Hari-hari ku setelah menikah berjalan dengan bayang-bayang masalalu yang selalu menghantuiku setiap waktu. Ketakutan terbesarku adalah masalalu ku. Jika saja waktu bisa di putar kembali, aku ingin memutar semuanya kembali dan tidak akan pernah aku mendekati hal-hal yang di larang agamaku termasuk pacaran bahkan sampai melakukan zi*a. masalalu ku adalah penyesalan terbesar ku. Aku ingin menghapus semuanya dan menguburnya hingga ke dasar samudera, tapi nyatanya tidak bisa, setiap waktu aku selalu teringat dan ketakutan ku semakin besar, di tambah lagi sosok pria masalalu itu datang kembali.
Aku terus mencari cara supaya pria itu tidak lagi menganggu kehidupan ku tapi nyatanya dia selalu hadir kapan pun dia mau dan selalu mengancam ku jika aku tidak menuruti permintaannya maka dia akan membongkar semuanya pada mas Adam.
"Tolong Ki, tolong banget, buat kali ini aja, kamu jangan ganggu aku dulu. Aku nggak punya uang segitu banyaknya." aku benar-benar tidak habis pikir dengan pria brengsek ini. Bagaimana bisa dia bersikap seperti ini padaku.
"Terserah Lo aja, tapi gue butuh banget sekarang. Lo tau kan video kita masih ada di gue."
"Jadi selama ini kamu bohongin aku soal video yang udah kamu hapus Ki??!!!"
"Gue nggak sebodoh itu kali Ra, Lo nya aja yang terlalu polos."
"Harusnya aku nggak percaya begitu aja sama kamu Ki."
"Udahlah, sekarang gue butuh uang lagi 50 juta."
"Kamu pikir 50 juta itu nominal yang sedikit Ki? Nggak aku nggak bisa untuk kali ini. Aku nggak ada uang."
"Nggak percaya gue. yaudah lah terserah Lo, tapi inget rahasia besar Lo masih ada di gue. Gue bisa bongkar kapan aja ke suami Lo."
"Tapi aku harus nyari uang dimana lagi Ki?? kamu paham ngga sih sebenernya posisi aku sekarang kaya gimana? Aku sekarang udah nggak kerja lagi, dan tabunganku juga sudah habis."
"Suami Lo kan kerja, minta aja sama dia."
"Kamu gila ya!!! Kalau kamu butuh uang kenapa kamu nggak kas bon aja sama bos kamu." tiba-tiba saja Rizki menampar ku dengan kerasnya membuat ku benar-benar sangat terkejut.
"Lo nggak usah banyak ngomong deh. Pokoknya kalau nanti jam 12 siang belum Lo kirim juga uangnya Lo liat aja apa yang bakal gue lakuin. Lo ngerti kan Zara sayang."
Dia mengelus wajahku yang membuat aku benar-benar merasa jijik dengan pria itu. Rasa ngilu dan panas masih terasa di pipiku, dan saat ku lihat ternyata pipiku memerah.
"Ya Allah, kenapa engkau dulu membiarkan dia mengisi kisah hidup ku." aku menghapus air mataku sembari berjalan pulang.
Aku mencoba untuk mengabaikan semua ancaman yang di lontarkan Rizki padaku. Kali ini aku tidak akan menuruti permintaannya, apa-apaan dia bisa seenaknya denganku.
Zara POV END.
Disisi lain, Rizki yang sedang duduk terus menerus memeriksa jam dan pesan dari Zara. Hingga sampai waktu yang sudah ia katakan, Zara juga tidak mengirimkan uang yang dia minta. Ia menghubunginya tapi nomor Zara sengaja di nonaktifkan untuk menghindari Rizki.
"Zara, Lo pikir gue bercanda dengan semua yang gue omongin ke Lo?" gumam Rizki dengan marahnya kemudian mengirimkan sebuah pesan pada Adam, suami Zara.
Kling....
Adam yang saat itu tengah sibuk dengan berkas-berkasnya langsung melirik siapa yang mengirimkan pesan. Karena penasaran, ia pun langsung membukanya, hingga ia melihat sebuah foto yang cukup membuatnya terkejut.
"Saat SMA, dulu kami pernah berpacaran."
Pesan misterius itu membuat Adam penasaran siapa orang di baliknya karena wajah dari pria di foto tersebut sengaja di buat blur. Ia mengepalkan tangannya tak kala sebuah video yang kembali di kirimkan oleh nomor asing itu. Emosinya tiba-tiba memuncak tak terkendali. Ia keluar dengan wajah merah padamnya.
Adam menuju kantin dan mencari keberadaan istrinya. Zara yang melihat Adam berjalan ke arahnya dengan mimik wajah yang tak biasa merasa heran dan juga bingung.
"Mas...." belum selesai berbicara tiba-tiba tamparan hebat di layangkan Adam pada Zara di depan semua orang. Semua mata langsung tertuju pada mereka berdua dan membicarakan mereka.
"Mas....apa yang kamu laku..." lagi-lagi satu tamparan Adam layangkan pada Zara sehingga membuat wanita itu berlinang air mata karena ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Jelasin!!!" bentak Adam pada Zara dengan memberikan hp nya pada Zara.
Zara yang melihat itupun sangat terkejut, kakinya tiba-tiba saja menjadi lemas tak bertenaga. Ketakutan yang selama ini ia rasakan benar-benar terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Ia menangis sambil bersujud di kaki Adam sementara pria itu benar-benar sudah sangat marah dan langsung mendorong Zara sehingga ia tersungkur.
"Mas, A aku bisa jelasin semuanya." ucap Zara.
"Apalagi yang mau kamu jelasin Zara? selama ini aku menjalin hubungan sama kamu dan aku nggak pernah sedikitpun nyentuh kamu, aku berharap kalau aku benar-benar akan menjadi orang pertama buat kamu, tapi nyatanya salah!! Ohh apakah ini alasannya kamu selalu menolakku karena takut jika aku tahu kamu sudah tidak perawan lagi hah!!! Jawab aku!!!" bentak Adam dengan marahnya tanpa memperdulikan sekitarnya.
"Aku bisa jelasin semuanya. Itu nggak seperti yang kamu lihat mas hiks." kata Zara dengan memegang tangan Adam tapi pria itu menepisnya dengan kasar.
"Tapi itu bener kan? Wanita yang ada di video ini kamu kan? Jawab aku Zara!!!" bentaknya lagi yang membuat Zara semakin menangis.
"Maafkan aku mas hiks ..."
Plakkkk....
"Nggak nyangka aku ya kamu bisa berbuat seperti itu. Jadi selama ini aku salah nilai kamu hanya karena penampilan kamu yang tertutup dan pakai kerudung. Oh apakah kmu melakukan semua ini agar orang-orang tidak tahu bagaimana kelakuan kamu dulu, kamu memakai semua ini hanya untuk menutupi kelakuan bejat mu kan. Kamu nggak pantas pakai ini!!" kata Adam dengan menarik paksa kerudung Zara hingga wanita itu tidak memakainya lagi.
"Cukup!!!! apa-apaan ini!!!" teriak Ali yang melihat adanya keributan di kantornya.
"Sekarang juga aku talak kamu Zara. aku nggak sudi punya istri yang sudah tidur dengan orang lain." kata Adam yang membuat Zara terkejut dan menangis histeris sambil bersujud memegangi kaki Adam, sementara pria itu tak segan menendang Zara tapi tidak membuat Zara jera untuk tetap meminta maaf pada Adam.
"Maafin aku mas, tolong tarik kata-kata mu yang tadi, aku nggak mau kita bercerai mas hiks. kita baru saja menikah, mas....tolong maafin aku." ucap Zara dengan menangis histeris tapi Adam sama sekali sudah tidak ada rasa kasihan lagi dengan Zara melainkan rasa benci.
"Kenapa kalian berkumpul disini hah, kembali bekerja!!!!" bentak Ali yang membuat semua karyawannya langsung ketakutan.
"Adam, kamu nggak seharusnya memperlakukan istri kamu seperti ini di depan banyak orang. kalau kalian ada masalah selesaikanlah di rumah berdua jangan di tempat umum seperti ini." kata Ali.
"Jika pak Ali sendiri berada di posisi saya sekarang, saya yakin pak Ali akan melakukan hal yang sama juga kan? 2 tahun saya pacaran dengan wanita ini dan saya tidak pernah sekalipun menyentuhnya karena itu saya memutuskan untuk menikahinya, tapi sekarang apa? saya di bohongi pak sama dia, di tidur dengan pria lain dan menutupi aibnya dengan penampilannya yang sok suci ini." kata Adam yang membuat hati Zara seperti tersambar petir mendengar kata-kata Adam.
"Aku bisa jelasin mas hiks hiks aku mohon dengerin penjelasan aku dulu " kata Zara .
"Siapa pria yang sudah tidur denganmu hah???" tanya Adam pada Zara.
"Ada apa ini?" tanya Rizki yang tiba-tiba saja datang.
Ali melihat itu dengan tatapan sulit di artikan apalagi ketika beralih menatap Zara yang kondisinya benar-benar sudah sangat memprihatinkan.
"Kenapa kamu lakuin ini Ki!!?? kenapa hah???!!" kata Zara dengan menghampiri Rizki dengan wajah marahnya sementara Rizki hanya tersenyum kecil saja pada Zara.
"Pria itu dia?" tanya Adam dengan mengepalkan tangannya karena dia sudah punya feeling saat pertama kalinya mendengar jika Zara dan Rizki sekolah di sekolah yang sama.
"Santai dulu bro, gue bisa jelasin." kata Rizki yang langsung mendapatkan pukulan keras dari Adam berulang kali.
"Brengsek Lo!! Bajingan!!!!" maki Adam dengan memukul Rizki membabi buta.
"Mas cukup!!!' kata Zara dengan menghentikan keduanya begitupun juga dengan Ali tapi justru sekali lagi Zara mendapat tamparan yang keras hingga sudut bibirnya berdarah.
Ali yang tidak bisa menahan kesabarannya lagi melihat bagaimana perlakuan Adam pada Zara membuat ia langsung memukulnya dengan keras hingga sudut bibirnya juga berdarah.
"Jangan main tangan, bagaimanapun juga kamu sudah memilihnya dan kamu juga harus bisa menerima semua kekurangan dan masalalunya." kata Ali dengan wajah marahnya karena dia benar-benar tidak menyukainya pria yang suka main tangan pada wanita.
"Jangan ikut campur masalah saya, ini masalah rumah tangga saya." kata Adam.
"Saya berhak ikut campur karena kamu membuat masalah di kantor saya, dan saya sangat tidak suka jika ada seorang pria yang bermain tangan pada wanita." kata Ali dengan membantu Zara untuk berdiri dan memakaikan kerudungnya lagi
"Aaaaakhhhh sial!!!!" maki Adam kemudian langsung pergi begitu saja meninggalkan Zara yang masih menangis.
"Kamu jelasin semuanya pada suami kamu." kata Ali
"Semuanya bener pak." ucap Zara dengan menutup wajahnya semakin sesegukan.
"Kalau kamu nggak ada usaha buat ngejelasin dan memperbaiki kesalahanmu, nggak bakal ada selesainya Ra.'' kata Ali dengan menatap Zara.
"Makasih pak, saya pergi dulu." kata Zara dengan menghapus air matanya dan berlalu pergi mengejar Adam.
Ali menatap Rizki dengan tatapan sulit di artikan sementara pria itu hanya tersenyum kecil saja menatap Ali.
"Bapak mau pecat saya?" tanya Rizki.
"Saya nggak tau ada hubungan apa kalian dulu, tapi apa perlu kamu sampai melakukan hal seperti ini Ki? Apa kamu nggak mikir gimana perasaan Zara sekarang? Masalalu biarlah menjadi masalalu, lagi pula hubungan kalian juga sudah berakhir bukan? Zara wanita baik-baik sekarang, dengan kamu seperti ini, itu sama sama saja kamu menghancurkan semua usahanya untuk memperbaiki diri selama ini." kata Ali dengan berlalu pergi.
"Mas!!! Mas Adam, tunggu!!" teriak Zara dengan mengejar Adam tapi pria itu tidak menghiraukan Zara sama sekali bahkan menoleh saja tidak
"Taksi....." teriak Zara dengan menyetop taksi dan mengejar Adam, ia juga beberapa kali menghubungi suaminya tapi tidak ada balasan sama sekali.
Sayangnya Zara kehilangan jejak mobil Adam, entah pria itu pergi kemana. Ia hanya bisa menangis saja dan lebih memilih kembali ke rumahnya dengan perasan sakit dan kecewa. Ia menghubungi Rizki tapi sama tidak mendapatkan jawaban.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments