Klein'S Journey

Klein'S Journey

chapter 1. rumah dan orang tua

"Kalau aku loncat dari sini, apakah aku akan mati seketika?" Ucap seorang bocah laki-laki berusia 15 tahun yang menatap air laut dari jembatan panjang yang menghubungkan 2 distrik besar.

Nama bocah itu adalah Klein, seorang anak yang sekarang duduk di bangku SMA.

Klein berjalan di malam yang gelap ini untuk membeli beberapa novel dan komik juga beberapa makanan ringan di toko yang cukup jauh dari rumahnya.

Saat ia hendak pulang, perhatiannya tiba-tiba teralihkan ke air laut di bawah jembatan yang ia lewati.

Ia merasa hidupnya tidak ada artinya lagi, dan ia berkhayal dan berpikir untuk melompat ke laut. Ia merasa segalanya akan sangat damai dan tenang saat dirinya mati.

Tapi tiba-tiba ada suara ledakan kembang api yang keras berdengung di telinganya. Karena suara ledakan itu, ia kembali ke kenyataan dan menyerah dari niat bodoh sesaatnya itu.

Ia tiba di rumah dan disambut oleh ibunya yang sedang memasak di dapur.

"Selamat datang, Klein. Kamu mau makan malam sama ibu?" Tanya ibunya kepada Klein.

"Tidak, terima kasih bu," jawab Klein.

"Hmm, lagi-lagi begitu ya? Ya sudah, kalau kamu mau makan nanti ambil saja dari kulkas ya!" Ucap ibunya, terlihat sedikit sedih.

"Oh ya, ayah di mana bu?" Tanya Klein kepada ibunya.

"Kamu mencari ayahmu? Hmm … dia baru saja dipanggil ke kantor untuk rapat penting. Sepertinya ayahmu akan pulang besok pagi …," ucap ibunya, terlihat sedih.

Klein merasa bersalah karena menolak tawaran ibunya untuk makan bersama. Ia menyesali penolakannya itu, karena sekarang ia tidak bisa menemani ibunya yang kesepian karena ayahnya pergi bekerja.

Klein bisa saja mengatakan bahwa ia berubah pikiran dan ingin makan bersama ibunya. Tapi entah kenapa ia merasa berat dan malu untuk melakukannya.

Klein segera bergegas ke kamarnya di lantai dua sambil berusaha tidak memikirkan apa yang baru saja terjadi.

Sepanjang perjalanan ke kamarnya, pikirannya penuh dengan rasa bersalah kepada ibunya. Ia bahkan memukul wajahnya sendiri sambil berkata, "Aku manusia paling buruk"

Klein tahu bahwa ibunya tidak keberatan dengan itu. Tapi Klein sendiri tidak bisa memaafkan dirinya sendiri karena sangat pemalu dan pengecut.

Di lantai dua terdapat 4 ruangan yang salah satunya adalah kamarnya. terdapat juga 1 ruangan yang dijadikan tempat tidur dari kedua orang tuanya klein. Salah satunya lagi juga terdapat kamar lagi yang merupakan kamar dari seseorang yang merupakan keluarganya klein juga.

Lalu untuk 1 ruangan yang tersisa di sana masih kosong dan tidak terpakai. Namun ayahnya sudah merencanakan untuk membuat kamar itu sebagai tempat meletakkan peralatan olahraga yang selama ini mereka letakkan di gudang yang berada di dekat garasi mobil rumah mereka.

Saat ia sampai di kamar pribadinya, Klein meletakkan buku-buku yang ia beli di rak buku pribadinya. Koleksi buku novelnya sangat banyak, ada puluhan jenis buku yang terdiri dari setidaknya 10 atau lebih volume novel yang ia kumpulkan di sana.

Ia mengambil salah satu buku yang ia beli untuk dibaca segera. Sambil ngemil camilan yang tersedia di kamarnya, ia membaca novel dan komik dan kadang-kadang bermain game konsol dan pc sampai ia tertidur pulas.

malam berlalu dan matahari sudah terbit menerangi bumi dengan cahayanya.

"Ring … ring …," alarm di kamar Klein berbunyi.

Klein terbangun karena terganggu oleh suara alarm itu. "Urghh," sakit kepala yang biasa ia rasakan setelah begadang mulai muncul. Ia sudah terbiasa merasakan sakit kepala itu setiap hari. Jadi ia tidak heran dan tahu rasa sakit itu akan hilang dengan sendirinya.

Sambil berusaha mengumpulkan kesadarannya untuk pulih. Ia melihat jam yang membunyikan alarm menunjukkan 8 lewat 13 menit.

Ia ingat bahwa hari ini adalah hari Senin dan ia harus pergi ke sekolah. Tapi melihat jam di kamarnya membuat Klein menyerah dari niatnya untuk pergi ke sekolah. Sekolah Klein dimulai jam 8, yang berarti ia terlambat sekarang.

Klein mulai merasa lapar dan mulai mencari makanan di kulkas. Saat ia turun tangga untuk pergi ke bawah, ia melihat sepatu kerja ayahnya di rak sepatu yang menandakan bahwa ayahnya sudah kembali.

Klein merasa bahwa ayahnya pasti ada di ruang makan bersama ibunya. Ia punya firasat buruk kalau ia melanjutkan langkahnya ke ruang makan. Ia merasa pasti akan bertemu dengan ayahnya dan ayahnya pasti akan membicarakan tentang sekolah.

Klein akhirnya memutuskan untuk kembali ke kamarnya dan menekan rasa laparnya dengan beberapa camilan yang tersisa di sana.

Tapi saat ia akan berbalik dan naik tangga, ternyata ayahnya datang dari kamar tidur di atas dan juga menuju ke ruang makan. Klein dan ayahnya saling menatap, mereka hanya diam selama beberapa detik tanpa ada percakapan apapun di antara mereka.

kumohon siapapun tolong aku.

ouh, tatapan matanya sangat menyeramkan.

Klein merasa sangat terganggu dengan dengan cara ayahnya menatapnya. Seakan-akan dirinya bisa diterkam kapanpun oleh ayahnya itu.

Tiba-tiba, ibu Klein muncul dari dapur dengan membawa makanan yang baru saja dia masak. Dia bersenandung riang sambil menggendong nampan berisi hidangan lezat.

"Hmm ... hmm ... hmm ... la..la..la," ibu Klein bersenandung tanpa sadar dirinya melewati 2 orang yang sedang saling menatap.

pandangan Klein dan ayahnya beralih ke pada ibu Klein yang menyanyi sendirian sambil membawa makanan. Ibu Klein merasa ada yang memperhatikannya setelah beberapa saat melewati mereka. Dia menoleh ke arah Klein lalu menoleh ke arah suaminya dan terkejut serta bingung.

"Ehh? Ada apa ini? Ayo ke ruang makan, kita makan bersama, ya?" kata ibu Klein yang tidak mengerti suasana di sekitarnya.

Tapi karena tingkah laku ibunya yang menurut Klein sangat lucu, dia merasa terselamatkan dari pandangan mengerikan yang diberikan oleh ayahnya sedari tadi.

Klein dan ayahnya mengikuti ibu Klein ke ruang makan. Mereka makan bersama, meskipun Klein masih merasa terganggu oleh tatapan ayahnya yang terus memandanginya.

Klein sadar dia telah melakukan kesalahan dengan bolos sekolah. Tapi di hatinya dia merasa dia tidak melakukan apapun yang salah, atau lebih tepatnya Klein memaksa dirinya untuk berpikir dia tidak bersalah.

Setelah selesai makan, Klein ingin segera pergi dari sana sesegera mungkin. Tapi ayahnya menghentikan Klein dengan menyuruhnya untuk duduk kembali.

Ibu Klein menyadari bahwa suaminya akan menasehati anak mereka pada saat ini. "Mama mau mencuci piring dulu ya" ibu Klein pergi ke dapur, dia memutuskan untuk memberi ruang untuk suaminya dan anaknya berbicara satu sama lain.

"Jadi, alasan apa yang ingin kamu buat kali ini, Klein?" tanya ayahnya kepada Klein dengan wajah penuh amarah.

Terpopuler

Comments

CcrzoneDra

CcrzoneDra

keren bang *semangat*

2023-11-09

3

lihat semua
Episodes
1 chapter 1. rumah dan orang tua
2 chapter 2. insiden tak terduga
3 chapter 3. terkadang hukuman bukanlah hal yang buruk
4 chapter 4. akhir dari seorang pembohong
5 chapter 5. pahlawan dan orang bodoh adalah orang yang sama
6 chapter 6. tidak melakukan apapun juga sebuah pilihan
7 chapter 7. si pengecut sang pengubah takdir
8 chapter 8. menjemput adik
9 chapter 9. kakak dan adik
10 chapter 10. hari pertama di sekolah
11 chapter 11. Reuni kecil teman lama
12 chapter 12. sedikit dorongan
13 chapter 13. akhir dari cerita untuk awalan yang baru
14 chapter 14. awalan dari takdir yang berubah
15 chapter 15. kembaran yang membingungkan
16 chapter 16. mencoba meminta bantuan
17 chapter 17. Sally dan rahasianya
18 chapter 18. bakat yang hebat memiliki konsekuensi yang berat (backstory sally)
19 chapter 19. Misi dan target (backstory pov Theodore)
20 chapter 20. kondisi tanpa harapan
21 chapter 21. aku dimana?
22 chapter 22. awal dari petualangan baru (END ARC I : perjuangan merubah takdir)
23 extra chapter. Sejarah dunia yang disembunyikan
24 chapter 23. hal yang ditinggalkan I
25 chapter 24. hal yang ditinggalkan II
26 chapter 25. hal yang ditinggalkan III
27 chapter 26. teman perjalanan baru dan sebuah kesialan
28 chapter 27. lingkaran sihir
29 chapter 28. wanita berjubah misterius
30 chapter 29. ingatan masa lalu yang membingungkan
31 chapter 30. tamparan kecil untuk si pengecut
32 chapter 31. terlahirnya Klein lewinston yang baru I (backstory Klein lewinston)
33 chapter 32. terlahirnya Klein lewinston yang baru II
34 chapter 33. terlahirnya Klein lewinston yang baru III
35 chapter 34. terlahirnya Klein lewinston yang baru IV
36 chapter 35. terlahirnya Klein lewinston yang baru V (ending backstory)
37 chapter 36. jiwa seorang gamer + wibu
38 chapter 37. pertengkaran kecil dan juga perkenalan diri
39 chapter 38. permainan kata-kata
40 chapter 39. cerita penggabungan dua dunia
41 chapter 40. secercah harapan
42 chapter 41. tekad yang sudah ditetapkan
43 chapter 42. perjalanan berbagi ingatan
44 chapter 43. terkadang menjadi bodoh adalah sebuah solusi
45 chapter 44. langkah pertama
46 chapter 45. teka-teki misteri yang belum pasti
47 chapter 46. pemikir handal yang tidak percaya diri
48 chapter 47. konsep ketidakmutlakan pada ingatan
Episodes

Updated 48 Episodes

1
chapter 1. rumah dan orang tua
2
chapter 2. insiden tak terduga
3
chapter 3. terkadang hukuman bukanlah hal yang buruk
4
chapter 4. akhir dari seorang pembohong
5
chapter 5. pahlawan dan orang bodoh adalah orang yang sama
6
chapter 6. tidak melakukan apapun juga sebuah pilihan
7
chapter 7. si pengecut sang pengubah takdir
8
chapter 8. menjemput adik
9
chapter 9. kakak dan adik
10
chapter 10. hari pertama di sekolah
11
chapter 11. Reuni kecil teman lama
12
chapter 12. sedikit dorongan
13
chapter 13. akhir dari cerita untuk awalan yang baru
14
chapter 14. awalan dari takdir yang berubah
15
chapter 15. kembaran yang membingungkan
16
chapter 16. mencoba meminta bantuan
17
chapter 17. Sally dan rahasianya
18
chapter 18. bakat yang hebat memiliki konsekuensi yang berat (backstory sally)
19
chapter 19. Misi dan target (backstory pov Theodore)
20
chapter 20. kondisi tanpa harapan
21
chapter 21. aku dimana?
22
chapter 22. awal dari petualangan baru (END ARC I : perjuangan merubah takdir)
23
extra chapter. Sejarah dunia yang disembunyikan
24
chapter 23. hal yang ditinggalkan I
25
chapter 24. hal yang ditinggalkan II
26
chapter 25. hal yang ditinggalkan III
27
chapter 26. teman perjalanan baru dan sebuah kesialan
28
chapter 27. lingkaran sihir
29
chapter 28. wanita berjubah misterius
30
chapter 29. ingatan masa lalu yang membingungkan
31
chapter 30. tamparan kecil untuk si pengecut
32
chapter 31. terlahirnya Klein lewinston yang baru I (backstory Klein lewinston)
33
chapter 32. terlahirnya Klein lewinston yang baru II
34
chapter 33. terlahirnya Klein lewinston yang baru III
35
chapter 34. terlahirnya Klein lewinston yang baru IV
36
chapter 35. terlahirnya Klein lewinston yang baru V (ending backstory)
37
chapter 36. jiwa seorang gamer + wibu
38
chapter 37. pertengkaran kecil dan juga perkenalan diri
39
chapter 38. permainan kata-kata
40
chapter 39. cerita penggabungan dua dunia
41
chapter 40. secercah harapan
42
chapter 41. tekad yang sudah ditetapkan
43
chapter 42. perjalanan berbagi ingatan
44
chapter 43. terkadang menjadi bodoh adalah sebuah solusi
45
chapter 44. langkah pertama
46
chapter 45. teka-teki misteri yang belum pasti
47
chapter 46. pemikir handal yang tidak percaya diri
48
chapter 47. konsep ketidakmutlakan pada ingatan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!