Graduation Day yang akan diselenggara oleh kampus tempat Florencia kuliah akan dilaksanan esok lusa. Sore ini keluarga Florencia akan tiba di negeri Paman Sam. Florencia sendiri yang menjemput sendiri kedatangan keluargamya di Bandara Internasional John F Kennedy. Dia tidak ingin keluarganya tersesat sampai ke apartemennya. sebab Mama dan adiknya jarang sekali datang ke New York. Sementara apartemen tempat tinggal Florencia berjarak sekitar satu kilometer dari kampusnya
Senyuman mengembang di bibir Florencia saat melihat kemunculan Farah, Gadis dan seorang pria yang wajah sangat familiar karena sering ia lihat di story WA adiknya. Florencia sedikit berlari umtuk menyambut Farah dengan merentangkan tangan ingin memeluk sang Mama.
"Ma ..." Florencia memeluk erat tubuh ringkih sang Mama yang hampir tiga tahun ini tidak ia jumpai secara langsung. Mereka hanya berkomunikasi menggunakan media telepon selama ia menetap di New York.
"Gimana kamu, Flo? Sehat-sehat, kan?" Farah mengusap kepala putrinya yang jauh lebih tinggi darinya.
"Sehat, Ma." jawab Florencia, kemudian ia berganti berpelukan dengan Gadis. Namun, pandangan matanya melirik ke arah pria tampan di belakang Gadis. "Hmmm, maunya dikawal terus sama pacar, nih?" sindir Florencia merespon keikutsertaan Haikal dalam kepergian Farah dan Gadis ke New York.
"Iyalah, kan buat menjaga dan mengawal aku sama Mama," sahut Gadis memberi alasan mengajak Haikal.
"Hahaha ... jadi kamu pacaran sama dia cuma buat jadi bodyguard doang?" Florencia mencibir.
"Flo!" Farah dengan cepat menegur Florencia karena menganggap anaknya itu keterlaluan menyamakan Haikal dengan bodyguard.
"Iri bilang, Bos! Makanya buruan cari pacar!" Namun, Gadis menanggapi cibiran sang kakak dengan santai, bahkan ia balas meledek Florencia yang sampai saat ini belum menemukan kekasih karena belum dapat move on dari Gagah. Gadis malah melingkarkan tangannya di lengan Haikal dan bergelayut manja di lengan kekar kekasihnya itu.
Florencia memutar bola mata dengan mencebikkan bibirnya mendengar sindiran telak adiknya itu. Dia lalu mengulurkan tangan ke arah Haikal, karena ia pun baru pertama kali bertatap muka langsung dengan Haikal.
"Hai, aku Flo. Calon kakak ipar kamu." Dengan percaya diri, Florencia memperkenalkan dirinya sebagai kakak dari Gadis.
Haikal menyambut uluran tangan Florencia hingga mereka saling berjabat tangan dan Haikal pun menyebutkan namanya. "Haikal." Dibarengi senyuman, Haikal memperkenalkan dirinya.
Florencia menatap wajah Haikal yang memang harus ia akui cukup tampan. Pantas saja jika adiknya begitu tergila-gila pada sosok Haikal.
"Bukan mahram! Jangan lama-lama pegangan tangannya!" Melihat sang kakak tak juga melepas jabatan tangan dengan Haikal, Gadis segera bertindak. Dia bahkan langsung menepis tangan Florencia yang tidak cepat melepas bersentuhan tangan dengan Haikal.
"Ngaca dong, Dis! Memangnya tadi kamu sendiri nempel-nempel begitu, apa namanya?" Florencia membalas Gadis dengan mencibir sikap manja Gadis pada Haikal.
"Kalian ini, tidak di Jakarta, tidak di negera orang, berdebat saja bisanya." Melihat kedua anak perempuannya yang berdebat, Farah langsung melerai.
"Anak bungsu Mama, tuh!" Florencia melempar kesalahan pada Gadis.
"Eh, aku itu cinta damai, Kak. Kak Flo saja yang sering bikin huru-hara," bantah Gadis cepat.
"Astaghfirullahal adzim ... sudah, sudah! Malu dilihat orang bertengkar di tempat ramai begini." Kembali Farah menegur kedua anaknya itu.
"Mana ada yang mengerti apa yang kita obrolin, Ma." Florencia terkekeh mendengar ucapan Mamanya tadi. "Kita langsung ke mobil, yuk!" Florencia merangkulkan tangannya di pundak sang Mama. Posturnya yang lebih tinggi dari Farah membuatnya lebih nyaman merengkuh tubuh Mamanya.
"Yuk, Kak!" Sementara Gadis kembali merangkul lengan kokoh Haikal, mengikuti langkah Florencia dan Mamanya.
***
Florencia mengajak keluarganya dan Haikal makan terlebih dahulu sebelum membawa mereka ke apartemennya. Mereka sudah memutuskan akan bermalam di apartemen tempat tinggal Florencia. Sebenarnya Farah berencana menginap di hotel karena Haikal ikut serta. Namun, karena Florencia memohon agar sang mama menginap di apartemennya, akhirnya Farah menuruti permintaannya. Tentu saja kebersamaan dengan keluarganya tidak ingin dibatasi tempat yang berbeda. Florencia ingin bisa berbincang sampai larut malam dalam satu kamar dengan mama dan adiknya seperti ketika mereka masih tinggal di Jakarta.
Apartemen milik Florencia sebenarnya hanya mempunyai dua kamar. Gadis akan tidur bersama Florencia, sementara Farah di kamar lainnya. Sementara Haikal sendiri akan tidur di sofa tamu. Sebenarnya Farah tidak enak menyuruh Haikal tidur di sofa dan menyuruh Haikal menginap di hotel terdekat dengan apartemen Florencia. Namun, Gadis keberatan jauh dari kekasihnya. Sejak dulu rasa cemburu wanita itu tidak pernah hilang. Dia takut Haikal akan digoda wanita lain di hotel nanti. Alhasil. terpaksa Haikal akan tidur di sofa ruangan tamu apartemen Florencia.
"Kamu bucin banget sama Haikal, Dis. Pasang gensi dikit, dong!" sindir Florencia ketika ia dan Gadis masuk ke dalam kamarnya.
"Cih, bercermin dong, Kak. Aku bucin sama pacar aku sendiri. Kalau yang Kak Flo lakukan terhadap Kak Gagah dulu itu apa?" Gadis balik menyindir dengan tangan berkacak pinggang dan menaikkan dagunya.
"Sudah, jangan bahas itu terus! Bosan!!" Florencia menaruh sling bag di atas nakas lalu menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur.
"Makanya Kak Flo tidak usah menyindir duluan." Gadis merasa di atas angin karena berhasil memukul balik kakaknya. Dia pun lalu ikut menjatuhkan tubuhnya di spring bed empuk di kamar Florencia. Kedua kakak beradik itu kini berbaring bersebelahan dengan tatapan mata menatap langit-langit kamar.
"Harus Kakak akui, pacarmu itu memang ganteng, sih. Pantas saja kamu bucin banget sama dia." Florencia dengan jujur mengatakan pendapatnya tentang Haikal. Wanita mana yang tidak akan terpesona dengan ketampanan pria seperti Haikal. Apalagi selama ini baik Gadis maupun sang mama selalu menceritakan jika Haikal adalah sosok pria yang baik dan bertanggung jawab. Hanya wanita bodoh saja yang tidak sampai mengagumi Haikal.
Sontak Gadis menolehkan pandangan dengan mata mendelik ke arah Florencia. ketika mendengar kakaknya itu mengagumi Haikal. Gadis tentu tidak ingin kakaknya itu akan menyukai Haikal.
"Kak Flo jangan coba-coba jadi pelakor, ya!" Gadis memperingatkan Florencia, mengingat kakaknya itu dulu hampir ingin merebut Gagah dari Airin, membuat dirinya khawatir Florencia mempunyai niat sama seperti dulu.
"Cih, siapa juga yang niat rebut pacarmu itu." Florencia bangkit kemudian melangkah ke arah pintu balkon dan membukanya.
"Kak Flo, apa selama di sini tidak pernah dekat sama cowok, gitu? Naksir cowok bule misalnya?" Tentu Gadis merasa penasaran, selama tiga tahun tinggal di Amerika, Florencia tidak mempunyai teman dekat laki-laki. Padahal pria bule yang ia jumpai sejak di bandara sampai apartemen Florencia tampan-tampan.
Florencia mengedikkan bahunya. Dia sendiri tidak mengerti kenapa ia sulit sekali untuk menjatuhkan hatinya pada pria lain. Padahal selama di Amerika, banyak pria yang mengajaknya berkenalan dan mengatakan ingin menjadi kekasihnya.
*
*
*
Bersambung ...
Happy Reading❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
gia nasgia
Fix Flo masih belum move on
2024-12-07
0
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
jangan siksa hatimu terus Flo
2024-02-16
0
👸 Naf 👸
Sifat Flo beda banget deh sm Gadis
2023-11-26
0