Aku Dan Kamu, Insya Allah Jodoh

Aku Dan Kamu, Insya Allah Jodoh

1. ADKISJ. Perjodohan

Bismillahirrohmanirrohim.

Sebelum baca jangan lupa bismillah dan shalawat dulu 🤗

بسم الله الر حمن الر حيم

Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.

اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد.

"Mau kemana cantik...." ucap seorang pria berwajah galak, pada seorang gadis.

"Kalian mau apa?" gadis berhijab syar'i itu menatap waspada pada tiga pria bertubuh besar yang sedang menghadangnya.

"Kita tidak mau apa-apa kok cuman mengantarmu pulang, ayo ikut kita disini bahaya jika hanya kamu sendirian,"

Tiga pria itu tertawa bersama. "Hahahah," mereka berusaha memegang Cia, tapi gadis itu sebisa mungkin menghindar, dia tidak mau disentuh oleh tiga pria menyeramkan di depannya ini.

'Astagfirullah, ayo Cia, kamu harus cari cara buat kabur dari mereka,' batinya berpikir keras.

Cia berdoa pada Sang Kuasa berharap ada celah untuk dirinya kabur dari hadapan tiga pria berwajah seram ini.

'Ya Allah, bantu Cia, Cia mohon.' Cia terus berdoa untuk keselamatan dirinya.

Allah, mengabulkan doa Cia kala dia mendapat sebuah ide bagus, setelah itu ada cara dirinya bisa kabur dari tiga pria menyeramkan didekatnya.

Bruk...Bruk...Bruk...!

Dengan mengumpulkan semua keberanian yang dia punya, Cia menendang cepat satu persatu tiga pria itu lalu dia segera pergi dari sana.

"Au...Kurang aja sekali gadis itu," marah mereka.

"Cepat kejar jangan sampai lolos!"

Ketiganya segera mengejar Cia yang sudah lari secepat kilat.

"Allhamadulilah, Cia lolos dari tiga orang jahat itu. Semoga mereka nggak ngejar Cia lagi." Cia bernafas legas.

Baru 5 menit dia istirahat sejenak tiga pria tadi telah menemukan dirinya.

"Tangkap gadis itu," seru salah satu pria tadi pada kedua temannya.

Bola mata Cia membolak sempurna melihat tiga pria jahat tadi berlari kearahnya.

"Astagfirullah hal-adzim."

Sudah tidak ada cara lain lagi bagi Cia selain kembali berlari tempat itu sangat sepi teriak minta tolong juga percumah.

Brugh...

"Astagfirullah, nabrak apa lagi sih," ucapnya sambil mengelus keningnya yang terasa sakit.

"Bang Fahri." Cia menatap tak percaya laki-laki yang berdiri di depannya ini, sedangkan laki-laki yang dipanggil Bang Fahri itu menatap Cia teduh.

"Kamu nggak papa?"

Duk...!

"Ya Allah, sakit banget keningku," keluhnya sambil membuka kedua bola matanya.

Samar-samar cahaya menyilaukan indra penglihatan Cia. Dia terdiam sejenak sambil mencerna apa yang baru saja terjadi.

Durr....

"Astagfirullah hal-Adzim," kaget Cia lagi satu tanganya mengelus dada satu tangannya lagi mengelus keningnya yang masih terasa sakit. Keningnya terbentur kursi depan.

"Sekarang ingat aku kan lagi di taksi, yang tadi ternyata cuman mimpi," ucap Cia pada diri sendiri setelah mengingat semuanya.

Dia bernapas lega ternyata saat dikejar-kejar orang tadi cuman mimpinya saja mungkin karena lelah.

'Tapi dalam mimpiku kenapa ada Bang Fahri?' bingung Cia, tapi cepat dia melupakan mimpi tadi menatap kedepan bertanya pada sang supir apa yang terjadi.

"Pak suara apa barusan?" tanya Cia akhirnya, kala kesadaran sudah sepenuhnya menguasai diri.

"Di depan ada kabarkan Mbak, suara ledakan tadi berasal dari tempat kebakaran," jawab Pak supir, karena melihat banyak orang di depan mereka sedang melihat kebakaran yang terjadi.

"Kita mungkin harus nunggu lama dulu, Mbak." Pak supir merasa tidak enak pada Cia.

"Memang kita sudah di daerah mana?"

"Mau arah pusat kota Mbak."

"Astagfirullah, Pak puter balik rumah saya sudah kelewatan. Maaf saya tidur di jalan Pak, nanti saya tambahin ongkosnya, maaf ya Pak saya tidak tahu," sesal Cia.

"Sudah tak apa Mbak."

Untungnya supri taksi yang Cia tumpangi baik, sebenarnya Cia baru saja pulang dari Vila menginpa bersama sahabatnya juga kakak sahabatnya. Cia menemani sahabatnya yang sedang hamil bersama putra sahabatnya juga, sudah satu minggu di Vila baru pulang hari ini.

Tadinya Cia akan diantar pulang oleh kakak dari sahabatnya, tapi dia menolak karena tahu mereka semua lelah. Jadi Cia memutuskan pulang naik taksi saja.

"Ada-ada saja," guman Cia tak habis pikir.

"Disitu tadi kok ada kebakaran Pak?" tanya Cia setelah mengingat kebakaran yang disebut oleh sang supir taksi.

"Saya juga kurang tahu Mbak, pas mobil sampai di jalan tadi sudah macet, ternyata ada kebakaran."

"Saya sudah lama ketiduran sampai tidak tahu apa yang sedang terjadi," keluh Cia pelan.

Setelah mobil taksi putar balik 25 menit berlalu akhirnya sampai juga di depan rumah orang tua Cia. Setelah mengucapkan terima kasih juga membayar uang taksi Cia segera keluar dari dalam taksi sambil membawa koper dan tas kecil miliknya.

Cia, gadis itu berjalan santai menuju pintu rumahnya, dahinya mengerut melihat ada sebuah mobil yang parkir di pekarangan rumah mereka, Cia tahu mobil itu bukan mobil keluarga mereka.

"Bunda sama ayah ada tamu," gumannya pelan lalu segera mengucap salam saat sudah berada di depan pintu rumah.

"Assalamualaikum, Cia pulang." Cia berucap dengan suara lantang.

"Wa'alaikumsalam, Masya Allah. Sudah pulang Cia, sini Nak duduk dulu," suruh sang Bunda.

Cia menatap canggung orang-orang yang ada di ruang tamu.

"Ini Cia yang dulu masih sangat kecil sudah tumbuh menjadi gadis dewasa yang cantik," ucap seorang perempuan tersenyum pada Cia.

Cia juga ikut tersenyum. "Tante Sela sama Om Tedi bukan sih?" tanyanya seperti mengenal tamu bundanya.

"Kamu masih ingat sama kita Cia."

"Insya Allah, Cia masih ingat Tante," sahutnya ramah.

Kedua orang tua Cia tersenyum melihat putri sulungnya masih mengingat saudara jauh mereka, memang tidak memilik ikatan darah tapi mereka sudah lama seperti saudara.

Mereka kembali mengobrol apalagi Sela terlihat senang Cia masih mengingat dirinya.

"Cia sebenarnya ada tujuan lain Tante Sela sama Om Tedi kesini, ada hal penting yang ingin mereka sampaikan," ucap ayah Cia setelah mereka banyak ngobrol.

"Ada apa, Yah? serius banget kayaknya," ujar Cia masih tersenyum walaupun sebenarnya dia ingin istirahat, tubuh Cia sangat lelah.

"Jadi begini Cia, Om sama Tante bernita menjodohkan kamu sama anak Om, Om berharap kamu menerima perjodohan ini, orang tua kamu juga setuju," ucap Tedi kala semua orang terdiam.

Durrr...!

Cia benar-benar kaget, 'Dijodohkan ya,' dia langsung terdiam seribu bahasa.

Melihat Cia diam Sela merasa gelisah takut Cia tidak mau menerima perjodohan ini.

"Maaf jika Tante lancang Cia, apa kamu keberatan dengan perjodohan ini? Tante minta tolong sekali terima perjodohan ini, cuman kamu yang bisa bantu anak Tante." Sela menatap Cia dengan tatapan sendunya.

"Boleh beri Cia waktu 3 hari untuk memikirkan semuanya Tan?"

Cia tidak tahu kenapa kedua orang tuanya hanya diam saja masalah perjodohan ini, apa benar mereka setuju? Cia pun tidak tahu.

"Tante pasti memberikanmu waktu, sekalian nanti Tante sama Om ajak Riko kesini buat ketemu sama kamu." Cia hanya mengangguk pasrah.

Jika berusaha untuk tetap tersenyum di depan mereka semua. "Kalau begitu Bunda, Ayah, Cia mau istirahat dulu, mari Om Tedi Tante Sela, Cia permisi."

Terpopuler

Comments

maulana ya_manna

maulana ya_manna

cus mampir thor

2023-11-08

1

Cahaya_nur

Cahaya_nur

Kita ketemu lagi kak setelah dari novel ustadz kembar 🥰🥰🥰🥰

Semoga sehat selalu kak

2023-10-13

2

lihat semua
Episodes
1 1. ADKISJ. Perjodohan
2 2. ADKISJ. Malam hari
3 3. ADKISJ. Terlambat menyadari
4 4. ADKISJ, tentang Riko.
5 5. ADKISJ, Kakek Wiguna
6 6. ADKISJ, seorang penolong
7 7. ADKISJ, Hampa
8 ADKISJ, Kembali bertemu
9 ADKISJ, Seperti orang asing
10 10. ADKISJ, Siapa laki-laki itu?
11 11. ADKISJ, pembelaan Alex
12 12. ADKISJ, penolakan Cia
13 13. ADKISJ, Kebenaran
14 14. ADKISJ, ruang makan
15 15. ADKISJ, Kesadaran Fahri.
16 Bab 16, ADKISJ, Kenyataan pahit untuk Fahri
17 Bab 17. ADKISJ, Niat Mama Rida
18 18. ADKISJ, Kecurigaan Ulya
19 19. ADKISJ, Fahri pasrah?
20 20 ADKISJ, Permintaan Fahri
21 21 ADKISJ, Ceraikan Mbak Cia
22 22 ADKISJ, Cia berhak bahagia
23 23 ADKISJ, Curahan hati Ibu
24 24 ADKISJ, Maaf seorang ayah
25 25. ADKISJ, Pemimpin baru
26 26, ADKISJ, Gadis bercadar
27 27, ADKISJ, pengakuan Fahri
28 28 ADKISJ, Cia bertemu ibu Rida
29 29 ADKISJ, tawaran ta'aruf
30 30 ADKISJ, Deg-degan
31 31 ADKISJ calon mantu
32 32 ADKISJ, Luar biasa
33 33. ADKISJ, lamaran dadakan
34 34 ADKISJ, pertannyaan Aditya
35 35 ADKISJ, Terasa hangat.
36 36 ADKISJ, Selamat untuk mereka
37 37 ADKISJ, Rasullah contoh terbaik
38 38. ADKISJ, Memeluk erat
39 39 ADKISJ, Istri bukan adik
40 40 ADKISJ, Cia takut
41 41 ADKISJ, Gangguan mental?
42 42 ADKISJ, Pertemuan pertama
43 43 ADKISJ, benar kak Hanif?
44 44 ADKISJ, ada pengkhianat
45 45 ADKISJ, Back
46 ADKISJ, Bertemu
47 ADKISJ, Iri?
48 ADKISJ
49 ADKISJ Tingkah Fahri
50 ADKISJ, KEBERSAMAAN
51 ADKISJ, Keputusan
52 ADKISJ, Alex
53 ADKISJ, Indah
54 ADKISJ, Kondisi ibu Rida
55 ADKISJ, Bersyukur
56 ADKISJ, Terima kasih
57 ADKISJ, Perhatian
58 ADKISJ, Menyesal
59 ADKISJ
60 ADKISJ, KESEMBUHAN
61 ADKISJ
62 ADKISJ, SATU TAHU BERLALU
63 ADKISJ
64 ADKISJ Mendadak
65 ADKISJ, Kejadian
66 ADKISJ
67 ADKISJ
68 ADKISJ
69 ADKISJ
70 ADKISJ
71 ADKISJ
72 ADKISJ
73 ADKISJ
74 ADKISJ
75 ADKISJ
76 ADKISJ
77 ADKISJ
78 ADKISJ
79 ADKISJ
80 ADKISJ
Episodes

Updated 80 Episodes

1
1. ADKISJ. Perjodohan
2
2. ADKISJ. Malam hari
3
3. ADKISJ. Terlambat menyadari
4
4. ADKISJ, tentang Riko.
5
5. ADKISJ, Kakek Wiguna
6
6. ADKISJ, seorang penolong
7
7. ADKISJ, Hampa
8
ADKISJ, Kembali bertemu
9
ADKISJ, Seperti orang asing
10
10. ADKISJ, Siapa laki-laki itu?
11
11. ADKISJ, pembelaan Alex
12
12. ADKISJ, penolakan Cia
13
13. ADKISJ, Kebenaran
14
14. ADKISJ, ruang makan
15
15. ADKISJ, Kesadaran Fahri.
16
Bab 16, ADKISJ, Kenyataan pahit untuk Fahri
17
Bab 17. ADKISJ, Niat Mama Rida
18
18. ADKISJ, Kecurigaan Ulya
19
19. ADKISJ, Fahri pasrah?
20
20 ADKISJ, Permintaan Fahri
21
21 ADKISJ, Ceraikan Mbak Cia
22
22 ADKISJ, Cia berhak bahagia
23
23 ADKISJ, Curahan hati Ibu
24
24 ADKISJ, Maaf seorang ayah
25
25. ADKISJ, Pemimpin baru
26
26, ADKISJ, Gadis bercadar
27
27, ADKISJ, pengakuan Fahri
28
28 ADKISJ, Cia bertemu ibu Rida
29
29 ADKISJ, tawaran ta'aruf
30
30 ADKISJ, Deg-degan
31
31 ADKISJ calon mantu
32
32 ADKISJ, Luar biasa
33
33. ADKISJ, lamaran dadakan
34
34 ADKISJ, pertannyaan Aditya
35
35 ADKISJ, Terasa hangat.
36
36 ADKISJ, Selamat untuk mereka
37
37 ADKISJ, Rasullah contoh terbaik
38
38. ADKISJ, Memeluk erat
39
39 ADKISJ, Istri bukan adik
40
40 ADKISJ, Cia takut
41
41 ADKISJ, Gangguan mental?
42
42 ADKISJ, Pertemuan pertama
43
43 ADKISJ, benar kak Hanif?
44
44 ADKISJ, ada pengkhianat
45
45 ADKISJ, Back
46
ADKISJ, Bertemu
47
ADKISJ, Iri?
48
ADKISJ
49
ADKISJ Tingkah Fahri
50
ADKISJ, KEBERSAMAAN
51
ADKISJ, Keputusan
52
ADKISJ, Alex
53
ADKISJ, Indah
54
ADKISJ, Kondisi ibu Rida
55
ADKISJ, Bersyukur
56
ADKISJ, Terima kasih
57
ADKISJ, Perhatian
58
ADKISJ, Menyesal
59
ADKISJ
60
ADKISJ, KESEMBUHAN
61
ADKISJ
62
ADKISJ, SATU TAHU BERLALU
63
ADKISJ
64
ADKISJ Mendadak
65
ADKISJ, Kejadian
66
ADKISJ
67
ADKISJ
68
ADKISJ
69
ADKISJ
70
ADKISJ
71
ADKISJ
72
ADKISJ
73
ADKISJ
74
ADKISJ
75
ADKISJ
76
ADKISJ
77
ADKISJ
78
ADKISJ
79
ADKISJ
80
ADKISJ

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!