Sialnya jadi seorang Kania. Wali kelas Malah percaya dengan fitnahan Pinky dan teman-temannya. Jelas saja Wali kelas merasa marah kepada Kania. Iya pun memerintahkan salah satu siswa untuk memanggil Kania.
...****************...
pov: Kania
Aku langsung berjalan menuju ke ruang wali kelas. Sesampainya di sana, Aku langsung masuk ke dalam ruang wali kelasku. Dan Aku terkejut ketika melihat Pinky dan teman-temannya. Mereka menatap Aku dengan pandangan sinis.Aku pun segera berpaling dari mereka dan menoleh ke arah Ibu wali kelas. Aku bertanya.
"Ibu memanggil saya?" Tanyaku
"Duduk! " Perintah wali kelas. Aku pun langsung duduk di kursi yang berada di depan Ibu wali kelas.
"Kania, apa kamu tau kenapa kamu saya panggil ke sini?" Tanya wali kelas. Aku menggelengkan kepala. Perasaanku tidak enak. Aku merasa curiga kepada mereka. Jangan-jangan, mereka telah berbicara yang tidak-tidak tentangku kepada ibu wali kelas.
"Kesalahanmu sangat besar. Kamu sudah melakukan tindak kejahatan kepada mereka." Aku melotot dan tidak mengerti dengan ucapan wali kelas. Tindakan kejahatan yang bagaimana yang Ibu wali kelas maksud. Agar lebih jelas lagi, Aku bertanya.
"Maaf Bu.. tindak kejahatan yang mana ya?" Aku sudah menduga pasti mereka sudah berbicara yang tidak-tidak terhadap Ibu wali kelas. Ibu wali kelas menggelengkan kepala mendengar pertanyaanku. Seraya berkata.
"Apa kamu lupa dengan apa yang kamu lakukan terhadap Pinky dan teman-temannya? Kamu sudah membully mereka. Dengan tindakanmu yang kriminal ini, apa kamu tidak merasa bersalah? Apa kamu tau, kalau sekolah ini adalah sekolah paling ternama di kota ini. Dan aturan disini bukanlah aturan sembarangan yang dibuat. Karena kamu masih baru disini, sekarang kamu minta maaf sama mereka!" Aku terkejut dengan ucapan Ibu wali kelas. Mataku melotot dan kepalaku menggeleng. Aku menolak perintah dari Ibu wali kelas.
"Saya ga mau Bu! Karena ini bukan salah saya.. saya tidak akan melakukan ini.. kalau mereka ga mulai duluan.. mereka duluan yang membully saya! Saya hanya melakukan perlawanan saja.." Ungkap ku kepada ibu wali kelas. Ibu wali kelas menoleh ke arah Pinky dan teman-temannya. Iya bertanya kepada mereka.
"Apa benar apa yang diucapkan oleh Kania?" Mereka menggelengkan kepala dan berkata bohong lagi.
"Bohong Bu.. jelas-jelas Kania yang membuly kami.. Kania sok jagoan di kelas. Kania main perintah-perintah kepada kami.. Dan kami menolak perintah Kania, Kania langsung membuly kami Bu.." Sudah Aku duga sebelumnya. Mereka memutar balikkan fakta. Aku pun berdiri dari tempat duduk. Dan berkata marah kepada Pinky.
"Kalian jangan memutar balikkan fakta ya? Jelas-jelas kalian sendiri yang sok jagoan terhadap saya! Mereka yang berbohong Bu.." Ucapku dengan nada tinggi.
Wali kelas tampak bingung melihat perdebatan antara Aku dan gengnya Pinky. Akhirnya Ibu wali kelas juga berdiri dan berteriak.
"Sudah, cukup! Kalian ini memang benar-benar ya... bikin saya jadi pusing. Sekarang juga kalian Ibu hukum! Sekarang kalian keliling lapangan sekolah sebanyak tujuh kali dan berdiri sambil memberi hormat kepada bendera. Sampai jam pulang sekolah tiba.
" What! Berati kami suruh berjemur dong Bu?" Pinky terlihat kaget dengan hukuman yang diberikan. Aku mengangkat ujung bibirku yang sebelah. Aku tersenyum remeh kepada mereka.
"Ini hukuman terlalu mudah bagiku. Daripada Aku pernah dihukum ayah keliling kompleks sebanyak 10 kali." Gumamku.
"Cepat kerjakan!" Bentak Ibu wali kelas. Aku dan geng Pinky pun segera melakukan apa yang diperintah oleh Ibu wali kelas.
.
.
Kami pun melaksanakan hukuman yang diberikan oleh Ibu wali kelas. Meskipun bukan salahku, Aku tetap menjalani hukuman ini. Yah, tapi lumayan lah. hitung-hitung ini adalah olah raga untukku. Supaya tumpukan lemak yang ada di badanku terbakar.
Selesai keliling lapangan sebanyak tujuh kali, Aku berjemur di bawah teriknya sang surya dengan menghadap kepada sang merah putih sambil memberi hormat.
"Hem.. hukuman ini melelahkan juga ternyata." Aku mendengar keluhan Pinky yang ada di sebelahku. Pinky mengeluh karena iya tidak tahan dengan panasnya terik.
"Aduh.. bisa gosong kulitku kalau begini caranya.. mana perawatan Aku mahal banget lagi.." Keluh Pinky sembari mengelus lengannya. Aku hanya membuang nafas. Dan melirik mereka sinis.
"Alay! Ngakunya aja sok jagoan.. hukuman yang begini saja mewek!" Aku memajukan bibir bawahku. Terkesan mencibir mereka.
"Heh CEDUT (cewek gendut)! Ini semua gara-gara kamu ya? Kalau sampai kulitku jadi gosong, kamu harus tanggung jawab! Awas lu!" Ancam Pinky. Aku tidak mau kalah dengannya. Aku menjawab kata-katanya.
"Lah, kok Aku? Harusnya Aku yang protes sama kalian.. kenapa Aku ikut-ikutan di hukum? Ini kan, salah kalian.. Kalian duluan kan, yang bully? Hu.." Ucapku meledek. Pinky melotot kepadaku. Seraya berkata.
"Kalau kamu menuruti kemauanku.. kamu ga akan dibully.." Ujarnya dengan wajah marah. Aku tersenyum remeh kepada mereka. Dan Aku berkata.
"Hah, apa kamu bilang? Nurutin kemauan kamu? Hello... dengar ya.. que, alias queen kw... memangnya saya ini pembantu kalian? Budak kalian? I am sorry ya.. lebih baik saya berjemur daripada jadi budak kalian!" Ujar ku tidak mau kalah.
Tiba-tiba saja Pinky menarik rambutku dari samping. Aku teriak kesakitan karena ditarik oleh Pinky. Pinky dan teman-temannya tertawa. Jika Aku melawan, maka Ibu wali kelas akan menghukum Aku untuk kedua kali. Tidak sengaja Aku melihat Ibu wali kelas sedang berjalan. Akun seger teriak minta tolong.
"Argh... tolong... Ibu.. Ibu wali kelas... tolong saya.." Aku berteriak. Ibu wali kelas langsung menoleh ke arah ku. Dan iya pun langsung menghampiri kami.
.
.
"Ada apa lagi sih ini?" Marah Ibu wali kelas.
"Liat ini Bu.. perbuatan Pinky.. masak Dia menarik rambut saya Bu? Kan, sakit kalau ditarik bu.." Pinky menggelengkan kepala. Mengelak apa yang Aku adukan.
"Bohong Bu.. itu ga benar.." Elaknya.
"Ibu liat sendiri kan tadi.. kalau Pinky menarik rambutku?" Ucapku.
"Sudah, sudah.. kalian ini belum kapok saya hukum ya? Mau saya tambah lagi hukumannya?" Ujar Ibu wali kelas.
"Loh.. kenapa ditambah lagi Bu? Kan, yang di bully saya Bu.." Ucapku. Ibu wali kelas tidak punya alasan untuk menghukum Aku yang kedua kali. Karena memang benar. Ibu wali kelas melihatku secara langsung ketika Aku dibully oleh Pinky.
"Pinky.. kali ini Ibu tambah hukuman kamu! Kamu. Kamu harus Scot jump sebanyak 10 kali." Ujar Ibu wali kelas. Pinky melotot ketika hukumannya ditambah.
"what?" Pinky menoleh ke arahku. Dan Aku menjulurkan lidahku mengejek Pinky.
"Sudah cepat lakukan!" Perintah Ibu wali kelas. Pinky menoleh ke arahku. Iya seperti menaruh dendam padaku. Terserah deh, bodoh amat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Kasrumi Mimi
keren thor lanjut
2023-11-28
1