Bab 5. Ke Pesta

Hari ini setelah semua karyawan lainnya pulang, Adel di minta menemui Daniel. Gadis itu dengan wajah cemberut masuk ke ruangan. Daniel yang melihat wajah Adel yang kusut langsung membentaknya.

"Kenapa wajahmu kecut begitu?" bentak Daniel.

"Cantik begini, masa dibilang kecut. Apa Bapak tidak salah lihat?" Adel menjawab pertanyaan Daniel dengan pertanyaan lagi. Dia tidak terima wajahnya dikatakan kecut.

"Emang kecut. Kamu tidak terima saya minta lembur? Padahal dengan lembur satu malam ini saja, saya akan memberi kamu uang dua juta," ucap Daniel dengan ketus.

"Apa ...? Jadi Bapak akan membayar saya dua juta malam ini? Kalau begitu, saya terima dengan senang hati," ucap Adel dengan senang hati.

"Dengar di bayar dua juta baru kamu senang. Dasar cewek matre," omel Daniel.

"Bapak salah kalau mengatakan saya matre. Saya ini realistis. Semua di dunia ini butuh uang. Maaf, Pak. Hanya buang angin saja yang gratis. Jadi jika ada pria yang mengatakan ceweknya matre berarti cowok itu yang kere," jawab Adel.

"Kamu mengatakan saya kere?" tanya Daniel dengan suara tinggi.

"Tidak, Pak. Mana berani saya mengatakan Bapak kere. Nanti Bapak pasti akan mengancam saya, dengan ancaman di pecat," jawab Adel.

"Menjawab aja kalau diomongin. Ayo berangkat. Meladeni kamu buang waktu saya saja," ucap Daniel.

Dia berjalan meninggalkan ruangan diikuti Adel. Saat sampai di lantai bawah, petugas keamanan melihat keduanya dengan mata tanpa kedip. Hingga keduanya hilang dari pandangan.

Daniel menjalankan mobil dengan kecepatan sedang menuju sebuah butik yang juga ada salonnya. Adel masih bertanya-tanya, apa yang akan dia kerjakan sehingga di bayar mahal hingga dua juta. Ternyata mencari uang di kota tidak sulit. Pikir Adel.

Mobil berhenti di sebuah butik yang juga di sampingnya ada salon. Adelia tampak bingung, tapi dia mengikut saja demi uang dua juta pikirnya.

"Kenapa kita ke salon, Pak?" tanya Adel akhirnya.

"Ikuti saja, bukankah kamu saya bayar!"

"Tapi kita mau kemana?" Adel tetap bertanya walau di bentak.

"Nanti kita akan ke pesta, jangan bertanya lagi atau uang dua juta saya potong tujuh puluh persen," ucap Daniel ketus.

"Bisanya cuma mengancam. Apa begini setiap orang kaya?" tanya Adelia dalam hatinya.

Adel dan Daniel masuk ke salon. Dia duduk di kursi yang disediakan. Rambutnya mulai dikerjakan karyawan salon. Setelah menjalani curling rambut dan manikur, Daniel mengantarkan Adelia ke toko pakaian untuk memilih gaun yang sesuai dengan tema pesta. Setelah beberapa saat mencari-cari, Adelia memilih gaun berwarna putih yang cantik.

"Wah, kamu terlihat sangat cantik dengan gaun itu,” ucap Daniel setelah Adelia mengenakan gaun itu . “Itu pasti terlihat bagus di pesta nanti.”

“Terima kasih, Pak Daniel. Aku merasa agak sedikit tidak nyaman karena ketatnya,” katanya sambil berjongkok dan menarik gaun agar pas.

Dalam hati Adel dia merasa heran karena Daniel memujinya. Biasanya sang bos selalu saja marah dan membentak.

“Tidak apa-apa. Kamu terlihat sangat menawan dan sexy.”

Adelia tersenyum dan melanjutkan memilih aksesoris untuk dilengkapi. Dia memilih kalung putih dan anting-anting kecil yang sesuai dengan gaunnya.

Setelah Adel selesai, Daniel langsung melajukan mobil menuju tempat pesta. Adel tampak tersenyum sepanjang perjalanan.

"Jika aku selalu berpenampilan begini, aku yakin bisa memikat para direktur, termasuk Pak Daniel. Dia saja memujiku cantik," gumam Adira dalam hatinya.

Daniel dan Adelia tiba di pesta tersebut, semua mata langsung menatap menatap ke arah mereka berdua. Adelia terlihat sangat berbeda dari biasanya ketika mengenakan gaun itu, rambutnya diatur dengan cantik, dan wajahnya yang dipoles dengan make-up. Daniel memang benar-benar membuatnya merasa seperti ratu. Tidak akan ada yang menyangka jika dia hanyalah seorang office girl.

Setelah menerima banyak pujian dari tamu kehormatan, Daniel dan Adelia duduk. Banyak yang mengira mereka sepasang kekasih.

Ketika mereka berada di pesta, Daniel mengenalkan Adelia kepada beberapa tamu penting, termasuk rekan bisnisnya. Beberapa orang bahkan bertanya-tanya tentang Adelia, bisa dilihat Adelia cukup bersinar-tampil menawan.

Adelia merasa tidak nyaman dengan semua perhatian yang diterimanya. Dia tidak suka menjadi pusat perhatian orang lain. Tapi tiba-tiba dia merasa senang karena dia bisa membantu Daniel membuat jaringan bisnis lebih luas.

Malam ini adalah malam yang sangat menyenangkan untuk Adelia. Dia tidak pernah berpikir sebelumnya bahwa dia bisa ikut ke pesta kalangan atas dengan begitu banyak orang dan menjalin pertemanan dalam banyak kesempatan.

"Pak, saya haus. Saya mau ambil minum dulu," ucap Adel dengan sedikit berbisik, takut ada yang mendengar dia memanggil bapak.

"Biar saya ambilkan," jawab Daniel.

"Jangan, Pak. Biar saya saja."

"Tapi ...." Daniel tidak meneruskan ucapannya karena gadis itu telah melangkah pergi.

Banyak orang yang seperti pelayan, menawarkan air minum. Adel mengambilnya segelas dan langsung meneguknya hingga habis. Adel merasa tenggorokanya panas. Dia mengambil segelas lagi. Bukannya hilang, makin terasa panas.

Adel merasakan mual dan kepalanya sangat berat. Dia berjalan ke luar ruangan. Badannya juga terasa panas.

Setengah jam telah kepergian Adel, sang bos mulai kuatir. Dia lalu mencari keberadaan gadis itu. Setelah cukup lama mencari, akhirnya dia melihat keberadaannya di taman.

"Adel, kenapa kamu di sini? Saya sudah mencari kamu cukup lama," bentak Daniel.

"Pak Daniel yang ganteng, saya merasa pusing. Tubuh saya melayang, apa Bapak juga merasakan?" tanya Adel dengan suara yang kurang jelas.

"Pasti kamu salah ambil minum, ini yang saya takutkan saat kamu pamit tadi," ucap Daniel.

Di pesta ini tersedia berbagai minuman beralkohol dari kadar rendah hingga tinggi. Daniel tadi menawarkan diri untuk mengambilkan minum Adel karena takut wanita itu salah mengambil. Ternyata terbukti.

Dia memeluk pinggang Adel yang berjalan sempoyongan karena mabuk. Dengan susah payah, akhirnya mereka sampai di mobil.

"Di mana rumah kamu?" tanya Daniel saat akan melajukan mobilnya.

"Di hati Bapak," jawab Adel ngawur. Setelah itu dia memejamkan matanya.

"Menyusahkan saja. Kalau tahu begini, tidak saya bawa kamu," omel Daniel pada dirinya sendiri.

Dia terpaksa melajukan mobil menuju apartemen mewah miliknya. Tidak tahu harus mengantar Adel kemana.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Teh Yen

Teh Yen

waduh bahaya tuh kl Adel mabuk ntar d apartemen pak.daniel bisa khilap liat Adel yg seksi

2023-10-14

0

Aprisya

Aprisya

waduh berbahaya nih adel, pake acara mabuk lagi,, pak ceo hati" ya adel bisa nyerang kapan aja 🤣🤣🤣

2023-10-14

1

Eka elisa

Eka elisa

plit bgt kmu kudanil msk adel kmu ksih sgtu.....hrus y lbih tau....kmu kn ceo....ko plit

2023-10-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kepergian Ibu
2 Bab 2. Di Perusahaan
3 Bab 3. Hari Pertama Kerja
4 Bab 4. Burung Lepas
5 Bab 5. Ke Pesta
6 Bab 6. Di Apartemen
7 Bab 7. Misteri Pakaian Dalam
8 Bab 8. Mie Goreng
9 Bab 9. Ke Luar Kota
10 Bab 10. Ungkapan Cinta
11 Bab 11. Memberi Jawaban
12 Bab 12. Menikahlah Denganku
13 Bab 13. Ke Pantai Lagi
14 Bab 14. Ke Rumah Daniel
15 Bab 15. Rencana Mamanya Daniel
16 Bab 16. Kedatangan Sindy
17 Bab 17. Adel Yang Marah
18 Bab 18. Makan Malam
19 Bab 19. Di Kost Adelia
20 Bab 20. Cewek Matre
21 Bab 21. Taruhan
22 Bab 22. Bab Baru Hidupku
23 Bab 23. Riansyah Rajendra Yasa
24 Bab 24. Pertemuan
25 Bab 25. Aku Memang Matre
26 Bab 26. Daniel dan Mama Meri
27 Bab 27. Menang Tender
28 Bab 28. Berpisah Saja
29 Bab 29. Bertemu Adelia
30 Bab 30. Kembali Bertemu
31 Mohon Maaf
32 Bab 31. Kontrakan Adel
33 Bab 32. Makan Siang
34 Bab 33. Makan Malam Di Rumah Daniel
35 Bab 34. Ulang Tahun Adel
36 Bab 35. Daniel dan Ryan
37 Bab 36. Makan Malam Romantis
38 Bab 37. Lampu Merah
39 Bab 38. Ke Rumah Sindy
40 Bab 39. Bicara Dengan Mama
41 Bab 40. Makan Siang Bersama Ryan
42 Bab 41. Aku Lelah Berjuang
43 Novel LIHAT AKU, GUS!
44 Bab 42. Bukan Tak Cinta
45 Bab 43. Berpisah
46 Bab 44. Makan Malam
47 Bab 45. Cincin Pernikahan
48 Bab 46. Bertemu Tante Meri
49 Bab 47. Bertemu Daniel
50 Bab 48. Persiapan Pernikahan
51 Bab 49. Pesta Pernikahan
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Bab 1. Kepergian Ibu
2
Bab 2. Di Perusahaan
3
Bab 3. Hari Pertama Kerja
4
Bab 4. Burung Lepas
5
Bab 5. Ke Pesta
6
Bab 6. Di Apartemen
7
Bab 7. Misteri Pakaian Dalam
8
Bab 8. Mie Goreng
9
Bab 9. Ke Luar Kota
10
Bab 10. Ungkapan Cinta
11
Bab 11. Memberi Jawaban
12
Bab 12. Menikahlah Denganku
13
Bab 13. Ke Pantai Lagi
14
Bab 14. Ke Rumah Daniel
15
Bab 15. Rencana Mamanya Daniel
16
Bab 16. Kedatangan Sindy
17
Bab 17. Adel Yang Marah
18
Bab 18. Makan Malam
19
Bab 19. Di Kost Adelia
20
Bab 20. Cewek Matre
21
Bab 21. Taruhan
22
Bab 22. Bab Baru Hidupku
23
Bab 23. Riansyah Rajendra Yasa
24
Bab 24. Pertemuan
25
Bab 25. Aku Memang Matre
26
Bab 26. Daniel dan Mama Meri
27
Bab 27. Menang Tender
28
Bab 28. Berpisah Saja
29
Bab 29. Bertemu Adelia
30
Bab 30. Kembali Bertemu
31
Mohon Maaf
32
Bab 31. Kontrakan Adel
33
Bab 32. Makan Siang
34
Bab 33. Makan Malam Di Rumah Daniel
35
Bab 34. Ulang Tahun Adel
36
Bab 35. Daniel dan Ryan
37
Bab 36. Makan Malam Romantis
38
Bab 37. Lampu Merah
39
Bab 38. Ke Rumah Sindy
40
Bab 39. Bicara Dengan Mama
41
Bab 40. Makan Siang Bersama Ryan
42
Bab 41. Aku Lelah Berjuang
43
Novel LIHAT AKU, GUS!
44
Bab 42. Bukan Tak Cinta
45
Bab 43. Berpisah
46
Bab 44. Makan Malam
47
Bab 45. Cincin Pernikahan
48
Bab 46. Bertemu Tante Meri
49
Bab 47. Bertemu Daniel
50
Bab 48. Persiapan Pernikahan
51
Bab 49. Pesta Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!