“Dion, cepat antarkan aku ke lokasi syuting” aku berteriak memanggil Dion.
“Kau bisa pergi sendiri Reyna”
“Bukankah kau dikirim untuk membantuku, cepat bantu aku membawa barang-barangku” celotehku pada Dion.
“Kau masih memiliki kaki dan tangan Reyna, jadi kau bisa sendiri”
“Terserah, aku pergi dulu” ucapku kesal
“Nanti aku akan menyusul Reyna”
Aku pergi meninggalkan Dion yang masih terbaring di tempat tidur. Sungguh aku sangat tersiksa bila terus menerus bersama Dion. Dion tidak pernah membantuku sama sekali. Semenjak ada Dion, beban di hidupku semakin bertambah.
Pernah waktu itu Dion memasak air panas namun lupa untuk mematikan kompor. Untung saja aku dengan cepat mematikan kompor sebelum hal buruk terjadi. Dion juga sering mengambil semua makanan dalam kulkas dengan sembarangan. Aku tidak masalah dengan makanan yang ia makan, tapi sampah yang berserakan membuatku tidak nyaman.
Aku pernah mengusir Dion dan menyuruhnya untuk berhenti menjadi manajerku. Namun, ia malah mengancam akan membeberkan jika aku dan Liam tidak tinggal serumah. Maka sekarang akulah yang bekerja untuk Dion bukan sebaliknya.
Aku berlari kecil menuju parkiran karena sudah sangat terlambat. Aku berjalan dengan membawa barang bawaan yang membuatku sulit untuk berjalan. Karena terburu-buru, aku tidak bisa melihat jika Liam berdiri di hadapanku. Aku terjatuh dan barang bawaanku berserakan.
“Maaf Liam, aku tidak melihatmu. Aku sedang terburu-buru sekarang”
“Kau tidak apa-apa Reyna”
“Apa kau terjatuh lagi Reyna, kau seperti anak kecil dan tidak bisa berhati-hati” Teriak Dion keluar dari rumah menghampiriku.
Liam yang melihat Dion keluar dari rumah, menatapku meminta penjelasan.
“Dia manajer baru untuk menggantikan Julia. Kau masih mengingat Julia kan? Sudah beberapa minggu ini Julia menghilang dan aku tidak menerima kabar darinya. Tenang saja Liam, Dion sudah tahu semuanya” jelasku pada Liam, agar tidak ada kesalahpahaman.
“Perkenalkan aku Liam suami Reyna” Liam mengajak Dion untuk berkenalan.
“Aku Dion, sementara waktu ini aku membantu Reyna menjadi manajer sampai Julia kembali” senyum Dion ramah.
“Apa kau bilang membantuku? Sejak kapan kau membantuku? Yang ada kau malah menyusahkan ku” aku menggerutu kesal pada Dion.
“Maaf Dion, apa kita pernah bertemu sebelumnya, aku merasa kita pernah bertemu “ tanya Liam pada Dion
“Aku rasa tidak pernah Liam, mungkin kau salah orang. Maklum wajahku sangat pasaran di luar sana” tawa Dion yang membuat suasana menjadi canggung.
“Apakah perkenalan kalian masih berlanjut?, aku sedang terburu-buru sekarang?”
“Aku akan mengantarmu Reyna” Ajak Dion
“Sebaiknya kau ikut bersama denganku Reyna, di sana pasti banyak wartawan yang menunggu kedatangan kita” Tawar Liam.
“Benar juga, aku sebaiknya ikut Liam saja Dion. Orang-orang akan membuat gosip baru jika aku dan Liam datang secara terpisah”
“Baik, aku ingin mengendarai mobil yang itu” tunjuk Dion pada salah satu mobil yang terparkir di garasiku.
“Jangan mobil itu, itu hadiah pernikahanku untuk Reyna, yang lain saja” Ucap Liam menolak Dion.
“Sudahlah Liam, itu hanya mobil. Biarkan saja Dion mengendarainya. Lagi pula mobil itu tidak pernah dihidupkan sejak kau berikan padaku”
“Benar Liam, jadi biarkan aku mencoba mobil itu sebelum Reyna yang mencobanya. Jadi aku bisa memastikan mobil itu aman atau tidak”
“Jika aku bilang tidak ya tidak, mobil itu hanya boleh dipakai oleh Reyna seorang, mobil yang lain saja” bantah Liam.
“Dion mobil yang ini saja, lagi pula semua barangku sudah di dalam mobil ini” aku menyerahkan kunci mobil yang tadinya akan aku bawa. Dion mengambil kunci dan segera pergi meninggalkan aku dan Liam.
“Perkara mobil saja sudah kau besar-besarkan Liam” aku berjalan masuk ke dalam mobil Liam dan menunggu Liam yang masih berdiri di luar mobil.
“Liam cepat, aku sudah sangat terlambat” aku berteriak pada Liam.
“Terlambat sedikit tidak apa-apa Reyna, lagi pula aku adalah sutradara. Bagaimana bisa syuting dimulai jika aku belum tiba”Ucap Liam sambil membenarkan seat belt.
“Maka karena kau orang penting, kita harus bergegas Liam”
Mobil pun melaju menuju lokasi syuting. Selama perjalanan aku dan Liam tidak bicara apa-apa. Aku sibuk dengan pikiranku sendiri. Tidak tahu mengapa, untuk projek kali ini aku sangat gugup. Aku takut membuat kesalahan, mungkin karena sutradara film ini adalah Liam. Aku menoleh melirik Liam, apa dia akan kembali mempermalukan ku dan mengkritik aku lagi.
“Mengapa kau melihatku seperti itu Reyna” Ucap Liam yang sadar jika sedang aku perhatikan.
“Tidak, aku hanya menggunakan mataku dengan benar. Bukankah guna mata adalah untuk melihat”
“Bukan itu yang aku maksud Reyna. Ah lupakan saja” ucap Liam kesal dengan jawabanku. Aku hanya mengangkat bahu dan kembali fokus dengan pikiranku.
“Kau harus berhati-hati dengan Dion Reyna, firasatku mengatakan jika Dion bukan pria baik”
“Lalu kau pikir kau adalah pria baik Liam?, Kenapa tiba-tiba menuduh Dion seperti itu?”tanya ku pada Liam.
“Aku akan kembali ke rumah Reyna, kau hanya tinggal berdua saja dengan Dion di rumah kan?” Liam balik bertanya padaku.
“Kenapa kembali lagi, aku sudah nyaman seperti ini Liam. Kau tidak perlu pulang ke rumah. Jika kau khawatir dengan Dion, aku bisa mengusirnya dari rumah dan mencarikan kos terdekat untuk Dion”
“Aku tidak mau tahu Reyna, nanti malam aku akan mengemas barangku dan kembali ke rumah” tegas Liam.
“Baiklah, tapi kau tidak boleh tidur di kamarku. Kita tidur terpisah, kau bisa tidur di kamar lain, masih banyak kamar kosong di rumah”
“Kenapa harus terpisah, kita suami istri Reyna, sah-sah saja jika kita tidur dalam satu kamar yang sama” Liam menggodaku dengan mengedipkan matanya.
“Aku bilang tidak boleh ya tidak boleh Liam, atau kau tidak usah kembali lagi”
Akhirnya kami tiba juga di lokasi syuting. Perkataan Liam benar, banyak wartawan yang datang untuk merekam kami.
“Apa kau siap Reyna” tanya Liam dan aku menganggukkan kepala.
Liam turun terlebih dahulu dari mobil dengan senyum yang merekah dari bibirnya. Ia berjalan membukakan pintu untukku. Aku keluar dari mobil dan Liam merangkul pinggangku. Kami berjalan dengan penuh senyuman.
Bagiku sangat mudah untuk berpura-pura di depan kamera, tetapi aku takjub ternyata Liam tak kalah hebat dariku. Dia seperti aktor papan atas yang sedang berperan menjadi pengantin baru. Syukurlah, setidaknya orang-orang akan percaya jika Liam tidak terpaksa menikahiku. Ini bisa sedikit membantah rumor tentang pernikahanku dan Liam.
“Apakah kalian sudah berbulan madu Reyna?” Salah satu wartawan mengajukan pertanyaan.
Liam segera menjawab pertanyaan sebelum aku berbicara.
“Sampai sekarang kami belum berbulan madu dan sedang memikirkannya. Kami berdua sedang sibuk menggarap series baru. Series ini akan sangat istimewa karena ini adalah projek pertama kali setelah kami menikah. Dalam series ini Reyna mengambil peran yang sangat penting, dan saya sebagai sutradara akan memastikan series ini layak untuk dinikmati. Projek ini juga bisa menjadi tempat kami untuk berbulan madu, karena kami akan bertemu setiap hari. Bukan begitu Reyna?” Liam menoleh ke arah ku dan aku tersenyum untuk menjawab Liam. Liam senyum kepadaku dan memperat rangkulan di pinggangku.
“ Jadi kami berharap masyarakat dapat menantikan untuk menikmati series ini” tambah Liam menjelaskan.
“Marketing yang sangat bagus” batinku dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Dzakwan Dzakwan
Kisahnya bikin aku lebih semangat menghadapi hidup!❤️
2023-10-18
0