Eps1. Sang Pendamping
Pasca hujan pagi itu, di jalanan kota Berlin menjadi basah dan licin
langkah kaki seseorang dengan sepatu kets putihnya, buru-buru untuk menyamakan langkah dari orang yang berjalan di depannya
suara cipratan yang dia ditimbulkan saat menginjak genangan air, berhasil mengganggu orang itu
Sailendra Wiley
Bisakah kau berjalan dengan tenang
Sailendra Wiley
dan berhenti menimbulkan bunyi-bunyi aneh?
Rexy Sata Prawira
Tidak bisa...
Seorang anak laki-laki berseragam SMP, berjalan di belakang seorang pria bertubuh tinggi
pria itu bernama Sailendra Wiley, yang sedang mengantar tuan mudanya Rexy pergi sekolah
namun di tengah jalan, mobil yang mereka kendarai tiba-tiba mogok dan memaksa keduanya untuk jalan kaki menuju halte
Rexy Sata Prawira
Bunyi dihasilkan dari pergesekan benda padat, gas, cair atau kombinasinya
Rexy Sata Prawira
Saat berjalan, ada gesekan antara jalanan dan juga sepatuku
Rexy Sata Prawira
Tidak mungkin jika tidak menimbulkan bunyi, kecuali kalau aku terbang
Sailendra Wiley
Kau pintar menjawab ya
Sailendra Wiley
Ya sudah, terbang saja sana!
Rexy Sata Prawira
Kalau punya sapu terbang, aku mungkin sudah sampai ke sekolah dari tadi
Rexy Sata Prawira
dan yang terpenting, aku tidak akan dihukum di depan kelas gara-gara naik mobil butut mu itu
tuan Wiley lalu berhenti, menoleh sambil memamerkan wajahnya yang sedang kesal
Rexy Sata Prawira
Apa? Apa?
Rexy Sata Prawira
Kau mau mengumpat?
Rexy Sata Prawira
Akan aku adukan pada mamy, kalau kau mengumpat di depan anak kecil
Sailendra Wiley
Heh, aku belum mengatakan apapun
Sailendra Wiley
Anak kecil apanya, tinggimu bahkan hampir menyamaiku
Rexy lalu berjalan mendahuluinya
Sailendra Wiley
Sapu terbang... sapu terbang😒
Sailendra Wiley
Berhenti membaca buku-buku seperti itu!
Sailendra Wiley
Saat usiamu 17 tahun nanti, kau harus menemui nenekmu
Sailendra Wiley
Apa yang akan beliau katakan, jika melihat mu masih kekanak-kanakan seperti ini
Rexy Sata Prawira
Itu kan masih 2 tahun lagi
Rexy berjalan tanpa melepaskan pandangannya dari buku yang sedang dia baca
Rexy Sata Prawira
Urus saja mobil mogok mu itu, Wil
Rexy Sata Prawira
jangan terlalu mengkhawatirkanku
Rexy Sata Prawira
Atau buang saja benda rongsokan itu ke lembah
dengan kaki panjangnya, tuan Wiley berhasil menyamai langkah si tuan muda dan berjalan berdampingan
Sailendra Wiley
Kau itu anak yang pintar, tapi hobi mu membaca buku-buku fantasi?
Sailendra Wiley
Harusnya kau membaca buku tentang Sains
Sailendra Wiley
Itu lebih cocok untuk mu
Rexy Sata Prawira
Siapa bilang, ini bukan buku fantasi tuh
Rexy Sata Prawira
Buku ini menceritakan tentang kegigihan seorang pemuda, untuk mendapatkan kembali kopernya yang tertukar
tiba-tiba tuan Wiley merebut buku itu dari tangan Rexy, lalu membaca bagian sinopsis nya yang tercetak di jilid paling belakang
Sailendra Wiley
Latar buku ini adalah di dunia sihir, apanya yang bukan fantasi?
Sailendra Wiley
Aku akan menyita nya, lalu ku adukan pada mamy mu
Rexy Sata Prawira
Ah kembalikan!
dengan sedikit melompat, Rexy berhasil merebut kembali bukunya
Rexy Sata Prawira
Jika dalam film, sihir itu merupakan sebuah kekuatan spiritual, maka dalam ilmu sains sihir itu seperti fisika
Sailendra Wiley
Apa maksudnya?
Sailendra Wiley
tolong jelaskan
Rexy Sata Prawira
Alam semesta ini jika diibaratkan sebuah puzzle, maka baru sekitar 5% dari para ilmuwan kita yang telah menemukan potongan puzzle tersebut
Rexy Sata Prawira
Salah satunya melalui ilmu fisika
Rexy Sata Prawira
Maka dengan terus mempelajari ilmu, baik sains atau ilmu lain merupakan sebuah clue untuk menemukan jawaban dari puzzle alam semesta yang belum lengkap
Sailendra Wiley
Termasuk mempelajari ilmu sihir, begitu maksud mu?
Rexy Sata Prawira
Wil... sihir itu seperti Sains...
Rexy menghentikan langkahnya
dia mencoba menjelaskan dengan wajah serius, mengenai pendapatnya tentang sihir pada tuan Wiley
Rexy Sata Prawira
Tidak dapat dijelaskan, tapi kita dapat merasakannya dalam keseharian kita
Sailendra Wiley
Merasakan sihir?
Sailendra Wiley
Di sekeliling kita?
Rexy Sata Prawira
Kau mau melihat nya?
dengan tatapan mata tajam, Rexy memperlihatkan keseriusannya
suasana jadi berdebar karena tuan Wiley tak sabar ingin membuktikan sihir itu nyata
tiba-tiba Rexy menginjak kakinya, sontak tuan Wiley pun berteriak kesakitan
Sailendra Wiley
Akkh!! Apa yang kau lakukan?
Rexy Sata Prawira
Hahaha itu dia sihirnya
Sailendra Wiley
Apanya yang sihir?
dia berlari menjauh untuk menghindari amukan tuan Wiley
Rexy Sata Prawira
Kakimu yang ku injak, tapi kenapa mulutmu yang bereaksi? Hahaha
Rexy Sata Prawira
Itu tidak bisa dijelaskan, bukan?
Sailendra Wiley
Sial... kau pikir aku bodoh?
Sailendra Wiley
Ini berkaitan dengan panca indera, tau
Sailendra Wiley
Saraf-saraf kita mengirim sinyal ke otak dan bereaksi secara spontan
Rexy Sata Prawira
Ah benarkah?
Rexy lalu berhenti berlari saat jaraknya dengan tuan Wiley cukup aman untuk menghindari jitakannya
dia berjalan mundur sambil iseng menertawakannya
Sailendra Wiley
Aku jadi tau banyak karena terus menemanimu belajar
Sailendra Wiley
Hey jangan berjalan mundur, hati-hati!
baru saja tuan Wiley memperingatkannya, Rexy langsung menabrak seseorang dengan punggungnya
Rexy Sata Prawira
Oh... maafkan saya
dia langsung membungkuk meminta maaf
orang itu hanya berdiam diri di sana
karena penasaran Rexy lalu mengangkat kepalanya dan menatap wajah orang itu
menyadari wajah orang itu terlihat mirip dengan Wil nya, serta mereka saling mengenal dengan menyapa satu sama lain
Rexy langsung berlari ke arah tuan Wiley dan bersembunyi di belakang punggungnya
Rexy Sata Prawira
Aku tidak mau ikut dengannya!
tiba-tiba dia berkata seperti itu dengan suara lantang, sampai pak Nam bisa mendengarnya dengan jelas
tangannya mencengkram kuat baju tuan Wiley, seolah ketakutan
tuan Wiley yang menyadari akan hal itu, tak bisa membiarkan tuanya ketakutan
Sailendra Wiley
Ada urusan apa kau kemari?
Sailendra Nam
Aku sangat merindukanmu, tidak boleh?
kepalan tangan Rexy semakin kuat mencengkram
pak Nam lalu memungut buku yang dijatuhkan Rexy tanpa sadar
dia lalu tersenyum hangat, berjalan menghampiri Rexy untuk mengembalikan buku itu
Sailendra Nam
Putraku juga menyukai karya penulis ini
Sailendra Nam
Buku terakhir yang dia baca sepertinya berjudul "...Beedle the Bard"?!
perlahan Rexy muncul dari balik punggung tuan Wiley
walaupun hanya pucuk kepalanya saja yang terlihat, tapi itu sudah membuat pak Nam senang
Sailendra Nam
Namaku Sailendra Nam, aku adalah adiknya tuan Wiley
Rexy menanti gestur tuan Wiley untuk meminta persetujuannya
saat tuan Wiley mengangguk, Rexy pun muncul dengan seluruh badannya di hadapan pak Nam
Rexy Sata Prawira
Aku... Rexy..
Rexy Sata Prawira
Rexy Sata Prawira
Sailendra Nam
Hallo tuan muda... senang bertemu dengan anda
dengan senyuman bulan sabit, pak Nam menyapanya dengan hangat
buku yang sempat terjatuh saat bertabrakan tadi, berhasil dikembalikan kepada pemiliknya
Comments
Rkive🐹🐨
sunjae yaaa 😍😍
2024-10-29
0
Me.
Akhirnya nemu harta karun😍
2024-03-08
0
Al-Hana
Fantasi! Supranatural!!! cerita yang begitu ku gemari, tak saya sangka akan ada CS ber- ganre sebagus ini. Penyajian begitu rapih, cantik and good!! Terutama Visualnya!! SUKAAAAA!!
2023-12-01
2