Keriuhan terdengar saat permainan basket antara SMAN Bunga Bangsa dan SMAN Bakti Jaya di mulai. Para siswa dan siswi bersorak saat salah satu dari perwakilan sekolah itu mencetak angka.
Tentu saja yang lebih heboh adalah para siswi-siswi dimana mereka juga masing-masing mencari perhatian para siswa SMAN Bunga Bangsa.
" Dit..kamu liat deh cowok itu, ganteng banget Dit. Pesona nya beda dari yang lain, kok dia gak ada ya pas penyambutan kita tadi ? "
Dita dan para gengnya tentu mendapat barisan paling depan dan paling dekat dengan para pemain basket dari SMAN Bunga Bangsa.
" Iya..kayaknya dia baru datang "
Dita tersenyum melihat laki-laki itu yang merupakan siswa dari SMAN Bunga Bangsa, yang memilki paras tampan dan juga menjadi pusat perhatian para siswi di sana semenjak kedatangannya.
" Dit..kita harus kenalan sama dia tuh, harus bisa gimana pun caranya "
" Tenang aja..serahkan sama Dita !! "
Dita tersenyum sembari memandang laki-laki itu, dengan percaya diri ia yakin bisa berkenalan dengan laki-laki itu dengan mudah , seperti kebanyakan laki-laki tampan yang ia sukai, dimana mereka tentu tidak akan menolak pesona dari seorang Dita.
" Syila..kamu cari apa ? Ayo kita liat anak-anak main basket, mereka udah mulai dari tadi "
Rina menghampiri Arsyila di dalam kelas , Arsyila tampak sibuk memeriksa satu persatu meja teman sekelasnya dan membuka laci nya untuk mencari Hoodie milik Rasya yang hilang.
Arsyila tak menghiraukan Rina, ia masih sibuk mencari Hoodie itu.
" Syila..kamu cari apa sih ? "
" Hoodie aku Rin, Hoodie aku gak ada "
" Hoodie nya hilang ? Bukannya tadi di sini aja , tas nya ada "
" Iya ada, tapi isinya gak ada Rin "
Arsyila langsung duduk setelah memeriksa meja terakhir.
" Aku harus cari dimana lagi Rin ? Kayaknya ada yang nyuri deh, gimana dong Rin ? Kalau hilang gimana ? "
Arsyila tampak frustasi saat kehilangan hoodie milik Rasya, seperti kehilangan barang yang sangat berharga.
Rina menghampiri Arsyila dan mengelus lembut pundak Arsyila. Walaupun Rina tampak tak peduli dengan Hoodie itu dan sering menggoda Arsyila untuk membuang atau menjualnya, melihat sahabatnya bersedih tentu membuat Rina juga ikut bersedih.
" Aku bantu kamu cari ya, coba kita cari di depan, kalau perlu seluruh kelas di sekolah ini kita periksa "
Rina mencoba menenangkan Arsyila, dan mereka berdua keluar dari ruangan kelas untuk mencari Hoodie itu.
Arsyila dan Rina saling berpencar untuk mencari Hoodie itu. Mereka berdua tak lagi peduli dengan keriuhan yang terjadi di lapangan basket.
" Oh ya Dit, aku gak liat Arsyila sama si Rina "
Dita tersenyum tipis mendengar ucapan salah satu temannya, Dita seolah tahu bahwa Arsyila tidak baik-baik saja saat ini.
" Gimana Syila ? Udah ketemu belum ? "
" Belum Rin "
" Tinggal toilet yang belum kita periksa, kamu ke toilet cewek-cewek, biar aku ke bagian yang cowok "
" emang gak apa Rin meriksa toilet cowok ? "
" Gak apa Syila, tenang , serahin aja sama aku "
" Baik Rin "
Mereka berdua kembali berpencar, karena jarak toilet wanita tidak terlalu jauh dari tempat Arsyila berada, Arsyila sudah sampai di depan pintu toilet dan langsung masuk ke dalam.
Di dalam terdapat beberapa kamar kecil , dan Arsyila membuka pintu nya satu persatu, Arsyila tidak menemukan apapun setelah memeriksa nya.
Arsyila pun berbalik badan menghadapi cermin besar yang ada di sana. Arsyila mengambil air di keran dan membasuh wajahnya , Arsyila sempat beberapa kali meneteskan air mata karena belum menemukan hoodie itu.
" Apa itu ? "
Saat mengambil secarik tisu, Arsyila melihat seuntai kain yang menyumbul keluar dalam bak sampah yang terdapat di sana.
Arsyila lalu membuka tutup bak sampah itu, Arsyila mengambilnya dan ternyata Hoodie Rasya lah yang ada di tempat bak sampah.
" Hoodie nya..kenapa jad begini ? "
Arsyila membentangkan Hoodie itu di depannya.
" Ini memang milik Rasya..tapi..hiks..hiks..hiks.."
Arsyila menangis , tentu Hoodie itu sudah tak utuh lagi, Hoodie milik Rasya sudah tak terlihat baik karena begitu banyak robekan di bagian sisinya, terlihat sekali bahwa hoodie itu dengan sengaja di gunting dan di robek, kemudian di buang.
" Maafin aku Rasya "
Arsyila sangat merasa sedih, entah mengapa walaupun ia tak mengenal Rasya, tapi hoodie itu seperti suatu hal yang sangat berharga bagi Arsyila.
Setelah cukup lama menangis, dengan berjalan lunglai, Arsyila keluar dari toilet sembari membawa hoodie Rasya yang sudah rusak dan robek itu.
Sesekali Arsyila menyeka air matanya, Arsyila merasa sangat sedih, Arsyila berjalan sembari memperhatikan hoodie Rasya yang sudah rusak. Arsyila tidak lagi menghiraukan sekelilingnya.
" ARSYILA....AWAS....!! "
Rina berteriak dengan keras saat sebuah bola basket melayang mengarah pada Arsyila.
Arsyila lantas mendongakkan kepalanya melihat Rina. Namun seketika Arsyila merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya saat bola basket itu dengan kerasnya mengenai kepalanya.
BRUKK....
Arsyila tiba-tiba pingsan karena benturan di kepalanya.
" ARSYILA....!! "
" ARSYILA..!! "
Semua orang berteriak , termasuk Rina yang langsung berlari ke arah Arsyila. Para guru dan teman-teman sekelas Arsyila juga berlarian untuk menghampiri Arsyila.
" Ya ampun Arsyila, Arsyila kamu gak apa kan ? "
Rina mencoba membangunkan Arsyila dengan menepuk-nepuk pelan pipi Arsyila.
" Rasya..kamu mau kemana ? "
Melihat Arsyila jatuh pingsan, tentu membuat Rasya tak tinggal diam. Rasya langsung berlari menghampiri Arsyila tanpa peduli dengan panggilan dari salah satu temannya.
" Eh Dit..kamu dengar gak namanya Rasya, dia mau kemana tuh ? Mau datangin Arsyila ? "
Dita tampak kesal melihat Rasya menghampiri kerumunan siswa siswi yang ingin melihat keadaan Arsyila.
Siswa tampan dari SMAN Bunga Bangsa itu ialah Rasya, yang menjadi pusat perhatian para siswi di sana termasuk Dita dan teman-temannya.
" Segera bawa dia ke UKS "
Suara lantang itu terdengar, wajah Rasya terlihat datar, namun sebenarnya Rasya sangat khawatir melihat keadaan Arsyila yang tak sadarkan diri.
Rasya mengambil alih Arsyila dari pangkuan Rina, sejenak semua orang di sana terdiam dan terpaku dengan apa yang di lakukan oleh Rasya.
Rasya langsung menggendong Arsyila ala bride style.
" Dimana UKS nya ? "
Rasya meninggikan sedikit suaranya, karena orang-orang di sekeliling nya tak menjawab pertanyaan nya.
" Di sebelah sana, ayo segera bawa ke UKS "
Salah seorang guru yang ada di sana menjawab pertanyaan Rasya, Rasya pun dengan segera membawa Arsyila ke UKS dengan di tuntun oleh salah seorang guru. Sedangkan siswa dan siswi yang lain yang ada di sana sudah mulai bubar, hanya Rasya, Rina dan juga beberapa guru yang membawa Arsyila ke UKS.
Rasya merebahkan Arsyila di atas tempat tidur kecil yang ada di dalam UKS, Rina memperhatikan apa yang di lakukan oleh Rasya, Rasya memperlakukan Arsyila dengan sangat lembut.
" Aku perlu minyak angin atau sejenisnya "
Pinta Rasya dan salah seorang guru yang bernama Bu Mirna, ada di sana memberikan botol kecil minyak angin kepada Rasya.
" Minta tolong Bu, oleskan ini di punggungnya "
" Baik nak "
Rasya berbalik badan saat Bu Mirna menyingkap sedikit pakaian sekolah Arsyila dan mulai menggosokkan minyak angin itu di punggung Arsyila.
" Ini cowok keren banget "
Rina bergumam dalam hatinya, mengagumi sosok Rasya karena tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan dalam kejadian ini.
" Terima kasih nak sudah membantu membawa Arsyila ke sini "
" Sama-sama Bu "
" Maaf boleh tau siapa nama kamu nak ? "
" Nama saya Rasya, Bu "
" Nama aku Rina, kenalin , aku sahabat nya Arsyila "
Tanpa di minta, Rina mengambil kesempatan untuk berkenalan dengan Rasya. Rasya hanya tersenyum tipis melihat Rina.
" Rasya, baiklah terima kasih, kalau kamu ingin pergi, silahkan saja nak, teman-teman kamu pasti menunggu di luar , biar kami yang mengurus Arsyila di sini "
" Ya pergi saja Kak, Arsyila mungkin sebentar lagi sadar "
Rasya terdiam, ia memandang Bu Mirna dan Rina bergantian, Rasya bisa melihat Rina yang sedang memegang Hoodie miliknya, Rasya kemudian beralih memandang Arsyila yang terlihat pucat dan masih tak sadarkan diri.
" Rasya "
" Rasya "
Beberapa teman Rasya datang dan memanggilnya.
" Kita harus melanjutkan permainan, kami butuh kamu Sya "
" Hmm...baiklah, kalau begitu saya ijin pergi Bu "
" Baiklah nak "
" Makasih Rasya "
Rina tersenyum kepada Rasya dan mengucapkan terima kasih. Seperti biasa, Rasya hanya membalas ucapan terima kasih Rina dengan senyuman tipisnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Rahma Inayah
lanjut thor..kasian deh km gita ...mau kenalan sm rasya tp yg empu sdh lbh dl knl dgn arsyila yg kmu anggp rival mu
2023-11-01
0