Bab 2

Ivone sudah sampai di apartemennya, dan dia langsung masuk ke dalam apartemennya. Masuk kedalam kamar dan mulai membersihkan dirinya. Dia berkemas sebentar dan kemudian memutuskan untuk beristirahat sebentar karena waktunya masih beberapa jam lagi untuk pulang ke rumah utama. Dia merebahkan badannya dan mulai terlelap, karena jadwal kuliahnya akhir akhir ini sangat padat mengingat dia sudah hampir lulus kuliah.

Sementara itu Farres juga bersiap untuk pulang kerumahnya, karena jika tidak sang mama akan terus menerus menelfon nya sampai dia pulang dari kantor.

Ceklek.....

Pintu ruangan kerja itu terbuka dan tampaklah sekretarisnya yang memandang heran ke arah Farres. Karena tidak biasanya Farres pulang lebih cepat dari biasanya.

"Farres tumben kamu pulang cepat, ada apa??"

Farres hanya melihat nya sekilas, dia tidak suka jika sekertaris itu memanggilnya langsung dengan namanya karena ini masih jam kerja.

"Lonita, jaga batasanmu, ini masih jam kerja dan jangan memanggilku dengan nama ku secara langsung. Kamu tahu kan aku atasanmu???"

Lonita tertegun saat Farres menegurnya seperti itu. Tidak biasanya Farres menegurnya hanya karena panggilannya kepadanya.

"Maaf pak, saya tidak bermaksud lancang seperti itu." ucap Lonita dengan kepala tertunduk.

Selama ini Lonita bertahan menjadi sekertaris Farres karena dia menyukainya semenjak mereka menjadi teman satu kampus, meskipun Farres tidak pernah menganggap Lonita lebih dari sekertaris.

Farres langsung beranjak pergi keluar ruangannya meninggalkan Lonita yang masih terdiam ditempatnya berdiri. Lonita memandangi punggung Farres yang menghilang dibalik pintu lift yang sudah tertutup. Bahkan Farres tidak menyapanya atau sekedar basa basi kepadanya. Lonita hanya menghela nafas, dia sudah tidak tahu lagi caranya menarik hati Farres agar meliriknya sebagai perempuan dewasa bukan hanya sekertaris nya saja.

"Farres aku harus apa biar kamu mau melihatku meskipun cuma sekali!!!" bisik Lonita lirih.

Dia kemudian juga beranjak pergi keruangan nya untuk beberes karena Farres sudah pulang otomatis dia juga sudah bisa pulang. Karena biasanya dia harus menunggu Farres terlebih dahulu jika ingin pulang.

Farres mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Karena hari sudah beranjak sore saat dia meninggalkan kantornya.

Tak berselang lama dia sampai di rumah utama, karena Farres sama seperti Ivone yang memilih tinggal di rumahnya sendiri.

Ya, memang Farres sudah mempunyai rumah pribadi sendiri yang lebih dekat jaraknya dengan kantor.

Awalnya Tarina keberatan tapi pada saat melihat Farres selalu pulang larut dan terlihat lelah dia langsung mengijinkan Farres tinggal sendiri dirumahnya.

"Sayang kamu sudah sampai??" tanya sang mama pada Farres yang terlihat duduk di sofa.

"Hmmm, barusan!" jawab Farres singkat. Tarina pun sudah terbiasa dengan sikap dingin Farres yang irit bicara.

"Langsung ke atas dan mandilah, kamu bisa istirahat sebentar sambil nunggu mama nyiapin semua yang kita bawa ke rumah Tante Marion!!"

Farres melangkah menuju kamarnya yang ada dilantai dua tanpa menjawab ucapan sang mama. Tarina sendiri juga langsung menuju dapur untuk menyiapkan beberapa buah tangan yang akan dibawanya nanti.

Sementara itu di apartemen Ivone.....

Dia tampak meraba raba samping tempat tidurnya mencari ponsel yang terus berdering sejak tadi.

"Hallo.....!" jawab Ivone dengan suara serak khas bangun tdur.

"Ya ampun sayang kamu masih tidur??" tanya suara diseberang sana yang ternyata mamanya.

"Jam berapa sekarang ma??" tanya Ivone balik tanpa menjawab pertanyaan sang mama tadi.

"Jam setengah lima sayang, kamu buruan bangun dan pulang kesini. Biar kamu tidak terburu buru nanti."

"Hmmmm, Ivone matikan!!!"

Klik.....

Ivone lalu bangun perlahan dan duduk dipinggir ranjang. Dan setengah masih mengantuk dia berjalan sempoyongan ke arah kamar mandi. Dia harus segera mandi dan bersiap untuk pergi kerumah utama. Jika tidak sang mama akan terus menerus menerornya untuk segera pulang.

Tak menunggu lama, Ivone pun sudah siap dengan keperluan pulangnya. Dia hanya memakai kaos dan celana jeans selutut. Dia langsung mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh karena ingin segera sampai kerumah utama.

***********

Setelah menempuh perjalan beberapa saat akhirnya Ivone sampai di rumah utama. Sang satpam penjaga pintu langsung membukakan pintu gerbang saat melihat mobil sang nona mudanya sampai di depan.

Ivone langsung memasukkan mobilnya kedalam saat pintu gerbang sudah terbuka dengan menganggukan kepalanya untuk sekedar menyapa pegawai dirumahnya.

Ceklek.....

Ivone membuka pintu utama, setelah memarkirkan mobilnya.

"Ma, aku pulang!!!"

Ini rumah apa kuburan kenapa sepi banget yak!!!"

Pletakkk......

Tiba tiba dari arah belakangnya kepalanya dipukul menggunakan gulungan kertas koran. Siapa lagi pelakunya jika bukan sang papa.

"Aduhhhhh ..... Ya ampun papa benjol gimana nanti, terus nanti kalau mama mertua ku ngamuk gimana kalau nglihat kepala menantunya benjol gara gara di KDRT sama papanya!!!" cerocos Ivone dengan wajah cemberut kepada sang papa.

Louise langsung meraup mulut sang putri yang terlihat maju kedepan apalagi ketika dia tadi mengomel. Ingin sekali rasanya dia menutup mulut sang putri dengan lakban.

"Kebiasaan kalau pulang teriak teriak, tuh mulut nggak bisa apa ngomong kalem dikit. Ivone kamu tuh cewek ya kenapa mulutnya kayak gitu!!!" Omel sang papa gemas kepada Ivone.

"Udah bawaan dari orok, mau dirubah juga nggak bisa, lagian papa ngidam apa sih dulu sampai aku kayak gini!!"

Pukkk......

"Yang ngidam tuh mama kamu bukan papa, hiih ni anak astaga mulutnya, aku lakban benar nanti!!!" gerutu sang papa meninggalkan Ivone yang tertawa cekikikan.

"Kamu tuh seneng banget bikin papa kamu kesel." ucap sang mama yang terlihat berjalan turun menghampiriny. Sang mama bahkan sudah terlihat cantik dengan memakai gaun pastel warna kesukaan sang mama.

Ivone berjalan dan menghampiri sang mama. Dia langsung memeluk mamanya erat. Karena memang dia beberapa bulan ini jarang sekali pulang karena sibuk dengan kuliahnya.

"Ivone kangen mama yang unyu!!!"

Ivone bahkan mencubit pipi mamanya gemas.

"Ivone mama bukan anak kecil ya, dih lepasin tangan kamu nanti make up mama rusak." gerutu sang mama yang mengomel karena Ivone selalu mengerjainya.

Harusnya dia kan yang gemas dengan sang anak tapi ini selalu kebalikannya. Ivone yang akan selalu gemas dengannya.

"Kamu tuh, ingat bentar lagi jadi istri orang jangan bertindak tengil kayak gitu. Malu sama mertua kamu nanti!!!"

"Ckkk, mama ngrusak suasana nyebelin!!!" Ivone langsung pergi meninggalkan sang mama yang melongo melihat tingkah sang anak yang terlihat kesal dan terlihat berjalan dengan cepat ke arah kamarnya.

Marion hanya terkikik geli melihat sang putri yang sedang merajuk. Dia lalu mengirim pesan kepada Tarina jika Ivone sudah sampai di rumah utama. Marion beranjak kedapur dan memastikan semua kebutuhan untuk makan malam nanti sudah siap di meja makan.

Farres yang baru selesai mandi dan sudah memakai pakaiannya turun kebawah dan menemui kedua orang tuanya yang sudah bersiap dengan rapi. mereka langsung bergegas pergi kerumah Louise tanpa banyak bicara lagi.

To be continued......

Terpopuler

Comments

Dulcie

Dulcie

Kakak penulis, next project kapan keluar? Aku udah kangen!

2023-10-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!