Cinta Dibalik Tabir Dendam
Haii namaku Anna Watshon aku adalah putri tunggal dari pasangan tuan Watshon dan Ny. Guei Watshon aku tinggal bersama ayah yaa ayah karena 24 tahun lalu ibu ku Ny.Watshon meninggal saat ia melahirkan ku aku tidak pernah merasakan kasih sayang ibu tapi ayah ia begitu menyayangiku hingga aku tidak perlu khawatir tentang diriku yang tidak memiliki ibu.
Kehidupanku cukup baik, ayahku tuan watshon adalah konglomerat dengan banyak sekali bisnis properti raksasa yang nantinya akan diwariskan kepadaku.. Aku menyukai kehidupanku meskipun terkadang aku merasa rindu dan ingin bertemu ibuku
Namun suatu ketika aku saat itu ingin ke kamar ayah untuk mencari salah satu barang milikku aku ingat waktu itu malam sudah benar-benar sangat larut aku tidak melihat jam waktu itu namun dengan suara hening dan sepinya aku yakin saat itu sekitar pukul 12 atau 1 malam belum sempat aku mengetuk pintu dari dalam kamar ayah aku mendengar suara.... Suara yang asing ditelinga ku aku tidak pernah mendengarkan suara itu dengan ragu aku menempelkan telingaku di pintu kamar ayah ? Dan ..... Itu ternyata suara ******* seorang perempuan disertai suara deritan ranjang yang memekik saat itu detak jantungku seolah berhenti janji-janji ayah kepadaku saat itu langsung musnah ya janji yang ia buat kepadaku kalau ia tidak akan pernah mencari pengganti ibu.
Aku memundurkan langkah kakiku dan duduk meringkuk disamping guci raksasa disamping pintu kamar ayah hampir 1 jam berlalu aku duduk ditempat yang sama bokong ku sudah terasa panas dan kebas saat aku hendak pergi tiba-tiba suara knock pintu kamar itu terbuka langkah kakiku ku tahan dan.....
"Teli" Bisikku saat aku melihat wanita dengan tumbuh sintal itu melenggang keluar dari kamar ayah dengan rambut berantakan dan tubuhnya berkeringat saat itu rasanya aku ingin menjambak rambutnya dan menampar wajahnya
Rasa kecewaku ku simpan sendiri hingga paginya aku bertemu dengan ayah dan teli wanita j*lang itu sedang menjamu ayah makan ya teli adalah salah satu pembantu di mansion kami ia seorang janda dengan satu putri usia putrinya jauh dibawah ku 3 tahun
Rasa sesak di dadaku kembali meradang saat tanpa sengaja mataku mencuri pandang ayah meremas bok*ng teli dengan binal wanita itu tampak tersenyum menggoda tak tahan aku pergi dari tempat itu dan memilih mengurung diri dikamar ku aku benci melihat wajah ayah aku jijik melihat perangainya yang tak pernah ku duga
Seharian aku mengurung diri didalam kamar hingga malam kembali mengulang aku berniat keluar untuk makan namun lagi pintu kamar ayah tertutup rapat kali ini aku kembali masuk ke kamarku dan meraih jam weker ku
"Pukul 11" bisikku saat dengan jelas aku melihat jarum jam menunjuk angka sebelas kembali aku keluar dari kamarku dan dengan langkah pelan aku mendekati pintu kamar ayah
Lagi... Decitan kasur dan ranjang serta lenguhan serta ******* terdengar samar dari dalam sana ya aku tahu dilantai paling atas ini hanya aku dan ayah yang menempatinya semua asisten rumah tangga, tukang kebun dan supir tinggal dilantai satu rumah kami dan lantai dua ditempat oleh beberapa kerabat dekat kami yang terkadang menginap namun kali ini lantai 2 kosong karena tidak ada kerabat yang menginap
Kali ini aku benar-benar kesal dan marah saking marahnya guci raksasa disamping pintu kamar ayah dengan sengaja ku dorong dan aku segera berlari kembali ke kamarku hingga prang suara bising terdengar aku duduk dikasur dengan perasaan marah dan kecewa tak berselang lama ku dengar suara bising diluar dan pintu kamar ku diketuk
"Baiklah aku akan berlakon" Ya aku berlakon seolah-olah aku baru bangun tidur dan ku pasangkan penutup telingaku dengan pura-pura menguap aku membuka pintu
"Ayah kenapa?" Tanyaku sambil aku menggaruk-garuk tekukku
"Anna apa kamu tidak mendengar apa-apa" tanya ayah ku lihat saat itu ekspresi wajah ayah tegang
"Apa mendengar apa?" Tanyaku sembari melepaskan headphone di telingaku
"Guci peninggalan ibumu pecah lihat lah" Ayah menarik tanganku dengan pelan saat melihat guci itu hancur berkeping-keping rasa sesak didadaku semakin mendalam guci itu adalah guci kesayangan ibu aku berlari menghampirinya ayah dengan cepat menahan langkahku karena serpihannya bisa merobek kulit
"Kenapa ini ayah.. Kenapa guci ibu pecah apa yang terjadi" Tanyaku dengan tangis sesenggukan aku menangis dan tangisanku kali ini bukanlah sandiwara aku benar-benar menangis membayangkan jika ibu yang mengetahui bahwa ayah mengkhianatinya bukan ayah mengingkari janjinya kepada ibu itulah yang ku sesalkan
"Tidak tahu itulah kenapa ayah bertanya apa kamu ada mendengar sesuatu tadi.." Tanya ayah aku menggeleng kepala ku pelan dan menunjukkan headphone yang ku gunakan dan sekali lagi ku lihat kali ini ayah tampak bernafas lega
Aku mengitari pandangan namun teli wanita itu tidak ada dan pintu kamar ayah tertutup rapat aku mendekati kamar itu dan menarik gagang pintunya
"Jangan masuk" Ayah dengan cepat menghentikan ku dan menahan tanganku
"Kenapa?" Tanyaku kesal
"Ka-kamar ayah berantakan" Jawab ayahku gelagapan
"Kenapa ayah gugup" Tanyaku kesal
"Bagaimana tidak ayah tidak gugup.. Gu-guci kesayangan ibumu pecah" Jawabnya asal dan menurutku itu bohongnya
"Ah sudahlah ayah toh ibu juga sudah tidak ada biarkan saja" Jawabku asal juga sembari aku pergi meninggalkan tempat itu
3 hari berlalu setelah kejadian guci itu tiba-tiba suara bising terdengar dari lantai dasar aku awalnya mengabaikan namun setelah ku dengar-dengar lagi ada suara ayah
"Tidak mungkin bagaimana bisa kau hamil karena ku"
Deg detak jantungku seketika terasa berhenti beberapa detik
HAMIL.. Siapa ? Ucapku bertanya sendiri dengan langkah cepat aku berlari menuruni 2 lantai untuk sampai di lantai dasar ternyata dibawah sana semua pembantu/asisten rumah berkumpul dan ayah tampak marah
Teli wanita itu saat melihatku ia berlari menghampiriku dan bersujud di kakiku
"Ada apa ini" Kali ini aku sudah tidak bisa mengontrol emosi dalam diriku
"A-ayahmu dia sudah menghamili ku lalu berkata ini bukan anaknya" Ucap teli tanpa malu telingaku terasa panas dan membara ku lihat ayah menatapku takut
"Apa-apaan ini ayah" Aku meninggalkan teli dan menghampiri ayahku ku tatap wajahnya marah
"Dia menjebak ku nak" Jawabnya pelan
Dan keributan kembali terjadi teli tidak terima tentang sarkas ayah yang mengatakan ia telah menjebaknya aku muak dengan drama itu ingin rasanya ku hempaskan kepala mereka satu per satu
"AYAH CUKUP DAN TELI DIAM... TIDAK MUNGKIN TELI HAMIL TANPA ADA YANG MENGHAMILI DAN TIDAK MUNGKIN IA MENUDUH AYAH JIKA AYAH TIDAK ADA MENIDURINYA... MUNGKIN GUCI YANG PECAH ITU ADALAH PERTANDA BAHWA AYAH TELAH MENGKHIANATI JANJI AYAH KEPADA IBU" Bentakku kasar seketika ku lihat ekspresi wajah ayah menjadi tegang ia menatap ku aku juga menatapnya ingin rasanya saat itu aku menampar wajah lelaki itu namun jika ku lakukan itu maka aku anak yang durhaka.
Setelah itu ayah memutuskan akan bertanggung jawab kepada teli namun ia tidak akan pernah menikahi wanita itu sampai bayi itu lahir ia hanya akan menanggung jawab bayi didalam kandungan Teli dan jika bayi itu nanti lahir ayah akan melakukan tes DNA dan jika bayi itu benar miliknya ia akan menikahi teli namun jika terbukti bayi itu bukan miliknya entah apa yang akan terjadi karena ayahku tuan watshon dikenal sangat nekat dan tegas.
Kehidupanku banyak berubah setelah teli berusaha merebut posisi ibuku aku tahu ibu memang sudah tiada sejak lama namun aku merasa tidak ada satupun orang yang berhak merebut posisi itu darinya karena semua yang ada saat ini adalah berkat dari ibu
Kehidupanku menjadi berantakan dan hancur setelah hal buruk menimpaku dan kehidupanku berubah 360° setelah aku bertemu dengan seseorang yang nanti akan mengubah pribadi dan sikapku ? Akankah aku bisa kembali menegakkan keadilan dan mengungkapkan kebenaran.... Ini kisahku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments