Hari ini setelah semua karyawan lainnya pulang, Adel di minta menemui Daniel. Gadis itu dengan wajah cemberut masuk ke ruangan. Daniel yang melihat wajah Adel yang kusut langsung membentaknya.
"Kenapa wajahmu kecut begitu?" bentak Daniel.
"Cantik begini, masa dibilang kecut. Apa Bapak tidak salah lihat?" Adel menjawab pertanyaan Daniel dengan pertanyaan lagi. Dia tidak terima wajahnya dikatakan kecut.
"Emang kecut. Kamu tidak terima saya minta lembur? Padahal dengan lembur satu malam ini saja, saya akan memberi kamu uang dua juta," ucap Daniel dengan ketus.
"Apa ...? Jadi Bapak akan membayar saya dua juta malam ini? Kalau begitu, saya terima dengan senang hati," ucap Adel dengan senang hati.
"Dengar di bayar dua juta baru kamu senang. Dasar cewek matre," omel Daniel.
"Bapak salah kalau mengatakan saya matre. Saya ini realistis. Semua di dunia ini butuh uang. Maaf, Pak. Hanya buang angin saja yang gratis. Jadi jika ada pria yang mengatakan ceweknya matre berarti cowok itu yang kere," jawab Adel.
"Kamu mengatakan saya kere?" tanya Daniel dengan suara tinggi.
"Tidak, Pak. Mana berani saya mengatakan Bapak kere. Nanti Bapak pasti akan mengancam saya, dengan ancaman di pecat," jawab Adel.
"Menjawab aja kalau diomongin. Ayo berangkat. Meladeni kamu buang waktu saya saja," ucap Daniel.
Dia berjalan meninggalkan ruangan diikuti Adel. Saat sampai di lantai bawah, petugas keamanan melihat keduanya dengan mata tanpa kedip. Hingga keduanya hilang dari pandangan.
Daniel menjalankan mobil dengan kecepatan sedang menuju sebuah butik yang juga ada salonnya. Adel masih bertanya-tanya, apa yang akan dia kerjakan sehingga di bayar mahal hingga dua juta. Ternyata mencari uang di kota tidak sulit. Pikir Adel.
Mobil berhenti di sebuah butik yang juga di sampingnya ada salon. Adelia tampak bingung, tapi dia mengikut saja demi uang dua juta pikirnya.
"Kenapa kita ke salon, Pak?" tanya Adel akhirnya.
"Ikuti saja, bukankah kamu saya bayar!"
"Tapi kita mau kemana?" Adel tetap bertanya walau di bentak.
"Nanti kita akan ke pesta, jangan bertanya lagi atau uang dua juta saya potong tujuh puluh persen," ucap Daniel ketus.
"Bisanya cuma mengancam. Apa begini setiap orang kaya?" tanya Adelia dalam hatinya.
Adel dan Daniel masuk ke salon. Dia duduk di kursi yang disediakan. Rambutnya mulai dikerjakan karyawan salon. Setelah menjalani curling rambut dan manikur, Daniel mengantarkan Adelia ke toko pakaian untuk memilih gaun yang sesuai dengan tema pesta. Setelah beberapa saat mencari-cari, Adelia memilih gaun berwarna putih yang cantik.
"Wah, kamu terlihat sangat cantik dengan gaun itu,” ucap Daniel setelah Adelia mengenakan gaun itu . “Itu pasti terlihat bagus di pesta nanti.”
“Terima kasih, Pak Daniel. Aku merasa agak sedikit tidak nyaman karena ketatnya,” katanya sambil berjongkok dan menarik gaun agar pas.
Dalam hati Adel dia merasa heran karena Daniel memujinya. Biasanya sang bos selalu saja marah dan membentak.
“Tidak apa-apa. Kamu terlihat sangat menawan dan sexy.”
Adelia tersenyum dan melanjutkan memilih aksesoris untuk dilengkapi. Dia memilih kalung putih dan anting-anting kecil yang sesuai dengan gaunnya.
Setelah Adel selesai, Daniel langsung melajukan mobil menuju tempat pesta. Adel tampak tersenyum sepanjang perjalanan.
"Jika aku selalu berpenampilan begini, aku yakin bisa memikat para direktur, termasuk Pak Daniel. Dia saja memujiku cantik," gumam Adira dalam hatinya.
Daniel dan Adelia tiba di pesta tersebut, semua mata langsung menatap menatap ke arah mereka berdua. Adelia terlihat sangat berbeda dari biasanya ketika mengenakan gaun itu, rambutnya diatur dengan cantik, dan wajahnya yang dipoles dengan make-up. Daniel memang benar-benar membuatnya merasa seperti ratu. Tidak akan ada yang menyangka jika dia hanyalah seorang office girl.
Setelah menerima banyak pujian dari tamu kehormatan, Daniel dan Adelia duduk. Banyak yang mengira mereka sepasang kekasih.
Ketika mereka berada di pesta, Daniel mengenalkan Adelia kepada beberapa tamu penting, termasuk rekan bisnisnya. Beberapa orang bahkan bertanya-tanya tentang Adelia, bisa dilihat Adelia cukup bersinar-tampil menawan.
Adelia merasa tidak nyaman dengan semua perhatian yang diterimanya. Dia tidak suka menjadi pusat perhatian orang lain. Tapi tiba-tiba dia merasa senang karena dia bisa membantu Daniel membuat jaringan bisnis lebih luas.
Malam ini adalah malam yang sangat menyenangkan untuk Adelia. Dia tidak pernah berpikir sebelumnya bahwa dia bisa ikut ke pesta kalangan atas dengan begitu banyak orang dan menjalin pertemanan dalam banyak kesempatan.
"Pak, saya haus. Saya mau ambil minum dulu," ucap Adel dengan sedikit berbisik, takut ada yang mendengar dia memanggil bapak.
"Biar saya ambilkan," jawab Daniel.
"Jangan, Pak. Biar saya saja."
"Tapi ...." Daniel tidak meneruskan ucapannya karena gadis itu telah melangkah pergi.
Banyak orang yang seperti pelayan, menawarkan air minum. Adel mengambilnya segelas dan langsung meneguknya hingga habis. Adel merasa tenggorokanya panas. Dia mengambil segelas lagi. Bukannya hilang, makin terasa panas.
Adel merasakan mual dan kepalanya sangat berat. Dia berjalan ke luar ruangan. Badannya juga terasa panas.
Setengah jam telah kepergian Adel, sang bos mulai kuatir. Dia lalu mencari keberadaan gadis itu. Setelah cukup lama mencari, akhirnya dia melihat keberadaannya di taman.
"Adel, kenapa kamu di sini? Saya sudah mencari kamu cukup lama," bentak Daniel.
"Pak Daniel yang ganteng, saya merasa pusing. Tubuh saya melayang, apa Bapak juga merasakan?" tanya Adel dengan suara yang kurang jelas.
"Pasti kamu salah ambil minum, ini yang saya takutkan saat kamu pamit tadi," ucap Daniel.
Di pesta ini tersedia berbagai minuman beralkohol dari kadar rendah hingga tinggi. Daniel tadi menawarkan diri untuk mengambilkan minum Adel karena takut wanita itu salah mengambil. Ternyata terbukti.
Dia memeluk pinggang Adel yang berjalan sempoyongan karena mabuk. Dengan susah payah, akhirnya mereka sampai di mobil.
"Di mana rumah kamu?" tanya Daniel saat akan melajukan mobilnya.
"Di hati Bapak," jawab Adel ngawur. Setelah itu dia memejamkan matanya.
"Menyusahkan saja. Kalau tahu begini, tidak saya bawa kamu," omel Daniel pada dirinya sendiri.
Dia terpaksa melajukan mobil menuju apartemen mewah miliknya. Tidak tahu harus mengantar Adel kemana.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Teh Yen
waduh bahaya tuh kl Adel mabuk ntar d apartemen pak.daniel bisa khilap liat Adel yg seksi
2023-10-14
0
Aprisya
waduh berbahaya nih adel, pake acara mabuk lagi,, pak ceo hati" ya adel bisa nyerang kapan aja 🤣🤣🤣
2023-10-14
1
Eka elisa
plit bgt kmu kudanil msk adel kmu ksih sgtu.....hrus y lbih tau....kmu kn ceo....ko plit
2023-10-14
1