Pertemuan

Setelah induk harimau itu menyerahkan anaknya padaku, dia menghilang dengan cepat. Aku menyesal tidak dapat menyelamatkannya, aku berteriak dengan keras hingga memantul ke seluruh penjuru lembah. Lie mengajakku untuk pulang, karena hari sudah mulai petang. Dalam perjalanan pulang, aku melihat sekilas cahaya dari atas dan aku memutuskan untuk menyuruh pingping turun. Cahaya tersebut adalah sekumpulan roh yang menjadi penunggu mawar tujuh warna, mawar yang memiliki keajaiban tak terduga dan banyak yang mencarinya untuk meningkatkan kekuatan, begitulah yang kutahu dari membaca buku. Kukira itu hanya mitos namun ini nyata ,jelas didepan mata dan aku memutuskan untuk mengambilnya. Tanpa kusangka ada yang mengikutiku dan dengan cepat memetik mawar tujuh warna. Aku mengejarnya dan bertarung dengannya, dia kalah dariku mungkin karena sedang lemah. Aku membuka penutup wajahnya, betapa terkejutnya aku setelah tahu bahwa dia seorang pria tampan. Dia tidak sadarkan diri dan aku tidak tega meninggalkannya, aku menyuruh Lie untuk menaikannya ke tubuh pingping. Aku membawa bunga dan pohon mawar yang ada.

Sesampainya di istana, aku segera memanggil tabib untuk memeriksa pria tersebut dan segera menghadap ayahanda, bahwa aku tidak berhasil menaklukan hewan itu. Aku menceritakan sumuanya pada ayah, dan tiba- tiba Lie memberitahuku bahwa pria misterius tadi sudah sadar. Aku meminta undur diri pada ayah dan segera berlari untuk menemunya.

"bagaiman keadaanmu" tanyaku.

"salam tuan putri, kabarku baik . Dan akan lebih baik jika aku bisa mendapatkan mawar itu" ujarnya.

"aura kekuatanmu sangat kental dan tidak mungkin kau bisa kalah dariku semudah itu, beritahu aku alasannya" tegasku.

"aku bertarung dengan beast level dan aku terluka parah dan kalah, aku mencari bunga itu untuk menyembuhkanku dengan cepat" jawabnya.

"aku putri nefelteri, siapa namamu ? Dan dari mana kamu ?" tanyaku.

"salam kenal putri nefelteri, Liang Pi namaku namun aku sering disebut pangeran topeng hitam" ujarnya.

Aku mengeluarkan dua bunga mawar, kuberikan pada Liang Pi dan Lie. Kami bertiga berbincang- bincang cukup lama. Dia pamit untuk pulang dan bilang akan datang ke istana bulan biru. Diriku bak tersihir oleh keramahan dan ketampanannya. Ibu yang menyadari sikap anehku setelah kepergian Liang Pi segera mengahampiriku, ibu hanya tersenyum melihat tingkahku. Dia menyuruhku untuk hati- hati, karna banyak orang yang ingin membunuhku. Aku mencoba meyakinkan ibu bahwa Liang Pi adalah orang baik, dan juga aku bisa menjaga diriku dengan baik.

Setelah kepulangan Liang Pi, hari- hariku berjalan seperti biasa lagi yaitu berlatih dan terus berlatih. Malam bulan purnama, ayah mengadakan sebuah pesta yang mengundang raja dan pangeran sekitar. Aku tidak mempedulikan semua itu walaupun aku akan bertemu pangeran tampan, aku mengajak Lie pergi ke hutan. Aku menemukan banyak tumbuhan obat, dan yang paling membuatku bahagia adalah lily salju.

Matahari mulai undur diri, Lie mengingatkanku untuk segera pulang untuk bersiap diri menghadiri pesta. Awalnya kutolak, namun aku tidak ingin dia dalam masalah karena aku. Seluruh orang yang ada di istana sangat sibuk, dan para pelayanku mulai menyiapkanku setelah aku datang. Acara ini sangat menyebalkan, aku harus memakai gaun yang sangat berat dan aku tidak menyukai hal itu. Aku memutuskan untuk membuat gaunku sendiri, gaun berwarna putih dengan hiasan bunga lily salju berwarna biru.

Terpopuler

Comments

ZalikaAngel 🤧🥀❣️

ZalikaAngel 🤧🥀❣️

Hallo like dan vote 5 bintang Uda mendarat🤧
jadi jangan lupa tinggalkan like dan vote 5 bintang di “playboy maniak sexx"

2020-06-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!