Rahasia Di Balik Jiwa Yang Tertukar

Rahasia Di Balik Jiwa Yang Tertukar

Episode 1

Sorot cahaya mulai berkedip cepat saat pintu mobil terbuka. Aku sedikit menyipitkan mata untuk membiasakan diri. Senyum indah yang terpancar dari bibirku, menggambarkan bahwa aku adalah wanita yang paling bahagia saat ini.

Pernikahan artis terkenal Reyna Hathaway dan Sutradara Liam Foster menjadi topik utama di berbagai situs pencarian internet. Tentu saja ini akan menjadi berita utama untuk beberapa minggu ke depan. Bagaimana tidak, pernikahan ini diadakan oleh artis muda pendatang baru yang sedang naik daun dengan sutradara sekaligus CEO dari salah satu rumah produksi film terbesar saat ini.

Aku berjalan dengan anggun melewati karpet merah. Aku tidak percaya akan melangsungkan pernikahan mendadak yang dirancang oleh manajerku sendiri. Lihat saja nanti, aku akan membalas Julia.

Aku melihat Liam berdiri dengan wajah datar menunggu kedatanganku. Wajah datar Liam membuatku tersenyum kecut.

"Bisakah dia tersenyum sedikit, aku yakin dia sengaja melakukan itu agar ada rumor" batinku

Seraya sedikit menunduk, Liam mengarahkan tangannya padaku. Aku mengulurkan tangan menyambut tangan Liam. Kami berdua berjalan perlahan menuju altar untuk melangsungkan pernikahan.

"Tidak bisakah kau tersenyum sedikit untuk hari ini saja Liam" bisik ku.

"Kenapa? kau takut reputasi mu akan jatuh? tunggu saja ini belum seberapa"

Aku sedikit terkejut mendengar ucapan Liam. Aku bingung dengan maksud kalimat terakhir yang diucapkan Liam. Kenapa dia bersikap aneh, bukankah dia yang meminta pernikahan ini terjadi. Jika bukan karena Julia, aku tidak akan pernah menerima pernikahan sutradara arogan ini. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana aku harus menjalani hidup dengan pria arogan, sombong, angkuh dan dingin.

Aku tersadar saat sedang memikirkan Julia, sejak kemarin aku tidak melihat Julia. Aku memperhatikan sekeliling untuk mencari keberadaan Julia. Kemana dia pergi, seharusnya dia ada disini untuk menemaniku. Karena sibuk mencari keberadaan Julia, aku tidak sengaja menginjak ujung gaun dan terjatuh. Kakiku sangat sakit, aku menundukkan kepala untuk menyembunyikan rasa malu.

Aku tidak merasakan pergerakan dari Liam. Kenapa dia tidak membantuku. Sikap Liam yang diam membuat aku semakin malu. Aku mengangkat kepala melihat Liam, Liam berdiri dengan tenang, bahkan tidak melirik ke arahku. Aku melihat tamu undangan sedang tertawa dan tidak sedikit pula yang bingung atas sikap Liam. Dengan sekuat tenaga, aku mencoba untuk kembali berdiri dan menahan rasa sakit di pergelangan kakiku.

Kini tiba saatnya acara inti dari semuanya. Aku gugup saat Liam mulai mengucapkan janji pernikahan. Tidak bisa dipungkiri aku sangat gugup karena sebentar lagi statusku akan berubah menjadi seorang istri.

"Saya mengambil engkau...... "

Setelah mengucapkan beberapa kata, Liam hanya diam seolah enggan untuk melanjutkan janji pernikahan. Aku menatap Liam tidak percaya dengan apa yang ia lakukan sekarang. Ya Tuhan, sudah dipastikan akan banyak rumor yang akan menghadang ku sebentar lagi. Aku menatap Liam agar ia melanjutkan kalimat janji pernikahan. Sudahlah aku pasrah dengan apa yang akan menimpaku selanjutnya.

Setelah beberapa saat, akhirnya Liam membuka suara.

"Maaf saya kurang fokus, apakah boleh saya ulang kembali ? " tanya Liam pada pendeta

Liam kembali mengulang janji pernikahan dari awal dengan lancar. Aku menghembuskan nafas lega saat Liam menyelesaikan janji pernikahan. Aku pun dengan lancar mengucapkan janji pernikahan di hadapan pendeta dan hadirin yang datang. Akhirnya aku telah sah menjadi istri dari Liam Foster.

Setelah rangkaian acara pernikahan selesai, aku dan Liam berganti pakaian untuk acara resepsi. Aku menatap geram ke arah Liam.

"Kenapa? "

Aku memalingkan wajah saat Liam bertanya kenapa. Ia masih bisa bertanya kenapa padaku, apa ia tidak sadar dengan apa yang ia lakukan. Aku hanya diam dan mengambil baju yang akan aku kenakan selanjutnya.

Aku melihat memar di pergelangan kakiku. Aku bingung bagaimana cara untuk menutupi warna memar pada kakiku. Akhirnya, aku mengoleskan foundation untuk menyamarkan warna biru di pergelangan kakiku.

Setelah berganti pakaian, aku tidak melihat keberadaan Liam. Dimana dia sekarang, apa masih berganti pakaian. Sepertinya Liam belum berganti pakaian karena aku melihat bajunya masih tergantung rapi. Aku berjalan dengan sedikit menahan sakit menyusuri koridor untuk mencari keberadaan Liam. Aku mencoba menelpon, tetapi tidak tersambung.

Saat mencari Liam, aku tidak sengaja melihat siluet wanita dan pria yang sedang bermesraan di tempat gelap. Mereka benar-benar tidak tahu tempat, apa mereka tidak bisa menahan sebentar saja, terlebih lagi tempat ini sedang di penuhi oleh wartawan. Aku berjalan kearah pasangan yang sedang bercumbu untuk menasehati mereka. Semakin aku mendekati pasangan itu, aku semakin penasaran dengan mereka. Perasaanku mengatakan bahwa aku mengenal mereka.

"Reyna, disini kau rupanya, aku mencari mu sedari tadi"

Aku menghentikan langkahku, saat seseorang memanggilku dari belakang. Mira menghampiriku, tidak berbeda denganku, Mira juga melihat pasangan yang masih bercumbu.

"Jadi kau mengintip pasangan yang sedang bercumbu, tenang saja sebentar lagi kau akan merasakannya Reyna bahkan lebih dari pada itu" ejek Mira

"Bukan begitu, aku hanya ingin menegur saja, sangat tidak sopan berbuat begitu di acara pernikahan orang lain. Bukankah masih ada tempat lain, seperti hotel misalnya. Apalagi sekarang banyak wartawan yang sedang berkeliaran"

"Ah sudahlah, ayo ikut aku. Tidak baik pengantin baru keluyuran sendiri di malam hari" Mira menarik tanganku menjauhi pasangan itu. Sambil berjalan menjauh, sesekali aku melihat kebelakang untuk memastikan apakah aku mengenal wanita itu atau tidak.

Aku duduk menunggu kedatangan Liam, sudah satu jam Liam belum datang untuk berganti pakaian. Aku terus menerus mencoba untuk menelpon, tapi tetap saja tidak tersambung. Tidak berapa lama, akhirnya Liam datang dengan senyum sumringah. Ada apa dengannya, apa kepalanya terantuk pintu. Liam mengambil baju dan mengedipkan matanya kepadaku. Aku semakin ngeri saat Liam mulai bersikap aneh.

"Bagaimana penampilanku" tanya Liam setelah berganti pakaian.

"Biasa saja, tidak ada yang berubah" aku menjawab cuek dan memalingkan wajah. Tidak bisa aku pungkiri pakaiannya sangat pas di badan Liam. Sebenarnya aku sedikit tertegun akan penampilan Liam, namun aku gengsi untuk mengakui ketampanannya.

"Terserah, aku tidak peduli. Kau duluan saja kebawah nanti aku menyusul mu"

"Kenapa tidak sama-sama saja, apa tidak cukup yang kau lakukan tadi"

"Apa yang aku lakukan tadi, sepertinya aku tidak membuat kesalahan"

"Tidak membuat kesalahan kau bilang, Riyana Hathaway diduga menggoda Sutradara Liam Foster untuk menikahinya, Ada apa dengan Liam Foster, Apakah ini pernikahan paksa, Liam Foster dipaksa untuk menikah dengan Riyana Hathaway, dan masih banyak lagi" ucapku kesal membacakan beberapa artikel pada Liam.

"Lalu aku harus apa? " jawab Liam santai.

Aku yang sudah emosi dan malas membuang energi untuk bertengkar dengannya segera meninggalkan ruangan. Aku berjalan sendiri menghadiri acara resepsi, sungguh ini bukan pernikahan yang ada di khayalanku, semoga hanya sampai disini saja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!