidak usah komen. Cukup kasih statement diakhir curhat. Hihiii,,,

“ceritanya gini….” Amel mulai bercerita, Aa Bramantiyo Dirga, atau lebih sering dipanggil Kapten Bram oleh

anggotanya. Yang konon katanya belum kasih kepastian setelah enam bulan terahir

ini dekat dengan Amel. Amel kala itu merawat Aa Bram yang tertembak dalam sebuah

insiden yang akhirnya memercikan virus lope lope dihati keduanya.

Dimana-mana yang namanya perempuan memang selalu butuh kepastian. Cape atuh kalau digantung terus kayak

jemuran. Jemuran aja kalau sore diangkat sama yang punya.

Tiba-tiba pas mereka jalan kemarin Aa Bram menyampaikan ingin mengajak ke jenjang yang serius. Dia mau

meminta izin untuk itu kepada kedua orang tua Amel, lebih tepatnya melamar. Sebelum keberangkatannya ke pulau seberang untuk menyelesaikan misi selama satu tahun.

“Gilaa.. nda sih say.. masa aku dilamar trus langsung ditinggal pergi gitu aja. Satu tahun lohh.. huhuu..”

cerita Amel menggebu-gebu.

Laura tersenyum..”tapikan perginya karena tugas negara Mel.. jelas gitu. Bukan ngilang, apalagi kabur

membawa cinta dedek..” ucapnya menenangkan bestie yang galau.

Amel tertawa mendengar ucapan Laura.. “ya sih..” dia mulai merenung.

“okeelah.. mungkin ini memang jalannya,, ditinggal setelah dilamar.. kemudian sama-sama berjuang hingga waktu

mempertemukan..”ucapnya lirih.

Ekm,,ekhmm,,, Amel kaget ketika menoleh ada sosok gagah sedang memandangnya dengan senyum yang membuat Amel selalu terpesona.

Amel memandang Laura memberi kode seolah berkata kenapa nda bilang dari tadi kalau ada Aa Bram tersayangnya..

Namun hanya dibalas cekikikan. “mmm.m.. Mel aku tinggal ke bawah dulu ya, silakan duduk A” ucap

Laura sambil berlalu dibalas dengan senyum dan anggukan Bram. Sedangkan yang

ditinggal sudah menutup mukanya yang merona bak tomat.

Laura turun dengan senyum yang tidak luntur dari bibir manisnya. Dia bersyukur satu persatu bestienya

menemukan tambatan hati dan berjalan ke jenjang pernikahan.

Bos cantik membalas sapaan karyawan cafee dengan senyum mengembang, karyawan yang bekerja di Lake Caffe sungguh beruntung mempunyai empat bos yang cantik-cantik dan baik. Laura berlalu menuju ruangan Shane.

Shane Steven Bryan merupakan Kakak Effeline Joan Bryan, Kakak Eff ini punya banyak bisnis Caffe yang

sudah mempunyai banyak cabang. Tapi entah kenapa dia rela menyisihkan waktunya untuk mengelola Lake Caffe. Mungkin orang mengira karena adiknya, tapi sepertinya tidak hanya itu. Ada seseorang yang ingin selalu di lihat dan dijaganya.

Tokk..tok..tok…“Kak Shanee.. “ panggil Laura dengan nada iseng dan melambai-lambaikan tangannya di pintu.

“Masuk Lau…ngapa nongol tangannya doang” balas Shane sambil tertawa.

Laura melenggang masuk dan duduk manis di sofa seberang meja kerja Shane. Sementara yang punya

ruangan masih sibuk membolak balikan berkas, maklum akhir bulan saatnya

pembukuan. Shane menghentikan aktifitasnya kemudian memperhatikan gadis cantik

yang sedang asik memainkan gawainya sambil sesekali tersenyum. Tanpa sadar

senyuman itu menular, hingga menimbulkan detakan jantung yang lebih cepat.

Selalu seperti itu saat memandang senyumnya. “selalu cantik dan menggemaskan..”ucapnya tanpa

sadar. Dan itu terjadi bukan sekali dua kali tapi setiap kali bertemu selama dua tahun ini.

“Siapa yang cantik Kak..” tanya Laura heran karena tidak ada orang lain selain mereka. Dan itu

sukses membuat Shane gelagapan.

“eh.. mm.. ini kakak lagi searching kucing buat dipelihara,.. lucu-lucu banget” ucapnya asal

sambil tangannya mengetik kucing lucu di laman pencarian mbah google kemudian

klik enter. Hufft.. aman.. ucapnya dalam hati. Jaga-jaga kalau Laura ikut kepo

tentang kucing dan mendekat kearahnya.

Dan benar saja Laura ikutan penasaran dan mendekat ikut melihat apa yang sedang Shane lihat.

“ihhh.. iya bener nggemesin banget., mau juga lah ikutan kalau kakak beli yah..yah..” pinta

Laura sambil menampikan puppy eyes. Gubrak.. kelakuan gadis itu berhasil

membuat jantungnya berdisko kencang.

“ohh Tuhann,,, harus cek ke dokter jantung kayaknya nih kalau kayak gini terus” gumamnya dalam

hati.

Shane tersenyum kaku.. “mm.m.. gimana kalau weekend depan kita cari kucingnya..” ajak Shane.

“mauuu.. oke minggu depan aku kosongin jadwal aku deh setelah kelar acara fashion show”

jawab Lau antusias. “Lau pulang dulu ya Kak udah sore”

Shane mengangkat sebelah alisnya sambil tersenyum manggut-manggut dan mengacungkan jempol tanda

setuju. Sambil tangan satunya mengelus dadanya supaya berdetak normal.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!