This Love Is For You
" Tolong..."
" Tolong.."
Teriakan minta tolong itu terdengar keras di telinga Arsyila yang tengah berjalan santai di jembatan yang berada pinggir danau ia berada.
Arsyila melirik ke kiri dan kanan nya, saat itu cuaca masih sangat pagi, tak banyak orang yang mengunjungi danau , hanya Arsyila yang terlihat datang di danau itu.
" Tolong..."
" Tolong.."
Suara teriakan itu kembali terdengar, kali ini tidak sekeras teriakan awal yang Arsyila dengar, Arsyila pun bergegas berlari dan mencari sumber suara.
Dari kejauhan, Arsyila melihat seorang anak kecil melambaikan tangannya , dengan sesekali menyumbulkan kepalanya kemudian kembali tenggelam ke dalam air , Arsyila sudah bisa menebak bahwa anak itu tidak bisa berenang dan dia lah yang berteriak minta tolong.
Tanpa berpikir panjang, Arsyila segera berlari menuju anak kecil itu , Arsyila melepas sepatu nya kemudian terjun ke air dan berusaha menyelamatkan nya.
" Apa yang wanita itu lakukan ? "
Di saat bersamaan , Rasya juga berada di danau dan melihat Arsyila terjun ke dalam air. Awalnya Rasya merasa sedikit aneh melihat seorang wanita di pagi hari dengan udara yang sangat dingin ini terjun ke danau. Terlebih tidak ada orang lagi di sana selain mereka.
Rasya masih bersikap santai, namun lama kelamaan Rasya merasa sedikit khawatir karena wanita yang ia lihat terjun ke danau tak muncul di permukaan.
Raut wajah Rasya pun berubah panik, Rasya melepas sepatu dan Hoodie yang ia pakai kemudian tanpa aba-aba langsung terjun ke air untuk mencari Arsyila.
Air danau terasa sangat dingin saat menyentuh tubuh Rasya, namun hal itu tak Rasya hiraukan karena Rasya khawatir akan wanita yang ia kira ingin melakukan aksi bunuh diri itu.
Rasya mencoba berenang sedikit dalam dan akhirnya melihat Arsyila. Rasya mempercepat langkahnya berenang dan berhasil menarik kaki Arsyila.
Merasa kaki nya di sentuh, Arsyila sontak kaget dan melihat ke arah Rasya. Rasya memegangi tangan Arsyila dan memberi isyarat kepada Arsyila untuk naik dan ia ingin membawa Arsyila kembali ke daratan.
Arsyila merasa kesal dengan apa yang Rasya lakukan, Arsyila menarik kembali tangan Rasya dan memberi isyarat bahwa tidak hanya mereka berdua di sana.
Arsyila menunjukkan tangannya ke dasar danau, Rasya akhirnya mengerti dan meminta Arsyila untuk naik dan kembali ke daratan.
Arsyila merasa nafasnya juga sudah tak kuat dan akhirnya mengikuti perintah Rasya.
Arsyila akhirnya naik ke daratan dan menunggu Rasya bersama anak kecil itu di tepi danau.
" Semoga aja mereka berdua selamat "
Arsyila memanjatkan doa di dalam hatinya.
Tak berselang lama, Rasya menampakkan dirinya di atas air, Arsyila tersenyum melihat Rasya yang berhasil membawa anak kecil itu bersamanya.
Sampai di tepi danau, Rasya membaringkan bocah lelaki yang berumur berkisar tujuh tahun itu di atas tanah yang berumput.
" Dia masih hidup "
Rasya memeriksa denyut nadi bocah lelaki itu dan masih bisa merasakan nya. Rasya langsung memberikan nafas buatan kepada bocah lelaki itu.
Arsyila hanya terdiam dan takjub dengan gerakan cepat dan sigap yang di lakukan oleh Rasya, Rasya sudah terlihat sangat ahli dan mahir dalam memberi bantuan hidup sementara kepada bocah lelaki itu.
" Uhuk...uhuk...uhuk... "
Suara batuk terdengar dari bocah lelaki tadi dengan di iringi keluarnya air dari dalam mulutnya.
Rasya terdengar menghela nafas panjang, Rasya bersyukur akhirnya bocah lelaki di depannya selamat. Dan Arsyila merasakan hal yang sama.
Setelah bocah lelaki itu sadar, Rasya dan Arsyila menghubungi ambulance dan ikut bersama membawa bocah lelaki itu ke rumah sakit.
" Pakai ini "
Rasya memberikan hoodie miliknya yang ia bawa dan tidak basah karena sebelum terjun ke air, Rasya sudah melepasnya terlebih dahulu.
" Gak usah gak apa kok , baju aku udah kering juga "
Pakaian Rasya dan Arsyila sudah basah sejak di danau, dan mereka belum berganti pakaian sama sekali hingga sampai di rumah sakit. Arsyila mengelak karena merasa tidak nyaman jika harus menerima Hoodie itu sedangkan Rasya juga membutuhkannya, karena pakaian mereka sama-sama basah.
Rasya berjalan mendekat ke arah Arsyila, tentu membuat Arsyila terkejut karena jarak mereka sangat dekat.
Arsyila merasakan detak jantungnya berdetak kencang saat kedua mata mereka saling bertemu.
" Pakailah "
Rasya lalu melemparkan Hoodie nya kepada Arsyila sehingga menutupi tubuh bagian depan Arsyila, sekaligus membangunkan Arsyila dari lamunannya.
" A..a..aku.."
Arsyila terdengar berbicara gugup, tentu saja gugup karena di tatap dengan sangat dekat oleh Rasya.
" Pakai aja, gak usah ngelak. Kamu gak sadar kalau dalaman kamu kelihatan karena baju kamu basah "
" Apa ?? "
Arsyila bergumam dalam hati, seketika kedua pipi Arsyila memerah karena ia juga baru menyadari jika dalaman nya terlihat sangat jelas sebab Arsyila hanya memakai baju kaos berwarna putih. Jika terkena air tentu sangat tampak terlihat , Arsyila juga tidak memakai baju lapisan lagi sebelumnya.
Arsyila pun bergegas memakai Hoodie yang Rasya berikan. Dengan sesekali menatap Rasya, wajah Rasya yang terlihat sangat dingin, sama halnya dengan dingin air danau yang Arsyila rasakan.
" Kamu pulang aja, biar aku yang nungguin anak ini sampai orangtua nya datang "
Arsyila membuka suara nya terlebih dahulu sembari melihat Rasya, Rasya hanya diam saja sembari menatap bocah lelaki di depannya, Rasya tidak menjawab ucapan Arsyila.
" Kok diam aja sih, udah deh kalau gitu aku gak mau ajak dia ngomong lagi, sikap dinginnya melebihi dinginnya air di danau tadi "
Arsyila kembali bergumam di dalam hatinya.
" Nah kan malah pergi "
Rasya tiba-tiba pergi tanpa mengatakan apapun kepada Arsyila.
" Dasar lelaki aneh, lagi kebelet mungkin ya, makanya pergi gitu aja "
Arsyila hanya bisa berbicara sendiri, kemudian Arsyila kembali menatap bocah lelaki di depannya.
" Devan...anakkuu...!!! "
Suara seorang wanita mengejutkan Arsyila. Arsyila lantas berdiri ketika wanita itu datang, Arsyila tentu bisa menebak kalau wanita itu adalah ibu dari anak itu.
" Devan...ya tuhan..maafkan ibu sayang..maafkan ibu.. "
wanita itu menangis sembari memeluk Devan, bocah lelaki itu bernama Devan.
" Tenang Bu , anak ibu baik-baik aja "
Awalnya wanita itu tidak menyadari adanya Arsyila, setelah Arsyila berbicara, barulah ia sadar dan melihat ke arah Arsyila.
" Kamu..kamu yang udah nyelamatkan anakku kan, terima kasih nak, terima kasih "
Wanita itu memeluk Arsyila dan kembali menangis.
" Bukan saya Bu, saya cuma bantu bawa anak ibu sampai ke rumah sakit, ada cowok yang udah nyelamatkan anak ibu, cuma orangnya lagi keluar "
" Tapi..ibu dengar dari polisi yang ada di depan, kamu juga ikut menyelam dan menyelamatkan anak saya "
" Iya Bu, tapi saya gak berhasil dan kembali ke tepi danau "
" Tidak apa nak, tetap saja kamu juga selamatkan anak saya. Terima kasih banyak nak, oh ya siapa nama laki-laki yang nyelamatkan anak saya , dimana dia ? "
" Namanya..aduh..aku gak tau namanya siapa ? "
Arsyila kembali bergumam dalam hati, karena ia benar-benar tidak tahu tentang Rasya.
Setelah cukup lama berbincang dengan ibu nya Devan, Arsyila akhirnya keluar dari ruangan rawat Devan dan berencana pulang. Hingga sampai saat itu , Rasya pun tak terlihat.
" Dimana cowok es itu ya ? Aneh banget kok gak balik-balik "
" Hacim..."
" Hacim.."
Arsyila mulai bersin-bersin, tentu gelaja flu sudah mulai menyerangnya karena kejadian penyelamatan Devan di danau.
" Permisi "
Seorang wanita cantik dengan pakaian rapi datang menghampiri Arsyila.
" Iya, ada apa mbak ? "
" Maaf mbak ini ada titipan , saya di minta untuk kasih ke mbak "
Wanita itu memberikan kantung plastik yang berisi minuman dan makanan untuk Arsyila.
" Untuk saya mbak ? dari siapa ? "
" Dari laki-laki yang tadi datang bersama mbak , kalau gitu saya permisi ya mbak "
Setelah memberikan nya kepada Arsyila, wanita itu pun pergi.
" oh ya mbak terima kasih "
Arsyila memperhatikan isi dari kantung plastik yang ia pegang. Arsyila lalu mencari kursi untuk duduk.
" laki-laki yang datang bareng aku ? Cowok es itu maksudnya ? "
Arsyila mengambil isi dari dalam kantung plastik itu. Di dalamnya terdapat botol minuman hangat dan juga sebuah kotak makan yang terbuat dari steorofoam.
" Eh ada tulisannya "
Secarik kertas menempel di atas kotak makan itu.
Nama ku Rasya
Arsyila tersenyum melihat tulisan yang ada di secarik kertas itu.
" Oh..jadi nama nya Rasya.."
Arsyila masih saja tersenyum, Arsyila membuka kotak makan itu dan ternyata berisi bubur ayam yang memang makanan favorit Arsyila.
" Ternyata..perhatian juga "
Arsyila kembali bergumam dalam hatinya , ia langsung melahap bubur ayam yang Rasya beri untuknya dengan senyum yang tak hilang dari wajah Arsyila.
To be continue
Sampai di sana, kedua orang tua bocah lelaki itu datang dan sangat-sangat berterima kasih kepada Rasya dan Arsyila karena sudah menyelamatkan anak mereka.
Bocah lelaki itu datang ke danau tanpa sepengetahuan kedua orangtuanya, bo
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Rahma Inayah
mampir thor sptny bgus ceritanya lnjut
2023-10-31
0