Haruskah Aku Mengalah Pada Takdir
Malam itu Rose berniat untuk melarikan diri dari rumah yang khusus dijadikan tempat beristirahat para perempuan malam. Rose sudah menyusun rencananya. Jika ia berhasil maka ia tak akan kembali lagi ketempat ini. Namun jika ia gagal, kemungkinan besar malam ini adalah malam terakhirnya melihat rembulan...
Dengan ragu-ragu Rose mendekati kaki tangan sang mucikari...
"Bang.. Apa aku tak ada tamu malam ini?" tanyanya dengan berpura-pura lemah...
"Kenapa?" balas pria dihadapannya itu dengan kasar...
"Aku sedikit tak enak badan,apa boleh aku istirahat lebih awal?" Tanyanya lagi masih dengan berpura-pura lemah...
"Tidak ada istirahat sebelum mendapatkan uang! Kau harus makan,baju dan semua perlengkapanmu ini kami yang menanggungnya. Kau harus membayar kami kembali atas apa yang sudah kau nikmati!" Bentaknya dengan keras...
Seperti biasanya,Rose berbalik tak membantah lagi. Ia di kenal sebagai anak penurut di antara yang lainnya. Hingga mudah sekali memperlakukannya sesuka hati mereka...
Tak lama mucikarinya mendekatinya...
"Rose bersiaplah.. Tamumu akan segera datang!" Katanya dengan santai...
"Baiklah!" Jawab Rose dengan pelan...
"Ada apa dengan wajahmu? Apa kau baik-baik saja?" tanya sang mucikari yang melihat wajah Rose begitu pucat...
"Aku sedikit tak enak badan!" Jawab Rose pelan...
"Kau masih bisa berdiri?" Tanyanya lagi...
Rose menganggukan kepalanya...
"Baiklah... Layanilah tamumu satu ini, setelah itu kau boleh beristirahat!" Katanya memberikan keringanan pada Rose...
Rose berpura-pura terlihat senang, ia tersenyum dan berkali-kali mengucapkan terima kasih pada sang mucikari tersebut...
Rose di antar kesebuah kamar yang khusus di pakai para lelaki hidung belang untuk memuaskan nafsu bejatnya itu...
Rose masuk perlahan,ia tersenyum kecil pada tamunya itu. Tamu yang sudah menjadi langganannya itu menarik Rose kearahnya. Dan memeluknya. Rose hanya diam saja tak bereaksi. Namun ia memperlihatkan wajah memelas yang siapa pun melihatnya pasti akan kasihan...
"Ada apa denganmu Rose,apa kau sedang tak sehat?" tanya sang tamu padanya..
"Aku sedikit tak enak badan Pak!" Jawab Rose lembut...
"Kenapa tak berobat?" Tanyanya lagi...
"Kami tak boleh keluar selain dengan para tamu yang mengajak kami secara khusus. Dan persediaan obat tak ada disini!" Jelas Rose dengan suara lemah lembut...
"Kau tahu,aku sudah berapa kali mengajakmu keluar untuk membeli semua keperluanmu. Tapi kau selalu tak mau. Ayolah malam ini kita keluar sambil memeriksakan dirimu dan menikmati angin malam,mungkin akan membuatmu sedikit baikan!" katanya lembut pada Selma...
Ia tahu bahwa tamunya yang satu ini tak pernah memperlakukannya buruk,bahkan ia pernah mengajaknya untuk menikah,namun Rose menolak karena dia sudah beristri...
"Ayolah... Mengapa masih berpikir!" Desaknya pada Rose..
Rose menganggukan kepalanya dengan pelan,pria tersebut pun tersenyum lalu mengajak Rose keluar kamar...
Saat mereka keluar,Mucikari yang menjaga di depan pintu pun berdiri sambil tersenyum menatap Rose dengan tatapan tajam. Namun ia segera mengalihkan pandangannya pada pria di samping Rose...
"Ada apa pak,mengapa cepat sekali?" tanyanya pada tamu Rose...
"Aku ingin mengajak Rose keluar. Dia tak enak badan dan aku ingin memeriksakan keadaanya!" Kata tamu Rose pada Mucikari...
"Kau tak perlu repot-repot,kami akan memeriksakannya setelah ini!" Jawab mucikari itu dengan cepat...
"Baiklah jika demikian,aku akan datang lagi lain waktu. Masalah bayaranku tadi,kau bisa mentransfernya kembali!" Kata sang tamu setengah mengancam..
Sang mucikari tersebut terlihat berpikir setelah mendengar kata-kata sang pelanggan. Rose pun ingin segera berlalu,namun segera di cegah oleh mucikari tersebut...
"Temanilah dia. Jangan macam-macam awas jika kau berani macam-macam!" Ancam Mucikari itu pada Selma...
Sang mucikari itu kemudian menatap sang pelanggan dan tersenyum konyol padanya...
"Pak,kau tahu... Rose tak pernah keluar bersama laki-laki lainnya. Dia sangat kujaga. Aku harap kau mengerti apa maksudku!" Katanya sambil mengisyaratkan dua jari kepada tamunya itu...
"Kau tenang saja! Hal seperti itu gampang di atur!" Jawab sang tamu dengan mata yang tak kalah nakalnya...
"Kalau begitu silahkan pak!" Katanya dengan ramah pada sang tamu....
Rose dan tamunya pun berlalu meninggalkan sang mucikari. Mereka menaiki mobil untuk ke pusat kota. Selma di ajak masuk ke sebuah apotik untuk membeli obatnya. Lalu di ajak ke beberapa tempat lainnya. Mereka bak pasangan kekasih yang sedang berkencan. Walaupun Rose sebenarnya tak begitu menyukai pria ini,namun karena pria yang ada di sampingnya ini sangat baik padanya. Ia menjadi mudah untuk bicara dengannya. Bahkan dari sekian banyak pertemuan, mereka hanya melakukan hubungan intim dua kali. Itu pun karena sang pria sudah mabuk berat. Selebihnya mereka lebih banyak bicara atau sesekali Rose menemaninya untuk minum...
Saat di rasa waktu sudah tepat,Rose berencana untuk kabur. Ia mencari tempat yang tepat untuk melarikan diri. Ia menoleh kesana kemari dan mengajak sang tamu keluar masuk toko secara bergantian. Tanpa sadar hal ini di ketahui anak buah sang mucikari yang memang mengikutinya dari awal. Beruntung Rose mengetahui hal ini lebih awal hingga ia bisa lebih waspada lagi..
Saat mereka sedang memesan jajanan pasar yang ada dipinggiran jalan. Ponsel sang tamu berdering. Itu dari istrinya,Rose pun tersenyum lembut dan menyingkir dari sang tamu dan mendekat pada kedai makanan yang ia pesan...
Cukup lama sang tamu menerima teleponnya. Rose pun menjadi ini sebuah kesempatan untuknya melarikan diri. Setelah ia memperhatikan anak buah mucikarinya lengah, Rose berlari dan bersembunyi di balik sebuah kedai makan lainnya. Ia terus memperhatikan sang tamu dan anak buah mucikarinya itu,saat ia rasa semua aman ia pun keluar untuk mencari tumpangan. Namun sayangnya hal ini di ketahui oleh anak buah sang mucikari, Rose pun di kejar hingga ke pinggiran sungai yang berada di tepi jalan. Semua kendaraan yang lewat tak ada satu pun yang ingin menolongnya dari para anak buah mucikarinya itu. Hingga akhirnya ia tertangkap dan di seret ke semak-semak yang tak jauh dari pinggir jalan raya. Ia di tarik dan di pukuli hingga ia tak berdaya lagi. Kedua orang yang memukulinya itu menganggap dirinya pingsan,padahal sebenarnya ia hanya berpura-pura. Saat mereka menelpon rekan yang lainnya,Rose melarikan diri ke jalan raya. Ia pun kembali di kejar oleh dua orang yang memukulinya tadi. Namun sayang,karena terlalu lemah ia hampir saja tertangkap, beruntung Rose melemparkan beberapa batu ke arah mereka. Hingga ia masih bisa membuat jarak antara mereka...
Dengan tenaga yang ia punya, ia terus berlari hingga ke arah jembatan yang sudah ia lalui tadi. Namun sekali lagi ia terperangkap. Di semua arah sudah tersebar anak buah mucikarinya untuk mengepung dirinya. Rose melangkahkan kakinya mundur,hingga akhirnya ia tersentak dengan sisi jembatan. Ia menoleh,sangat tinggi dan air yang mengalir sangat deras. Ia kemudian menoleh kearah orang-orang yang siap menghabisinya,tak ada jalan lain. Melompat atau menyerah. Kedua pilihan itu sama beratnya, sama-sama bisa membunuhnya. Namun ia berpikir, lebih baik mati secara langsung dari pada mati secara perlahan di tangan orang-orang yang kejam itu. Ia pun menoleh sekali lagi ke belakangnya dengan ragu ia menarik nafas dan melompat ke dalam sungai yang sedang mengalir deras. Para anak buah mucikari itu tak mampu lagi menyusulnya. Mereka akhirnya menyerah dan meninggalkan tempat itu dengan tangan hampa...
***
Terimakasih karena sudah membaca ceritaku!
Jangan Lupa... like,Coment dan Vote ya...
Baca juga novelku yang lainnya..
"PERNIKAHAN KONTRAK!"
Dan masukkan ke Favorit juga ya,agar kalian tahu perkembangan cerita selanjutnya🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Yusria Mumba
kasiang rose,
2023-07-04
0
Anindya Putri
thor buat kisah anak salma. azima thor
2021-03-27
1
bancar Tuban
v. ds,j g l
,/7_ + _a$ h ,_,/l
ga -, _
),
_/+,1& .
.-.*
.g.m./
&. cg g z
2021-03-16
2