Pahlawan Besar

Pahlawan Besar

Prolog

Yi Shen. Pendekar terkenal nomer satu dunia bela diri membawa harta dari tanah suci. Seketika menjadi perbincangan semua orang karena kehebatannya bisa kembali. Kaisar Li Xuan mengundangnya ke istana untuk mengikuti perjamuan megah. Kabar tersebut diterima baik oleh Yi Shen. Namun semenjak itu, dirinya tak pernah terlihat lagi. Semua orang mengira bahwa Yi Shen terbunuh ataupun menjadi bagian dari istana kekaisaran. Kisahnya menjadi legenda dan termasuk ke dalam kisah gelap istana kekaisaran pada masa pemerintahan Kaisar Li Xuan. Dan tak ada yang tahu harta apa yang dibawa hingga menarik sang Kaisar.

Di luar tembok kekaisaran. Sebuah kota kecil di ujung perbatasan utara, hiduplah orang bernama Xie Feng. Seorang pemuda yang dianggap gila karena bercita-cita menjadi pendekar terkenal. Hal tersebut dikarenakan dirinya tak bisa mengangkat pedang dan melatih jurus sama sekali. Namun Xie Feng tak putus asa. Membuat pedang dari kayu dan berlatih dengan giat. Peluh membasahi tubuhnya ketika surya bersinar terang tepat di atas kepalanya. Beristirahat sembari mengipas-ngipasi berharap tubuhnya terasa dingin. Menatap langit dan merenung.

"Andaikan saja aku seperti Yi Shen. Pendekar nomer satu kala itu, " gumamnya terdengar sedih.

"Sudahlah. Kau jangan bercita-cita yang tak masuk akal. Tak menjadi pendekar bukan berarti hidupmu hancur, " ucap Qing Wu.

Xie Feng menoleh. Dirinya menghela nafas ketika sahabat nya datang memberinya nasehat.

"Sudah 324 kau mengucapkan kalimat yang sama kepadaku dan jawaban ku adalah sama. Aku tak akan merubah cita-citaku, " ucapnya tegas.

Qing Wu menggelengkan kepala tak habis pikir dengan sahabatnya.

"Jika itu kemauanmu maka lanjutkan saja latihan hingga seorang master memberi pengarahan,"ucapnya menyadarkan Xie Feng hingga menghentikannya memakan nasi.

Qing Wu bingung dengan ekspresi Xie Feng yang terdiam.

"Sebentar lagi akan ada perekrutan sekte! Aku akan pergi melihatnya"ucap Xie Feng begitu antusias

Qing Wu tak begitu peduli. Ia melanjutkan makan dengan lahap. Xie Feng kesal memukul kepala Qing Wu dengan keras.

"Aduhh! Aku tahu berita itu. Pergilah jika kau ingin dan jangan menyiksaku di mari, " balas Qing Wu.

"Baik! Aku akan pergi sekarang juga! " ucap Xie Feng meletakkan mangkuk di meja masuk ke dalam rumah dan keluar membawa perlengkapan. Dirinya tampak begitu percaya diri meninggalkan rumah dan kampung halamannya. Qing Wu hanya tertawa melihat kepergian sahabatnya itu.

Xie Feng berjalan dengan penuh akan hati senang hingga melupakan sesuatu. Segera berhenti dan berlari balik ke dalam rumah. Berapa terkejutnya ketika melihat Qing Wu tewas dengan lima belas tusukan di tubuhnya.

"Siapa yang berani membunuh sahabatku! " teriaknya marah.

Tubuh Qing Wu penuh akan darah membuat tangan Xie Feng bergetar. Dirinya berteriak kepada langit meminta penjelasan.

"Dia tewas oleh teknik pedang kilat pemburu, " ucap seseorang.

Xie Feng berbalik untuk melihat suara siapa itu. Melihat seorang pengemis tua yang biasa ia temui di pasar berada di halaman rumahnya saat ini.

"Teknik pedang kilat pemburu? " ucapnya bingung.

"Benar. Teknik mengkloningkan tubuh menggunakan bayangan. Salah satu dari lima teknik terkenal sekte assasin pemburu malam. Sepertinya temanmu terlibat dalam hal rahasia"

Xie Feng menatap Qing Wu diam. Selama ini tak ada rahasia diantara mereka namun kabar mengejutkan datang hari ini membuatnya ragu.

"Apakah kau ingin membalas dendam? " tanya pengemis tua.

Xie Feng mendongak menatap wajah pengemis tersebut dan menganggukkan kepalanya.

"Aku memberikan pedang ini kepadamu, " balasnya memberikan pedang tersebut kepada Xie Feng.

Sarung pedang hitam legam dengan guratan emas di ujungnya membuat keindahan ketika pertama kali melihat. Xie Feng menarik pedang sekilas bayangan dirinya memantul.

"Kau tak sadar bahwa dirimu mengangkat sebuah pedang, " ucap pengemis menyadarkan Xie Feng. Ia terhenyak hingga menatap tak percaya. Pedang di tangannya adalah sungguhan.

"Aku bisa mengangkatnya! " ucapnya senang.

"Kau layak mendapatkan pedang itu. Selagi kau berlatih maka kau akan tahu kehebatannya, " balas pengemis tua pergi.

Xie Feng buru-buru mengejar. "Siapa nama Anda! " ucapnya berteriak.

"Aku tak memiliki nama, " jawabnya membuat Xie Feng bingung.

Pengemis tua pergi menghilang. Xie Feng kembali melihat jasad Qing Wu. Dirinya tersadar ketika liontin giok yang selalu di bawa olehnya tak pernah lepas sekalipun mandi membuatnya penasaran. Ia menyimpan liontin tersebut dan mempersiapkan pemakaman.

Batu nisan berdiri di halaman rumah. Xie Feng melakukan penghormatan.

"Kau akan selalu berada di rumah menungguku pulang sama seperti dimasa kau hidup, " ucapnya berbalik pergi memulai melakukan perjalanan dalam dunia beladiri.

Berbekal seadanya, Xie Feng bertekad menjadi pahlawan yang tertulis dalam sejarah. Membawa pedang di tangan dengan semangat cerah memulai awal baru dalam kehidupan.

Terpopuler

Comments

Senthot Haryantogawi

Senthot Haryantogawi

masuk ayo up

2023-11-13

0

Sid

Sid

terus menulis anak muda, bakat dan kemauanmu perkeras. terus melangkah, masa depanmu masih panjang 😁

2023-10-31

1

Ismaeni

Ismaeni

cerita pembuka yang cukup menarik,semoga tidak haitus seperti yang lain...semangat thor

2023-10-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!