Farres dan keluarganya sudah sampai di kediaman Louise. mereka disambut hangat oleh Louise dan Marion. Sementara Ivone masih bersiap dikamarnya.
Tarina celingukan mencari keberadaan Ivone.
Dan itu terlihat oleh mata Marion. Dia hanya terkekeh melihat kelakuan Tarina yang tak sabar ingin bertemu dengan Ivone, berbeda dengan Farres yang tampak datar dan dingin.
"Tarina, apa kamu nggak takut mata kamu lepas, daritadi kamu celingukan begitu!!"
"Kemana dia, kenapa belum turun juga??" tanya Tarina sedikit cemberut.
Adam dan Louise yang sudah hafal dengan sifat Tarina hanya mendengus. Mereka heran sebenarnya dengan tingkah absurd Tarina yang tidak hilang bahkan saat Farres sudah dewasa seperti sekarang.
Tap....tap.....
Terdengar suara sepatu melangkah dari arah tangga. Dan muncullah seorang gadis yang memakai sebuah gaun warna biru langit yang tampak anggun dan juga cantik. Tarina menyenggol lengan Farres ketika dia melihat Ivone yang turun dari tangga dengan tatapan matanya yang terlihat tajam.
Farres yang semula menunduk melihat berkas di ponsel nya mendongak saat merasakan senggolan di lengannya. Dan saat dia mengangkat kepalanya, pandanganya langsung bertubrukan dengan mata tajam milik Ivone.
Sesaat Farres terpaku melihat mata tajam itu, dan seolah terhanyut dengan mata itu. Sang mama yang melihat Farres terdiam langsung berdehem dan membuyarkan lamunan Farres yang sempat melihat Ivone dengan mata tajamnya. Ivone yang terlebih dahulu memutus kontak matanya dengan Farres. Ivone sendiri sempat kagum dengan wajah datar dan dingin milik Farres, tapi dia langsung mengenyahkan semua pikiran nya itu.
"Malam om, Tante....!" sapa Ivone pada Tarina dan juga Adam. Tarina langsung menghampiri Ivone dan memeluknya singkat. Dia kemudian melepaskan pelukannya pada Ivone dan menarik nya untuk duduk di dekat Farres.
"Eh....!!!" Ivone yang kaget pun hanya mengikuti Tarina yang terus menyeretnya agar duduk disebelah Farres yang masih terdiam.
"Kalian belum kenal kan? kalau gitu kenalan dulu!!!" tegur Tarina pada Ivone dan Farres.
Lagi lagi tingkah Tarina membuat Adam mengusap wajahnya kasar. Dia takut jika Farres malah risih dengan tingkah Tarina yang memaksa Farres untuk berkenalan dengan Ivone.
"Ma, biarkan mereka berkenalan sendiri nanti, jangan memaksa seperti itu!!!" tegur Adam pada Tarina.
"Ah, maafkan mama Farres, mama hanya terlalu senang dengan pertemuan kita malam ini!" ucap Tarina dengan wajah sendiri tertekuk. Akhirnya dia kembali duduk di dekat Adam dan membiarkan Ivone yang duduk berdua dengan Farres dan saling terdiam.
"Jadi, kita akan langsung membicarakan semuanya malam ini. Bagaimana Louise menurut mu???" tanya Adam meminta pendapat pada Louise.
Louise melihat ke arah Ivone dan Farres bergantian. Dia tahu Farres belum bisa menerima perjodohan ini. Dia juga tidak mau jika sang putri kesayangan akan menjadi korban keegoisannya nanti.
"Adam, karena ini terhitung dadakan dan kita baru membicarakannya malam ini, bagaiamana jika kita memberi mereka kesempatan untuk saling berkenalan terlebih dahulu? Sebagai orang tua aku tentunya tidak ingin anakku disakiti jika pasangannya belum menerima sepenuhnya. karena aku sebagai papanya tidak pernah menyakitinya sedari kecil." ucap Louise dengan bijak dengan menatap sang putri yang tengah tersenyum tipis ke arahnya.
Tarina tampak kecewa dengan jawaban Louise malam ini. Bahkan saat ditelfon tadi Marion juga tidak mengatakan apa apa.
"Tarina, aku minta maaf jika jawaban ku mengecewakan mu. Aku hanya ingin putriku bahagia. Karena itu aku juga ingin putriku menikah sekali seumur hidupnya. Aku tahu sepak terjang Farres di dunia bisnis bahkan siapa yang tidak kagum padanya seorang CEO muda dan banyak di gandrungi para wanita, tentunya kamu paham maksudku bukan??" tanya Louise pada Tarina.
Akhirnya Tarina sadar jika apa yang diucapkan Louise ada benarnya dan dia juga tahu jika Farres pun masih menerima perjodohan ini dengan setengah hati.
Farres melihat Louise dalam. Dia mengagumi cara bicara Louise yang terlihat tenang dan bijaksana. Dia juga tentu tahu apa yang dimaksud dengan Louise. Tapi entah kenapa ada sedikit hatinya yang dicubit saat mendengar ucapan Louise yang takut menyerahkan putrinya kepadanya.
"Om Louise, aku menerima perjodohan ini dengan senang hati bukan karena terpaksa!!" tiba tiba Farres menyela ucapan Louise dengan tenang.
"Eh,.....!" Ivone tentu saja terkejut saat mendengar jawaban dari Farres yang sejak tadi diam.
"Kamu serius Farres??" tanya Louise memastikan. Dan hanya ditanggapi anggukan dengan Farres.
Tarina akhirnya bisa tersenyum lega. sekarang hanya tergantung pada Ivone yang terlihat bingung dengan semuanya.
"Ehmmm, kalau papa dan mama udah setuju Ivone nggak mungkin bisa nolak kan? Lagian kalau Ivone nolak nanti jatah jajan bulanan Ivone dipotong dong sama papa!!" ucap Ivone dengan tersenyum lebar.
Jawaban Ivone membuat kedua pasangan orang tua itu melongo. Berbeda dengan Farres yang menatap lekat pada Ivone yang duduk disebelahnya.
Ada senyum samar dibibir Farres.
"Heh, menarik!!!" ucap Farres dalam hati.
"Astaga anak ini!!!" ucap Marion menutup wajahnya karena malu. Sedangkan pelaku utamanya hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Baiklah kalau begitu, kalian akan terikat satu sama lain mulai dari sekarang. Dan aku juga sudah menyiapkan cincin untuk kalian berdua!!!"
Tarina mengeluarkan sepasang cincin yang terlihat sederhana tapi dengan design yang indah.
Tarina menyodorkan cincin itu pada Farres dan juga Ivone untuk dipasangkan ke jari manis mereka secara bergantian.
Farres dan Ivone yang memang belum pernah mempunyai pasangan pun sebenarnya merasa canggung. Tapi mereka harus segera memasangkan cincin itu agar acara mereka tidak terhambat.
Prok....prok....
Kedua pasangan orang tua itu bertepuk tangan senang melihat Ivone dan juga Farres sudah terikat malam ini.
"Untuk tanggal pernikahannya biarkan mereka sendiri yang menentukan, setelah ini biarkan mereka menikmati masa perkenalan mereka dengan baik."
Ucapan Adam di angguki tanda setuju oleh semuanya.
"Baiklah kalau gitu mari kita makan malam dulu, setelah itu kita bisa melanjutkan obrolan kita nanti!!"
Marion mengajak Tarina untuk mengikutinya ke meja makan. Begitu juga dengan Louise dan Adam. Tapi berbeda dengan Ivone yang masih terdiam memandangi cincin yang ada dijari manis nya.
Semua tingkah Ivone diperhatikan oleh Farres dan dia sendiri merasa aneh karena melihat seorang wanita yang melihatnya biasa saja. berbeda dengan wanita wanita yang dia temui diluar sana.
"Apa kamu ingin tetap disini??" tanya Farres membuyarkan lamunan Ivone.
Ivone hanya mendongakkan kepalanya dan dia tersenyum lebar ke arah Farres.
"Nggak, aku cuma menghitung berapa harga cincin ini. Kalau misal mahal suatu saat bisa aku jual jika aku kehabisan uang!!" ucap Ivone santai sambil beranjak dari duduknya dan meninggalkan Farres yang terbengong ditempatnya berdiri. Saat Farres sudah sadar dari bengongnya dia langsung mengusap kasar wajahnya.
"Gadis itu benar benar!!!" ucap Farres dalam hatinya.
Dan tak lama Farres langsung menyusul yang lainnya ke ruang makan.
To be continued......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Ipti Rokhah
dasar ivon gak ada anggun anggunnya🤣🤣🤣🤣
2024-01-19
0