Adel mematut dirinya di cermin. Dia merasa pantas jika bersanding dengan Pak Daniel. Dia memiliki wajah yang cantik. Dengan kelebihannya ini, dia akan memikat Daniel.
"Aku harus bisa taklukan hati Pak Daniel. Jika aku mendapatkan dia, pasti kemiskinan akan pergi dari hidupku. SELAMAT TINGGAL MISKIN. AKU AKAN MENJADI ORANG KAYA," ucap Adel pada dirinya sendiri.
Dia berdandan sedikit agar tampak lebih menarik. Setelah merasa dirinya pantas, Adel lalu berangkat kerja. Sampai di kantor dia langsung membersihkan pantry.
Pak Candra yang melihat itu, langsung menghampiri gadis itu. Dia memberikan senyuman.
"Kamu hari ini terlihat lebih rapi. Aku suka gayamu. Jangan hanya karena kita bekerja di bagian office girl tidak memperhatikan penampilan," ucap Candra.
Saat melihat Adel pertama kali, dia telah tertarik dengannya. Pembawaan yang energik akan cocok dengan Pak Daniel yang pendiam.
"Jangan lupa sarapan Pak Daniel, segelas kopi dan sehelai roti tawar yang telah di bakar dengan mentega. Dia telah datang, jadi cepat bawa ke ruangannya," perintah Pak Candra.
"Baik, Pak. Akan saya laksanakan," jawab Adel.
Pemandangan itu tidak luput dari perhatian karyawan lain. Mereka heran melihat keakraban keduanya. Karyawan wanita mulailah bergosip.
Adel bukannya tidak mendengar apa yang mereka omongkan, tapi dia acuh dengan semuanya. Gadis itu tetap dengan pekerjaanya. Dia lalu membuatkan kopi dan roti bakar untuk Pak Daniel. Dari pada mendengar omong kosong mereka lebih baik dia menyelesaikan pekerjaannya.
Hari ini dia akan berusaha merebut perhatian dan juga hati Pak Daniel. Target sudah di depan mata. Tidak akan dia lepaskan.
Dengan langkah pasti Adel berjalan menuju ruang kerja Pak Daniel. Dia mengetuk pintu beberapa kali, tapi tidak ada sahutan. Akhirnya dia memutuskan masuk tanpa menunggu jawaban dari dalam.
"Aku masuk saja. Takutnya Pak Daniel pingsan, dia harus melihat penampilanku saat ini. Aku juga tidak kalah cantik dengan gadis kaya," gumam Adel pada dirinya sendiri.
Saat pintu telah terbuka dan Adel berada dalam ruangan itu, dia tidak melihat Pak Daniel ada di kursi kebanggaannya.
"Kemana Pak Daniel? Kenapa dia tidak ada di ruangan ini. Apa Pak Candra salah lihat? Katanya Pak Danile telah sampai," omel Adelia.
Adel menaruh segelas kopi dan roti bakar di atas meja kerja Pak Daniel. Saat dia akan meninggalkan ruangan, terdengar bunyi derit pintu di buka. Gadis itu menatap ke arah asal suara.
Pak Daniel tampak keluar dari satu ruangan. Adel merasa heran dan takjub melihat ada ruangan dalam ruangan. Tiba-tiba mata sucinya ternoda melihat celana Pak Daniel yang lupa dia tutup resletingnya. Gadis itu langsung menutup mata dan berteriak.
"Bapak, hati-hati burungnya terbang," ucap Adel dengan menutup mata.
"Burung siapa yang terbang? Kamu bawa burung ke kantor? Mau saya pecat!" bentak Daniel.
"Burung Bapak, burung Bapak nanti terbang," ucap Adel lagi.
"Bicara yang jelas. Jangan main-main! Kamu mau saya pecat! Buka matamu sekarang!" bentak Daniel lebih keras lagi.
Adel akhirnya membuka matanya yang ditutup dengan kedua tangan. Dia lalu menunjuk ke arah celana Daniel.
"Bapak lupa menutup sangkar, takutnya terbang," ucap Adel sambil menunjuk ke arah celana Daniel.
Daniel melihat ke arah yang di tunjuk Adel. Wajahnya tampak memerah menyadari apa yang di tunjuk Adel.
"Tutup matamu, awas kalau mengintip!" perintah Daniel lagi.
"Padahal tadi aku sudah menutup mata, di minta buka. Saat aku sudah terlanjur melihat lebih jelas, diminta tutup mata," omel Adel, dan itu dapat di dengar Daniel. Pria itu hanya diam mendengar omelan sang gadis.
"Sekarang kamu bisa buka mata," ucap Daniel setelah merapikan pakaiannya.
"Bersihkan ruangan ini cepat! Jangan banyak bicara," perintah Daniel lagi.
Daniel langsung duduk di kursi kebangsaannya. Dia membuka laptop dan meminum kopi buatan Adel. Menyesapnya perlahan.
"Takarannya sangat pas. Baru kali ini aku merasa kopi begini enak rasanya. Roti bakarnya juga pas," gumam Daniel dalam hatinya. Pandangannya tertuju pada Adelia.
Pak Daniel mengambil undangan yang dia simpan dalam laci. Melihatnya sekejab.
"Gadis itu cukup menarik, jika di dandan tidak akan ada yang tahu jika dia hanyalah seorang office girl. Apa aku ajak dia aja untuk menemani aku ke pesta. Tapi dia nanti bisa ngelunjak dan di anggap penting jika aku membawanya ke pesta. Namun, aku tidak mau juga pergi sendiri. Malu-maluin aja. Ajak teman wanita yang lain, nanti di kira aku suka," gumam Daniel pada dirinya sendiri.
Dia kembali mencuri pandang ke arah Adel yang sibuk membersihkan ruangan. Bukannya gadis itu tidak menyadari, tapi dia pura-pura tidak melihat saja. Setengah jam semua ruangan telah tersapu bersih.
"Selesai, Pak. Apa lagi yang harus aku kerjakan?" tanya Adel.
"Tiga hari lagi kamu harus lembur. Pulang jam sebelas malam, atau mungkin lebih. Katakan semuanya pada keluargamu agar mereka bisa mengizinkan," ucap Daniel.
"Aku tidak memiliki keluarga lagi. Jadi tak perlu minta izin," jawab Adel dengan pelan. Dia teringat kembali dengan orang tuanya, terutama ibu yang telah pergi.
Melihat wajah sendu Adel, atasannya itu merasa bersalah. Dia tak bermaksud membuat bawahannya itu bersedih.
"Maaf, aku tak tahu jika keluargamu telah tiada," ucap Daniel dengan penuh penyesalan.
"Tak apa, Pak. Bapak juga tak salah."
"Ingat, besok malam temani aku!"
"Kita ke mana, Pak?" tanya Adel.
"Jangan banyak tanya. Ini perintah dan termasuk kerjaan. Jika kamu tidak ingin di pecat!" Kembali Daniel bicara dengan ketus.
"Baik, Pak. Apa ada yang bisa saya kerjakan lagi?" tanya Adel.
"Tidak ada. Kamu keluarlah! Sepet mata saya lihat kamu!" bentak Daniel lagi.
"Baik, Pak," ucap Adel dengan menahan emosi. Setelah mengucapkan salam dia berjalan keluar dari ruangan.
"Dasar Pak Daniel. Kamu kira aku takut dengan bentakanmu itu. Jika aku tidak dapat menarik hatimu, jangan sebut namaku Adelia Embun Chalandra," ucap Adel.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Sugiharti Rusli
wah Adel uda siap mentalnya dia mah😄
2023-10-26
0
Eka elisa
yg pnting krja halal dell...omongan julyd mah...anggep aj bunyi kodok.... yg lgi nyanyi pnggil ujan...
2023-10-13
1
Valencia Attara
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣somvlak
2023-10-13
1