Brian Sang Pemain " Doctors"

Brian Sang Pemain " Doctors"

Episode 1 Brian

Hallo para readers senang sekali bisa rasanya membuat Novel lagi. Dalam Novel kali ini saya mengambil pada tokoh dari anak-anak novel saya yang sebelum-sebelumnya yang sudah selesai.

Sesuai dengan judulnya Brian Sang Pemain.

Brian pemuda yang berusia 27 tahun seorang Dokter kanker yang bekerja di rumah sakit terkenal. Pria tampan dan kaya raya ini selalu di kelilingi wanita-wanita cantik dari kalangan yang berbeda.

Brian bisa di katakan tidak pernah serius menjalin hubungan. Bahkan dia memiliki banyak teman wanita yang sangat akrab dengannya. Namun tidak satupun wanita itu di jadikannya seorang istri atau bahkan di jadikan seorang pacar.

Karena tuntunan dari kedua orang tuanya yang mengharuskan Brian menikah. Karena Brian selalu saja membuat Kayra sang ibu marah dengan banyak wanita yang selalu meneror keluarga mereka karena Brian yang selalu PHP pada wanita. Untuk itu mari kita lihat sama-sama ceritanya. Siapa yang akan menjadi pelabuhan hati Brian dalam pencariannya cinta.

***************

"Brian!" teriak itu begitu kencang yang menggema di dalam ruangan kamar yang sangat luas itu. Pemuda tampan yang berdiri didepan pintu mengehela napasnya saat mendengar suara yang setiap hari menjadi hari-hari nya itu.

Siapa lagi jika bukan suara wanita ibu Negara. Kayra ya sang mama yang sangat cantik dan juga sering berteriak. Sepertinya salah tempat tinggal yang seharusnya tinggal di dalam hutan dan bukan di istana mewah milik Davin Ardiansyah.

Ceklek.

"Ada apa mah!" sahut Brian membalikkan tubuhnya ketika Kayra sudah membuka pintu dengan kasar.

"Kamu ini benar-benar ya!" geram Kayra yang langsung menghampiri Brian dan langsung menjewer telinga Brian.

"Mama sakit, mama! Mama ampun!" keluh Brian dengan telinganya yang di tarik Kayra. Sudah 27 tahun. Tetapi tetap saja Brian selalu mendapatkan jeweran dari mamanya seperti bocah SD.

"Mama ampun mah! Mama sakit!" Brian hanya mengeluh dengan kesakitan atas apa yang di lakukan Kayra.

"Siapa lagi wanita yang di bawah itu hah!"

"Apa lagi yang kamu lakukan Brian!"

"Kamu mau buat mama jantungan dan mati berdiri hah!"

"Mau berapa banyak lagi wanita datang kerumah ini minta pertanggung jawaban kamu hah!"

"Mama tunggu dulu mama! Mama salah paham! Lepas dulu mama sakit!" keluh Brian dan mau tidak mau Kayra yang kesabarannya di uji langsung melepas jeweran tersebut.

"Calm down mah, calm down!" Brian mencoba untuk menenangkan sang mama.

"Kamu masih bilang tenang. Coba kamu lihat apa yang kamu lakukan hah! lihat perbuatan kamu. Kamu itu benar-benar ya membuat mama malu saja," geram Kayra.

"Melihat apa sih mah," sahut Brian.

"Wanita yang di bawah sana. Apa yang kamu lakukan kepadanya hah?" tanya Kayra.

"Mah wanita yang mana. Mama taulah jaman sekarang wanita itu kebanyakan wanita itu melakukan manipulasi. Mama tau sendiri aku ini sangat tampan. Pasti banyak wanita yang menjebakku. Jadi wanita yang di datang kerumah kita hari ini dan sebelum-sebelumnya hanya wanita yang menjebak Brian supaya menjadi menantu mama," ucap Brian yang memberikan alasannya kepada mamanya itu.

"Kamu mau membohongi mama hah! Selalu banyak alasan," ucap Kayra melihat anaknya itu dengan tatapan penuh selidik.

"Siapa yang bohong. Itu serius mah," sahut Brian.

"Begini ya mah!" Brian merangkul bahu Kayra.

"Mama, Brian ini seorang Dokter. Banyak wanita yang pasti tergila-gila dengan Brian dan Brian ini tidak melakukan apa-apa. Tebar pesona itu biasa mah. Tapi kalau mereka baper dengan Brian. Ya mau bagaimana lagi mah. Itu bukan kesalahan Brian. Itu kesalahan mama dan papa yang mencetak Brian kenapa jadi setampan ini!" ucap Brian dengan percaya dirinya.

"Kamu ini benar-benar ya," Kayra langsung memukul Brian.

"Mah sakit!" Keluh Brian memegang lengannya.

"Kamu dengar ya Brian. Mama tidak mau tau. Kamu selesaikan masalah kamu dengan wanita itu. Awas ya kalau kamu bertingkah lagi. Kali ini mama tidak akan mengampuni kamu!" tegas Kayra penuh dengan penekanan pada Brian.

"Iya mama ku yang cantik," sahut Brian yang berusaha meyakinkan Kayra.

"Awas ya kamu kalau kamu itu membuat mama kesal lagi!" tegas Kayra yang langsung meninggalkan Brian setelah menceramahi Brian dan menjewer Brian.

"Huhhhh siapa lagi wanita yang datang kerumah ini yang membuatku mendapatkan jeweran dari mama. Benar-benar hidupku tidak akan hentinya mendapatkan jeweran ini," ucap Brian mengusap-usap telinganya yang masih memerah.

Brian Putri dari Kayra Anastasya yang juga merupakan seorang Dokter yang sama-sama bekerja di rumah sakit yang Medikal senter. Brian memiliki seorang ayah bernama Davin Ardiansyah Altarik seorang pengusahaan terkenal. Yang pasti tidak asing Brian ini anak dari siapa. Anak dari Kayra dan Davin. Bisa di lihat kembali Novel pernikahan di atas surat kontrak.

Kayra sebagai ibu harus pusing dengan anak semata wayangnya yang selalu membuat onar. Bukan sekali 2 kali wanita datang kerumahnya. Entah sudah yang keberapa kali yang membuat Kayra bisa pecah kepala. Mungkin seperti apa yang di kataka Brian resiko mempunyai anak yang tampan.

Tidak tau juga sih apa yang di lakukan Brian pada wanita-wanita itu sampai wanita-wanita itu harus meminta pertanggung jawaban dengan Brian.

**********

"Sayang kamu itu kenapa sih marah-marah terus-terusan. Lihat keriputan kamu semakin terlihat. Nanti kamu semakin cepat tua loh?" tanya Davin pada istrinya itu.

"Bagaimana mama tidak marah. Mama itu capek melihat Brian," keluh Kayra.

"Kenapa lagi dengan Brian?" tanya Davin dengan mengayun suaranya.

"Papa coba bayangkan saja. Tadi pagi ada wanita yang datang kerumah ini dan meminta pertanggung jawaban. Dia mengatakan Brian mencampakkannya. Bagaimana mama tidak pusing," jelas Kayra dengan wajah kesalnya.

"Ohhhh seperti itu," sahut Davin dengan tanggapannya yang singkat yang membuat Kayra kesal.

"Sayang kamu hanya bilang oh," Kayra langsung naik darah dengan tanggapan suaminya itu yang singkat itu.

"Ya soalnya papa juga tidak bisa membayangkannya," sahut Davin dengan santai.

"Mah sudahlah jangan terlalu memikirkan hal itu. Hal semacam itu biasa saja. Lagian nih ya mah. Brian itu sudah dewasa dan anak muda jaman sekarang itu sudah biasa seperti itu. Brian hidup di tempat moderan dan hal itu sudah biasa terjadi," ucap Davin dengan santai.

"Biasa. Jadi maksud kamu. Kamu itu ingin anak kamu itu nanti sampai merusak wanita begitu," sahut Risya yang jadinya emosi dengan Davin yang menjawab simple.

"Bukan begitu mah. Jangan salah paham dong sayang," sahut Davin yang harus membujuk Kayra agar tidak mengamuk.

"Arghhh mama pusing memikirkan Davin. Ini semua gara-gara kamu. Dia mengikuti jejak kamu yang menjadi pemain," Kayra menyalahkan Davin membuat Davin menelan salivanya yang pasrah di salahkan.

"Assalamualaikum!" sapa suara khas seorang wanita yang membuat suami istri itu melihat ke arah pintu.

"Walaikum salam," sahut Kayra dan Davin.

"Naomi," sahut Kayra.

"Tante," sapa Naomi yang mengahampiri Davin dan juga Kayra. Naomi mencium punggung tangan ke-2 orang tersebut.

"Brian sudah berangkat ke rumah sakit Tante?" tanya Naomi. Gadis cantik yang berwajah teduh dan bersuara lembut itu yang memegang tas tote yang sejak tadi pegangnya.

"Masih dia atas. Anak itu baru mendapatkan hukuman dari Tante," jawab Kayra.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Shopia Asmodeus

Shopia Asmodeus

/Curse/

2023-12-12

0

A.R

A.R

ini yang aku tunggu ceritanya

2023-10-24

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Brian
2 Episode 2 Hanya sahabat.
3 Episode 3 Mengajak makan malam
4 Episode 4 ingkar janji.
5 Episode 5 Brian terlalu santai.
6 Episode 6 Marah.
7 Episode 7 Brian dan Naomi.
8 Episode 8 Kata-kata Naomi
9 Episode 9 Pertemuan Anju dan Danesh.
10 Episode 10 Kedatangan Brian.
11 Episode 11 Memaafkan.
12 Episode 12 Cemburu
13 Episode 13 Saran Naomi
14 Episode 14 Kabar buruk.
15 Episode 15 Ungkapan hati Anju.
16 Episode 16 Brian galau
17 Episode 18 Undangan pernikahan.
18 Episode 19 Operasi Berantakan.
19 Episode 20 Merasa tenang.
20 Episode 21 Hari Pernikahan.
21 Episode 21 Ijab kabul.
22 Episode 22 Mengalah
23 Episode 23 Asing
24 Episode Brian dan Naomi
25 Episode 24. Teguran Kayra.
26 Episode 25 Drop.
27 Episode 26 Penegasan untuk Brian.
28 Episode 28 Tamparan depan umum
29 Episode 29 Ada hal aneh.
30 Episode 30 Malunya Anju.
31 Episode 31 Perbandingan.
32 Episode 32 Kata serius Naomi n
33 Episode 33 Kayra sinis pada Aliyah
34 Episode Cemburu
35 Episode 35 Danesh pangling melihat istrinya.
36 Episode 36 Menunggu
37 Episode 37 Melihat hal yang seharusnya tidak di lihat.
38 Episode 38 Debat mulut Anju dan Danesh
39 Episode 39 minta maaf
40 Episode 40 Suami menjemput istri.
41 Episode 41 Makan malam bersama.
42 Episode 42 Naomi sakit
43 Episode 43 Merawatnya.
44 Episode 44 sayangnya Kayra.
45 Episode 45 Kecemburuan itu ada
46 Episode 46 Drop
47 Episode 47 Istri bikin repot.
48 Episode 48 Anju malu
49 Episode 49 Brian dan Naomi debat.
50 Episode 50 musuhan
51 Episode 51 Saling diam
52 Episode 52 Di sidak Kayra.
53 Episode 53 Bukan cemburu.
54 Episode 54 ungkapan hati Aliyah.
55 Episode 55 Masih menagih.
56 Episode 57 kebakaran rumah sakit
57 Episode 57
58 Episode 58 Naomi memang ada di sana.
59 Episode 59 Jawaban untuk Aliyah.
60 Bab 60 Danesh yang tegas.
61 Episode 61 Danesh dan Anju
62 Episode 62 Brian merasa bersalah.
63 Episode 63
64 Episode 64 Perasaan Rachel bimbang
65 Episode 65 Kata-kata Anju untuk aliyah
66 Episode 66 mulai mundur
67 Episode 65 Ingatan sahabat.
68 Episode 68 Kenapa membenciku.
69 Episode 69 Pengakuan Aliyah pada Naomi
70 Episode 70 Pelukan dari Naomi
71 Episode 71 Makan bersama keluarga Danesh.
72 Episode 72 Danesh Anju di suruh menginap
73 Episode 73 Suami istri masih aja debat
74 Episode Meyakinkan.
75 Episode 75 debat suami istri.
76 Episode 76. Masih aja ribut
77 Episode 77 Tidak ada hentinya.
78 Episode 78 Ada apa?
79 Episode 79 Perkataan Aliyah
80 Episode 80 Kata-kata yang tidak beres.
81 Episode 81 Bukan aku
82 Episode 82 Sama-sama terluka m
83 Episode 83 Sama-sama kritis.
84 Episode 84 Kritis
85 Episode 85 Kepergian.
86 Episode 87 Surat untuk Naomi.
87 Episode 87 Chat.
88 Episode 88 Penantian.
89 Episode 89 Akhirnya bertemu
90 Episode 90 Kok tumben.
91 Episode 91 Perasaan Anju tidak karuan
92 Episode 92 Kepastian Azka.
93 Episode 93 Alea menantang.
94 Episode 94 Naomi dan Alea dingin.
95 Episode 95 Anju Danesh ribut.
96 Episode 96 Alea mencuri Strat.
97 Episode. 97 Diantara Alea dan Naomi.
98 Episode 98
99 Episode 99 Anju dan Danesh
100 Episode 100 Tempat pelarian Anju.
101 Episode 101 saling memantau
102 Episode 102. Ingin menyaingi.
103 Episode 103 kok sama-sama panas.
104 Episode 104 Tidak tahan ternyata.
105 Episode 105 Bertengkar
106 Episode 106 Anju hanya mengingatkan.
107 Episode 107 Bagaimana Anju
108 Episode 108 Berangkat.
109 Episode 109 Pengakuan.
110 Episode 110 penegasan Anju
111 Episode 111 kok romantis
112 Episode 112 Tantangan Damian.
113 Episode 113 Kiss
114 Episode 114 Brian dan Naomi.
115 Episode 115 Suka memperhatikannya diam-diaman.
116 Episode 114 Penegasan Danesh.
117 Episode 117 Danesh harus tegas.
118 Episode 118 Jebak.
119 Episode 119.
120 Episode 120 ada Malam sejarah
121 Episode 120 Malam sejarah.
122 Episode 122 Ejekan Anju.
123 Episode 123 Romantis.
124 Episode 124 Aneh
125 Episode 125 Hubungan baik.
126 Episode 127 Debat
127 Episode 128 Brian tegas.
128 Episode 128
129 Episode 129 Menanti
130 Episode 130 Kecewa.
131 Episode 131 Marah dan keputusan.
132 Episode 132 Menggunakan mamanya.
133 Episode 133 Alea jujur
134 Episode 134 Penjelasan Brian.
135 Episode 135 Anju dan Danesh bucin.
136 Episode 136 Alea dan Naomi
137 Episode 137 Apa yang terjadi
138 Episode 38 Rahasia yang terbongkar
139 Episode 138 tidak bisa melakukannya.
140 Episode 140. Tetap tidak ingin
141 Episode 141 Lagi-lagi ingin pengakuan.
142 Episode 142 Pengakuan yang mengejutkan.
143 Episode 143 Hubungan Rachel dan Azka.
144 Episode 144 Meminta restu.
145 Episode 145 Restu
146 Episode 146 Tidak ingin sama.
147 Episode 147 Brian dan Naomi
148 Episode 148 Danesh dan Anju masa bucin.
149 Episode 148 Penggantiam.
150 Episode 150 Alea dan Naomi.
151 Episode 151 Operasi Naomi.
152 Episode 152 Kecaman.
153 Episode 152 Menemukannya.
154 Episode 154 pengakuan.
155 Episode 155 Naomi, Brian.
156 Episode 156 Naomi dan Brian
157 Episode 156 Naomi dan Brian.
158 Bab 158 Perasaan Naomi dan Brian
159 Episode 158
160 Episode 160 mengakuinya.
161 Episode 161 Kecewa.
162 Epistemologi 162 baikan.
163 Episode 163 Sah.
164 Episode 163 Perasaan Naomi dan Brian.
165 Episode 165 pengantin baru yang canggung.
166 Episode 166 Percaya cinta.
167 Episode 167 Masih sama-sama bucin.
168 Episode 168 Azka dan Rachel.
169 Episode 169 Masih bucin.
170 Episode 170 Hal manis.
171 Episode 171
172 Episode 172 Ada apa
173 Episode 173 Tes.
174 Episode 174 Tes mengejutkan.
175 Episode 175 Naomi dengan penyakitnya.
176 Episode 176. Ingin bersama
177 Episode 167 Naomi drop
178 Episode 178 Pesan.
179 Episode 178 Akhirnya tau.
180 Episode 180
181 Episode 181 Drop.
182 Episode 182 Memaksa itu sakit.
183 Episode 183 Berusaha.
184 Episode 184 Kebersamaan.
185 Episode 185 Pemeriksaan.
186 Episode 186 Permintaan.
187 Episode 187 Kebersamaan.
188 Episode 188 Hal terberat.
189 Episode 189 Kesedihan.
190 Episode 190 semua khawatir.
191 Episode 191 Romantis.
192 Episode 192 Pesan
193 Episode 193 Pesan Kayra.
194 Episode 194 ingin jalan-jalan.
195 Episode 195 Menghabiskan waktu bersama.
196 Episode 196 Menghabiskan waktu bersama.
197 Episode 197 bersama
198 Episode 198 perpisahan
199 Episode 199 Lamaran.
200 Episode 200 End
201 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 201 Episodes

1
Episode 1 Brian
2
Episode 2 Hanya sahabat.
3
Episode 3 Mengajak makan malam
4
Episode 4 ingkar janji.
5
Episode 5 Brian terlalu santai.
6
Episode 6 Marah.
7
Episode 7 Brian dan Naomi.
8
Episode 8 Kata-kata Naomi
9
Episode 9 Pertemuan Anju dan Danesh.
10
Episode 10 Kedatangan Brian.
11
Episode 11 Memaafkan.
12
Episode 12 Cemburu
13
Episode 13 Saran Naomi
14
Episode 14 Kabar buruk.
15
Episode 15 Ungkapan hati Anju.
16
Episode 16 Brian galau
17
Episode 18 Undangan pernikahan.
18
Episode 19 Operasi Berantakan.
19
Episode 20 Merasa tenang.
20
Episode 21 Hari Pernikahan.
21
Episode 21 Ijab kabul.
22
Episode 22 Mengalah
23
Episode 23 Asing
24
Episode Brian dan Naomi
25
Episode 24. Teguran Kayra.
26
Episode 25 Drop.
27
Episode 26 Penegasan untuk Brian.
28
Episode 28 Tamparan depan umum
29
Episode 29 Ada hal aneh.
30
Episode 30 Malunya Anju.
31
Episode 31 Perbandingan.
32
Episode 32 Kata serius Naomi n
33
Episode 33 Kayra sinis pada Aliyah
34
Episode Cemburu
35
Episode 35 Danesh pangling melihat istrinya.
36
Episode 36 Menunggu
37
Episode 37 Melihat hal yang seharusnya tidak di lihat.
38
Episode 38 Debat mulut Anju dan Danesh
39
Episode 39 minta maaf
40
Episode 40 Suami menjemput istri.
41
Episode 41 Makan malam bersama.
42
Episode 42 Naomi sakit
43
Episode 43 Merawatnya.
44
Episode 44 sayangnya Kayra.
45
Episode 45 Kecemburuan itu ada
46
Episode 46 Drop
47
Episode 47 Istri bikin repot.
48
Episode 48 Anju malu
49
Episode 49 Brian dan Naomi debat.
50
Episode 50 musuhan
51
Episode 51 Saling diam
52
Episode 52 Di sidak Kayra.
53
Episode 53 Bukan cemburu.
54
Episode 54 ungkapan hati Aliyah.
55
Episode 55 Masih menagih.
56
Episode 57 kebakaran rumah sakit
57
Episode 57
58
Episode 58 Naomi memang ada di sana.
59
Episode 59 Jawaban untuk Aliyah.
60
Bab 60 Danesh yang tegas.
61
Episode 61 Danesh dan Anju
62
Episode 62 Brian merasa bersalah.
63
Episode 63
64
Episode 64 Perasaan Rachel bimbang
65
Episode 65 Kata-kata Anju untuk aliyah
66
Episode 66 mulai mundur
67
Episode 65 Ingatan sahabat.
68
Episode 68 Kenapa membenciku.
69
Episode 69 Pengakuan Aliyah pada Naomi
70
Episode 70 Pelukan dari Naomi
71
Episode 71 Makan bersama keluarga Danesh.
72
Episode 72 Danesh Anju di suruh menginap
73
Episode 73 Suami istri masih aja debat
74
Episode Meyakinkan.
75
Episode 75 debat suami istri.
76
Episode 76. Masih aja ribut
77
Episode 77 Tidak ada hentinya.
78
Episode 78 Ada apa?
79
Episode 79 Perkataan Aliyah
80
Episode 80 Kata-kata yang tidak beres.
81
Episode 81 Bukan aku
82
Episode 82 Sama-sama terluka m
83
Episode 83 Sama-sama kritis.
84
Episode 84 Kritis
85
Episode 85 Kepergian.
86
Episode 87 Surat untuk Naomi.
87
Episode 87 Chat.
88
Episode 88 Penantian.
89
Episode 89 Akhirnya bertemu
90
Episode 90 Kok tumben.
91
Episode 91 Perasaan Anju tidak karuan
92
Episode 92 Kepastian Azka.
93
Episode 93 Alea menantang.
94
Episode 94 Naomi dan Alea dingin.
95
Episode 95 Anju Danesh ribut.
96
Episode 96 Alea mencuri Strat.
97
Episode. 97 Diantara Alea dan Naomi.
98
Episode 98
99
Episode 99 Anju dan Danesh
100
Episode 100 Tempat pelarian Anju.
101
Episode 101 saling memantau
102
Episode 102. Ingin menyaingi.
103
Episode 103 kok sama-sama panas.
104
Episode 104 Tidak tahan ternyata.
105
Episode 105 Bertengkar
106
Episode 106 Anju hanya mengingatkan.
107
Episode 107 Bagaimana Anju
108
Episode 108 Berangkat.
109
Episode 109 Pengakuan.
110
Episode 110 penegasan Anju
111
Episode 111 kok romantis
112
Episode 112 Tantangan Damian.
113
Episode 113 Kiss
114
Episode 114 Brian dan Naomi.
115
Episode 115 Suka memperhatikannya diam-diaman.
116
Episode 114 Penegasan Danesh.
117
Episode 117 Danesh harus tegas.
118
Episode 118 Jebak.
119
Episode 119.
120
Episode 120 ada Malam sejarah
121
Episode 120 Malam sejarah.
122
Episode 122 Ejekan Anju.
123
Episode 123 Romantis.
124
Episode 124 Aneh
125
Episode 125 Hubungan baik.
126
Episode 127 Debat
127
Episode 128 Brian tegas.
128
Episode 128
129
Episode 129 Menanti
130
Episode 130 Kecewa.
131
Episode 131 Marah dan keputusan.
132
Episode 132 Menggunakan mamanya.
133
Episode 133 Alea jujur
134
Episode 134 Penjelasan Brian.
135
Episode 135 Anju dan Danesh bucin.
136
Episode 136 Alea dan Naomi
137
Episode 137 Apa yang terjadi
138
Episode 38 Rahasia yang terbongkar
139
Episode 138 tidak bisa melakukannya.
140
Episode 140. Tetap tidak ingin
141
Episode 141 Lagi-lagi ingin pengakuan.
142
Episode 142 Pengakuan yang mengejutkan.
143
Episode 143 Hubungan Rachel dan Azka.
144
Episode 144 Meminta restu.
145
Episode 145 Restu
146
Episode 146 Tidak ingin sama.
147
Episode 147 Brian dan Naomi
148
Episode 148 Danesh dan Anju masa bucin.
149
Episode 148 Penggantiam.
150
Episode 150 Alea dan Naomi.
151
Episode 151 Operasi Naomi.
152
Episode 152 Kecaman.
153
Episode 152 Menemukannya.
154
Episode 154 pengakuan.
155
Episode 155 Naomi, Brian.
156
Episode 156 Naomi dan Brian
157
Episode 156 Naomi dan Brian.
158
Bab 158 Perasaan Naomi dan Brian
159
Episode 158
160
Episode 160 mengakuinya.
161
Episode 161 Kecewa.
162
Epistemologi 162 baikan.
163
Episode 163 Sah.
164
Episode 163 Perasaan Naomi dan Brian.
165
Episode 165 pengantin baru yang canggung.
166
Episode 166 Percaya cinta.
167
Episode 167 Masih sama-sama bucin.
168
Episode 168 Azka dan Rachel.
169
Episode 169 Masih bucin.
170
Episode 170 Hal manis.
171
Episode 171
172
Episode 172 Ada apa
173
Episode 173 Tes.
174
Episode 174 Tes mengejutkan.
175
Episode 175 Naomi dengan penyakitnya.
176
Episode 176. Ingin bersama
177
Episode 167 Naomi drop
178
Episode 178 Pesan.
179
Episode 178 Akhirnya tau.
180
Episode 180
181
Episode 181 Drop.
182
Episode 182 Memaksa itu sakit.
183
Episode 183 Berusaha.
184
Episode 184 Kebersamaan.
185
Episode 185 Pemeriksaan.
186
Episode 186 Permintaan.
187
Episode 187 Kebersamaan.
188
Episode 188 Hal terberat.
189
Episode 189 Kesedihan.
190
Episode 190 semua khawatir.
191
Episode 191 Romantis.
192
Episode 192 Pesan
193
Episode 193 Pesan Kayra.
194
Episode 194 ingin jalan-jalan.
195
Episode 195 Menghabiskan waktu bersama.
196
Episode 196 Menghabiskan waktu bersama.
197
Episode 197 bersama
198
Episode 198 perpisahan
199
Episode 199 Lamaran.
200
Episode 200 End
201
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!