Berbagi Cinta

Berbagi Cinta

Bab 1

Selamat ulang tahun kami ucapkan

Selamat panjang umur kita kan doakan

Selamat sejahtera sehat sentosa

Selamat panjang umur dan bahagia

"Yeah," sorak semua orang yang menyaksikan ulang tahun Karin.

Suara nyanyian selamat ulang tahun terdengar begitu meriah di acara ulang tahun Karin. Karin merupakan anak tunggal dari Salma dan Raka. Karin yang kini berusia 5 tahun memang sangat menggemaskan. Di usianya yang masih anak-anak Karin memiliki kecerdasan di atas rata-rata teman seusianya. Dia begitu beruntung karena masih bisa merayakan ulang tahunnya bersama orang-orang yang dia cintai dan dia sayangi.

Beberapa keluarga dan teman terdekat Karin tampak hadir untuk memeriahkan ulang tahunnya.

"Selamat ulang tahun sayang," ujar Salma sambil memeluk dan mencium anaknya.

"Makasih banyak mah," timpal Karin yang segera membalas pelukan ibunya. Dia terlihat begitu senang dan bahagia.

"Oiya, papah dimana mah? kenapa masih belum datang juga?" tanya Karin yang sejak tadi belum melihat keberadaan ayahnya.

Padahal dihari ulang tahunnya yang sekarang seharusnya Karin bisa berkumpul dengan keluarganya. Namun pada kenyataannya hal itu tidak terjadi karena ayahnya Raka masih ada pertemuan penting. Akan tetapi sebagai seorang ibu, Salma harus memberikan pengertian kepada putrinya yang masih kecil. Ia berusaha menjelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti anak-anak.

"Sayang, papah masih ada pekerjaan atau mungkin sekarang papah sedang dalam perjalanan pulang," jawab Salma mencoba menenangkan putrinya.

"Apa itu benar mah?" tanya Karin sekali lagi.

"Iya sayang, papah pasti sedang mencari hadiah buat anaknya yang cantik ini," ujar Salma yang lagi-lagi mencoba menghibur putrinya sambil mencubit dagu putrinya yang menggemaskan.

Setelah mendengar perkataan ibunya, Karin menjadi lebih tenang. Ia kembali menemui teman-temannya dan terpaksa memulai acara tanpa menunggu kedatangan sang ayah. Selesai meniup lilin, Karin segera memotong kuenya dan membagikannya kepada teman-temannya. Tidak hanya Karin, teman-temannya pun ikut merasa senang dalam pesta itu. Mereka sangat menikmati acara demi acara dalam pesta itu.

"Selamat ulang tahun cucu nenek, ini hadiah dari nenek," ujar nenek Risma sambil menyodorkan sebuah kotak kado yang cukup besar berwarna merah jambu.

"Wah apa ini nek, aku jadi penasaran," timpal Karin antusias.

"Kalau begitu buka saja," titah nenek.

Dengan penuh semangat, Karin segera membuka isi dari kado itu. Dia begitu terburu-buru karena sudah tidak sabar dengan apa yang ia pegang. Hanya dalam hitungan detik saja akhirnya Karin berhasil membuka kotak yang ia pegang.

Beberapa saat kemudian akhirnya hadiah itu terbuka dan didalamnya terdapat sebuah boneka yang cukup besar berwarna pink. Ya boneka Teddy Bear adalah boneka kesukaan cucunya. Mata Karin terlihat berbinar saat melihat barang kesukaannya.

"Wah besar sekali nek, makasih banyak ya nek," ujar Karin sambil segera memeluk boneka besar itu. Setelah puas memeluk boneka itu tak lupa Karin segera memeluk neneknya. Selain ibunya, neneknya Risma begitu menyayangi Karin karena ia cucu satu-satunya.

"Sama-sama cucu nenek yang paling cantik," timpal Risma sambil membalas pelukan cucunya yang mungil itu.

Tidak hanya nenek, semua teman-teman Karin pun membawa kado untuknya. Tak terasa karena cukup lama pesta itu berlangsung akhirnya acara itu selesai di laksanakan. Semua tamu yang hadir pun mulai meninggalkan pesta satu per satu.

"Terima kasih banyak teman-teman karena sudah bersedia hadir di ulang tahunku ini," ujar Karin sesaat sebelum mereka pergi.

"Ya Karin, terima kasih karena sudah mengundang kami. Sekali lagi selamat ulang tahun ya. Dah!" pamit teman-teman Karin setelah menyalaminya satu persatu.

Karin melambaikan tangannya saat mereka semua pergi meninggalkan pesta. Ia merasa begitu senang karena semua teman dekatnya bisa hadir dalam acara tersebut.

"Apa Karin merasa senang?" tanya Salma setelah acara selesai.

"Senang sekali mah, makasih banyak ya mah karena mamah sudah merayakan ulang tahunku dan mengundang semua teman-teman Karin," jawab Karin antusias sambil segera memeluk ibunya.

"Sama-sama sayang. Mamah senang kalau melihat anak mamah bahagia, sini peluk mamah," timpal Salma yang segera membalas pelukan putrinya dan menciuminya.

Setelah semua orang pulang, Karin segera bersiap untuk tidur karena malam sudah semakin larut. Untuk beberapa saat Karin mencoba menunggu kedatangan ayahnya, namun karena rasa lelah setelah seharian berpesta membuat dirinya merasa begitu mengantuk. Tak berapa lama Karin pun tertidur di pangkuan ibunya.

"Kasihan sekali kamu nak, disaat bahagia seperti ini seharusnya papah berada bersama kita," gumam batin Salma.

Sebenarnya didalam lubuk hati yang paling dalam, Salma juga merasa begitu khawatir karena suaminya masih belum tiba di rumah. Padahal satu jam yang lalu Salma masih berkomunikasi dengan suaminya. Raka bilang jika ia sedang dalam perjalanan pulang.

Mendengar kabar itu, membuat Salma merasa sedikit lega . Namun tetap saja sebagai seorang istri Salma merasa begitu khawatir karena suaminya tidak kunjung datang.

Sementara ditempat lain Raka masih saja melihat jam yang berada ditangan kanannya. Dengan kecepatan yang sangat tinggi Raka mengendarai kendaraannya agar ia segera tiba di rumah. Sebenarnya sejak dalam perjalanan tadi Raka sudah tidak tenang karena telat dalam menghadiri acara ulang tahun anaknya.

Akan tetapi Raka tidak bisa meninggalkan pekerjaannya karena pertemuan ini sangat penting dan sangat mempengaruhi perusahaannya. Selain itu, Raka juga ingin mencari hadiah yang sangat berkesan untuk putrinya. Raka tidak bisa membatalkan pertemuan ini karena pertemuan ini sangatlah penting bagi perusahaannya.

Perusahaan Raka yaitu Wijaya Grup bergerak dalam bidang ekspor impor barang antik. Perusahaannya sendiri bekerja sama dengan perusahaan milik sahabat ayahnya sejak dulu. Pemilik perusahaan sahabatnya itu kini sudah turun ke generasi kedua, karena sang pemilik telah meninggal dunia sejak beberapa tahun lalu.

Selain itu, pemilik perusahaan yang sekarang pindah keluar kota karena membuka cabang yang baru. Maka dari itulah mau tidak mau Raka harus menyempatkan waktu untuk mengatur pertemuan dengan Rizal untuk membicarakan masalah bisnis.

Raka masih saja mengendarai kendaraannya dengan kecepatan yang sangat tinggi. Entah sudah berapa kali ia memperhatikan jam yang berada di tangannya. Suasana jalan yang begitu sepi ditambah suara rintik hujan semakin membuat Raka harus lebih hati-hati dalam mengendarai kendaraannya.

"Maafkan papah nak, papah tidak bermaksud membuatmu kecewa," gumam batin Raka sambil mengendarai mobilnya.

Tanpa pikir panjang Raka terus saja mempercepat laju kendaraannya. Dan karena kondisi jalan yang sangat licin membuat mobil Raka hilang kendali.

"Astaga, apa yang terjadi! kenapa dengan mobilku," gerutu Raka yang berusaha menyeimbangkan laju mobilnya.

Namun sekuat apapun Raka berusaha, ia ternyata tidak bisa menghindari kecelakaan itu. Ya mobil Raka mengalami kecelakaan dan mobilnya terjatuh hingga ke jurang yang cukup dalam. Saking kerasnya kecelakaan itu karena menabrak pembatas jalan terdengar suara yang begitu keras.Mobil Raka pun akhirnya terguling hingga ke dasar jurang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!