GRIZELLE’S

GRIZELLE’S

1|Aurelia Grizelle

Gemerlap lampu disko terpancar hingga ke  DJ stage membuatku semakin bersemangat memainkan musik EDM yang berhasil membuat orang-orang di bar  mengangkat slokinya sembari menggeleng mengikuti alunan musikku. Tak hanya di bar, aku mengedarkan pandangan ku menyapu seluruh tamu club yang datang penuh gairah malam ini dari barisan belakang hingga ke barisan depan, dari ujung kanan hingga ujung kiri semua orang menari dengan lihai di dance floor.

“DJ Grizelle!!!!”

Sesekali aku mendengar suara beberapa orang menyerukan namaku sangat lantang karena puas dengan permainanku. Baiklah, katakan saja mereka sebagai fans-ku, ah senangnya hidup sebagai seorang Aurelia Grizelle yang famous ini. Aku sangat menyukai kehidupanku yang amat teramat sangat menyenangkan, aku merasa seperti Tuhan benar-benar ada karena dunia ini selalu berpihak padaku. Aku terlahir di keluarga kaya raya dan aku sendiri pun sangat mandiri bahkan penghasilanku bisa mencapai puluhan juta setiap bulannya meski dengan statusku yang masih pelajar SMA. Pagi hari aku berdandan layaknya murid SMA untuk pergi ke sekolah, sore hari setelah sekolah aku sudah berdandan cantik dan bersiap berjalan di catwalk, ya, benar, aku seorang model muda dan satu hal lagi yang perlu kalian tahu. Tunggu, tentunya kalian sudah tahu pasti bahwa aku seorang disc jockey dengan nama panggung DJ Grizelle.

“Apa kamu sudah selesai?” tanya Mark sedikit berteriak karena suara dentuman musik di sini sangat kencang.

Aku melirik arloji yang melingkar di tangan kiriku, saat ini pukul sebelas malam.

“Waktuku sudah habis,” ucapku.

Sekarang giliran Mark yang menguasai DJ stage. Aku berpamitan pada Mark dan segera turun menghampiri kekasihku yang sedari tadi duduk menunggu di bar dengan tatapannya yang sedetik pun tidak mau lepas dariku. Tidak hanya kekasihku, semua orang di sini pun sudah biasa menatapku dengan tatapan predator yang lapar, mereka menatapku seperti mangsa yang sangat lezat. Bagaimana tidak, siapa sih yang tidak terpikat dengan gadis cantik sepertiku? Aku memiliki lekuk tubuh yang indah, kulit putih bersih, rambut panjang coklat yang setiap hari aku buat ikal di bagian ujungnya, bola mata hazel dan bulu mata lentik menambah kesan cantik di wajah ini.

“Why you so damn beautiful, Aurelia?” bisik Trayon mengecup singkat bibirku. Itu merupakan hal yang sering dia lakukan padaku, dia benar-benar mengagumi kecantikan kekasihnya ini.

“Because I'm yours,” jawabku lalu mengalungkan tanganku di leher Trayon, dia langsung melingkarkan tangannya di pinggul kecilku kemudian mendekatkan wajahnya dengan wajahku hingga hidung kami saling bersentuhan.

“Bisa kita pergi dari sini?” tanya Trayon.

Belum sempat aku menjawab, dia sudah mengatakan sesuatu lagi.

“Aku tidak tahan, rasanya aku ingin menghantam setiap pasang mata yang menatap gadisku.”

Aku terkekeh mendengar Trayon, entah kenapa aku sangat menyukai sifat cemburuan Trayon ini.

“Ayo, kita pergi!” Aku menarik Trayon keluar dari night club.

Aku sangat menyukai Trayon, tidak, tapi aku rasanya aku juga mencintainya atau hanya sebatas obsesi semata. Kami sudah menjalin hubungan hampir satu tahun, aku mengenal Trayon karena dulu kami sempat berada di satu project photoshoot catalog couple. Dari sana kami saling mengenal satu sama lain hingga akhirnya kami jatuh cinta dan menjalin hubungan seperti ini. Trayon juga seorang model muda, dia memulai karirnya sejak duduk di bangku sekolah dasar dan kini Trayon mengenyam pendidikan di salah satu Universitas bergengsi dan dia mengambil jurusan arsitektur.

“Kenapa kita ke sini?” tanyaku saat tiba di apartemen Trayon.

Tadi aku sudah mengatakan pada Trayon bahwa aku sangat lapar, aku belum makan sejak tadi siang. Aku benar-benar ingin makan saat ini, tapi kenapa dia malah mengajakku ke apartemennya, menyebalkan sekali.

Trayon tersenyum seraya mengacak rambutku, ah sial, sikapnya ini manis sekali.

“Trayon,” seruku memintanya menghentikan aksinya itu.

“Duduk dan tunggulah, aku akan memasak untukmu.”

Aku menatap Trayon berjalan ke dapur, ia langsung menggunakan apron dan membuka kulkas untuk mencari bahan-bahan masakan. Trayon itu ibaratnya paket komplit, dia tampan, dia punya karir model yang bagus, dia juga pintar di kampusnya dengan berbagai prestasi yang diraihnya selama ini, dia juga jago masak, ah... he’s my perfect boyfriend.

Aku mendekati Trayon, dia sibuk mengupas bawang lalu memotongnya secara memanjang. Fokusku tertuju pada wajah tampan Trayon yang terlihat begitu serius, sesekali aku tersenyum mengingat pria tampan ini adalah kekasihku

“Bisakah Anda berhenti menatap saya sambil tersenyum seperti orang bodoh, Nona Grizelle?” ledek Trayon padaku, sepertinya dia merasa risih dengan tatapanku.

Aku tertawa kecil lalu memeluknya dari belakang. “Katakan apa yang bisa aku bantu, Chef Trayon?” godaku.

Trayon menghentikan kesibukannya, dia menyentuh kedua tanganku yang memeluknya dari belakang lalu dia berbalik dan menatapku. Deg! Jantungku berdetak tak karuan, Trayon membuatku ingin teriak dengan rasa yang bergejolak di hati ini. Tatapan Trayon benar-benar melelehkanku.

Trayon menyelipkan anak rambut yang menghalangi wajah cantikku, dia masih menatapku dalam. Bisa aku rasakan hembusan napasnya yang kini menerpa wajah cantikku, dia semakin dekat. Trayon menciumku, dia ******* lembut bibir ranumku. Aku melemas, aku rasa kaki ini sudah tidak menginjak lantai. Trayon, kamu menyiksaku dengan ciumanmu yang begitu memabukkan.

Trayon melepas ciumannya, kami mencoba mengatur napas masing-masing.

“Duduklah dan berhenti menggangguku atau aku akan menciummu lagi,” bisiknya.

Aku tersenyum mendengar itu. “Ok, Captain!”

Aku memilih duduk dan menunggu Trayon selesai dengan masakannya. Aku tidak tahan bila harus bercumbu lama dengannya, itu akan membuatku gila karena ciuman Trayon yang seperti candu itu.

“Bagaimana rasanya?” tanya Trayon saat satu suapan masuk ke mulutku.

Aku belum meresponsnya, aku sibuk mengunyah makanan di dalam  mulutku yang sungguh luar biasa enak rasanya. Ada dua hal yang aku suka dari Trayon, wajah tampannya dan masakannya ini. Haha, konyol sekali.

“Seperti biasa,” ucapku sesudah menelan makananku.

Trayon memasang wajah tidak suka, sepertinya dia kesal dengan ucapanku.

“Seperti biasa rasa masakanmu benar-benar enak, Trayonku sayang,” ucapku kemudian.

Trayon tersenyum senang lalu dia mengelus kepalaku.

“Cepat habiskan, setelah ini aku akan mengantarmu pulang.”

Aku menyantap habis semua masakan Trayon tanpa sisa sedikit pun, aku tidak bohong dan bukan tukang pamer, tapi sungguh masakan kekasihku ini sangat enak. Kenapa dia tidak buka restoran saja ya? Aku sudah sempat memberitahunya, tapi dia tidak berniat untuk itu. Kata Trayon memasak itu hanyalah hobi, bukan sesuatu yang ingin ditekuni. Namun, ada sesuatu yang ingin dia jalani dengan serius, yaitu hubungan kami ini. Haha, tidak tidak, aku hanya bercanda.

“Kita sudah sampai, kamu masih belum mau turun dari mobilku, Tuan Putri?” tanya Trayon saat kami tiba di depan rumahku.

Aku menatap cemberut pada Trayon yang memintaku turun dari mobil. Aku tidak ingin berpisah dengan Trayon, baru sebentar kami bertemu masa harus berpisah sih. Ah, rasanya aku ingin segera menikah saja dengan pria tampan ini.

“Aku kan masih kangen, Trayon,” rengekku.

Trayon menghela napas pelan, aku tahu dia mulai kesal menghadapi sifat kekanak-kanakanku ini, tapi dia tetap saja berusaha sabar.

“Besok aku akan mengantarmu sekolah.”

Mataku langsung bersinar mendengar itu, aku tahu dia pria yang cukup sibuk juga. Pagi hari Trayon kuliah, siang hari dia harus belajar di perusahaan ayahnya karena dia adalah satu-satunya penerus dari  Scott State Group perusahaan ternama milik ayahnya, Conan Scott dan di sore hingga malam hari dia harus melakukan photoshoot untuk beberapa project yang dikontraknya.

“Aku mencintaimu, Trayon!” seruku melepas seatbelt lalu memeluknya. Trayon balas memelukku, lalu dia mencium keningku.

Jarang-jarang Trayon mau menyempatkan diri untuk mengantarku sekolah. Kami bahkan sulit bertemu di pagi sampai sore hari, selama ini kami hanya bertemu di malam hari. Bahkan aku sering merasa kami seperti pasangan kekasih nokturnal layaknya kelelawar, konyol sekali.

Terpopuler

Comments

Clara Safitri

Clara Safitri

lanjut thor

2023-11-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!