Episode 3 Mengajak makan malam

Rumah sakit Medical. Aktivitas di rumah sakit seperti biasanya. Banyak Dokter yang berlewatan, ada perawat atau Suster yang mondar mandir. Banyak juga pasien dan keluarga pasien yang banyak menunggu.

Suara ambulance pasti terdengar. Baik yang datang maupun yang keluar dari rumah sakit. Kegiatan sehari-hari yang sudah terbiasa terlihat ada yang pulang karena sudah sembuh dan ada juga yang pulang tanpa bernapas.

Anju sebagai Dokter bedah saraf yang keluar dari ruang operasi dan mencuci tangannya di wastafel. Seperti biasa setelah operasi harus mencuci tangan dan juga membuka pakaiannya sebelumnya.

Tidak lama keluar juga juga Brian dan masuk kedalam ruangan yang khusus untuk mencuci tangan bagi Dokter yang selesai Operasi. Brian juga kelihatannya baru selesai operasi.

"Lancar operasinya?" tanya Brian dengan melihat ke arah Anju.

"Lancar," jawab Anju yang tetap melanjutkan pekerjaannya.

"Bagaimana dengan kamu?" tanya Anju pada Brian.

"Lancar juga," sahut Brian. "Tidak ada hari tanpa Operasi," keluh Brian yang bersandar pada dingding wastafel sehingga berhadapan dengan Anju.

"Bukannya profesi Dokter seperti itu dan kamu sendiri yang memilihnya. Mama kamu seorang Dokter dan dari kecil kamu sudah tidak asing dengan dokter dan pengetahuan tentang Dokter. Jadi melihat mama kamu. Kamu pasti sudah tau ini lah resiko menjadi Dokter," ucap Anju.

Huhhhhhh......

Brian menghela napasnya perlahan kedepan dan terlihat sangat lelah.

"Nanti malam makan malam!" ajak Brian tiba-tiba. Brian memang random. Barusan mengeluh dan lelah sekarang sudah mengajak untuk makan malam saja.

"Aku ada shif malam," jawab Anju.

"Aku ngajak kamu makan malam. Bukan jam 10 malam. Jadi tidak ada hubungannya dengan shif," ucap Brian yang tau jika Anju hanya alasan saja.

"Ayolah Anju. Nanti aku ajak orang lain kamu ngambek. Sekarang di ajak alasannya banyak," ucap Brian yang sepertinya Anju sudah biasa ngambek.

"Oke!" sahut Anju mengambil tisu dan melap tangannya. "Tapi awas ya kalau kamu ingkar janji," ucap Anju yang sepertinya menjadi langganan Brian dalam ingkar janji.

"Kapan aku ingkar janji," sahut Brian yang tidak pernah mau mengakui kesalahannya.

"Gitu kalau sudah menjadi hobi. Jadi nggak ingat kapan, saking seringnya ingkar janji," ucap Anju dengan kesal yang memercikkan air ke wajah Brian membuat Brian memejamkan matanya.

"Isss dasar tukang ingkar janji!" desis Anju yang langsung pergi.

"Anju kau itu!" geram Brian yang jadi basah. Namun Brian mendengus dengan menyinggung senyumnya yang geleng-geleng kepala melihat kesalnya Anju.

"Katanya ingat janji tapi masih mau di ajak makan malam. Anju- Anju kamu itu benar-benar," gumam Brian dengan geleng-geleng kepala. Tiba-tiba saja dia begitu gemes dengan Anju yang tidak tau kenapa apa yang membuatnya sangat gemas.

*********

Naomi berada di ruangan salah satu pasien yang sedang memeriksa pasien gadis cantik yang sedang menulis di bindernya.

"Dokter Naomi di mana Dokter Brian?" tanya Aliyah pada Naomi.

"Lagi operasi," jawab Naomi.

"Kenapa bukan dia yang memeriksa ku?" tanya gadis itu.

"Aliyah semua Dokter itu sama. Apa jika saya yang memeriksa kamu akan berbeda?" tanya Naomi tanpa melihat Aliyah. Karena Naomi sibuk dengan pekerjaannya.

"Tidak sih sama saja. Hanya saja. Jika Dokter Brian yang memeriksa pasti dia akan merayuku," sahut Aliyah dengan senyum-senyum membuat Naomi juga ikut tersenyum.

"Awas termakan omongannya. Nanti kamu menjadi korbannya," ucap Naomi dengan becandaanya.

"Tidak apa-apa menjadi korbannya. Kalau bisa melihatnya setiap hari," ucap Aliyah membuat Naomi hanya tersenyum saja.

"Dokter Naomi juga sangat baik. Dokter yang lembut. Makasih Dokter sudah merawat saya di sini," ucap Aliya. Naomi hanya mengangguk saja dengan ucapan tulus dari pasiennya itu.

"Oh iya apa Dokter punya pacar?" tanya Aliyah

Naomi hanya tersenyum saja mendengar pertanyaan Aliyah. Aliyah lumayan banyak bertanya. Tadi menanyakan Brian yang sudah menjadi idolanya dan sekarang bertanya apa Aliyah punya pacar atau tidak.

"Senyum Dokter menggambarkan. Jika Dokter punya pacar," ucap Aliyah menduga-duga dengan pemikirannya dari melihat ekspresi Naomi.

"Apa pacar Dokter tampan?" tanya Naomi yang benar-benar sangat kepo.

"Pasti sangat tampan. Karena Dokter juga cantik," Aliya menjawab sendiri pertanyaan.

Naomi hanya tersenyum setiap apa yang di katakan Aliyah kepadanya dan bahkan tidak di tanggapinya sama sekali.

"Kamu istirahat ya Aliya. Jangan tidur kelamaan," ucap Naomi dengan tersenyum yang sudah menyelesaikan pekerjaan memeriksa Aliyah.

"Saya permisi dulu!" ucap Naomi. Namun tangannya di stop Aliya.

"Dokter tidak mengatakan apa-apa tentang kekasih Dokter," ucap Aliyah yang masih kepo.

"Dia mirip seperti kamu dan dia sudah bahagia," ucap Naomi yang membuat Aliya bingung dengan dahinya yang mengkerut. Naomi menurunkan tangan Aliya dan Naomi langsung keluar dari ruangan Aliya.

"Aneh sekali. Apa kekasihnya mirip wajahnya denganku dan katanya dia sudah bahagia. Lalu apa Dokter Naomi tidak bahagia," gumam Aliya yang bertanya-tanya.

"Arghhh sudahlah kenapa juga aku harus memikirkan hal itu," ucapnya yang tidak mau ambil pusing.

Naomi adalah pasien rumah sakit yang keluar masuk di rumah sakit tersebut. Aliyah mengalami penyakit jantung. Aliyah saking seringnya di rumah sakit itu sudah mengenal semua orang-orang yang ada di sana. Ada beberapa Dokter yang di kenalnya dan juga ada beberapa pewarta yang di kenalnya.

*********

Mobil Anju berhenti di depan rumahnya. Dia pulang sore karena nanti malam mau makan malam dengan Brian. Jadi pulang dari makan malam baru Anju kembali ke rumah sakit.

"Assalamualaikum!" sapa Anju.

"Walaikum salam!" sahut ke-2 orangtuanya yang ada di ruang tamu. Anna dan Athar.

"Mama, papa," sahut Anju yang menghampiri orang tuanya dan mencium punggung tangan orang tuanya secara bergantian.

"Sayang kamu baru pulang?" tanya Anna.

"Hmmm, iya mah sangat melelahkan dan nanti malam akan kembali lagi kerumah sakit. Anju ada shift malam," jawab Anju.

"Ya sudah kamu istirahat aja. Biar nanti malam kerjanya tidak ngantuk," sahut Athar.

"Tapi nanti malam Anju dan Brian mau makan malam," jawab Anju.

"Brian! Sudah lama dia tidak main Kerumah ini," ucap Anna.

"Ya biasalah mah. Namanya juga Brian sibuk," jawab Anju.

"Lalu kamu sendiri bagaimana hubungan kamu dengan Brian?" tanya Athar.

"Hubungan apa sih pah. Jangan seperti orang-orang di rumah sakit deh," sahut Anju yang malas. Jika membahas masalahnya dengan Brian.

"Kamu dan Brian sama-sama saling menyukai. Lalu kenapa tidak mencoba untuk serius," ucap Anna memberi saran.

"Anju tidak bisa menjadi penentunya jika satu pihaknya belum mengarah ke arah sana," sahut Anju.

"Apa perlu papa bicara pada Brian untuk hubungan kalian agar lebih serius?" tanya Athar yang ingin bertindak. Karena tidak mau anaknya di gantungi.

"Ihhhh papa jangan. Anju yang malu nantinya. Sudahlah biarkan saja Brian dan Anju seperti ini. Kita berdua Happy menjalaninya dan lagian Anju juga belum mau untuk menikah. Nanti dulu pah," sahut Anju yang tidak mau orang tuanya ikut campur dengan masalah pribadinya.

"Tidak harus menikah Anju. Paling tidak kamu dan Brian mempunyai hubungan yang jelas. Status jelas. Kalau memang pacaran. Ya pacaran. Karena Brian semua orang di anggap dekat dan itu artinya kamu saja dengan temannya yang lain tidak ada yang Tidak ada yang special," ucap Anna mengingatkan.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Farhan

Farhan

bagus

2023-11-03

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Brian
2 Episode 2 Hanya sahabat.
3 Episode 3 Mengajak makan malam
4 Episode 4 ingkar janji.
5 Episode 5 Brian terlalu santai.
6 Episode 6 Marah.
7 Episode 7 Brian dan Naomi.
8 Episode 8 Kata-kata Naomi
9 Episode 9 Pertemuan Anju dan Danesh.
10 Episode 10 Kedatangan Brian.
11 Episode 11 Memaafkan.
12 Episode 12 Cemburu
13 Episode 13 Saran Naomi
14 Episode 14 Kabar buruk.
15 Episode 15 Ungkapan hati Anju.
16 Episode 16 Brian galau
17 Episode 18 Undangan pernikahan.
18 Episode 19 Operasi Berantakan.
19 Episode 20 Merasa tenang.
20 Episode 21 Hari Pernikahan.
21 Episode 21 Ijab kabul.
22 Episode 22 Mengalah
23 Episode 23 Asing
24 Episode Brian dan Naomi
25 Episode 24. Teguran Kayra.
26 Episode 25 Drop.
27 Episode 26 Penegasan untuk Brian.
28 Episode 28 Tamparan depan umum
29 Episode 29 Ada hal aneh.
30 Episode 30 Malunya Anju.
31 Episode 31 Perbandingan.
32 Episode 32 Kata serius Naomi n
33 Episode 33 Kayra sinis pada Aliyah
34 Episode Cemburu
35 Episode 35 Danesh pangling melihat istrinya.
36 Episode 36 Menunggu
37 Episode 37 Melihat hal yang seharusnya tidak di lihat.
38 Episode 38 Debat mulut Anju dan Danesh
39 Episode 39 minta maaf
40 Episode 40 Suami menjemput istri.
41 Episode 41 Makan malam bersama.
42 Episode 42 Naomi sakit
43 Episode 43 Merawatnya.
44 Episode 44 sayangnya Kayra.
45 Episode 45 Kecemburuan itu ada
46 Episode 46 Drop
47 Episode 47 Istri bikin repot.
48 Episode 48 Anju malu
49 Episode 49 Brian dan Naomi debat.
50 Episode 50 musuhan
51 Episode 51 Saling diam
52 Episode 52 Di sidak Kayra.
53 Episode 53 Bukan cemburu.
54 Episode 54 ungkapan hati Aliyah.
55 Episode 55 Masih menagih.
56 Episode 57 kebakaran rumah sakit
57 Episode 57
58 Episode 58 Naomi memang ada di sana.
59 Episode 59 Jawaban untuk Aliyah.
60 Bab 60 Danesh yang tegas.
61 Episode 61 Danesh dan Anju
62 Episode 62 Brian merasa bersalah.
63 Episode 63
64 Episode 64 Perasaan Rachel bimbang
65 Episode 65 Kata-kata Anju untuk aliyah
66 Episode 66 mulai mundur
67 Episode 65 Ingatan sahabat.
68 Episode 68 Kenapa membenciku.
69 Episode 69 Pengakuan Aliyah pada Naomi
70 Episode 70 Pelukan dari Naomi
71 Episode 71 Makan bersama keluarga Danesh.
72 Episode 72 Danesh Anju di suruh menginap
73 Episode 73 Suami istri masih aja debat
74 Episode Meyakinkan.
75 Episode 75 debat suami istri.
76 Episode 76. Masih aja ribut
77 Episode 77 Tidak ada hentinya.
78 Episode 78 Ada apa?
79 Episode 79 Perkataan Aliyah
80 Episode 80 Kata-kata yang tidak beres.
81 Episode 81 Bukan aku
82 Episode 82 Sama-sama terluka m
83 Episode 83 Sama-sama kritis.
84 Episode 84 Kritis
85 Episode 85 Kepergian.
86 Episode 87 Surat untuk Naomi.
87 Episode 87 Chat.
88 Episode 88 Penantian.
89 Episode 89 Akhirnya bertemu
90 Episode 90 Kok tumben.
91 Episode 91 Perasaan Anju tidak karuan
92 Episode 92 Kepastian Azka.
93 Episode 93 Alea menantang.
94 Episode 94 Naomi dan Alea dingin.
95 Episode 95 Anju Danesh ribut.
96 Episode 96 Alea mencuri Strat.
97 Episode. 97 Diantara Alea dan Naomi.
98 Episode 98
99 Episode 99 Anju dan Danesh
100 Episode 100 Tempat pelarian Anju.
101 Episode 101 saling memantau
102 Episode 102. Ingin menyaingi.
103 Episode 103 kok sama-sama panas.
104 Episode 104 Tidak tahan ternyata.
105 Episode 105 Bertengkar
106 Episode 106 Anju hanya mengingatkan.
107 Episode 107 Bagaimana Anju
108 Episode 108 Berangkat.
109 Episode 109 Pengakuan.
110 Episode 110 penegasan Anju
111 Episode 111 kok romantis
112 Episode 112 Tantangan Damian.
113 Episode 113 Kiss
114 Episode 114 Brian dan Naomi.
115 Episode 115 Suka memperhatikannya diam-diaman.
116 Episode 114 Penegasan Danesh.
117 Episode 117 Danesh harus tegas.
118 Episode 118 Jebak.
119 Episode 119.
120 Episode 120 ada Malam sejarah
121 Episode 120 Malam sejarah.
122 Episode 122 Ejekan Anju.
123 Episode 123 Romantis.
124 Episode 124 Aneh
125 Episode 125 Hubungan baik.
126 Episode 127 Debat
127 Episode 128 Brian tegas.
128 Episode 128
129 Episode 129 Menanti
130 Episode 130 Kecewa.
131 Episode 131 Marah dan keputusan.
132 Episode 132 Menggunakan mamanya.
133 Episode 133 Alea jujur
134 Episode 134 Penjelasan Brian.
135 Episode 135 Anju dan Danesh bucin.
136 Episode 136 Alea dan Naomi
137 Episode 137 Apa yang terjadi
138 Episode 38 Rahasia yang terbongkar
139 Episode 138 tidak bisa melakukannya.
140 Episode 140. Tetap tidak ingin
141 Episode 141 Lagi-lagi ingin pengakuan.
142 Episode 142 Pengakuan yang mengejutkan.
143 Episode 143 Hubungan Rachel dan Azka.
144 Episode 144 Meminta restu.
145 Episode 145 Restu
146 Episode 146 Tidak ingin sama.
147 Episode 147 Brian dan Naomi
148 Episode 148 Danesh dan Anju masa bucin.
149 Episode 148 Penggantiam.
150 Episode 150 Alea dan Naomi.
151 Episode 151 Operasi Naomi.
152 Episode 152 Kecaman.
153 Episode 152 Menemukannya.
154 Episode 154 pengakuan.
155 Episode 155 Naomi, Brian.
156 Episode 156 Naomi dan Brian
157 Episode 156 Naomi dan Brian.
158 Bab 158 Perasaan Naomi dan Brian
159 Episode 158
160 Episode 160 mengakuinya.
161 Episode 161 Kecewa.
162 Epistemologi 162 baikan.
163 Episode 163 Sah.
164 Episode 163 Perasaan Naomi dan Brian.
165 Episode 165 pengantin baru yang canggung.
166 Episode 166 Percaya cinta.
167 Episode 167 Masih sama-sama bucin.
168 Episode 168 Azka dan Rachel.
169 Episode 169 Masih bucin.
170 Episode 170 Hal manis.
171 Episode 171
172 Episode 172 Ada apa
173 Episode 173 Tes.
174 Episode 174 Tes mengejutkan.
175 Episode 175 Naomi dengan penyakitnya.
176 Episode 176. Ingin bersama
177 Episode 167 Naomi drop
178 Episode 178 Pesan.
179 Episode 178 Akhirnya tau.
180 Episode 180
181 Episode 181 Drop.
182 Episode 182 Memaksa itu sakit.
183 Episode 183 Berusaha.
184 Episode 184 Kebersamaan.
185 Episode 185 Pemeriksaan.
186 Episode 186 Permintaan.
187 Episode 187 Kebersamaan.
188 Episode 188 Hal terberat.
189 Episode 189 Kesedihan.
190 Episode 190 semua khawatir.
191 Episode 191 Romantis.
192 Episode 192 Pesan
193 Episode 193 Pesan Kayra.
194 Episode 194 ingin jalan-jalan.
195 Episode 195 Menghabiskan waktu bersama.
196 Episode 196 Menghabiskan waktu bersama.
197 Episode 197 bersama
198 Episode 198 perpisahan
199 Episode 199 Lamaran.
200 Episode 200 End
201 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 201 Episodes

1
Episode 1 Brian
2
Episode 2 Hanya sahabat.
3
Episode 3 Mengajak makan malam
4
Episode 4 ingkar janji.
5
Episode 5 Brian terlalu santai.
6
Episode 6 Marah.
7
Episode 7 Brian dan Naomi.
8
Episode 8 Kata-kata Naomi
9
Episode 9 Pertemuan Anju dan Danesh.
10
Episode 10 Kedatangan Brian.
11
Episode 11 Memaafkan.
12
Episode 12 Cemburu
13
Episode 13 Saran Naomi
14
Episode 14 Kabar buruk.
15
Episode 15 Ungkapan hati Anju.
16
Episode 16 Brian galau
17
Episode 18 Undangan pernikahan.
18
Episode 19 Operasi Berantakan.
19
Episode 20 Merasa tenang.
20
Episode 21 Hari Pernikahan.
21
Episode 21 Ijab kabul.
22
Episode 22 Mengalah
23
Episode 23 Asing
24
Episode Brian dan Naomi
25
Episode 24. Teguran Kayra.
26
Episode 25 Drop.
27
Episode 26 Penegasan untuk Brian.
28
Episode 28 Tamparan depan umum
29
Episode 29 Ada hal aneh.
30
Episode 30 Malunya Anju.
31
Episode 31 Perbandingan.
32
Episode 32 Kata serius Naomi n
33
Episode 33 Kayra sinis pada Aliyah
34
Episode Cemburu
35
Episode 35 Danesh pangling melihat istrinya.
36
Episode 36 Menunggu
37
Episode 37 Melihat hal yang seharusnya tidak di lihat.
38
Episode 38 Debat mulut Anju dan Danesh
39
Episode 39 minta maaf
40
Episode 40 Suami menjemput istri.
41
Episode 41 Makan malam bersama.
42
Episode 42 Naomi sakit
43
Episode 43 Merawatnya.
44
Episode 44 sayangnya Kayra.
45
Episode 45 Kecemburuan itu ada
46
Episode 46 Drop
47
Episode 47 Istri bikin repot.
48
Episode 48 Anju malu
49
Episode 49 Brian dan Naomi debat.
50
Episode 50 musuhan
51
Episode 51 Saling diam
52
Episode 52 Di sidak Kayra.
53
Episode 53 Bukan cemburu.
54
Episode 54 ungkapan hati Aliyah.
55
Episode 55 Masih menagih.
56
Episode 57 kebakaran rumah sakit
57
Episode 57
58
Episode 58 Naomi memang ada di sana.
59
Episode 59 Jawaban untuk Aliyah.
60
Bab 60 Danesh yang tegas.
61
Episode 61 Danesh dan Anju
62
Episode 62 Brian merasa bersalah.
63
Episode 63
64
Episode 64 Perasaan Rachel bimbang
65
Episode 65 Kata-kata Anju untuk aliyah
66
Episode 66 mulai mundur
67
Episode 65 Ingatan sahabat.
68
Episode 68 Kenapa membenciku.
69
Episode 69 Pengakuan Aliyah pada Naomi
70
Episode 70 Pelukan dari Naomi
71
Episode 71 Makan bersama keluarga Danesh.
72
Episode 72 Danesh Anju di suruh menginap
73
Episode 73 Suami istri masih aja debat
74
Episode Meyakinkan.
75
Episode 75 debat suami istri.
76
Episode 76. Masih aja ribut
77
Episode 77 Tidak ada hentinya.
78
Episode 78 Ada apa?
79
Episode 79 Perkataan Aliyah
80
Episode 80 Kata-kata yang tidak beres.
81
Episode 81 Bukan aku
82
Episode 82 Sama-sama terluka m
83
Episode 83 Sama-sama kritis.
84
Episode 84 Kritis
85
Episode 85 Kepergian.
86
Episode 87 Surat untuk Naomi.
87
Episode 87 Chat.
88
Episode 88 Penantian.
89
Episode 89 Akhirnya bertemu
90
Episode 90 Kok tumben.
91
Episode 91 Perasaan Anju tidak karuan
92
Episode 92 Kepastian Azka.
93
Episode 93 Alea menantang.
94
Episode 94 Naomi dan Alea dingin.
95
Episode 95 Anju Danesh ribut.
96
Episode 96 Alea mencuri Strat.
97
Episode. 97 Diantara Alea dan Naomi.
98
Episode 98
99
Episode 99 Anju dan Danesh
100
Episode 100 Tempat pelarian Anju.
101
Episode 101 saling memantau
102
Episode 102. Ingin menyaingi.
103
Episode 103 kok sama-sama panas.
104
Episode 104 Tidak tahan ternyata.
105
Episode 105 Bertengkar
106
Episode 106 Anju hanya mengingatkan.
107
Episode 107 Bagaimana Anju
108
Episode 108 Berangkat.
109
Episode 109 Pengakuan.
110
Episode 110 penegasan Anju
111
Episode 111 kok romantis
112
Episode 112 Tantangan Damian.
113
Episode 113 Kiss
114
Episode 114 Brian dan Naomi.
115
Episode 115 Suka memperhatikannya diam-diaman.
116
Episode 114 Penegasan Danesh.
117
Episode 117 Danesh harus tegas.
118
Episode 118 Jebak.
119
Episode 119.
120
Episode 120 ada Malam sejarah
121
Episode 120 Malam sejarah.
122
Episode 122 Ejekan Anju.
123
Episode 123 Romantis.
124
Episode 124 Aneh
125
Episode 125 Hubungan baik.
126
Episode 127 Debat
127
Episode 128 Brian tegas.
128
Episode 128
129
Episode 129 Menanti
130
Episode 130 Kecewa.
131
Episode 131 Marah dan keputusan.
132
Episode 132 Menggunakan mamanya.
133
Episode 133 Alea jujur
134
Episode 134 Penjelasan Brian.
135
Episode 135 Anju dan Danesh bucin.
136
Episode 136 Alea dan Naomi
137
Episode 137 Apa yang terjadi
138
Episode 38 Rahasia yang terbongkar
139
Episode 138 tidak bisa melakukannya.
140
Episode 140. Tetap tidak ingin
141
Episode 141 Lagi-lagi ingin pengakuan.
142
Episode 142 Pengakuan yang mengejutkan.
143
Episode 143 Hubungan Rachel dan Azka.
144
Episode 144 Meminta restu.
145
Episode 145 Restu
146
Episode 146 Tidak ingin sama.
147
Episode 147 Brian dan Naomi
148
Episode 148 Danesh dan Anju masa bucin.
149
Episode 148 Penggantiam.
150
Episode 150 Alea dan Naomi.
151
Episode 151 Operasi Naomi.
152
Episode 152 Kecaman.
153
Episode 152 Menemukannya.
154
Episode 154 pengakuan.
155
Episode 155 Naomi, Brian.
156
Episode 156 Naomi dan Brian
157
Episode 156 Naomi dan Brian.
158
Bab 158 Perasaan Naomi dan Brian
159
Episode 158
160
Episode 160 mengakuinya.
161
Episode 161 Kecewa.
162
Epistemologi 162 baikan.
163
Episode 163 Sah.
164
Episode 163 Perasaan Naomi dan Brian.
165
Episode 165 pengantin baru yang canggung.
166
Episode 166 Percaya cinta.
167
Episode 167 Masih sama-sama bucin.
168
Episode 168 Azka dan Rachel.
169
Episode 169 Masih bucin.
170
Episode 170 Hal manis.
171
Episode 171
172
Episode 172 Ada apa
173
Episode 173 Tes.
174
Episode 174 Tes mengejutkan.
175
Episode 175 Naomi dengan penyakitnya.
176
Episode 176. Ingin bersama
177
Episode 167 Naomi drop
178
Episode 178 Pesan.
179
Episode 178 Akhirnya tau.
180
Episode 180
181
Episode 181 Drop.
182
Episode 182 Memaksa itu sakit.
183
Episode 183 Berusaha.
184
Episode 184 Kebersamaan.
185
Episode 185 Pemeriksaan.
186
Episode 186 Permintaan.
187
Episode 187 Kebersamaan.
188
Episode 188 Hal terberat.
189
Episode 189 Kesedihan.
190
Episode 190 semua khawatir.
191
Episode 191 Romantis.
192
Episode 192 Pesan
193
Episode 193 Pesan Kayra.
194
Episode 194 ingin jalan-jalan.
195
Episode 195 Menghabiskan waktu bersama.
196
Episode 196 Menghabiskan waktu bersama.
197
Episode 197 bersama
198
Episode 198 perpisahan
199
Episode 199 Lamaran.
200
Episode 200 End
201
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!