GADIS TENGIL KESAYANGANKU

GADIS TENGIL KESAYANGANKU

Bab 1

"Farres, jangan lupa nanti malam kamu jangan sampai telat."

"Hmmm.... Farres nggak janji ma!!!" balas Farres diseberang telfon sana.

"Farres mama, nggak pernah minta apapun selama ini sama kamu, mama hanya ingin kamu segera punya pendamping, kamu tahu kan mama sama papa udah tua, nanti belum bisa gendong cucu mama sama papa udah dipanggil duluan gimana???" ucap sang mama sendu.

Farres hanya menghela nafas lelah, saat mendengar nada sedih sang mama. Dia tidak akan bisa menolak permintaan sang mama.

Sedangkan diseberang telfon sang mama sedang menahan tawanya karena dia harus memaksa putranya kali ini untuk mau menikah dengan putri sahabatnya yang memang sudah dia incar sejak lama untuk menjadi menantunya. Sementara sang suami hanya menggeleng pelan dengan ulah sang istri. Tapi meskipun begitu dia tidak akan mencegah istrinya untuk mencarikan jodoh Farres kali ini. Karena usia Farres yang memang sudah matang untuk membina sebuah rumah tangga.

"Baiklah, baiklah kali ini aku akan menyetujui permintaan mama. Sudah dulu Farres masih ada kerjaan."

Klik.....

Farres langsung mematikan sambungan telfonnya dengan sang mama. Dia hanya menghembuskan nafas lelahnya. Karena memang seharian ini dia banyak sekali pekerjaan.

Farres Ganendra Daniswara seorang CEO muda yang mempunyai beberapa perusahaan dan mempunyai cabang dimana mana. Bahkan beberapa anak cabangnya sudah merambah ke luar negeri.

Farres bukan tidak tahu akting sang mama, tapi kali ini tidak ada salahnya dia mengiyakan permintaan sang mama tentang perjodohan dengan putri sahabat mamanya.

Selama ini dia tidak kepikiran untuk membina sebuah hubungan jika itu akan menghambat pekerjaannya. Banyak wanita yang mengantre untuk menjadi kekasihnya tapi dia abaikan. Dan jangan lupa sang sekertaris yang juga menaruh hati kepadanya. Tapi bukan Farres namanya jika dia akan langsung luluh hanya dengan sebuah perhatian.

Sementara itu....

Sang mama yang sudah berhasil merayu sang putra untuk menyetujui perjodohan itu berteriak dengan senang bahkan dia langsung meloncat loncat disebelah sang suami.

"Pa, kita akan besanan sama Louise dan Marion. Ah, senangnya akhirnya keinginanku bisa terwujud!!!" Tarina masih berjingkrak jingkrak karena senang.

"Ma, inget pinggang jangan loncat loncat nanti kamu encok!!!" celetuk Adam pada sang istri.

Tarina yang mendengar celetukan sang suami pun langsung menghentikan ulahnya dan menyengir lebar. Dia langsung menghambur kepelukan sang suami.

"Pa, semoga apa yang kita lakukan ini tidak salah, dan Farres akan hidup bahagia dengan Putri Louise dan juga Marion." ucap Tarina pada Adam.

"Hmmmm, nggak ada salahnya. Yang aku tahu anak Louise agak usil tapi dia baik dan pintar. Meskipun dia sudah di atur tapi aku tahu putrinya sayang sekali dengan kedua orang tuanya. Dan ini pasti akan membuat Farres anak kita yang dingin kayak kulkas dua pintu akan berbeda!!!" ucap Adam dengan senyum tipisnya.

"Bukankah itu sama dengan kita ???" tanya Tarina menggodan sang suami dengan menaik turunkan kedua alisnya.

Adam hanya terkekeh gemas melihat sang istri menggodanya seperti itu. Dia mencubit pipi Tarina dengan gemas.

"Baiklah, kamu bisa menelfon Marion untuk memberitahunya kalau kita akan datang kesana untuk makan malam."

Tarina langsung beranjak berdiri dan meninggalkan Adam yang terbengong dengan tingkah absurd sang istri yang sayangnya dia sangat mencintai sang istri.

Tarina langsung menghubungi Marion yang mungkin saat ini sedang berada di butiknya.

Tut.....Tut......

"Hallo Tarina, apa kabar?? Kenapa menelfon ku siang bolong begini??"

Suara Marion saat telfonnya sudah di angkat.

"Aku punya kabar bagus buat kamu, eh buat kita semua deh. Hihihihi...!" Tarina terkekeh dengan ucapnya.

Sementara Marion yang sudah terbiasa dengan tingkah absurd sang sahabat hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"Baiklah, dan apa kabar baiknya??" tanya Marion akhirnya.

"Farres sudah setuju jika dijodohkan dengan putrimu, dan nanti malam kita akan kerumahmu untuk membicarakan ini." ucap Tarina antusias.

Marion melongo mendengar semua yang dibicarakan oleh Tarina.

"Tunggu, kamu yakin kalau Farres setuju?? Apa kamu memaksanya??" tanya Marion curiga.

"Hehehe, hanya memaksa sedikit, dan aku berhasil karena memang aku sudah ingin segera menjadikan putrimu sebagai menantuku!!!" ucap Tarina dengan nada terdengar bahagia.

"Tarina kamu tahukan Ivone seperti apa? Aku aja pusing dengan sifat nya yang astaga bisa buat aku darah tinggi." Marion memijat kepalanya yang berdenyut ketika mengingat sang putri tunggalnya.

Bahkan dia jarang sekali bertemu dengannya dirumah saat dia pulang kerumah karena memang Ivone lebih senang tinggal di apartemennya. Tapi meskipun begitu Ivone bukan anak yang terlibat pergaulan bebas. Dia hanya urakan dan terlihat sudah di atur.

"Aku tahu dan karena sifat Ivone yang begitu aku menginginkannya sebagai menantuku, dia akan melengkapi Farres yang kamu tahu seperti kulkas berjalan!!!" Tarina kesal saat membicarakan sang anak.

Sementara Marion terkekeh mendengar Tarina menyebut anaknya sendiri seperti kulkas berjalan.

Marion sendri tahu bagaimana sifat Farres selama ini meskipun dia jarang sekali bertemu mereka.

"Baiklah, aku tutup telfonnya dan aku akan menyuruh Ivone pulang kerumah utama. Karena dia selama ini dia tinggal di apartemennya."

"Baiklah, sampai ketemu nanti malam."

Klikkkk.....

Tarina dan Marion memutus sambungan telfon mereka. Tarina langsung bergegas menyiapkan semuanya. Sementara Marion langsung menghubungi sang putri yang dia lihat sudah waktunya jam pulang dari kampus.

Tut...Tut......

"Hallo mama ku yang cantik dan imut sedunia, ada apa telfon Ivone siang siang panas begini? Mau belikan Ivone es cream??" Belum sempat menjawab pertanyaan Ivone, Marion sudah mendengar ucapan Ivone yang panjang seperti kereta.

Dia hanya menghela nafasnya panjang.

"Sayang, kebiasaan kamu tuh ya!"

"Heheheh, ada apa ma, tumben telfon jam segini??"

Akhirnya Ivone berbicara dengan normal setelah mengerjai sang mama barusan.

"Nanti pulang kerumah utama untuk makan malam bareng keluarga Tante Tarina dan waktu itu kamu sudah janji bukan??" Tembak Marion langsung kepada sang putri agar putrinya tidak menghindar dan kabur nanti.

Ivone sempat tertegun mendengar ucapan sang mama. Dia meremas setirnya kuat ketika keputusan sang mama tidak mampu dia tolak. Ivone sendiri bukan anak yang tidak bisa di atur. Dia hanya menyembunyikan sifat aslinya dari semua orang.

"Sayang kamu dengar mama kan?" tanya Marion karena tidak kunjung mendapatkan jawaban dari sang putri.

"Heheh, maaf kan aku mama ku yang gemoy, ini Ivone baru keluar dari kampus dan lagi nyetir. Baiklah mama ku tersayang Ivone akan pulang ke rumah utama dan bawakan Ivone gaun yang cantik sekali untuk menyambut keluarga Tante Tarina." ucap Ivone dengan suara cerianya.

Marion yang mendengar jawaban sang putri langsung lega. Karena sebenarnya dia takut jika anaknya akan menolak dan malah kabur seperti dulu.

"Baiklah kamu hati hati dijalan, dan mama akan menghubungi papa buat pulang cepat hari ini. Dan untuk gaunmu, pasti mama akan siapkan yang spesial untuk putri mama tersayang. Mama matikan dulu telfonnya. Bye sayang!!!"

Klik.....

Marion langsung mematikan sambungan telfonnya. Sementara Ivone langsung menghembuskan nafas lelahnya. Yang awalnya dia murung dia langsung wajahnya kembali ceria lagi.

Kemudian dia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang dan menembus jalanan yang sangat macet siang ini karena berbarengan dengan jam makan siang karyawan kantor.

Dia langsung pulang menuju apartemen nya untuk istirahat sebentar. Dan mungkin dia akan pulang kerumah utama agak sorean.

To be continued.....

Terpopuler

Comments

Kenzie Kenzie

Kenzie Kenzie

kirain Marion th Cowok tau nya cewek 😂😂🙏

2024-01-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!