" Kamu gak kenapa-kenapa ? "
Suara Rasya membangunkan Arsyila yang sejak tadi terdiam menatap Rasya.
" Ng..nggak..aku baik aja kok ? "
Arsyila melepas kedua tangannya yang menempel di dada Rasya.
Rina berjalan mendekat , " Kak Rasya ? Kak Rasya ini yang aku maksud, dia udah tolongin kamu waktu pingsan tadi "
Arsyila menatap Rasya, begitu pula sebaliknya.
" Terima kasih "
Ucap Arsyila dengan sedikit canggung.
" Sama-sama "
Jawaban singkat Rasya untuk Arsyila, Rasya juga merasa canggung saat bertemu Arsyila ya walaupun sebenarnya kedua nya sama-sama senang karena kembali dipertemukan.
" Aku pergi dulu "
" Eh..kak Rasya mau kemana ? "
Rina bertanya kepada Rasya, namun Rasya tak menghiraukan karena Rasya sudah terlebih dahulu pergi meninggalkan mereka berdua.
" Misterius banget tu cowok "
Ucap Rina saat hanya bisa melihat Rasya dari kejauhan, sedangkan Arsyila tampak diam saja sembari juga memperhatikan Rasya dari kejauhan. Ada rasa sedih yang Arsyila rasakan saat Rasya pergi begitu saja, namun ya begitulah seorang Rasya, Arsyila baru dua kali ini bertemu dengannya. Tentu Arsyila masih belum bisa memahami Rasya dengan sikapnya yang terkadang cuek, namun kadang berubah perhatian seperti di rumah sakit waktu itu.
" Arsyila..bener dia orangnya ? "
Rina beralih kepada Arsyila, dan mempertanyakan mengenai Rasya yang Arsyila kenal.
" Iya benar "
" Hah benar ? ya ampun Syila, berarti kamu udah lebih dulu ya kenal sama dia, berarti dia yang punya Hoodie itu "
" Iya benar "
Arsyila hanya menjawab pertanyaan Rina singkat.
" Tapi..kenapa dia biasa aja ya pas ketemu kamu ? tapi kalau dilihat memang orangnya agak cuek gitu sih , mukanya aja selalu datar "
" Nah itu kamu tau jawabannya, sekarang bantu aku gimana caranya ngomong ke dia tentang Hoodie nya Rin, aku harus gimana ? "
Kembali lagi ke Hoodie milik Rasya, Arsyila kembali di buat pusing.
" Ya tinggal bilang aja Syil, tunjukkan ke dia Hoodie nya yang udah robek itu, jelasin alasannya kenapa ? paling juga dia cuek aja Syila "
" Hmm...bener juga sih Rin, tapi..gimana kalau dia nuntut dan minta ganti rugi ? Aku dapat uang dari mana Rin ? apalagi kamu bilang waktu itu harganya Hoodie nya lumayan mahal "
" Aduh..Arsyila..pikiran kamu tuh jauh banget, belum juga di coba, yang penting kembalikan aja dulu ke dia, urusan ganti rugi nanti deh kita pikirin "
" Ya udah kalau gitu kembali ke UKS ya, ambil Hoodie nya dan temui Rasya "
" Oke "
Rasya tiba di dalam aula sekolah, sepanjang jalan menuju aula, Rasya mencoba menenangkan detak jantungnya yang berdetak begitu kencang. Rasa itu baru kali ini Rasya rasakan, padahal begitu banyak wanita yang ia kenal dan mencoba mendekati nya, namun saat melihat Arsyila saja, sudah bisa membuat jantung Rasya berdetak dan salah tingkah di buatnya.
Ada rasa sesal di diri Rasya karena meninggalkan Arsyila begitu saja tanpa saling menyapa, hanya menjawab ucapan terima kasih dari Arsyila, kemudian pergi. Mau bagaimana lagi ? Arsyila membuatnya Rasya salah tingkah dan tak tahu harus berbuat apa.
" Kayaknya besok aja ngembalikan ni Hoodie, aku perlu cuci dulu Rin "
" Buat apa di cuci Syila, kan udah robek gini "
" Tapi Rin.. "
" Gak usah tapi-tapi..kita ke aula sekarang, semua anak OSIS lainnya pasti udah ngumpul, dan Kak Rasya udah pasti ada di sana "
" Kak Rasya ? "
Arsyila menatap Rina karena memanggil Rasya dengan panggilan Kak di depannya.
" Iya..Kak Rasya ? Emang kenapa ? Bukannya dia setingkat lebih dari kita "
" emang benar Rin ? "
" Kata Bu Wuri kebanyakan anak-anak dari SMAN Bunga Bangsa yang datang ke sekolah kita kelas dua belas, dan tentu Kak Rasya itu kelas dua belas dong, makanya aku panggil dengan panggilan KAK RASYA , biar lebih sopan juga dong Syil, kan dia setingkat lebih dari kita "
" Ya deh terserah kamu "
Arsyila dan Rina berjalan menuju Aula, dan mereka tak sengaja berpapasan dengan Dita and the geng nya. Mereka hanya saling berpapasan tanpa saling berbicara, hanya saja Rina dan Dita saling betatapan tajam, begitu pula dengan the geng Dita.
" Ngeselin banget sih liat mereka "
Cibir Rina setelah mereka berpapasan dengan Dita.
" Sabar..sabar..kayak mereka tuh gak perlu di tanggepin "
" Iya Syila si paling sabar "
Arsyila tersenyum mendengar ucapan Rina.
Sampai di Aula, Arsyila dan Rina berkumpul dengan para anggota OSIS lainnya. Tak lama Dita juga datang dan berkumpul bersama mereka.
" Syila, liat tu kak Rasya "
" Iya Rin aku liat kok "
Arsyila memutar otak agar bisa berbicara dengan Rasya.
Arsyila tersenyum setelah mendapatkan ide, ia mengambil secarik kertas dan menuliskan sesuatu.
" Tolong bagikan nasi kotak ini Syila , Rina "
Bu Wuri meminta Arsyila dan Rina membagikan nasi kotak kepada para siswa dan siswi SMAN Bunga Bangsa untuk mereka makan di aula sebelum mereka pulang. Peluang itu tentu menjadi kesempatan untuk Arsyila memberi pesan kepada Rasya.
Dengan tersenyum manis, Arsyila membagikan nasi kotak kepada Rasya. Setelah membagikan semua nasi kotak, Arsyila kembali ke tempatnya dan memperhatikan Rasya.
Arsyila melihat Rasya membuka nasi kotak itu, setelahnya Arsyila keluar dari aula , tentu setelah mendapat ijin dari Bu Wuri.
" Hanya sebentar Arsyila "
" Baik Bu "
Arsyila keluar dari aula dengan membawa paperbag yang berisi Hoodie Rasya. Arsyila telah memberi pesan kepada Rasya untuk bertemu di belakang aula, menurut Arsyila ini adalah hal yang tepat karena dengan bertemu dan berbicara dengan Rasya di depan banyak orang akan membuat mereka semakin canggung. Terlebih melihat sikap Rasya yang begitu cuek dan dingin.
" Mau kemana kamu Arsyila ? "
Arsyila menghentikan langkahnya saat mendengar suara Dita. Dita diam-diam memperhatikan Arsyila dan mengikuti Arsyila keluar dari aula.
" Bukan urusan kamu Dita "
Jawab Arsyila kemudian berbalik badan berniat meninggalkan Dita.
Dan Dita tentu tak membiarkan Arsyila pergi begitu saja, ia merampas paperbag Arsyila.
" Kembalikan itu Dita "
Dita mengangkat paperbag itu lalu dengan sengaja menjatuhkan isinya hingga jatuh ke lantai.
" Upps..gak sengaja "
Dengan santai nya Dita berkata , membuat Arsyila begitu marah. Dita mulai melancarkan aksinya untuk membully Arsyila, sengaja membuat Arsyila agar takut padanya, untung saja Arsyila bukan tipe wanita penakut seperti yang Dita inginkan.
Arsyila berjalan ke arah Dita dan ingin mengambil hoodie Rasya yang terjatuh. Namun dengan sengaja Dita kembali berulah dengan menginjak Hoodie itu.
Melihat hal itu tentu membuat Arsyila semakin marah, Arsyila lalu menarik Hoodie itu hingga Dita terjungkal dan terjatuh , Arsyila pun berhasil mendapat Hoodie nya.
" Syila.. "
Arsyila tentu berhasil membuat Dita juga marah kepadanya. Arsyila hanya tersenyum tipis melihat Dita yang sudah terduduk di lantai.
Karena tidak ingin meladeni Dita, Arsyila memilih pergi. Dita yang tak terima , berusaha bangkit dan mengejar Arsyila.
" Aku sudah muak ya sama kamu Syila "
Dita ingin menarik rambut Arsyila dari belakang, namun tiba-tiba ia di hadang, dan tangan Dita di cengkram cukup kuat.
" Awww... "
Suara rintihan Dita membuat Arsyila berbalik badan, dan terkejut melihat Rasya tengah mencengkram tangan Dita.
" Kak Rasya "
Dita tentu tak kalah terkejut, setelah tahu yang menghadang dan mencengkram tangannya adalah Rasya.
Rasya melepas cengkraman tangannya dari Dita.
" A..apa..yang Kak Rasya lakukan di sini ? "
Dengan terbata-bata, Dita mempertanyakan hal itu kepada Rasya. Wajah Dita mulai berbuah ketakutan.
" Memalukan sekali, apa semua orang kamu lakukan seperti ini ? "
Dita terdiam dan tertunduk malu, tentu dengan ucapan Rasya itu menjadi jawaban bahwa Rasya mengetahui dan melihat apa yang ia lakukan kepada Arsyila.
" I..tu...i..tu..bukan seperti yang Kak Rasya lihat "
Rasya tersenyum tipis mendengar ucapan Dita. Rasya merogoh ponselnya dan menunjukkan rekaman video kepada Dita.
Dita membulatkan kedua matanya melihat hasil rekaman video di ponsel Rasya, tentu terlihat jelas kelakuan jahat nya kepada Arsyila.
Walaupun tidak melihat langsung rekaman video itu, Arsyila masih bisa mendengar suaranya. Arsyila juga terkejut karena Rasya ternyata sudah ada sejak tadi bersama mereka dan melihat kejahatan Dita kepadanya.
Rasya kemudian berjalan ke arah Arsyila, menarik lengan Arsyila untuk sedikit mendekat kepadanya dan Dita. Kemudian ia mengambil hoodie yang ada di tangan Arsyila.
" Jangan bilang kalau Hoodie ini rusak dan robek karena ulahmu juga "
Arsyila membulatkan kedua matanya mendengar ucapan Rasya, Arsyila juga baru menyadari kenapa ia tak mencurigai hal ini kepada Dita.
" Apa benar Dit ? Kamu yang udah ngerobek hoodie ini ? "
Giliran Arsyila yang bertanya kepada Dita, Dita hanya diam dan bungkam.
" Baiklah..dengan diam nya kamu, udah bisa menjawab semuanya. Dan rekaman ini sudah cukup bukti untuk melaporkan.."
" Gak..gak..tolong Kak jangan laporkan aku "
Dita menyanggah ucapan Rasya yang belum selesai, ia akhirnya berbicara dan memohon kepada Rasya.
" Arsyila, tolong..maafin aku ya Arsyila, aku janji gak bakalan jahatin kamu lagi..tolong maafin aku Arsyila.. "
Dita bahkan sampai duduk dan bersimpuh di kaki Arsyila, ia memohon maaf kepada Arsyila akan perbuatannya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments