"Lari.... Aku harus lari..." Monolog batin anna meskipun bermodalkan keremangan sinar rembulan dibalik dedaunan rimbun ia hanya bisa menerabas apa saja yang ia lewati bahkan berkali-kali ia dapat merasakan tangannya tergores ranting dan duri
Brruukkk akar pepohonan rindang yang mencuat kepermukaan tanah menyandung kaki dan membuat langkahnya terhenti membuat anna jatuh tersungkur dan wajah cantiknya terjerembab ke tanah basah
Awww.. Lirihnya saat merasa cairan mengalir keluar dari hidungnya ia dengan cepat menutup hidungnya
Da..Darah lirihnya lagi saat melihat cairan berwarna gelap diujung jarinya air mata sudah tidak mampu lagi ia tahan anna merangkak masuk kedalam akar pohon besar beruntung tubuhnya ramping jadi ia dapat dengan mudah meringkuk didalamnya
"Kemana wanita ****** itu cepat cari dia... Jangan biarkan dia bebas atau kalian akan kehilangan 200 juta itu"
"Baik bos.. Cepat cari sampai ketemu jika ketemu bunuh saja"
"Kok dibunuh bos apa tidak sayang, apa kita jadikan budak s*x kita saja"
"Terserah kalian yang pasti saya ingin dia ditemukan"
Dengan perasaan takut ia meringkuk di sela akar pohon besar meskipun darah terus mengalir dari hidungnya namun tidak ada yang bisa ia lakukan selain duduk diam agar ia tak ditemukan langkah kaki terdengar berpencar kesana kemari membuat anna hanya bisa memejamkan mata dan sebisa mungkin menahan nafas agar tidak memburu
Tuhan tolong kirimkan malaikatmu selamatkan aku.. Lirihnya didalam hati
Takk suara akar pohon patah terdengar tepat didepannya belum sempat ia mendongak sebuah tangan berhasil membekap wajahnya dan membawanya pergi dengan menggendong tubuh mungilnya
Remang sinar rembulan yang mengintip dari balik daun menampilkan siluet wajah seorang lelaki tampan namun belum sempat ia memperjelas pandangannya anna sudah tak sadarkan diri yang ia ingat saat itu hanya keinginannya untuk hidup bagaimana pun caranya ia harus mencari tahu konspirasi apa dibalik semua itu 'Flashback off')
Bruukkk sebuah tubuh terlempar tepat dihadapan anna dengan hati bergetar ia berteriak prustasi saat melihat kondisi orang itu
"To..tolo..ng" Lirihnya
"Menjauh.. Jangan jangan mendekat.. Tidaakkk jangan" Anna berteriak ketakutan dan meronta-ronta saat sesosok tubuh itu mencoba mencapai kakinya
Braakk pintu rumah kabin terbuka seorang lelaki yang tubuh kekar masuk dengan santainya ia melempar sesuatu ke dekat anna
"Aaaaaakkkkkkkkkkkk"
Anna berteriak prustasi saat melihat kulit wajah lengkap dengan bentuk hidung, mata dan mulut berlumuran darah terpampang nyata didepannya dan saat melihat sesosok orang itu ternyata ia sudah tidak memiliki wajah atau wajahnya telah dikuliti hidup-hidup dengan brutal
Buug pisau berburu menacap didekat tubuh lelaki itu anna sudah tidak mampu membuka matanya dengan erat-erat ia memejamkan matanya dan hanya mendengarkan suara berat milik lelaki itu berbicara
"Sudah ku katakan, jaga dia dengan baik... Aku selalu mengawasimu namun... Kau menyakitinya dan membuatnya takut.. Kau mampir menodai kesuciannya... Bajingan sekali sayang" Bisiknya
"Am..ampun bos"
Anna membuka matanya mengintip dan ternyata lelaki itu adalah orang yang menjaganya seminggu ini dan orang yang hampir memperkosanya tadi
"Hei buka matamu"
"Bu ka .. Mata....mu" Suara lelaki itu memerintah anna
"BUKA MATAMU" bentaknya membuat anna dengan cepat membuka matanya tak bisa dipungkiri perasaan anna benar-benar ketakutan apalagi saat ia melihat lelaki itu nampak menarik rambut lelaki tak berwajah itu dan bersiap untuk menggorok lehernya
"Lihat dan buka matamu" Perintahnya membuat anna sudah tak tahan menahan tangisannya dalam diam anna menangis sesenggukan dan prraakk darah menyembur kemana-mana saat ia menghunus pisau tajamnya ke leher lelaki tak berwajah itu anna dengan tubuh bergetar hebat menyaksikan semua hal yang tidak pernah ia lihat sebelumnya
Kali ini ia merasa apa selanjutnya adalah dia, terlebih tatapan mata lelaki itu kini mulai tertuju kepadanya wajah cantik anna terkena noda darah dengan nafas tersengal-sengal ia mencoba menahan air matanya
"Ja-jangan menangis" Ucapnya mendekat kepada anna dengan lembut ia menyeka noda darah di pipi anna
"Jangan takut, aku sudah membunuhnya sekarang kau aman" Bisiknya membuat anna tidak tahu harus berkata apa satu sisi ia merasa aman karena lelaki mesum itu sudah tewas namun sisi lain ia merasa terancam karena saat ini ia yakin sedang bersama seorang lelaki psikopat
"Aku akan kembali" Ucapnya dengan cepat ia berlari meninggalkan anna bersama mayat lelaki mesum itu
"Ayahh..." Lirih anna sesenggukan setelah lelaki itu pergi dengan susah payah ia menjauhkan diri dari mayat itu yang ada dipikirannya adalah bagaimana jika mayat itu hidup kembali
"Apa aku akan gila.. Ya sepertinya aku mulai gila" Lirih anna saat merasa kepalanya menjadi sangat pening dan perutnya menjadi mual karena aroma anyir darah
Sejam berlalu anna merasa tubuhnya semakin lemah nafasnya menjadi sesak dan berat
"To..tolong" Lirihnya sebelum ia terjatuh dan tak sadarkan diri
Dan saat ia membuka mata ternyata saat ini ia sudah berada ditempat berbeda tempat yang berbanding terbalik dengan hal barusan Anna mengucek-ngucek matanya dan seketika ia tertegun kenapa aku bisa mengucek mataku padahal tadi tanganku terikat, a..apa aku sudah mati.." Lirih anna dengan nafas tak teratur saat tengah memikirkan nasibnya tiba-tiba pintu kamar yang terbuat dari kayu dengan ukiran indah itu terbuka
"A-apa dia malaikat" Cicit anna saat seorang perempuan dengan penampilan rapi masuk dan menghampirinya
"Nona Wolf" Ucap wanita itu sembari menatap anna dengan sopan
"A..apa nama kita akan berubah juga kalau kita sudah mati" Monolog batin anna
"Nona wolf perkenalkan saya Kla saya adalah asisten rumah tangga senior ditempat ini" Ucapnya lagi anna lagi-lagi dibuat kebingungan
"Apa disorga ada pembantu juga" Bisik batinnya lagi
"Nona wolf ayo ikut saya" Ia menghampiri anna dan mengulurkan tangannya dengan ragu anna mengulurkan tangannya juga menyambut tangan wanita itu
"Apa aku akan terbang" Tanya nya membuat wanita bernama Kla itu mengernyitkan kening menatap anna kebingungan namun ia tak menjawab pertanyaan anna ia membawa anna keluar dari kamar itu dan membawa anna pergi sesaat ia terhipnotis dengan design tempat itu tidak terlihat seperti surga atau neraka namun itu seperti sebuah rumah besar yang mirip seperti mansion pilar-pilar besar menopang atap rumah itu dengan ukiran khas eropa tanpa sadar anna ternyata dibawa kesebuah tempat seperti ruangan yang tidak cukup besar namun cukup nyaman
"Nona ayo saya bantu" Ucapnya membawa anna masuk kedalam ruangan itu anna kembali dibuat kagum tempat itu dihias dengan apik seperti sebuah kamar pengantin namun lengkap dengan gaun-gaun cantik yang menggantung tersusun rapi
"Bisa dimulai" Ucap kla dan tiba-tiba seorang wanita juga masuk membawa koper
"A-apa yang akan kalian lakukan" Tanya anna setelah ia mengumpulkan semua nyalinya untuk bertanya
"Kami hanya mengikuti perintah nona" Jawab kla cepat ia segera pergi meninggalkan anna dan wanita itu anna mulai dirias dengan cepat sejujurnya anna masih kebingungan ia memang terbiasa dengan hal ini bagaimana pun anna putri tunggal keluarga kaya jadi tentu saja ia sudah terbiasa dengan riasan-riasan seperti itu namun yang ia bingungkan siapa orang-orang ini dan mengapa mereka memanggilnya nona Wolf ?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Yuli a
nikah sm spikopat??
2024-01-09
0