Namaku Yumna

Namaku Yumna

Malam Kejutan

Kepulangan putra pertamanya, Yema Geogita yang sudah hampir satu tahun berada di luar kota untuk membantu anak Perusahaannya bangkit setelah hampir gulung tikar karena adanya kasus korupsi , membuat hati Raden Sugito dan istrinya Nyonya Hemalia merasa begitu senang.

Yema ini adalah putra tunggalnya, dan tanpa sepengetahuan Yema, mereka sudah berencana untuk menikahkan anaknya itu dengan putri sahabatnya, Dwita Pratiwi Puti, ayahnya Agung Pranowo dan ibunya Nyonya Khalisa.

Mereka sudah bersahabat sejak masa kuliah, dan ingin menjadikan candaan waktu dulu menjadi kenyataan, setelah mereka menikah dan mempunyai anak, apalagi anak mereka sepasang.

Sampai sekarang hubungan baik mereka tetap terjaga, apalagi dua Perusahaan mereka saling bekerja sama. Perusahaan Raden Sugito yang bergerak di bidang tekstil, mendapat pasokan material dari Perusahaan Agung Pranowo .

Dan, hubungan baik yang sudah berjalan lama itu ingin mereka pererat dengan hubungan pernikahan diantara anak mereka.

"Pih..., hari ini Yema pulang, sudah saatnya kita bicarakan masalah Dwita kepadanya. Mereka sudah dewasa, sudah waktunya berkeluarga",

"Apalagi kita sudah waktunya istirahat, sudah waktunya menikmati hidup Pih, berkumpul dengan anak cucu", ucap Bu Hemalia.

"Iya, Papih setuju, mudah-mudahan Yema juga setuju dengan rencana kita ini",

"Ah..., Yema kan anak yang patuh, pasti dia akan setuju Pih, apalagi Dwita juga anak yang cantik, pintar, berkelas, pasti Yema akan langsung suka begitu melihatnya", ucap Bu Hemalia penuh keyakinan.

"Iya..., semoga saja",

"Itu sepertinya suara mobil anak kita Pih, dia sudah sampai", Bu Hemalia sumringah, ia langsung berdiri menghampiri pintu, ia mengintip dari balik tirai, benar saja, itu mobil anaknya.

"Wah..., benar Pih, itu Yema, dia sudah pulang, Mamih sudah kangen", kembali Bu Hema tampak senang.

"Sudah..., duduk saja dulu, nanti juga Yema pasti masuk ", ucap Pak Sugito dengan nada datar.

"Papih kok begitu, tidak kangen ya sama anaknya", Bu Hema tampak cemberut sambil kembali duduk disamping suaminya.

Sebenarnya Pak Sugito sedikit khawatir, ia takut anaknya benar-benar membawa wanita yang waktu itu sempat ia kirim fotonya, Yema meminta pendapat darinya mengenai wanita yang ada disampingnya.

Cantik dan ayu, itu pendapatnya , memang dia itu wanita desa, tetapi wajahnya begitu cantik alami.

"Kemana sih..., kok lama sekali Yema ", Bu Hema bangkit lagi dari duduknya dan langsung menuju pintu, karena tidak sabar, ia langsung membuka daun pintu dan betapa kagetnya ia saat melihat ada seorang wanita sedang dituntun oleh Yema saat menaiki tangga masuk.

Dengan terpaku, Bu Hemalia menatap pemandangan itu dengan wajah kecut.

"Yema...!!, siapa dia ??, kok kamu membawa wanita itu ke sini ?", cecar Bu Hema begitu Yema sudah ada dihadapannya.

"Ah..., Mamih, bagaimana Mih, sehat?", ucap Yema, ia tidak langsung menjawab, malah balik bertanya kepada mamihnya.

"Jawab dulu, siapa wanita yang kamu bawa?", tegas Bu Hema.

"Aduh..., ada apa ini, anak pulang kok diajak ribut, suruh maduk dulu kenapa, pasti dia masih lelah, ayo Yema , kalian masuk, Mamih juga, malu ah nanti tetangga pada tahu", ucap Pak Sugito, ia menyuruh anak dan istrinya masuk, ia pun segera menutup pintu.

Kini mereka sudah duduk berhadapan di ruang keluarga. Melihat Tuan mudanya pulang, Bi Ecin membuatkan minuman dan segera membawanya kehadapan mereka.

"Terima kasih Bi", senyum Yema. Ia langsung mengambil minuman itu, satu gelas untuk dirinya dan satu gelas ia berikan kepada wanita yang duduk menunduk disampingnya.

Bu Hema menatapnya dengan pandangan tidak suka, ia bahkan mengerucutkan bibirnya.

Pak Sugito bisa dengan jelas melihatnya. 'Akhirnya kejadian juga', batinnya bicara.

Setelah Yema dan wanita itu menaruh kembali gelasnya di meja, Bu Hema kembali membuka pembicaraan.

"Yema..., kamu belum menjawab pertanyaan Mamih, siapa dia?", ucap Bu Hema, ia melirik dengan ujung matanya kepada Yema.

"Apa Papih belum bicara?", Yema beralih memandang ke arah papihnya.

"Papih sudah tahu?", sama, Bu Hema pun kini beralih memandang ke arah suaminya .

"Iya, Papih sudah tahu, dia itu wanita yang ada di foto yang kamu kirimkan ke Papih, waktu Yema minta pendapat Papih, katanya, bagaimana Pih dengan dia?, ya Papih jawab, cantik dan ayu, itu saja", terangkan Pak Sugito.

"Memang itu saja kan?, tidak ada lagi?", tatap pak Sugito kepada Yema.

"Pesan berikutnya Papih tidak baca?", kini Yema yang balik memandang ke arah papihnya.

"Tidak ada lagi...", ucap Pak Sugito.

"Sudah...., sudah...., itu tidak penting, yang terpenting sekarang, jawab pertanyaan Mamih Yema, siapa wanita ini?", Bu Hema tampak sudah tidak sabar.

Yema menatap ke arah kedua orangtuanya secara bergantian, lalu ia meraih tangan wanita yang masih duduk menunduk disampingnya.

"Mih..., Pih..., dia ini Rania, dia sudah sah menjadi istri Yema, Rania ini menantu Mamih dan Papih", ucap Robi.

"Apa...?, menantu?, istri..?, apa-apaan ini Yema?, Pih..., anakmu nih, berani-beraninya dia", Bu Hema tampak kesal dan marah, rencananya bisa berantakan kalau sudah begini.

"Memangnya kenapa Mih, Pih, apa ini salah?", tatap Yema.

"Ya jelas salah Yema..., kamu ini masih punya Mamih dan Papih, kenapa hal penting seperti ini mesti buru-buru, tanpa ada ijin dari kita", sewot Bu Hemalia.

"Yema sudah dewasa Mih, Yema sudah bisa menentukan pilihan sendiri, termasuk soal Rania, orang tuanya sangat berjasa sama Yema, mereka yang sudah menolong saat mobil Yema terperosok jurang, mereka sampai celaka karenanya", ucap Yema.

"Iya... tapi tidak harus menikahi anaknya juga kan...?, kamu bisa kasih mereka uang saja, beres kan", sewot Bu Hema lagi.

"Mamih tidak ada di sana, jadi Mamih tidak tahu situasinya, ayahnya Rania sampai meninggal Mih, Pih", ucap Yema lagi.

"Alaaahhh..., itu mah sudah maunya saja, punya menantu orang kaya, biar bisa numpang hidup saja sama kita",

"Mih..., Yema benar-benar mencintai Rania, ini bukan sekedar balas budi", ucap Yema dengan nada agak keras.

"Oohh..., lihat Pih..., gara-gara gadis kampung ini, Yema jadi berani melawan kita",

"Mih..., Mih...., sudah...., ingat..., tekanan darahmu bisa naik lagi kalau marah-marah terus", ingatkan Pak Sugito.

"Habis Mamih kesal Pih, rencana kita bisa berantakan , kita bisa malu sama keluarganya Pak Agung dan Bu Khalisa", keukeuh Bu Hema, ia tampak mengatur nafasnya .

"Memangnya siapa mereka?", tatap Yema .

"Mereka itu bakal calon besan Mamih dan Papih, kamu itu seharusnya menikah dengan Dwita, putri mereka, bukan dengan gadis kampung yang tidak jelas asal-usulnya ini", cibir Bu Hema.

"Ya Allah Mamih...., ini jaman apa Mih?, kok masih ada tradisi menjodoh-jodohkan anak segala, aku ini kuliah saja di Paris, masa soal jodoh saja harus masih diatur sih", ucap Yema.

"Pokoknya Mamih tidak mau tahu, mumpung belum ada orang yang tahu, cepat bawa pulang wanita ini, ceraikan dia!, kasih uang saja, beres", kembali Bu Hema mendesak Yema.

"Tidak bisa Mih, tidak bisa begitu", sambar Yema,

Terpopuler

Comments

life

life

siap tinggalkan jejak disini.. semangat Thor... selamat berkarya

2024-01-05

0

lihat semua
Episodes
1 Malam Kejutan
2 Syarat Nyeleneh
3 Pilihan Sulit
4 Jaga Yumna
5 Sama Liciknya
6 Tak Sesuai Harapan
7 Memulai kisahku, Yumna
8 Delapan Belas Tahun Kemudian
9 Langsung Terpesona
10 Sama-sama Terpesona
11 Ada Rahasia
12 Kamu Unik
13 Sudah Dekat
14 Kamu Istimewa
15 Dia Yumnaku
16 Semangat Yumna
17 Terima Kasih
18 Ada Rahasia
19 Siapa Dia?
20 Dicap Preman
21 Pertama jadi OB
22 Dimanakah dia
23 Yumna...?
24 Impas
25 Terpesona
26 Semua Bisa
27 Mulai Tahu
28 Perhatian
29 Rahasia terkuak
30 Dialah Yumna
31 Ikuti saja
32 Anak Bos juga
33 Sandaran kedua
34 Bimbang
35 Masa Lalu Ibu
36 Khawatir
37 Ada Curiga
38 Mencari Kamu
39 Ketemu juga
40 Ada Dua Hati
41 Akhirnya tahu juga
42 Tipu Daya
43 Masa Lalu Kembali
44 Berpacu dengan waktu
45 Jalani Saja dulu
46 Yumna lagi
47 Hak Waris Yumna
48 Tertarik juga
49 Taktik untuk Yumna
50 Awas Yumna
51 Yumna Selamat
52 Rencana busuk
53 Cahaya, Yumna
54 Rencana Kedua
55 Bukan Rahasia lagi
56 Rahasia Terkuak
57 Tiga Bulan Kemudian
58 Tiga bulan kemudian
59 Tiga Bulan Kemudian
60 Berpacu dengan Waktu
61 Aku Sudah Tahu
62 Cahaya....?
63 Cahaya Cinta
64 Dia Yumna ?
65 Penasaran
66 Ijab Qabul Cahaya
67 Aku ingat
68 Rencana Kita
69 Ternyata Yumna
70 Kejutan
71 Hari Pertama
72 Selalu Cahaya
73 Pertemuan tak Terduga
74 Sudah Dekat
75 Hanya Mirip Saja
76 Dia Suamiku
77 Hampir Saja
78 Hanya Mimpi?
79 Salah Duga
80 Yang Istimewa
81 Belum Waktunya Bertemu
82 Cahaya...?
83 Semangat Baru
84 Pesan Ibu
85 Cahaya itu Yumna ?
86 Rahasia masa lalu
87 Dimana Ibu?
88 Cinta Berubah Benci
89 Sudah Tidak Sabar
90 Aku Cemburu
91 service perdana
92 Dia ayahmu
93 Dia Yumna ku
94 Aku Pulang Ibu
95 Bertemu Ibu
96 Ibu Marah
97 Pilihan Sulit
98 Rahasia Yumna
99 Dia ayahmu
100 Maafkan Ayah
101 Bertemu juga
102 Kecolongan
103 Salah Duga
104 Tak Tergantikan
105 Kejutan di Pagi Hari
106 Bertemu Juga
107 Mana Yumna.
108 Sudah Direstui
109 Tak Jadi Lembur
110 Siapa Mereka?
111 Mulai Ada Cinta
112 Terciduk
113 Salah Duga
114 Masuk Perangkap
115 Ternyata seorang Casanova
116 Keterlaluan
117 Bertemu Kembali
118 Masuk Perangkap
119 Tak Sesuai Harapan
120 Semua baik-baik saja
121 Kata Terakhir
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Malam Kejutan
2
Syarat Nyeleneh
3
Pilihan Sulit
4
Jaga Yumna
5
Sama Liciknya
6
Tak Sesuai Harapan
7
Memulai kisahku, Yumna
8
Delapan Belas Tahun Kemudian
9
Langsung Terpesona
10
Sama-sama Terpesona
11
Ada Rahasia
12
Kamu Unik
13
Sudah Dekat
14
Kamu Istimewa
15
Dia Yumnaku
16
Semangat Yumna
17
Terima Kasih
18
Ada Rahasia
19
Siapa Dia?
20
Dicap Preman
21
Pertama jadi OB
22
Dimanakah dia
23
Yumna...?
24
Impas
25
Terpesona
26
Semua Bisa
27
Mulai Tahu
28
Perhatian
29
Rahasia terkuak
30
Dialah Yumna
31
Ikuti saja
32
Anak Bos juga
33
Sandaran kedua
34
Bimbang
35
Masa Lalu Ibu
36
Khawatir
37
Ada Curiga
38
Mencari Kamu
39
Ketemu juga
40
Ada Dua Hati
41
Akhirnya tahu juga
42
Tipu Daya
43
Masa Lalu Kembali
44
Berpacu dengan waktu
45
Jalani Saja dulu
46
Yumna lagi
47
Hak Waris Yumna
48
Tertarik juga
49
Taktik untuk Yumna
50
Awas Yumna
51
Yumna Selamat
52
Rencana busuk
53
Cahaya, Yumna
54
Rencana Kedua
55
Bukan Rahasia lagi
56
Rahasia Terkuak
57
Tiga Bulan Kemudian
58
Tiga bulan kemudian
59
Tiga Bulan Kemudian
60
Berpacu dengan Waktu
61
Aku Sudah Tahu
62
Cahaya....?
63
Cahaya Cinta
64
Dia Yumna ?
65
Penasaran
66
Ijab Qabul Cahaya
67
Aku ingat
68
Rencana Kita
69
Ternyata Yumna
70
Kejutan
71
Hari Pertama
72
Selalu Cahaya
73
Pertemuan tak Terduga
74
Sudah Dekat
75
Hanya Mirip Saja
76
Dia Suamiku
77
Hampir Saja
78
Hanya Mimpi?
79
Salah Duga
80
Yang Istimewa
81
Belum Waktunya Bertemu
82
Cahaya...?
83
Semangat Baru
84
Pesan Ibu
85
Cahaya itu Yumna ?
86
Rahasia masa lalu
87
Dimana Ibu?
88
Cinta Berubah Benci
89
Sudah Tidak Sabar
90
Aku Cemburu
91
service perdana
92
Dia ayahmu
93
Dia Yumna ku
94
Aku Pulang Ibu
95
Bertemu Ibu
96
Ibu Marah
97
Pilihan Sulit
98
Rahasia Yumna
99
Dia ayahmu
100
Maafkan Ayah
101
Bertemu juga
102
Kecolongan
103
Salah Duga
104
Tak Tergantikan
105
Kejutan di Pagi Hari
106
Bertemu Juga
107
Mana Yumna.
108
Sudah Direstui
109
Tak Jadi Lembur
110
Siapa Mereka?
111
Mulai Ada Cinta
112
Terciduk
113
Salah Duga
114
Masuk Perangkap
115
Ternyata seorang Casanova
116
Keterlaluan
117
Bertemu Kembali
118
Masuk Perangkap
119
Tak Sesuai Harapan
120
Semua baik-baik saja
121
Kata Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!