Bab 2 - Jodoh Tak Akan Tertukar

Setelah mengangkhiri percakapan dengan Mamanya, Florencia mencoba menghubungi Gadis. Dia ingin meyakinkan agar adiknya tidak perlu merasa tidak enak hati apalagi sampai merasa bersalah, hanya karena Gadis ingin menikah lebih dulu darinya

Bagi Florencia, pernikahan Gadis nantinya justru membuat beban di pundaknya terlepas. Karena sang Mama sudah mendapatkan menantu, dan kemungkinan besar akan segera mendapatkan cucu. Setidaknya dirinya tidak terlalu dikejar-kejar untuk segera menikah, hingga ia bebas menikmati masa mudanya lebih lama.

Florencia mencari kontak telepon milik sang adik. Ketika ia sudah menemukan kontak Gadis, barulah ia menyambungkan panggilan telepon dengan adiknya yang ada di Jakarta.

"Halo, Assalamualaikum, Kak Flo." Suara Gadis terdengar di telinga ketika sambungan telepon mereka terhubung.

"Waalaikumsalam, sedang apa kamu, Dis? Sedang sama Haikal, ya?" tanya Florencia, mengira adiknya itu saat ini masih bersama sang kekasih, sebab Farah tadi menceritakan jika keluarga Haikal baru pulang dari sana. Tapi, dia menduga jika Haikal tidak langsung ikut pulang, karena di Jakarta saat ini adalah Malam minggu, dan jam belum menyentuh angka sepuluh malam.

"Aku baru masuk kamar, Kak." jawab Gadis.

"Cieee, yang baru didatengin calon mertua ... jadi kapan janur kuning akan melengkung di rumah, nih?" ledek Florencia menggoda Gadis sambil terkekeh.

"Kak Flo tahu dari mana?" Nada bicara Gadis terdengar terkejut saat Florencia menyindir soal kedatangan keluarga Haikal.

"Mama baru saja telepon aku," sahut Florencia, "Jadi kapan kalian akan menikah, Dis?" tanya Florencia kembali.

"Aku tunggu Kak Flo nikah dululah ..." jawab Gadis, seperti yang diceritakan oleh Farah tadi, jika Gadis tidak ingin melangkahi Florencia dalam urusan pernikahan.

"Ngapain tunggu aku nikah? Kalau kamu sudah siap nikah, nikah saja duluan. Kakak tidak masalah kalau kamu ingin mendahului Kakak, Dis!" Florencia mencoba menasehati Gadis agar jangan ragu jika memang sudah siap melepas masa lajang untuk mengarungi bahtera rumah tangga dengan Haikal. Karena saat ini usia Haikal sudah sangat matang. Dia justru khawatir Haikal merasa jenuh menunggu Gadis terlalu lama.

"Tidak, Kak. Pamali kalau aku duluan yang nikah. Kak Flo saja duluan, deh. Lagipula aku masih muda, baru dua puluh tahun." Namun, ternyata Gadis juga tidak mudah dipengaruhi oleh Florencia. Gadis tetap pada pendiriannya yang menghormati sang kakak dan akan menikah setelah kakaknya menikah.

"Kamu memang masih muda, tapi Haikal? Umur Haikal berapa sekarang? Dua puluh tujuh, kan? Kalau kamu tetap bersikukuh tunggu Kakak nikah, sementara Haikal didesak keluarganya untuk cepat-cepat menikah juga, yang ada kamu akan ditinggal Haikal, lho, Dis! Siapa tahu nanti Haikal cari cewek lain yang sudah siap dia ajak menikah." Florencia berusaha menakuti dan mempengaruhi adiknya agar Gadis berubah pikiran.

"Iiih, Kak Flo jahat banget, deh! Masa doainnya seperti itu!?" keluh Gadis memprotes sikap sang kakak, "Kak Flo saja yang cepat cari jodoh terus menikah. Jangan maksa aku nikah duluan." Gadis malah menyuruh kakaknya untuk segera mencari pasangan.

"Kalau yang menikahi Kak Gagah, Kakak tidak akan nolak." Florencia mengucapkan kalimat yang membuat sang adik langsung beristighfar.

"Astaghfirullahal adzim! Move on dong, Kak! Hari gini masih saja mengharapkan suami orang," sindir Gadis, menganggap Florencia belum bisa melupakan Gagah. Padahal Gagah sudah bahagia dengan istrinya. "Kak Gagah sudah bahagia, jangan diusik-usik, Kak. Apalagi sekarang Kak Airin sedang hamil lagi," sambungnya menceritakan soal rumah tangga Gagah.

"Tidak usah cerita soal itu, deh! Bikin badmood saja!" protes Florencia seraya memutar bola matanya.

"Lagian, Kak Flo pakai nyinggung soal Kak Gagah segala," balas Gadis menyalahkan Florencia yang lebih dahulu menyinggung soal Gagah.

"Kamu sendiri, kenapa buru-buru pacaran dulu?" Florencia tak mau kalah, ganti menyalahkan Gadis.

"Ketemu cowok ganteng dan baik, rajin ibadah pula, rugi banget kalau didiamkan saja. Daripada diambil orang, mending digaet duluan, deh." Dibarengi dengan tawa, Gadis beralasan.

"Oh ya, Dis. Nanti kamu temani Mama ke sini, ya! Kamu harus datang di acara wisuda Kakak bulan depan." Florencia berharap keluarganya bisa hadir di acara wisudanya nanti.

"Oke, Kak. Oh ya, Kak Flo mau lanjut kuliah Magister?" tanya Gadis kemudian.

"Hmmm ... entahlah, Dis. Mungkin nanti lanjut Magister, tapi Kakak akan istirahat dulu," sahut Florencia, merasa perlu mengistirahatkan otaknya beberapa waktu dari urusan perkuliahan.

"Kak Flo pulang saja ke Jakarta, bantu aku mengurus perusahaan Papa, Kak." bujuk Gadis. Gadis ingin Florencia juga ikut berperan serta dalam mengurus dan membesarkan perusahaan peninggalan almarhum Papa mereka. Sebab mereka hanya dua saudara wanita, tak ada laki-laki di keluarganya. Terpaksa mereka yang harus memegang tongkat estafet melanjutkan bisnis retail milik Papa mereka.

Florencia mendesah, dia belum berani terjun langsung mengurus perusahaan besar milik Sang Papa. Berbeda dengan Gadis yang sudah mulai terjun langsung bekerja di kantor BDS sejak usia tujuh belas tahun. Setidaknya, Gadis tidak hanya belajar secara teori saja, namun sudah menjalankan prakteknya hampir tiga tahun ini dengan bimbingan dan pengawasan Gagah.

"Kamu pikir mudah berada dalam satu kantor dengan Kak Gagah?" Florencia beralasan soal Gagah.

"Hmmm, aku biasa saja berada dalam satu kantor dengan Kak Gagah. Bahkan menyenangkan, kok. Kak Gagah banyak mengajariku banyak hal soal perusahaan," sahut Gadis mengomentari perkataan sang kakak.

"Kamu tidak menyimpan rasa suka pada Kak Gagah, makanya kamu bisa bicara seperti itu." Florencia membalas.

"Makanya Kak Flo move on, dong! Pria di dunia ini banyak, kok. Yang lebih dari Kak Gagah juga pasti banyak. Tapi, Kak Flo belum ketemu saja dengan orangnya." Gadis selalu menasehati Florencia. Meskipun usianya lebih muda dua tahun dari kakaknya, Gadis tak segan menasehati Florencia.

"Eh, kalau istri Kak Gagah itu punya adik cowok berapa orang, sih?" Tiba-tiba Florencia menanyakan soal adik ipar Gagah selain Haikal. Siapa tahu Haikal masih punya saudara laki-laki lain, pikirnya

"Kenapa memangnya tanya-tanya itu, Kak? Kak Haikal tidak punya saudara laki-laki lain. Kak Haikal hanya dua bersaudara dengan Kak Airin." Gadis menjelaskan seputar keluarga kekasihnya.

"Kamu tahu, Dis? Kalau saat itu Kakak yang bekerja di BDS, Haikal itu tidak mungkin jadi pacar kamu, tapi jadi pacar kakak. Hahaha ..." Florencia iseng meledek adiknya. Namun, ia juga sempat berpikir seperti itu. Mungkin jika saat itu dia yang mengambil alih pekerjaan di BDS, bukan tidak mungkin dia lah yang akan dekat dengan Haikal.

"Idiiiihhh, pede banget, sih, Kak!? Yang namanya jodoh itu tidak mungkin tertukar. Walaupun bukan aku yang kerja di BDS, belum tentu Kak Flo akan menjadi pacar Kak Haikal. Sebab, Tuhan itu sudah menggariskan kalau Kak Haikal itu jodoh milik aku!" tegas Gadis, sangat percaya diri jika Haikal dengan Florencia tidak mungkin berjodoh, sebab Haikal memang sengaja Tuhan kirimkan hanya untuknya.

*

*

*

Bersambung ...

Happy Reading❤️

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

Jadi kepo dgn yg namanya Gagah 🤔

2024-12-07

0

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

hahaha

2024-02-16

0

👸 Naf 👸

👸 Naf 👸

Flo ga usah aneh² deh mikirmyaa, bener kata Gadis tuh jodoh ga akan tertukar, mending move on dr Gagah dan mulai buka hati buat pria lain

2023-11-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Jangan Percaya Mitos
2 Bab 2 - Jodoh Tak Akan Tertukar
3 Bab 3 - Jangan Jadi Pelakor
4 Bab 4 - Terjebak Dalam Lift
5 Bab 5 - Seharga Seribu US dollar
6 Bab 6 - See You Soon
7 Bab 7 - Pameran Lukisan
8 Bab 8 - Borobudur Temple
9 Bab 9 - Ganti Rugi
10 Bab 10 - Siapa Tahu Bisa Cocok
11 Bab 11 - Suami Kontrak
12 Bab 12 - Mengembalikan Uang
13 Bab 13 - Teman Dekat
14 Bab 14 - Kekasih Pura-Pura
15 Bab 15 - Buket
16 Bab 16 - Apa Hubunganmu Dengan Kekasihmu Baik-Baik Saja?
17 Bab 17 - Pulang Ke Jakarta Secepatnya!
18 Bab 18 - Berharap
19 Bab 19 - Kesepakatan
20 Bab 20 - Welcome To Paradise
21 Bab 21 - Mama Senang Kamu Pulang
22 Bab 22 - Tinggal Di Mana?
23 Bab 23 - Kakak Dari Flo
24 Bab 24 - Sangat Berwibawa
25 Bab 25 - Senang Berpetualang
26 Bab 26 - Bercinta Dengan Banyak Wanita
27 Bab 27 - Melamar Florencia
28 Bab 28 - Akan Segera Menikahi
29 Bab 29 - Sebelum Honeymoon
30 Bab 30 - Pundak Untuk Bersandar
31 Bab 31 - Siapa Tahu Benar-Benar Jatuh Cinta
32 Bab 32 - Kalau Tidak Di Spanyol Atau Di Indonesia
33 Bab 33 - Terjebak Permainannya Sendiri
34 Bab 34 - Hanya Mengetes Saja
35 Bab 35 - Sebuah Kecupan
36 Bab 36 - Melamar Flo
37 Bab 37 - Menunggu Kedatangan Keluarga Daniel
38 Bab 38 - Terkesan Dengan Sikap Farah
39 Bab 39 - Arti Senyuman Gagah
40 Bab 40 - Perjanjian Pranikah
41 Bab 41 - Tanam Saham Dulu
42 Bab 42 - Aku Harus Menaklukkan Flo
43 Bab 43 - Pria Yang Dicintai Flo
44 Bab 44 - Sungkeman
45 Bab 45 - Ingin Memberimu Kenikmatan
46 Bab 46 - Mau Apa Kamu Mengambil Ponselku?
47 Bab 47 - Menemani Mandi
48 Bab 48 - Maldives
49 Bab 49 - Kabur
50 Bab 50 - Masih Perawan
51 Bab 51 - Membuat Florencia Hamil
52 Bab 52 - Mengakhiri Sandiwara
53 Bab 53 - Aku Tidak Mau Kehilangan Lagi
54 Bab 54 - Takut Digigit
55 Bab 55 - Buang Di Luar
56 Bab 56 - Kamu luar biasa, Flo. Terima kasih.
57 Bab 57 - Jangan Di Sini
58 Bab 58 - Tukang Pijat
59 Bab 59 - Menjaga Flo Dengan Baik
60 Bab 60 - Memangnya Aku Hamil?
61 Bab 61 - Ancaman Florencia
62 Bab 62 - Apa Kamu Yakin?
63 Bab 63 - Melarang Mengagumi Pria Lain
64 Bab 64 - Mendapat Anak Laki-Laki
65 Bab 65 - Kebahagiaan Yang Akan Kamu Rasakan
66 Bab 66 - Hapus Tato Atau Lapor Ke Mama
67 Bab 67 - Menggoda Wanita
68 Bab 68 - Condoms
69 Bab 69 - Tidak Akan Membatalkan Perjanjian
70 Bab 70 - Sama-Sama Kecewa
71 Bab 71 - Menjalankan Tugas Sebagai Menantu Yang Baik
72 72 - Tak Ada Lagi Kertas Yang Dapat Memisahkan
73 Bab 73 - Parfum KW
74 Bab 74 - Kehamilan Simpatik
75 Bab 75 - Hamil
76 Bab 76 - Tangis Haru
77 Bab 77 - Suami Siaga
78 Bab 78 - Lebih Sayang Sama Istri
79 Bab 79 - Seperti Gagah
80 Bab 80 - Butuh Sosok Gagah
81 Bab 81 - Rasa Penyesalan
82 Bab 82 - Cepat Hamil
83 Bab 83 - Siapa Yang Belum Move On?
84 Bab 84 - Kevin Arnesio Garcia (TAMAT)
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 - Jangan Percaya Mitos
2
Bab 2 - Jodoh Tak Akan Tertukar
3
Bab 3 - Jangan Jadi Pelakor
4
Bab 4 - Terjebak Dalam Lift
5
Bab 5 - Seharga Seribu US dollar
6
Bab 6 - See You Soon
7
Bab 7 - Pameran Lukisan
8
Bab 8 - Borobudur Temple
9
Bab 9 - Ganti Rugi
10
Bab 10 - Siapa Tahu Bisa Cocok
11
Bab 11 - Suami Kontrak
12
Bab 12 - Mengembalikan Uang
13
Bab 13 - Teman Dekat
14
Bab 14 - Kekasih Pura-Pura
15
Bab 15 - Buket
16
Bab 16 - Apa Hubunganmu Dengan Kekasihmu Baik-Baik Saja?
17
Bab 17 - Pulang Ke Jakarta Secepatnya!
18
Bab 18 - Berharap
19
Bab 19 - Kesepakatan
20
Bab 20 - Welcome To Paradise
21
Bab 21 - Mama Senang Kamu Pulang
22
Bab 22 - Tinggal Di Mana?
23
Bab 23 - Kakak Dari Flo
24
Bab 24 - Sangat Berwibawa
25
Bab 25 - Senang Berpetualang
26
Bab 26 - Bercinta Dengan Banyak Wanita
27
Bab 27 - Melamar Florencia
28
Bab 28 - Akan Segera Menikahi
29
Bab 29 - Sebelum Honeymoon
30
Bab 30 - Pundak Untuk Bersandar
31
Bab 31 - Siapa Tahu Benar-Benar Jatuh Cinta
32
Bab 32 - Kalau Tidak Di Spanyol Atau Di Indonesia
33
Bab 33 - Terjebak Permainannya Sendiri
34
Bab 34 - Hanya Mengetes Saja
35
Bab 35 - Sebuah Kecupan
36
Bab 36 - Melamar Flo
37
Bab 37 - Menunggu Kedatangan Keluarga Daniel
38
Bab 38 - Terkesan Dengan Sikap Farah
39
Bab 39 - Arti Senyuman Gagah
40
Bab 40 - Perjanjian Pranikah
41
Bab 41 - Tanam Saham Dulu
42
Bab 42 - Aku Harus Menaklukkan Flo
43
Bab 43 - Pria Yang Dicintai Flo
44
Bab 44 - Sungkeman
45
Bab 45 - Ingin Memberimu Kenikmatan
46
Bab 46 - Mau Apa Kamu Mengambil Ponselku?
47
Bab 47 - Menemani Mandi
48
Bab 48 - Maldives
49
Bab 49 - Kabur
50
Bab 50 - Masih Perawan
51
Bab 51 - Membuat Florencia Hamil
52
Bab 52 - Mengakhiri Sandiwara
53
Bab 53 - Aku Tidak Mau Kehilangan Lagi
54
Bab 54 - Takut Digigit
55
Bab 55 - Buang Di Luar
56
Bab 56 - Kamu luar biasa, Flo. Terima kasih.
57
Bab 57 - Jangan Di Sini
58
Bab 58 - Tukang Pijat
59
Bab 59 - Menjaga Flo Dengan Baik
60
Bab 60 - Memangnya Aku Hamil?
61
Bab 61 - Ancaman Florencia
62
Bab 62 - Apa Kamu Yakin?
63
Bab 63 - Melarang Mengagumi Pria Lain
64
Bab 64 - Mendapat Anak Laki-Laki
65
Bab 65 - Kebahagiaan Yang Akan Kamu Rasakan
66
Bab 66 - Hapus Tato Atau Lapor Ke Mama
67
Bab 67 - Menggoda Wanita
68
Bab 68 - Condoms
69
Bab 69 - Tidak Akan Membatalkan Perjanjian
70
Bab 70 - Sama-Sama Kecewa
71
Bab 71 - Menjalankan Tugas Sebagai Menantu Yang Baik
72
72 - Tak Ada Lagi Kertas Yang Dapat Memisahkan
73
Bab 73 - Parfum KW
74
Bab 74 - Kehamilan Simpatik
75
Bab 75 - Hamil
76
Bab 76 - Tangis Haru
77
Bab 77 - Suami Siaga
78
Bab 78 - Lebih Sayang Sama Istri
79
Bab 79 - Seperti Gagah
80
Bab 80 - Butuh Sosok Gagah
81
Bab 81 - Rasa Penyesalan
82
Bab 82 - Cepat Hamil
83
Bab 83 - Siapa Yang Belum Move On?
84
Bab 84 - Kevin Arnesio Garcia (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!