SUAMI KONTRAK MILIK GADIS KONGLOMERAT
Novel ini adalah Spin off dari Novel JANDA MUDA KESAYANGAN BUJANG, biar tidak bingung, silahkan baca juga kisah JMKB itu, ya. Makasih
Prolog
Florencia terpaksa harus mencari suami kontrak demi memuluskan jalan sang adik yang akan menikah. Dia tidak enak hati menyuruh adiknya yang sudah dilamar untuk menunda pernikahan mereka sampai menunggu ia menikah terlebih dahulu. Sementara dia sendiri belum mempunyai kekasih, apalagi mempunyai target menikah dalam waktu dekat.
Sampai akhirnya Florencia menemukan ide menyewa seorang pria untuk menjadi suami kontraknya, agar adiknya bisa segera menikah. Pria itu bernama Daniel Garcia, pria berdarah Indonesia-Spanyol yang ia jumpai pertama kali di dalam sebuah lift di apartemennya.
Bagaimana lika-liku perjalanan sandiwara pernikahan Florencia dengan sang suami kontrak? Apakah mereka akan mengakhiri kontrak pernikahan itu setelah batas waktu yang ditentukan berakhir? Atau mereka berdua malah saling tertarik dan saling jatuh cinta satu sama lain? Atau, justru Daniel akan memanfaatkan Florencia, setelah ia mengetahui ternyata Gadis adalah seorang Milyuner?
***
Pengenalan tokoh
FLORENCIA ANANTA GUMILANG ( 22 tahun )
Anak sulung pengusaha retail ternama Bintang Gumilang. Sejak remaja, ia mengagumi orang kepercayaan sang Papa, Gagah Prasetyo Hadiningrat. Namun, karena Gagah sudah berumah tangga, obsesinya untuk memiliki Gagah ditentang oleh keluarganya. Pertengkaran dengan sang Papa yang melarang niatnya menjadi orang ketiga dalam rumah tangga Gagah, tanpa ia duga membuat kondisi kesehatan sang Papa drop dan akhirnya meninggal dunia.
Rasa bersalah karena meninggalnya sang Papa, membuatnya memutuskan pergi dari rumah dan melanjutkan kuliahnya di Amerika. Dia merelakan Gadis, adiknya yang masih SMA untuk mengurus perusahaan retail tersebut, demi menyelamatkan perusahaan itu dari rencana licik kedua adik tiri Papanya yang ingin menguasai harta warisan orang tua mereka.
DANIEL GARCIA ( 28 Tahun )
Pria berdarah campuran Indonesia-Spanyol. Dia berprofesi sebagai pelukis dan senang berpindah-pindah tempat untuk mencari ide-ide sebagai objek lukisannya. Dia kemudian ditawari pekerjaan sebagai suami kontrak Florencia dengan bayaran yang sangat menggiurkan.
**********************************
Florencia melihat story di akun media sosial chatting milik Gadis. Adiknya itu memposting kebersamaan dengan kekasihnya yang bernama Haikal. Wajah adiknya yang berselisih dua tahun lebih muda darinya itu nampak bahagia. Dia tak menyangka di bawah bimbingan Gagah, selama tiga tahun, Gadis yang baru menginjak usia dua puluh tahun sudah menjelma sebagai seorang CEO muda yang mampu bersaing di dunia bisnis. Apalagi Gadis mempunyai kekasih yang banyak membantu dan mendampingi Gadis dalam mengurus perusahaan retail milik almarhum Papa mereka.
Florencia mendesah dengan berat. Jika mau jujur, sebenarnya ia merasa cemburu dengan adiknya itu. Kini Gadis sudah menguasai urusan pekerjaan di perusahan orang tua mereka. Adiknya itu pun mendapatkan pria yang disukai oleh Gadis. Sementara dirinya? Lihatlah, dia masih berkutat dengan kuliahnya. Ditambah setelah tiga tahun berlalu setelah penolakan dari Gagah Prasetyo, Florencia tidak pernah menyimpan perasaan ataupun mencoba menjalin hubungan dengan pria lain.
"Kamu beruntung banget, Dis." Florencia menatap lekat pria tampan yang menjadi kekasih adiknya itu. Florencia berpikir, mungkin jika kala itu ia bertahan di Jakarta, dan ia yang menghandle perusahaan milik sang Papa, bisa jadi dialah yang mendapatkan pria seperti yang didapat oleh adiknya.
Ddrrtt ddrrtt
Keasyikan Florencia menatap foto kekasih Gadis terpecah saat suara dering ponselnya berbunyi. Dia melihat nama sang Mama yang muncul di layar ponselnya itu.
"Halo, Ma. Mama belum tidur?" tanya Florencia, saat ini di New York baru menunjukkan pukul sepuluh pagi, sementara waktu Jakarta saat ini sekitar jam sembilan malam.
"Belum, Flo. Tadi ada orang tua Haikal datang kemari, mereka baru saja berpamitan," sahut Farah, Mama dari Florencia dan Gadis.
"Orang tua Haikal? Ada apa mereka datang ke rumah, Ma? Apa mereka ingin melamar Gadis?" Penasaran hati Florencia mengetahui keluarga kekasih adiknya itu mengunjungi Mamanya. Dia menganggap jika kunjungan itu untuk membahas soal kelanjutan hubungan Gadis dan Haikal ke jenjang yang lebih serius.
"Kurang lebih seperti itu, Flo. Sekarang ini usia Haikal sudah menginjak dua puluh tujuh tahun. Sangat wajar kalau mereka menginginkan Haikal secepatnya melepas masa lajang," ujar Farah.
"Lalu, apa sudah ditetapkan tanggal berapa pernikahan mereka, Ma?" Florencia tertarik membahas soal rencana pernikahan adiknya dengan Haikal.
Suara de sahan nafas Farah terdengar jelas di telinga Florencia. Florencia merasa ada yang mengganjal hati Mamanya itu hingga membuatnya, "Kenapa, Ma?"
"Adikmu tidak ingin menikah dulu, sebelum kamu menikah, Flo." jawaban Farah terdengar lirih.
Florencia melebarkan bola matanya mendengar perkataan Farah. Gadis ingin menunggunya menikah lebih dulu? Come on, bagaimana mungkin itu bisa terjadi, sementara dirinya saja saat ini tidak punya kekasih? pikir Florencia.
"Gadis ingin menunggu aku menikah, Ma? Tapi, aku belum mau menikah sekarang, dan aku juga tidak tahu kapan aku akan menikah." Florencia menganggap permintaan adiknya itu sangatlah konyol.
"Mama rasa permintaan adikmu itu lumrah, Flo. Kamu adalah kakaknya, wajar kalau Gadis ingin kamu yang menikah lebih dulu. Adikmu itu tidak ingin melangkahimu, Flo." Farah memberikan alasan kenapa Gadis ingin menunggu Florencia yang menikah pertama.
"Memangnya kenapa kalau Gadis mau melangkahiku menikah lebih dulu, Ma? Apa aku akan terkena apes karena hal itu? Ayolah, Ma. Ini jaman modern, jangan terlalu percaya hal-hal seperti itu." Florencia mengajak sang Mama berpikiran realistis agar tidak terlalu mengikuti mitos-mitos yang berlaku di dalam masyarakat.
"Bukan seperti itu, Nak. Rasanya tidak enak dipandang orang jika Gadis menikah lebih dulu, apalagi usia Gadis baru dua puluh tahun, takutnya akan mengundang pandangan negatif terhadap hubungan Gadis dengan Haikal jika Gadis yang lebih dulu menikah." Farah kembali menjelaskan agar Florencia juga mau menerima alasannya.
"Ma, tidak usah memikirkan apa kata orang, dong! Lagipula, Gadis dan Haikal tidak seperti itu, kan?" Florencia tidak setuju pendapat Mamanya, "Nanti aku akan bilang ke Gadis agar dia tidak usah menunggu aku menikah, Ma." Florencia berniat berbicara sendiri dengan adiknya, agar Gadis tidak perlu merasa tidak enak hati padanya jika memang ingin melangkahinya menikah lebih dulu.
Dari cerita Mama dan Gadis, dan tentu saja setelah ia tahu jika Haikal adalah adik ipar dari Gagah, Florencia dapat meraba jika Haikal adalah pria yang baik. Dia beranggapan, jika Gadis secepatnya menikah dengan Haikal, Mama dan adiknya ada yang melindungi selain Gagah, yang selama ini menjaga keluarganya, terutama setelah Papanya meninggal.
"Oh ya, Mama ada apa telepon malam-malam?" Florencia menanyakan maksud dan tujuan sang Mama menghubunginya. Sebab ia yakin tujuan Mamanya menelepon bukan karena ingin membahas masalah Gadis juga Haikal.
"Mama mau tanya, kapan acara wisuda kamu, Flo? Mama mau suruh Gadis siapkan tiket untuk Mama pergi ke sana dari sekarang," jawab Farah.
"Bulan depan, Ma. Mama mau ke sini sendirian? Minta antar Gadis saja, Ma. Jangan pergi sendiri." Florencia khawatir jika Farah melakukan perjalanan jarak jauh sendiri.
"Iya, nanti Mama bilang sama Gadis. Ya sudah kalau begitu Mama tutup dulu teleponnya. Kamu jaga diri baik-baik di sana, Flo." pesan Farah.
"Iya, Ma. Bye ..." Florencia pun mengakhiri panggilan telepon dengan sang Mama.
*
*
*
Bersambung ...
Happy Reading❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
gia nasgia
fix nggak bisa pindah ke lain hati 😍😘
2025-02-05
0
gia nasgia
See again kak Rez- sha😊
2024-12-07
0
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
mampir lagi mam kangen sama ceritanya 😁🤗
2024-02-16
0