Hari ini adalah hari ke dua Kania masuk ke sekolah yang baru. Kania sebenarnya sangat malas ingin masuk ke sekolah itu lagi. Jika diberikan pilihan, Kania ingin memilih sekolah yang lama sebelum iya pindah.
Tapi mau bagaimana lagi? Keadaan yang mendesak Kania untuk masuk ke sana. Terpaksa Kania harus menjalaninya. Kania ke sekolah di antar oleh papanya.
Sesampainya di sana, papa Kania berpesan agar Kania tidak membuat ulah lagi.
"Pa.. Kania masuk dulu ya pa?" Ucap Kania tidak semangat sembari mencium tangan papanya.
"Kania.. ingat! Sekolah yang serius.. Jangan berantem terus!" Peringatan dari papanya. Kania mengangguk pelan. Dan Kania pun berlalu masuk ke dalam kawasan sekolah.
Kania berjalan tidak semangat menuju ke kelasnya. Pandangannya fokus ke depan. Iya tidak menghiraukan pandangan sinis teman-teman sekitar. Mereka memandang sinis Kania, karena Kania berbadan gendut dan berpenampilan cupu. Banyak teman-teman Kania yang memandang remeh Kania.
Tiba-tiba saja Kania terhenyak dan langkahnya terhenti. Karena ada yang menghalangi jalan Kania. Kania melotot memandang orang itu. Iya adalah laki-laki kemaren yang tidak sengaja menabrak Kania.
"Mau kemana kamu, gendut?" Ujar laki-laki itu.
"Minggir enggak? Aku masuk kelas." Ucap Kania sembari ingin pergi dari hadapannya. Tapi laki-laki itu malah melarang Kania untuk pergi.
"Eits.. tunggu dulu dong.. mau kemana?" Kania mendengus kesal. Kania pun memandang laki-laki itu dan bergerak lebih mendekat lagi kepadanya. Hingga laki-laki itu mundur samar. Kania pun berkata.
"Apa mau kamu?" Ucap Kania sembari mendongakkan wajahnya ke arah laki-laki itu. Karena postur tubuh laki-laki itu lebih tinggi daripada Kania. Mereka berdua menjadi pusat perhatian banyak orang. Dan laki-laki itu tersadar bahwa dirinya diperhatikan banyak orang. Akhirnya Iya sedikit mendorong tubuh Kania. Seraya berkata.
"Urusan kita yang kemaren belum selesai! Dan kamu.. Akan Aku kasih perhitungan sekarang." Ucapnya. Kania tersenyum dengan menaikkan ujung bibirnya yang sebelah, memberikan senyuman sinis.
"Kamu pikir Aku takut sama kamu? Dasar ban. ci." Laki-laki itu pun melotot ke arah Kania. Iya tidak terima dikatakan banci.
"Apa kamu bilang? Berani kamu sama saya? Kamu belum tau siapa saya?" Sungut laki-laki itu dengan congkaknya.
"Saya, sudah minta maaf kemarin ya.. Jadi sudah ga ada urusan.. siapapun kamu, saya ga peduli.. Paham?" Ucap Kania tegas.
"Perlu dikasih paham ini cewek gendut." Laki-laki itu pun memberikan kode berupa tepukan tangan untuk memanggil teman-temannya." Tak lama dengan jumlah yang cukup banyak mereka pun datang. Salah satunya adalah Pinky dan gengnya. Kania tersenyum remeh kepada mereka. Kania pun tertawa.
"Hahaha... gila, jadi mereka anak buah kamu?" Ucap Kania sembari menggelengkan kepala. Laki-laki itu pun menyuruh Pinky dan gengnya untuk memberikan pelajaran kepada Kania.
Tiba-tiba saja ada dua orang yang memegangi kedua tangan Kania dengan erat. Sehingga Kania tidak dapat bergerak. Laki-laki itu pun tersenyum remeh kepada Kania. Iya menyuruh mereka untuk membawa Kania ke suatu tempat. Kania memberontak berusaha untuk melepaskan diri. Sayangnya pegangan mereka terlalu kuat.
.
.
"Hahaha.. Ternyata cuma segitu kemampuan kamu?" Kata Pinky. Kania melotot dan tersenyum sinis. Seraya berkata.
"Beraninya cuma keroyokan.. Coba deh kalian maju satu-satu. Satu lawan satu. Berani kalian?" Sindirnya. Laki-laki itu pun tambah geram terhadap Kania. Iya pun menyuruh mereka untuk segera memberikan pelajaran kepada Kania. Mereka segera melaksanakan perintah dari laki-laki itu.
Kania tidak akan membiarkan dirinya ditindas oleh mereka. Kania pun segera melakukan perlawanan. Meskipun kedua tangannya di genggam erat, tapi Kania tidak kehabisan ide. Kania segera menoleh kepada orang yang memegang tangannya itu. Kemudian Kania memutar salah satu tangannya dan berbalik mencengkram tangan musuh. Kemudian Kania melingkarkan kakinya ke kaki musuh. Sehingga salah satu dari orang yang memegang tangan Kania terjatuh.
Dan Kania pun segera melakukan hal yang sama pada orang satunya. Namun kali ini, salah satu tangan Kania mendorong wajah musuh. Sehingga musuh pun terhalang pandangannya. Akhirnya Kania berusaha melepaskan diri dari mereka.
Lalu Kania menendang laki-laki itu. Sehingga laki-laki itu terpental ke belakang dan jatuh. Pinky yang melihat itu pun tercengang. Iya lagi-lagi tidak menyangka bahwa Kania bisa melawan mereka semua.
Kania berjalan cepat menghampiri Pinky. Tanpa basa-basi lagi, Kania segera menarik rambut Pinky ke depan. Sehingga membuat Pinky menunduk dan Kania langsung menyeret Pinky dengan kasar.
Pinky memegangi rambutnya dan menahan sakit. Setelah itu, Kania pun menghempaskan Pinky hingga Pinky tersungkur dan wajahnya mengenai tanah yang berlumpur.
"Oh my god.. Kenapa bisa begini sih? ieuh.. jijik banget.." Teriak Pinky.
"Dengar ya, jangan pernah coba-coba mengusik hidup saya! Saya tidak suka diusik." Teriak Kania. Kania pun segera berlalu meninggalkan mereka.
"Awas kamu cedut! Tunggu pembalasanku." Teriak Pinky kesal. Sementara teman-teman Pinky sudah babak belur oleh Kania.
...*************...
Jam pelajaran telah dimulai. Kania mengikuti mata pelajaran dengan baik. Tak lama, seorang bendahara OSIS datang dan mengumumkan bahwa sekolah kekurangan anggota OSIS. Dan bendahara tersebut mencari anggota OSIS di kelas Kania. Lalu, iya pun menunjuk Kania untuk menjadi salah satu anggota OSIS. Kania melotot dan menunjuk dirinya sendiri.
"Aku? Jadi anggota OSIS? Tapi kaka.. saya masih baru disini.." Ujar Kania. Iya pun tersenyum.
"Tidak apa-apa.. dicoba aja dulu.. kamu pasti bisa.. asalkan kamu nurut sama perintah ketua OSIS. " Ujarnya lagi. Dan ibu wali kelas Kania juga setuju kalau Kania menjadi anggota OSIS.
Mereka pun membawa Kania ke ruang OSIS. Untuk diresmikan menjadi anggota OSIS. Kania menunggu datangnya ketua OSIS dengan bosan. Karena ketua OSIS nya sangat lama.
Terdengar suara langkah kaki. Dan seorang pria tampan dan menjadi idaman para gadis, masuk ke dalam ruang OSIS. Semua anggota OSIS yang perempuan berteriak histeris menyambut pria tampan itu.
Berbeda dengan Kania. Kania melotot ketika melihat laki-laki itu.
"Itu kan? Jadi dia ketua OSIS?" Gumam Kania. Kania pun langsung ingin pergi dari tempat itu. Iya ingin menolak menjadi anggota OSIS. Namun, bendahara OSIS mencegahnya.
"Kamu mau kemana dik? Kamu belum boleh pergi dari sini..sebelum diresmikan menjadi anggota.." Ujarnya.
"Aku ga mau jadi OSIS kak.. Aku ingin jadi siswa biasa aja.." Ucap Kania.
"Dik.. ini perintah dari ibu wali kelas.. jadi kami ga bisa berbuat apa-apa.. lagian kenapa sih nolak? Ketua OSIS nya guanteng tenan loh.. vibesnya korea.." Ujar bendahara itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Rita Riau
mantap Kania jgn mau semena mena nya orang 👍🏻💪
2023-11-28
0