Bab 18. Pemulihan

Amanda masih dalam masa pemulihan karena kemaren dia demam. Tapi saat dia di buatkan bubur, Amanda tidak bisa memakannya dan itu membuat Arthur yang melihat hal itu langsung keluar dari ruangan kerjanya dan menghampiri Amanda di kamarnya.

"Keluar!" titah Arthur pada pelayan yang ada di kamarnya.

Para pelayan itu langsung pergi meninggalkan mereka berdua setelah mendapatkan perintah.

Amanda tidak berani menatap Arthur ketika melihat wajah pria itu terlihat menyeramkan. Sungguh, pria itu sudah terlihat sangat menyeramkan jika sudah seperti ini.

"Kenapa kau tidak makan?" tanya Arthur ketika melihat Amanda yang tidak makan.

"Aku tidak suka bubur," jawab Amanda karena memang dia tidak suka makan bubur. Sejak awal dia sudah mengatakan bahwa dia memang tidak menyukai bubur.

"Aku tidak peduli kau suka atau tidak. Lambung mu bermasalah jadi kau tidak bisa makan makanan keras. Kau harus makan bubur untuk sementara waktu, jadi aku tidak ingin melihat mu tidak memakan bubur itu!"

"Tapi aku tidak bisa." jawab Amanda lagi karena memang dia tidak bisa makan bubur. Rasanya terlalu enek untuk di telan makanan lunak itu.

Karena merasa kesal dengan Amanda, Arthur mengambil mangkuk bubur itu dan menyuapkannya ke mulut Amanda.

"Buka!" titah Arthur pada Amanda untuk membuka mulutnya, tapi Amanda langsung menggelengkan kepalanya karena memang dia tidak mau makan bubur.

"Aku bilang buka mulut mu!" titah Arthur lagi, dan Amanda tetap menggelengkan kepalanya.

Arthur mulai kesal dengan Amanda yang terus saja menolak untuk membuka mulutnya. Akhirnya Arthur memilih memasukkan bubur ke dalam mulutnya sendiri lalu menarik tengkuk leher Amanda dan mencium bibirnya.

Amanda yang mendapatkan perlakuan seperti itu hanya bisa terdiam dan membuka mulutnya karena ada sesuatu yang terus memaksanya untuk membuka mulut hingga dia merasa ada makanan lunak itu masuk ke dalam mulutnya dan tertelan olehnya.

Ciuman itu terlepas dan Amanda menarik nafasnya karena merasa nafasnya hampir habis. Baru saja Amanda menarik nafasnya, lalu dia kembali mendapatkan serangan lagi hingga membuat dia kembali menelan bubur.

"Cih!" umpat Arthur setelah selesai menyuapi Amanda sampai bubur itu habis.

"Jika sampai kau kembali menolak makan bubur itu, maka aku akan melakukan hal yang sama lagi!" ucap Arthur dengan ketus, lalu pergi meninggalkan Amanda yang masih terdiam setelah kejadian yang menimpanya.

Ya, Amanda benar-benar terdiam setelah mendapatkan serangan seperti itu dari Arthur. Cara pria itu menyuapinya sangat ekstrim dan orang pertama yang mencium bibirnya adalah Arthur hingga beberapa kali sampai bubur yang ada di mangkuk tadi habis.

"Wah, tuan Arthur hebat sekali bisa menyuapi Anda hingga habis." ucap Lia ketika dia melihat mangkuk bubur tadi sudah habis tak bersisa lagi.

Padahal dia tidak tau apa yang terjadi sebenarnya di antara Amanda dan Arthur tadi.

"Tapi, kenapa bibir ada terlihat membengkak Nona? Apa-?" Lia tidak berani melanjutkan kata-katanya lagi karena dia mulai paham apa yang terjadi di antara mereka saat ini.

"Apa benar Nona?" tanya Lia yang semakin ingin tau apa yang terjadi sebenarnya dengan Amanda dan Arthur.

"Aku tidak tau," jawab Amanda yang langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dan menutup wajahnya dengan selimut karena dia merasa malu setelah apa yang terjadi di antara mereka.

"Hahahaha...." Lia tertawa ketika melihat wajah Amanda yang tersipu malu.

***

Terpopuler

Comments

Wirda Lubis

Wirda Lubis

Arthur pura pura benci tapi suka

2023-12-06

1

Al Vian

Al Vian

lanjut Thor

2023-11-14

0

Anna Sudevic

Anna Sudevic

hihi.. macam mama kelinci putihnya si banteng 🤭bedanya obat dan ini bubur 😁😄

2023-11-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Penebus Hutang
2 Bab 2. Dendam
3 Bab 3. Kasar
4 Bab 4. Makan Malam
5 Bab 5. Informasi
6 Bab 6. Siksaan
7 Bab 7. Perkenalan Publik
8 Bab 8. Bencana
9 Bab 9. Khawatir
10 Bab 10. Menunggu
11 Bab 11. Sarapan
12 Bab 12. Tidak Percaya
13 Bab 13. Pertemuan
14 Bab 14. Salah Sasaran
15 Bab 15. Ancaman
16 Bab 16. Hancur
17 Bab 17. Panik
18 Bab 18. Pemulihan
19 Bab 19. Malu
20 Bab 20. Perang Dingin
21 Bab 21. Perang
22 Bab 22. Arinda
23 Bab 23. Pergilah
24 Bab 24. Kencan
25 Bab 25. Rumah Sakit
26 Bab 26. Rencana Jahat
27 Bab 27. Perhatian
28 Bab 28. Pulang
29 Bab 29. Cerewet
30 Bab 30. Ngidam
31 Bab 31. Marmer Cake
32 Bab 32. Gengsi
33 Bab 33. Bersama
34 Bab 34. Permintaan
35 Bab 35. Pernikahan
36 Bab 36. Istri
37 Bab 37. Ingin
38 Bab 38. Penasaran
39 Bab 39. Liburan
40 Bab 40. Makan Malam Bersama
41 Bab 41. Terluka
42 Bab 42. Menunggu
43 Bab 43. Amarah
44 Bab 44. Luapan Emosi
45 Bab 45. Luapan Emosi 2
46 Bab 46. Hancur
47 Bab 47. Kematian
48 Bab 48. Foto
49 Bab 49. Balasan
50 Bab 50. Rumah
51 Bab 51. Hari Melelahkan
52 Bab 52. Firasat
53 Bab 53. Sadar
54 Bab 54. Sakit
55 Bab 55. Terbangun
56 Bab 56. Versus
57 Bab 57. Rindu
58 Bab 58. Berusaha
59 Bab 59. Pulang
60 Bab 60. Tidak Sadar
61 Bab 61. Orang Sakit
62 Bab 62. Hidup Baru
63 Bab 63. Polisi
64 Bab 64. Khawatir
65 Bab 65. Sakit Kepala
66 Bab 66. USG
67 Bab 67. Lenco
68 Bab 68. Darah
69 Bab 69. Ulang Tahun
70 Bab 70. Bertemu
71 Bab. 71
72 Bab. 72
73 Bab. 73
74 Bab. 74
75 Bab. 75
76 Bab. 76
77 Bab. 77
78 Bab. 78
79 Bab. 79
80 Bab. 80
81 Bab. 81
82 Bab. 82
83 Bab. 83
84 Bab. 84
85 Bab. 85
86 Bab. 86
87 Bab. 87
88 Bab. 88
89 Bab. 89
90 Bab. 90
91 Bab. 91 Arsenio Bryce
92 Bab. 92
93 Bab. 93
94 Bab. 94
95 Bab. 95
96 Bab. 96
97 Bab. 97
98 Terpaksa Menikahi Bos Yang Kejam
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab 1. Penebus Hutang
2
Bab 2. Dendam
3
Bab 3. Kasar
4
Bab 4. Makan Malam
5
Bab 5. Informasi
6
Bab 6. Siksaan
7
Bab 7. Perkenalan Publik
8
Bab 8. Bencana
9
Bab 9. Khawatir
10
Bab 10. Menunggu
11
Bab 11. Sarapan
12
Bab 12. Tidak Percaya
13
Bab 13. Pertemuan
14
Bab 14. Salah Sasaran
15
Bab 15. Ancaman
16
Bab 16. Hancur
17
Bab 17. Panik
18
Bab 18. Pemulihan
19
Bab 19. Malu
20
Bab 20. Perang Dingin
21
Bab 21. Perang
22
Bab 22. Arinda
23
Bab 23. Pergilah
24
Bab 24. Kencan
25
Bab 25. Rumah Sakit
26
Bab 26. Rencana Jahat
27
Bab 27. Perhatian
28
Bab 28. Pulang
29
Bab 29. Cerewet
30
Bab 30. Ngidam
31
Bab 31. Marmer Cake
32
Bab 32. Gengsi
33
Bab 33. Bersama
34
Bab 34. Permintaan
35
Bab 35. Pernikahan
36
Bab 36. Istri
37
Bab 37. Ingin
38
Bab 38. Penasaran
39
Bab 39. Liburan
40
Bab 40. Makan Malam Bersama
41
Bab 41. Terluka
42
Bab 42. Menunggu
43
Bab 43. Amarah
44
Bab 44. Luapan Emosi
45
Bab 45. Luapan Emosi 2
46
Bab 46. Hancur
47
Bab 47. Kematian
48
Bab 48. Foto
49
Bab 49. Balasan
50
Bab 50. Rumah
51
Bab 51. Hari Melelahkan
52
Bab 52. Firasat
53
Bab 53. Sadar
54
Bab 54. Sakit
55
Bab 55. Terbangun
56
Bab 56. Versus
57
Bab 57. Rindu
58
Bab 58. Berusaha
59
Bab 59. Pulang
60
Bab 60. Tidak Sadar
61
Bab 61. Orang Sakit
62
Bab 62. Hidup Baru
63
Bab 63. Polisi
64
Bab 64. Khawatir
65
Bab 65. Sakit Kepala
66
Bab 66. USG
67
Bab 67. Lenco
68
Bab 68. Darah
69
Bab 69. Ulang Tahun
70
Bab 70. Bertemu
71
Bab. 71
72
Bab. 72
73
Bab. 73
74
Bab. 74
75
Bab. 75
76
Bab. 76
77
Bab. 77
78
Bab. 78
79
Bab. 79
80
Bab. 80
81
Bab. 81
82
Bab. 82
83
Bab. 83
84
Bab. 84
85
Bab. 85
86
Bab. 86
87
Bab. 87
88
Bab. 88
89
Bab. 89
90
Bab. 90
91
Bab. 91 Arsenio Bryce
92
Bab. 92
93
Bab. 93
94
Bab. 94
95
Bab. 95
96
Bab. 96
97
Bab. 97
98
Terpaksa Menikahi Bos Yang Kejam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!