Eps4. Sambutan
Rexy sudah mendapatkan jawaban dari apa yang dia tanyakan pada pak Nam
kenapa dia harus pergi, dan kenapa kedatangannya dipercepat
tapi jika alasannya datang hanya untuk menggantikan posisi pewaris utama yang kosong, itu berarti dia tidak akan menerimanya dengan mudah
hampir 16 jam waktu tempuh mereka dari Jerman hingga landing di sebuah bandara kota tujuan
tiba di bandara, mereka sudah dijemput dengan sebuah mobil mewah milik keluarga Prawira
Rexy Sata Prawira
Oh waw...!
Rexy Sata Prawira
Mobil ini terlihat jomblang jika harus dibandingkan dengan mobil rongsokan mu, Wil
Sailendra Wiley
Apa yang membuatmu berpikir untuk membandingkannya?
Sailendra Wiley
Jelas-jelas beda kelas
mobil tuan Wiley merupakan mobil tua yang berjaya pada zamannya
Sailendra Nam
Silakan masuk tuan muda
Sailendra Nam
Anda tidak perlu khawatir lagi turun di tengah jalan karena mogok
sontak tuan Wiley menerjang perut pak Nam
Rexy pun masuk ke dalam mobil jemputannya, seraya menertawakan kedua Sailendra itu
Begitu mereka tiba di kediaman Prawira, seorang pelayan membukakan pintu mobil dari luar
Rexy merasa asing dengan pelayanan seperti itu
ditambah lagi sikap semua pelanyan yang berbaris di sepanjang jalan menuju pintu utama, menyambut dirinya
Rexy Sata Prawira
Memang nya ini keluarga kerajaan?
Rexy Sata Prawira
Mereka norak dan kaku sekali
Sailendra Wiley
Ini adalah tradisi yang sudah diterapkan sejak lama, ketika tuannya kembali dari perjalanan jauh
Sailendra Wiley
Atau tiba untuk pertama kalinya
Rexy Sata Prawira
Tetap saja... ini terlalu kuno
jelas sekali perbedaannya, antara kedatangan Jasper dan Rexy saat tiba di kediaman Prawira
keduanya memiliki darah keturunan yang sama, hanya yang satunya diakui dan satunya tidak, itu cukup membedakan segalanya
Rexy Sata Prawira
Kenapa kalian tegang sekali?
Sailendra Nam
T-Tuan muda...!
Rexy menyapa para pelayan lalu menghampirinya satu persatu
sikapnya itu membuat pak Nam dan tuan Wiley panik
Rexy Sata Prawira
Siapa namamu?
KP. Junar
Saya Junar, tuan muda...
KP. Junar
Kepala pelayan di sini
Rexy Sata Prawira
Nah Junar... ini permen untuk mu, dimakan ya!
Rexy membagikan permen dengan rasa favoritnya, kepada pelayan satu persatu
Sailendra Nam
P-Permen apa itu?
Rexy Sata Prawira
Anda tidak tau?
Rexy Sata Prawira
Ini permen rasa langka yang di export dari dalam negeri
dia menawarkan permen itu pada pak Nam, namun tuan Wiley memberinya isyarat untuk menolak
Rexy Sata Prawira
Anda mau?
Sailendra Nam
T-Tidak, saya sedang... diet?
Rexy Sata Prawira
Lain kali anda harus mencobanya
Rexy kembali berjalan dan menghampiri pelayan lain
Rexy Sata Prawira
Lalu... siapa namamu?
Hana
Saya Hana, kepala pelayan wanita
Hana
Senang bisa melayani anda tuan muda
Rexy Sata Prawira
Wah ada dua kepala pelayan di sini?
Rexy Sata Prawira
Semuanya sudah berbaris rapi, kalian juga berhak mendapatkan permen dari ku
Rexy lalu ditarik oleh tuan Wiley untuk segera masuk
mengobrol dengan para pelayan adalah peraturan pertama yang dilanggar Rexy
Sailendra Wiley
Rex, kau tidak boleh menyapa pelayan
Rexy Sata Prawira
Aku tau... tapi mereka terlihat tegang
Rexy Sata Prawira
Aku ingin mereka tersenyum saat melihat ku, sama seperti mu
mendengar ucapannya itu, pak Nam merasa bahwa mereka akan sulit untuk dipisahkan
Rexy Sata Prawira
Kalian semua kenapa diam saja?
Rexy Sata Prawira
Ayo makan permennya, rasanya enak kok itu rasa favorit ku
para pelayan itu bergegas membuka bungkus permen yang dibagikan Rexy, lalu memakannya sambil meringis akibat rasa dari permen itu sendiri
Rexy Sata Prawira
Bagimana, enak kan?
KP. Junar
E-Enak sekali tuan muda 😭
Rexy merasa puas setelah melihat para pelayan tersenyum padanya
setelah dia berjalan masuk ke pintu utama, para pelayan tadi berhamburan dan kisruh kepedasan
Sailendra Wiley
Bersikap tenang dan sopan lah saat bertemu nenek mu nanti
Sailendra Wiley
Kalau tidak, mereka akan membunuh ku
Rexy Sata Prawira
Aku mengerti! Aku mengerti!
Tiba di ruang tengah, kehadiran Rexy disambut dengan hangat
Ny. Hera
Selamat datang di kediaman Prawira, cucuku
Rexy lalu berjalan dan menghampiri sang nenek yang sudah lama tak bertemu
menyapanya dan memberinya salam dengan sopan
Rexy Sata Prawira
Anda sangat cantik, kesehatan anda juga pasti baik
Ny. Hera
Hahaha... Kau pandai memuji
Ny. Hera
Bagaimana kabar mu sendiri, kau baik-baik saja selama di sana?
Rexy Sata Prawira
Ada tuan Sailendra bersamaku, aku tidak kekurangan apapun
nyonya Hera lalu menatap tuan Wiley yang berdiri bersama pak Nam di belakang sana
dia lalu membungkuk memberi salam
Yongki Prawira
Lama tidak bertemu kau sudah besar saja, berapa usia mu sekarang?
setelah menyapa neneknya, Rexy lalu menyapa sang paman dan istrinya
Rexy Sata Prawira
Tahun ini aku berusia 15 tahun, paman
Yongki Prawira
Masih banyak waktu untuk belajar
Yongki menepuk-nepuk pundak keponakannya itu, lalu mengarahkan Rexy untuk menyapa sang istri
namun istrinya enggan menyapa, bahkan menepis tangan Rexy yang ingin bersalaman
dia bahkan membuang muka, seolah tak ingin melihat wajah si calon pewaris utama yang menggantikan putranya
Ny. Hera
Rexy... kau pasti lelah karena perjalanan jauh
Ny. Hera
Istirahatlah... pelayan akan mengantarmu ke kamar
Rexy masih heran dengan sikap istri Yongki padanya tadi
namun dia benar-benar lelah dan harus beristirahat
Rexy Sata Prawira
Kalau begitu, aku permisi
saat berbalik, Rexy tak sengaja menyenggol vas bunga dan memecahkannya begitu saja
semua mata langsung tertuju padanya
Rexy Sata Prawira
M-Maafkan aku
Joice (Prawira)
Itu karya ke-2 Arlene Shechet
Istri Yongki langsung angkat bersuara, ketika barang yang dia hadiahkan untuk ibu mertuanya itu hancur di depan mata
Rexy Sata Prawira
P-Pasti mahal... hiks
nyonya Hera terlihat kecewa, namun dia harus tetap tersenyum untuk menenangkan kekhawatiran cucunya
Ny. Hera
Bukan apa-apa Rexy, itu hanya vas biasa
Ny. Hera
Junar, tolong antar Rexy ke kamarnya!
Rexy Sata Prawira
T-Tapi itu...!
Rexy lalu keluar dari ruangan bersama kepala pelayan dan beberapa orang yang membawa barang-barangnya
baru beberapa langkah, dia lalu menoleh ke belakang
KP. Junar
Ada apa tuan muda?
KP. Junar
Apa ada yang tertinggal?
Rexy Sata Prawira
Kenapa dia tidak mengikuti ku?
KP. Junar
Maksud anda tuan Wiley?
Rexy lalu mengangguk mengiyakan
KP. Junar
Mungkin beliau harus menyapa nyonya besar, dan melaporkan pekerjaannya selama berada di Jerman
Rexy Sata Prawira
Apa dia akan dimarahi, gara-gara aku memecahkan vas nya?
KP. Junar
Anda tidak perlu mengkhawatirkan itu, tuan muda
KP. Junar
Beliau pasti akan segera menemui anda, sebelum makan malam nanti
Rexy Sata Prawira
Begitu ya...
meski terlihat khawatir, Rexy kembali berjalan mengikuti pak Junar
menuju kamar yang telah disiapkan
Rexy Sata Prawira
Apa kamar ini benar-benar disiapkan untuk ku?
KP. Junar
B-Benar tuan muda
pak Junar mulai terlihat panik, khawatir si tuan muda tak puas dengan kamarnya
Rexy Sata Prawira
Aku seorang pelajar...
Rexy Sata Prawira
Tapi kenapa tidak ada rak buku dan meja belajar di sini
KP. Junar
K-Kami akan segera menyiapkannya, tuan muda
pak Junar langsung memberi kode pada bawahannya untuk menyiapkan kamar baru
Rexy Sata Prawira
Kamar ini juga terlalu luas dan terang, aku tidak suka
KP. Junar
Baik... kami akan menyiapkan kamar baru yang sesuai dengan kebutuhan anda
Rexy Sata Prawira
terimakasih
KP. Junar
Jangan sungkan tuan muda, sudah menjadi tugas kami untuk memenuhi segala kebutuhan anda
KP. Junar
Apa ada hal lain yang anda butuhkan?
Rexy Sata Prawira
Untuk saat ini, itu saja
Rexy Sata Prawira
Boleh aku istirahat sekarang, sambil menunggu kamarku siap?
KP. Junar
T-Tentu saja tuan muda
mereka keluar dari kamar, sementara dua pelayan lain berdiri di depan pintu
untuk berjaga-jaga jika tuannya membutuhkan sesuatu
Comments
Istri Enhypen
Semangat kak aku tunggu next
2023-11-21
4