Noda Di Dalam Jilbab

Noda Di Dalam Jilbab

PROLOG DAN PERKENALAN HARI PERNIKAHAN

Namaku adalah Fatimah Az Zahra. Seperti namaku yang memang ayah berikan supaya aku bisa memiliki sifat seperti tokoh wanita dalam Islam yang sangat terpuji sifatnya, namun itu semua tidak benar adanya, aku menyadari jika namaku hanyalah sebuah kalimat saja dan aku tidak bisa menyamai dan menerapkan sikap seperti tokoh Fatimah Az Zahra putri nabi.

Sudah berulang kali ayah mengingatkan agar aku tidak berdekatan dengan laki laki manapun agar aku selalu terjaga dari zina, tapi nyatanya aku tidak bisa melakukannya saat aku mengenal pria bernama Rizki saat aku masih duduk di bangku SMA. Kita menjalin hubungan 5 bulan dan sering kali aku dan mantan kekasihku melakukan hubungan terlarang itu beberapa kali tapi pada akhirnya hubungan kami kandas begitu saja ketika pria brengsek itu bermain dengan wanita lain selain aku.

Aku benar-benar sakit hati dan hancur berkeping-keping saat ia berkali kali menjanjikan setia dan akan menikahi ku setelah lulus sekolah dan dengan bodohnya aku sangat mempercayainya padahal jika di pikir-pikir, tidak ada pria yang serius dan menjanjikan kesetiaan selagi dia belum berani mengambil langkah pasti menuju ke orang tua apalagi saat itu kami masih SMA kelas 2.

Aku juga menjadi penyebab kematian ayahku sendiri tak kala aku memberi tahu pada ayah kalau aku hamil 2 Minggu dan pria yang bernama Rizki itu tidak mau bertanggungjawab. Kesedihan ku menjadi bertambah saat tahu ayahku terkena serangan jantung dan meninggal dunia. aku stres, depresi hingga akhirnya aku keguguran. aku tidak punya siapapun lagi untuk berlabuh karena ibuku juga sudah meninggalkan aku saat aku duduk di bangku SD.

Aku menyesal, sangat menyesal, tapi nasi sudah menjadi bubur dan tidak ada yang bisa di perbaiki karena semua sudah terjadi. aku mengalami trauma berat hingga sampai sekarang rasa itu masih ada dan sering kali membuat ku takut. Takut di kecewakan, takut di hakimi, takut kehilangan, takut jika pasangan ku kelak tidak akan menerima ku apa adanya dan aku sangat takut dengan semua itu.

Dalam masa itu aku coba untuk mendekatkan diri pada yang menciptakan alam semesta. Aku memutuskan untuk memakai jilbab dan menjauhi semua hal yang akan memancing maksiat dan aku benar-benar tidak pernah berhubungan dengan laki-laki manapun lagi karena rasa trauma ku masih ada.

Hingga aku mengenal pria yang bernama Adam, Seorang pria yang sangat baik padaku dan selalu membantuku hingga aku tanpa sadar ternyata aku jatuh cinta pada pria itu. Kami berpacaran hampir 2 tahun lamanya dan memutuskan untuk menikah. Tapi saat itu aku malah di landa kebingungan karena aku tidak pernah menceritakan masalalu ku pada mas Adam. Aku takut jika aku menceritakannya dia malah kecewa dan meninggalkan ku jadi aku memutuskan untuk mengubur dalam dalam kisah masa lalu ku.

"Bagaimana para saksi sah??"

"Sah..."

Aku menangis bahagia karena aku tidak pernah sekalipun membayangkan jika kisahku akan berakhir dengan seindah ini. Aku menikah dengan orang yang sangat aku cintai, Mas Adam, pria baik hati yang selalu ingin melindungi dan menjagaku. Doaku selama ini terkabul dan aku sangat bersyukur untuk hal indah yang sudah Allah berikan padaku.

"Selamat sayang akhirnya kamu jadi menantu ibu." kata Bu Siti dengan memelukku erat dan aku sudah menganggapnya seperti ibu kandungku sendiri selama menjalin hubungan dengan mas Adam.

"Makasih Ma."

"Mama tidak sabar pengen cepet-cepet punya cucu." kata Bu Siti yang membuatku hanya tersenyum kecil saja begitupun dengan mas Adam.

Kami menyalami satu persatu tamu undangan yang hadir tapi aku terkejut saat pria yang ada di masalalu ku hadir di pernikahan ku. Dia tersenyum manis kepadaku sementara seluruh badanku sudah gemetaran bukan main.

"Kenapa dia ada disini? Apa dia teman mas Adam?" batinku .

"Selamat atas pernikahan mu." kata Rizki dengan menyalami ku .

"I iya makasih." aku buru-buru melepaskan tangan ku tapi pria itu memegang ku dengan sangat erat hingga membuatku kesakitan.

"Lama ngga ketemu, Lo makin cantik dan berisi ya. Bisa kali kapan kapan main lagi." bisiknya padaku yang sontak membuat ku terkejut dan langsung menepis tangannya dengan kasar. Ku lihat pria itu mengedipkan matanya padaku yang membuat ku semakin takut dan khawatir

"Istri Lo cantik bro. Selamat ya atas pernikahan kalian."

"Ya thanks udah dateng Ki."

Aku tidak pernah tahu kalau ternyata suamiku berteman dengan pria brengsek itu. Ketakutan ku semakin menjadi, aku takut jika Rizki akan memberitahu mas Adam tentang hubungan ku dengannya di masalalu.

"Ra, kamu kenapa? Capek? Duduk dulu aja bentar lagi acaranya selesai kok." mas Adam membantuku untuk duduk karena aku benar-benar gugup saat bertemu dengan Rizki.

Aku duduk dengan terus mencari keberadaan pria brengsek itu. Dan tiba-tiba mata kali beradu pandang cukup lama seolah-olah aku langsung terhanyut ke dalam masalalu itu.

"Mas aku ke toilet dulu ya."

Aku memegang kepalaku karena tiba-tiba saja terasa pusing memikirkan semua itu. Aku bersandar pada dinding dengan mengatur nafas dan detak jantungku karena aku benar-benar takut.

"Hay sayang." aku terlonjak kaget ketika pria brengsek itu sudah ada di sampingku.

"Mau kemana hah. sini dulu dong...udah lama kan kita ngga ketemu. Masih inget aku kan? harusnya masih inget dong atau perlu aku ingetin lagi nih, kita pernah main di gudang sekolah sama di toilet?? inget nggak. aku masih inget rasanya emmmm nikmat banget."

"Stopp!!! Tolong jangan bicara itu disini. oke aku inget semuanya."

"Baguslah kalau gitu. Kapan kapan kita bisa main lagi kan. Aku kangen tau sama kamu."

"Jaga sikapmu Ki, Kita bukan kaya yang dulu lagi. sekarang aku udah punya suami jadi tolong jaga sikap dan cara bicara kamu." aku benar benar terkejut ketika dia mengatakan itu sambil tangannya mencolek dagu ku.

"Halahhh tidak usah sok polos dan sok suci kamu Zara. kamu itu udah aku pakai berapa kali ya?? 5 atau 7 kali ahhh aku sampai lupa hahaha."

"Cukup Ki!!! Aku sama kamu udah ngga ada hubungan apapun jadi stop jangan ungkit ungkit lagi. Kita udah selesai!! sekarang jalani hidup masing dan jangan ganggu aku sama mas Adam."

Aku marah dan menahan air mataku. jika mengingat kelakuan ku di masa lalu aku selalu merasa sedih dan kecewa pada diriku sendiri. apalagi sekarang pria itu datang lagi di kehidupan ku di masa depan dimana aku sudah menikah dan akan mulai membangun keluarga kecil yang bahagia.

Aku benar-benar seperti terbelenggu di dalam luka masalalu. Sekeras apapun aku ingin melupakannya tapi tidak bisa dan sia-sia saja. beberapa kejadian di masalalu selalu menghantuiku sampai sekarang bahkan aku ingin mengubur dalam dalam kisahku dengan pria bernama Rizki itu tapi tulisan takdir apalagi yang sedang Allah berikan padaku sehingga menghadirkan sosok pria yang sudah membuat ku hancur itu ke masa depan ku sekarang.

"Sayang...Lo disini juga Ki??"

"Iya kebelet gue. Gue duluan ya."

"Kamu keliatan pucet Ra. Istirahat di kamar aja ya ntar aku bilang sama mama aja."

"Ngga papa mas aku baik baik aja kok."

"Serius kamu? Kamu pucet banget loh."

"Iy beneran aku istirahat bentar aja ntar capeknya ilang."

"Yaudah kalau gitu, ayo."

Seharusnya malam pengantin baru menjadi hal yang paling indah untuk pasangan pengantin yang baru saja menikah apalagi menikah dengan orang yang di cintainya. malam ini aku sangat gugup karena tak menutup kemungkinan mas Adam akan meminta haknya sebagai suami malam ini.

Aku duduk di tepi ranjang dengan balutan kebaya yang belum aku lepas. Hingga ku rasakan sebuah tangan memelukku dari belakang membuat ku benar-benar bertambah gugup

"Kenapa sayang? Kamu gugup?"

"e nggak mas. Mas..."

"Iya apa?"

"A aku belum siap."

"Hufttt padahal aku udah nunggu ini dua tahun loh tapi ngga papa aku nunggu kamu sampai kamu siap tapi jangan kelamaan ya kamu ngga kasihan sama aku."

"I iya tu tunggu sebentar lagi. "

"Aku cium kamu boleh dong." kata mas Adam yang membuatku hanya mengangguk saja kemudian kita berciuman lama sampai pada akhirnya aku merasakan nafas dari mas Adam yang tidak biasa dan aku tahu betul kalau mas Adam sudah bereaksi.

"Mas jangan sekarang...."

"Hufftttt kenapa sih? Aku janji ngga bakal nyakitin kamu." dari suaranya saja aku dapat menebak jika mas Adam tengah kesal padaku karena tidak bisa menyalurkan hasratnya padaku.

"A aku belum siap mas."

"Yaudah lah ayo tidur aja capek aku."

Dalam hati aku merasa bersalah karena tidak bisa membuat suamiku bahagia di malam pengantin kita, tapi di sisi lain aku sangat takut jika mas Adam menyadari dan tahu kalau aku sudah tidak virgin lagi. Aku taku mas Adam akan kecewa padaku dan meninggalkan ku.

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

menyimak,,,

2024-05-01

0

Reny Ervina

Reny Ervina

lebih baik jujur walaupun besar terima resiko nya, apapun yg terjadi harus tetap di hadapi, dr pd menyimpan kebohongan ibarat menyimpan bom yg kapan saja siap meledak,

2024-02-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!