Can I Be Him In Your World
Pagi ini aku terduduk diam menatap diri di pantulan cermin dengan balutan gaun pengantin yang tampak begitu cantik dan polesan makeup menghiasi di wajah ku bak seperti seorang putri kerajaan, hari ini seharusnya kak Zee yang memakai ini semua. karena pagi ini adalah hari pernikahannya bersama jonhan tirta atmaja, pria yang ku cinta sejak lama. tapi karena kejadian malam itu tepat sehari mau acara ini, tiba-tiba semalam mobil yang di kendarai ka han dengan ka zee kecelakaan dan mengakibatkan ka zee, kakak ku meninggal hangus menjadi debu di dalam mobil yang juga sudah habis terbakar, sementara ka han terpelanting keluar tak sadarkan diri. jelas kedua belah pihak keluarga kami masih dalam masa berkabung, tapi acara pernikahan ini juga tak bisa di batalkan, maka dari itu acara harus di laksanakan dengan aku yang menggantikan posisi kakak ku ‘ jessline zee mendelz ’ .
Bukankah seharusnya hari di mana pernikahan berlangsung adalah hari paling bahagia bagi seseorang yang akan menikah?, tapi entah aku harus bahagia atau bersedih saat ini?, aku tak mengerti. ada secercah rasa senang yang ikut hadir diam-diam menyelimuti hati yang sedih ini, karena pasalnya aku bisa menikah dan hidup bersama dengan orang yang ku cintai sejak lama. Tapi pertanyaannya, apa ini keputusan yang tepat?...
“ apa yang sedang di pikirkan pengantin wanita satu ini? ” ucap seorang pria tampan mendatangi ku diruang dan tentunya pula menyadarkan lamunan ku,
“ shua…” gumam ku menolehnya yang tengah tertegun duduk dengan bunga di genggaman tangan ku,
“ kau cantik sekali jess. Jessica young mendelz ” puji joshua , ia adalah sahabat dekat ku dan kebetulan juga merupakan sahabat ka jonhan tirta atmaja sekaligus teman baik ka zee. bisa di bilang kami hidup dalam ruang lingkup yang sama sejak masa kuliah, yang mana saat itu hanya akulah yang masih duduk di bangku SMA kala itu.
Aku hanya membalasnya dengan senyum simpul,
“ apa ini benar shua? apa saat ini yang ku lakukan tepat?. aku tidak tahu harus bagaimana? aku tak melihat kebahagian terpancar dari para orang tua, terlebih pasti nya ka han. bahkan aku juga tak melihat ka han menghampiri ku barang sebentar ” lirih ku
“ jadi itu yang kau pikirkan. wajar jika raut wajah dari keluarga tampak sendu, aku pun melihat mu seperti itu dan sepertinya mereka mungkin hanya memang sedang sibuk. di luar sudah banyak para tamu yang berdatangan, mereka tak sabar ingin melihat diri mu yang terlihat cantik ini.” seru shua memberikan energy pada ku yang terlihat menunduk murung ini.
“ takdir. Orang yang terhubung akan selalu menemukan satu sama lain terlepas dari apapun, kau tahu jess. takdirlah yang menuntun mu sekarang , so kalian memang di takdirkan dan aku tahu bagaimana perasaan mu dengan han sejak dulu. ” ucap shua
Tok…tokk.. pintu ruangan pun terbuka,
“ permisi, acara pernikahannya akan segera di mulai nona. bersiaplah ” beritahu seorang pelayan gedung yang kemudian kembali pergi,
Shua mendekat dan memberi pelukan hangat padaku, “ selamat ya, sampai bertemu di bawah ” ujar nya tersenyum menatap ku.
“ hei ! jangan menangis oke, kau akan terlihat jelek .” sambungnya sebelum turun .
***
kini aku sudah berada di bawah berjalan ke altar dengan Daddy ku tuan, ‘mendelz’ yang tentunya mengantarkan putri bungsunya ini dan menyerahkan tanganku ke tangan ka jonhan tirta atmaja tanpa sekata patah pun begitu pula dengan mommy ku yang duduk di meja terdepan tanpa ekspresi, jelas sikap mereka amat sangat dingin .
tak kalah juga sikap ka han yang datar dingin sedingin-dinginnya, ia bahkan tak sedikit pun memandang ku saat ketika ia mengucap janji suci pernikahan sekalipun. saat ini aku dengannya sudah sah mejadi sepasang suami istri, dan tentunya status ku pun sudah resmi menjadi nona jonhan tirta atmaja di tengah bisikan-bisikan para tamu undangan yang membicarakan pernikahan ini tentunya.
bisikan itu, bisikan yang bisa terdengar jelas di telingaku, tak kalah pedasnya membahas soal hubungan kebersamaan ka han dengan kakak ku jessline zee mendelz.
‘ ku kira jonhan akan menikah dengan zee. bukankah hubungan mereka tak di ragukan lagi tapi kenapa bisa berakhir dengan gadis itu ya. aku bahkan nyaris tak kenal kalau keluarga mendelz punya putri lagi. ’
‘ ya, ia memang tak kalah cantik si dari kakaknya jessline. tapi sepertinya ia tak sama dengan jessline, aneh juga aku tak melihat jessline berada di pernikahan ini. jangan-jangan ia merebut calon suami kakaknya kan ’
‘sepertinya ia tidaklah mengambil sifat ayahnya yang merupakan pembisnis handal, apa yang bisa di andalkan dari gadis yang tak bisa mewarisi jiwa bisnis meldelz. Apa kau pernah mendengar pencapaiannya, tidak kan? kurasa ia hanyalah anak yang suka menyusahkan keluarga dan juga anak yang tak bisa di banggakan. makanya namanya tak pernah santer terdengar.’ mulut-mulut yang suka sekali mengurusi orang.
Kematian kakak ku sendiri memang sengaja di rahasiakan dari public. karena jika public mengetahuinya, akan banyak kemungkinan yang terjadi kedepannya mengenai tentang perusahan milik keluarga kami yang cukup cermelang bersaing dengan perusahan-perusahan terkenal lainnya di bawah tangan Daddy dan kakak ku jessline. jikalau pihak luar sampai mengetahui kakak ku si pemegang saham mendelz saat ini sudah meninggal pasti banyak para musuh yang berbondong-bondong untuk segera menjatuhkan keluarga dan perusahaan kami.
Dan aku yang mendengar bisikan-bisikan itu memilih menutup kupingku rapat-rapat, mencoba tak memedulikannya dan memilih tersenyum memperlihatkan diriku yang bahagia. Saat ini semua tampak sibuk berbicara dengan para tamu undangan, begitu juga ka han tengah menyambut para tamu yang tentunya masih dengan kedatarannya. dan tak lupa para sahabat karibnya pun ikut datang untuk memberikan selamat.
Kini aku sedang berdiri diam menatap bunga di tangan ku, kesepian. itu yang saat ini ku rasa, karena tak ada satu pun yang berbicara dengan ku selain shua yang saat ini tengah bergabung dengan yang lainnya.
“selamat atas pernikahan mu” ujar seseorang yang berhasil membuyarkan rasa jenuh ku, lalu langsung segera ku menolehnya,
“ ooh- Dinoo…?” ujar ku tersenyum,
“ kapan kau kembali ? ” seru ku.
Ia pun membalas senyumku “ beberapa hari yang lalu. kau menikah dan tidak memberitahukan ku ”
“ maaf, emm di mana ka cheol. aku tak melihat nya? ” seru ku mencari keberadaan nya .
Ka Cheol sendiri merupakan pengusahawan sukses sama seperti ka han dan sahabat karib mereka lainnya, ia juga kakak lelaki dari Dino. ka Cheol merupakan sahabat dekat ka jonhan dan tentunya ia pun dekat dengan ku dan juga ka zee.
“ kau lupa, ia itu orang sibuk ” sahut Dino yang ku balas senyuman.
“ uhf padahal aku kembali kesini. ingin menikahi mu loh, eh ternyata malah aku datang sebagai tamu undangan yang tak di undang. mau kabur dari sini dan menikah dengan ku jess? ” ujar Dino
“ wah memangnya siapa bilang aku mau menikah dengan mu tuan Dino. Haha jiwa humormu meningkat ” ujar ku tertawa. yang di respon menganga oleh dirinya
“ uwah lihat yang lain saja pada mengantri hanya untuk bisa dekat dengan ku loh dan kau …!”
“ apa hah! ” sahut ku tertawa lepas kali ini, ya mungkin baru sekarang aku dapat tertawa lepas sepanjang acara ini. Kurasa.
Kami sendiri memang cukup dekat karena aku dan Dino dulu satu sekolah sebelum akhirnya Dino melanjutkan pendidikannya ke luar.
Tak jauh dari keberadaan ku dan Dino saat ini, “ bukankah itu Dino hah ? ” ujar dikey dengan yang lainnya. tentunya diam-diam han pun meliriknya meskipun dengan keengganan dan masa bodo,
“ astaga, tuh bocah kembali.” Ucap shua tersenyum,
Tak berapa lama dari itu Dino pun menghampiri mereka, “ apa kabar semuanya? ” seru Dino tentunya menjabat tangan shua dan yang lainnya juga.
“ baik, lo sendiri gimana ? ” ujar shua dan yang lainnya
“ sama baikknya.” sahut Dino,
“ oh ya selamat, ya ” ucap Dino pada jonhan.
“ ehm ” jawab jonhan dengan cuek. Sangat jelas jonhan benar-benar sama sekali tak antusias dengan acara ini pastinya.
Hingga acara pernikahan itu pun berangsur berakhir, aku yang saat ini baru selesai dari toilet sedikit bingung karena sudah tak mendapati siapa-siapapun.
“ permisi, apa kau melihat orang tua ku? ” seruku pada pelayan yang tengah bekerja itu
“ aa maaf nona sepertinya mereka sudah pergi.” Ucapnya yang memang sudah tak mendapati siapapun itu
“ ehm. Kalau ka han .. ah maksud ku suami ku, jonhan tirta atmaja. apa kalian melihatnya?” tanya ku
“ sepertinya beliau juga sama sudah pergi nona.” Sahutnya
“ begituya…terimakasih ” seruku yang berjalan keluar gedung dengan kebingungan karena tak tau harus kemana,
‘ kenapa mereka meninggalkan ku sendirian di sini?. lalu apa yang harus ku lakukan? ’ batin ku dengan menundukkan wajahku sambil berjalan. Tak lama,
“ permisi. dengan nona Jessica, ya? ” seru seorang pria dengan perawakan yang tak lagi muda itu. yang ku jawab dengan anggukan tentunya,
“ silahkan masuk nona, tuan jonhan yang meminta saya.” Ujarnya membukakan pintu mobil
“ tapi kenapa bukan ka han? kemana ka han nya? ” Tanya ku
“ maaf nona, saya pun tidak tahu karena saya hanya di minta untuk mengantarkan anda saja ” Jawab nya
aku hanya memandang jalanan dengan hati yang sedikit di buat tak menentu karena sikap kedua orang tua ku yang pergi begitu saja meninggalkan ku tanpa menemui ku dan begitu pun ka han. Setelah cukup lama bermain dengan pikiran ku. aku pun melirik bapak sopir itu,
“ kita mau kemana pak? ” Tanya ku membuka suara
“ tuan jonhan meminta saya mengantar nona ke apartment nya ”
“ begitu ya. Pak, aku ingin mampir sebentar ke rumah ku .”
“ maaf nona tapi tuan jonhan memberi perintah saya jika langsung mengantarkan anda ke apartmen… ”
“ ehm baiklah… ” jawab ku, Karena ini permintaannya maka akupun tak akan menentang, sudah sepatutnya saat ini aku yang notabennya sebagai seorang istri mengikuti apa yang suami ku katakan.
Begitu sampai di depan lobby apartment, pak sopir segera membukakan pintu mobilnya untuk ku, akupun keluar dari dalam mobil dan sedikit melihat bangunan apartment itu yang menjulang tinggi pastinya merupakan LUXURY APARTMENT.
“ nona ini access card apartmenya” ujar pak sopir dengan sopan dan hormat
“ ah.. yaa” sahut ku menerimanya
“ jika begitu saya permisi.” Pamit pak sopir saat itu,
Kemudian akupun berjalan memasuki apartment dengan menggunakan lif pribadi yang langsung menuju ke unit apartment. Begitu setibanya di depan pintu apartment aku sedikit terpaku diam sebelum akhirnya benar-benar masuk kedalam. gelap, sepi. Itulah keadaan saat ini.
Aku mencoba bertanya-tanya di mana keberada ka han, karena kukira ia sudah lebih dulu di sini tapi ternyata tak ada siapapun di sini. Setelah sekilas melihat menyeluruh ruangan apartmen ini, aku juga melihat terdapat potret bingkai foto besar praweeding mesra ka han dan juga kakak ku menghiasi dinding apartment itu, kemudian kuputuskan untuk berniat mandi karena selain rasa lelah berdiri seharian menyambut para tamu. rasanya badan ku pun juga sudah benar-benar gerah dan lengket.
Tapi saat aku akan mau memasuki kamar, tiba-tiba saja pintu apartment terbuka, sosok pria yang kini sudah resmi menjadi suami ku akhirnya pulang,
“ oo ka hann… kakak dari mana saja? ” Tanya ku dengan senyuman
“ cih! sepertinya kau tampak sangat senang! ” kata nya dengan pandangan yang sedikit sinis nan tajam
“ maksudnya? ”
kali ini. Ka han tersenyum smirk, “ picik. tidak usah berlaga polos, aku benar-benar muak melihat mu ”
Kala itu aku sungguh tak mengerti maksudnya, “ aku sungguh tak paham apa maksudnya…”
“ gak paham! ” teriak ka han mencengkram dagu ku kencang dengan emosi
“ lepas kaa… sakitt ” gumam ku
“ ini tak seberapa dengan apa yang kau lakukan, jangan berharap kau itu bisa ada di hidup ku karena itu adalah hal yang tak akan mungkin.”
“ ta..tapi kenapa? Ke-kenapa…” lirih ku meringis menahan cengkraman yang semakin lebih kuat itu
“ tidakperlu berpura-pura! Ini semua rencana mu sejak awal bukan, ”
“ shtt rencana apa ka?, aku sungguh tak mengerti…to-tolong lepaskan shtt sakit ”
Seakan tak peduli ka han justru semakin geram dan emosi. dari hanya mencengkram dagu ku hingga kini berpindah dengan mencekik ku,
“ kau sengaja meminta jessline untuk membatalkan pernikahan kami bukan !! ”
Aku hanya mampu mengelengkan kepala ku, hanya itu. aku sudah benar-benar tak bisa bernafas. karena sudah kehabisan nafas, aku bahkan memukul-mukul ka han agar melepaskan tangannya dari leherku. Hingga akhirnya aku pun lemas dengan genangan air mata yang sebentar lagi akan jatuh tanpa berkata apapun, barulah ka han melepaskan cengkeramannya dengan kasar dan pergi meninggalkan ku yang langsung tersungkur batuk-batuk memburu mengambil nafas segera.
***
jangan lupa like, vote, dan komennya yeorobeun. karena dukungan kalian sangat berarti untuk Mimin.
# happy reading 🍃🍃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments