Bab 4 ( Tabrakan Cinta )

" Arsyila.. "

Rina memanggil Arsyila dengan lembut saat Arsyila mulai mengerjap - ngerjapkan kedua matanya.

" aku dimana Rin ? "

Arsyila melihat sekeliling ruangan UKS saat ia sudah membuka kedua matanya dengan sempurna.

" Kita lagi di UKS Syila, kepala kamu kena bola basket, terus kamu pingsan. Kamu baik aja kan ? Apa ada yang sakit ? atau kepala kamu pusing ? "

Arsyila menyentuh kepala sebelah kirinya, tentu saja terasa sedikit sakit karena terkena benturan dari bola basket yang mengenainya.

" Kepala aku aja, sakit kalau di sentuh Rin "

" Yang bener Syila, coba aku liat "

Rina beranjak untuk melihat kepala Arsyila.

" Yang ini ya Syila, berada bengkak lho di bagian ini, kita harus periksa ke dokter Syila, bahaya ini Syila "

" Kamu tu jangan nakutin aku Rin , gak apa kok ini paling nanti kempes sendiri bengkak nya "

" Ihh aku tu gak nakutin Syila, tapi kamu beneran gak apa kan ? Aku khawatir banget Syila liat kamu pingsan, untung aja ada cowok ganteng yang bawa kamu ke sini , ya ampun Syila, itu cowok pokoknya the best banget..banget..banget.. "

Arsyila mengerenyitkan keningnya melihat ekspresi wajah Rina yang terlihat begitu girang dan bersemangat menceritakan Rasya.

" Kamu tau gak Syila, dia tu gak cuma ganteng tapi ya ampun gaya nya itu berwibawa banget, ya walaupun dia agak pelit senyum sih "

Arsyila tak lagi memperhatikan Rina yang asyik bercerita dengannya. Namun pandangan Arsyila kini beralih pada Hoodie Rasya yang tergelatak di atas meja tepat di belakang Rina.

" Rin..Hoodie itu "

Rina berhenti berbicara, ia menengok ke belakang melihat Hoodie Rasya yang tergeletak di meja lalu mengambilnya.

" Ini..Hoodie nya udah robek Syila "

Rina memberikan hoodie itu kepada Arsyila dengan raut wajah yang tampak sedih, sama halnya dengan Arsyila yang juga kembali bersedih.

" Aku dapat hoodie ini di toilet Rin, ada di tong sampah dan udah robek - robek gini, aku harus gimana dong Rin, kalau di jahit ulang kan gak mungkin, mau beli yang sama kayak gini..kan kamu bilang ini harganya mahal banget, aku gak mungkin bisa beli Rin, nanti kalau aku tiba-tiba ketemu sama Rasya, aku bilang apa Rin "

" Sebentar Syila.. "

Rina meminta Arsyila untuk berhenti bicara saat Arsyila mengucap nama Rasya.

" Kamu bilang tadi apa ? Rasya ? "

Rina menatap Arsyila dengan serius.

" Iya Rasya, pemilik hoodie ini namanya Rasya "

" Kok bisa sama ya "

" Sama apanya Rin ? "

" Anak Bunga Bangsa yang tadi nolong kamu, bawa kamu ke sini, nama nya juga Rasya..atau jangan..jangan.. "

Arsyila dan Rina saling pandang, dan kemudian Arsyila bergegas turun dari ranjang.

" Tunggu aku Arsyila....!!! "

Rina berteriak memanggil Arsyila sembari berlari keluar dari UKS.

Prittt.....Pritt.....Pritt....

Suara peluit dari wasit mengakhiri pertandingan basket antara SMAN Bakti Jaya dan SMAN Bunga Bangsa.

" Yeeee....YESS ..kita menang Rasya...!! "

Rasya tersenyum, semua anggota tim nya menghampiri dan memeluknya. Mereka sangat senang akhirnya mereka menang dan tentulah Rasya menjadi pencetak angka paling banyak.

" Kamu memang hebat Sya "

Satu persatu teman-teman Rasya mengucapkan selamat kepada dirinya. Rasya hanya membalasnya dengan senyuman.

" Kita di tunggu di aula Sya , istirahat dulu, habis itu kita pulang, besok kita masih ada pertandingan lagi melawan sekolah ini "

Salah satu teman Rasya yang bernama Candra mengajak Rasya untuk pergi ke Aula sekolah.

" Kalian pergi aja duluan, aku ke sana sebentar lagi "

" Kenapa gak sekarang aja, cieee...jangan-jangan Rasya mau datangin cewek cantik yang pingsan tadi "

Salah satu lagi teman Rasya yang bernama Bayu , mencoba menggoda Rasya. Dan tentu hal itu tidak berefek apapun, Rasya hanya memasang wajah datarnya.

" Ngomong - ngomong ni ya Sya, kamu kenal ya sama cewek tadi, kok kayaknya kamu peduli banget sama dia "

" Kamu tuh gimana sih Yu, bukannya teman kita Rasya ini selalu peduli kepada siapapun. Dia pasti menjadi penolong pertama dalam segala hal "

" Ya bener sih, tapi...aku bisa ngerasain hal yang beda dari kamu ke dia Sya, jangan-jangan kamu naksir ya Sya,,bener kan,,bener,,aku aja sebenernya naksir juga sih, secara cantik gitu, Bella aja kalah "

" Akhh..Bayu..mulai deh meracau..kita ke aula sekarang Yu, kita duluan ya Sya "

Candra mengajak Bayu pergi, Rasya hanya menganggukkan kepalanya saat Candra berpamitan untuk pergi ke aula terlebih dahulu.

Rasya mengambil botol air mineral di dalam tasnya dan meminumnya.

" Hai..Kak Rasya "

Suara lembut dari seorang wanita terdengar, Rasya berhenti minum lalu berbalik badan.

Dita menampakkan senyum manisnya di depan Rasya. Dita datang menemui Rasya seorang diri, sedangkan beberapa teman gengnya berada tak jauh darinya dan bersembunyi agar tak dapat di lihat oleh Rasya, namun mereka masih bisa melihat Rasya dan Dita dari kejauhan.

" Boleh kenalan kak ? Kenalkan nama aku Dita "

Dita mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Rasya, Rasya hanya melihat Dita dengan wajah datarnya, dan kembali berbalik badan, memasukkan botol minuman ke dalam tas kemudian pergi meninggalkan Dita.

" Kak Rasya tunggu..!! "

Dita menghela nafas panjang, tak percaya dengan sikap rasa yang begitu cuek padanya. Dita berbalik badan dan mengejar Rasya, bahkan Dita menjegat Rasya dengan berdiri tepat di depan Rasya.

" Tunggu sebentar ya kak, kita belum kenalan "

" Bukannya kita sudah kenalan "

" Tapi..kakak belum menerima uluran tangan aku, kenalkan kak, nama aku Dita, selamat atas kemenangan kakak tadi, kak Rasya hebat banget main basketnya "

Dita berbicara panjang lebar dan kembali mengulurkan tangannya kepada Rasya.

Rasya merasa muak dengan cerita Dita, bisa - bisa nya Dita mengucap selamat atas kemenangan nya, padahal posisinya Rasya adalah lawan dari sekolahnya sendiri.

" Sudah selesai bukan ? aku mau pergi "

Dita kembali menelan ludah, kini ia benar-benar kesal dengan tingkah Rasya yang kembali cuek bahkan terlihat sangat tidak peduli sekali dengannya. Bahkan Dita harus menahan malu karena untuk kedua kalinya Rasya tak menerima uluran tangannya.

Dita berbalik badan, ia hanya bisa melihat Rasya yang sudah berjalan jauh dari nya.

" Ihh...ngeselin... "

Dita menghentak kuat sebelah kakinya, harapan dan khayalan nya berbanding terbalik.

" Dita....kenapa dia ninggalin kamu "

Beberapa teman Dita keluar dari persembunyiannya setelah Rasya menghilang, mereka menghampiri Dita yang tampak kesal.

" Aku gak pernah di campakkan kayak gini "

" Iya..kok dia sombong banget ya Dit, kita perhatikan dari jauh , dia cuek banget sama kamu "

Dita menarik nafas panjang kemudian menghembuskan nya perlahan.

" Aku jadi makin pesanan sama dia, aku harus bisa dapetin dia "

Dita bergumam dalam hati dan kembali meyakinkan dirinya bahwa ia bisa meluluhkan hati Rasya.

" Arsyila..tungguin aku..jangan cepat-cepat jalannya "

Rina berjalan sangat cepat untuk mengimbangi Arsyila.

" Syila awas..!! "

Rina berteriak karena terkejut saat Arsyila ingin bertabrakan dengan seseorang dimana seseorang itu tiba-tiba datang dari arah sebelah kiri Arsyila.

Deg..Deg...

Detak jantung Arsyila dan Rasya saling berdetak kencang saat kedua mata mereka saling bertemu. Rasya hampir saja menabrak Arsyila, karena ia datang dari arah berlawanan dan tak terlihat oleh Arsyila. Untung saja Rasya dengan sigap menahan tubuh Arsyila agar tidak terjatuh.

" Upps...Arsyila dan Kak Rasya bertemu dalam tabrakan cinta "

Rina bergumam dalam hati, ia hanya bisa menutup mulutnya dengan kedua tangan dengan senyuman yang tersembunyi dari balik kedua tangannya, Rina terkejut namun ada rasa bahagia dengan apa yang ia lihat di depan nya dimana Arsyila jatuh dalam pelukan Rasya dan mereka berdua saling bertatapan.

Terpopuler

Comments

Rahma Inayah

Rahma Inayah

tu syila sdh di pertmkn sm rasya dan gk jd penasr lgi..

2023-11-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!