The Seventh World
“Arghhh…..kenapa….apa salah ku….” Teriak seorang pahlawan yang sedang tergeletak di lantai.
Pahlawan itu berada di dalam singgasana sebuah istana yang sangat gelap dan menakutkan, dia tergeletak di lantai sambil mengerang kesakitan. Di sekelilingnya ada beberapa orang yang merupakan teman seperjalanan nya dalam melawan raja iblis. Kondisi pahlawan itu sangat mengenaskan, sebelah kaki nya terbakar oleh api yang panas dan sebelah tangannya sudah tidak ada. Di perutnya ada sebuah tombak besar yang menancap dan di biarkan begitu saja. Seorang ksatria berbadan besar dan menggunakan baju zirah lengkap, maju dan menginjak perut nya persis di sebelah tombak dengan kencang.
“Ugh….Aaaaaa.” Teriak pahlawan itu kesakitan.
“Hahaha terima kasih ya, sudah mengalahkan raja iblis untuk kita ber tiga.” Ujar nya sambil terus menekan kaki nya di perut pahlawan itu.
Seorang putri kerajaan yang sangat cantik, berambut pirang dan seksi juga mendekatinya, dia jongkok dan melihat wajah pahlawan yang sedang meringis kesakitan. Wajah nya terlihat sedih sehingga membuat si pahlawan memandang nya dengan lembut. Tapi ketika pahlawan itu menoleh, dia langsung menancapkan pisau ke sebelah matanya dan mencabut bola matanya.
“Aaaaah……..” Teriak pahlawan itu.
“Wah, siapa suruh melihat ku begitu, aku tau kamu mencintai ku dan aku juga mencintaimu, tapi sayang, ternyata aku lebih mencintai dia.” Putri itu berdiri dan merangkul ksatria berbaju zirah yang masing menginjak perut pahlawan itu.
Keduanya langsung berciuman sambil memainkan bola mata yang masih menancap di pisau itu. Sang pahlawan menangis melihat nya, hatinya sangat sakit sampai sakit di badannya sudah tidak terasa lagi. Seorang penyihir wanita maju ke depan dan langsung membakar tangan pahlawan itu yang sudah tinggal sebelah.
Pahlawan itu hanya terdiam, dia hanya bisa memandang semuanya terjadi dengan pandangan tajam walau hanya sebelah mata. Suaranya sudah tidak keluar lagi dari mulutnya yang ternganga. Penyihir wanita itu tertawa dan berputar putar kegirangan melihat ekspresi pahlawan itu.
“Rasakan, aku sudah lama ingin melakukan ini. Kalau bertanya kenapa aku melakukan nya, karena aku mau harta yang berlimpah untuk mengembalikan status bangsawan ku hahahaha. Ayolah, dia sudah mau mati. Kita ambil semua harta di istana ini.” Teriak penyihir itu sambil pergi menjauh.
“Sebentar, aku pastikan dulu dia mati.” Ksatria berzirah itu langsung mencabut tombak dari perut pahlawan dan menancapkan nya lagi ke leher pahlawan itu.
Pahlawan itu langsung muntah darah, dia sudah tidak bisa bergerak dan berbicara, hanya matanya yang melirik melihat perbuatan teman teman nya. Dalam batinnya dia mengutuk semua teman teman nya dan ingin menuntut balas atas perbuatan mereka, tapi apa daya, dirinya sudah tidak bisa bergerak.
Setelah itu, ketiga temannya meninggalkan dirinya terbaring sendirian di depan singgasana. Tiba tiba ada sebuah bayangan yang mendekati dirinya. Bayangan itu adalah raja iblis wanita yang baru saja dia kalahkan, dalam keadaan sekarat, raja iblis wanita itu mendekati pahlawan itu.
“Pahlawan yang agung, kasihan sekali nasib mu, aku akan menemani mu….maafkan aku yang tidak bisa membantu mu.” Raja iblis wanita itu terkulai lemah sambil memegang lengan pahlawan yang tersisa dan masih di bakar oleh api.
“Ah…aku menyesal telah menyakitinya, maafkan aku…aku sebenarnya tidak ingin menyakitimu karena aku mengenal mu….” Pikir pahlawan itu sambil menoleh melihat raja iblis wanita yang sedang terkulai sambil memandang dirinya.
Pandangan nya menjadi lembut ketika memandang raja iblis itu. Kemudian dengan sisa tenaga nya, dia mengangkat tangannya yang terbakar dan menyembuhkan luka raja iblis itu dengan sihir penyembuh nya. Raja iblis yang sekarat itu kaget karena lukanya sembuh, dia langsung duduk dan memangku kepala pahlawan itu di pangkuan nya. Dia menangis tersedu sedu melihat keadaan pahlawan itu dan berjanji akan menuntut balas untuk nya.
Tapi sang pahlawan tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Pandangan matanya mengatakan ‘hiduplah’ kepada raja iblis yang sangat cantik itu. Raja iblis itu berteriak memeluk sang pahlawan yang sudah siap untuk memejamkan mata. Tiba tiba dari belakang mereka,
“Heiiii….apa apaan ini, mana boleh kamu hidup.” Ksatria yang menancapkan tombak ke leher pahlawan itu kembali dan langsung memenggal kepala raja iblis yang lengah itu. Sang pahlawan kaget karena badan raja iblis itu menutupi dirinya. Kemudian ksatria itu menancapkan pedang nya ke badan raja iblis itu dan menembus sampai ke dada pahlawan.
Pahlawan itu menutup mata, di saat matanya belum tertutup, dia sempat melihat ksatria itu tertawa sambil memegang kepala raja iblis itu. Setelah menutup mata, dia merasakan dirinya mengambang di suatu tempat.
“Aku tidak terima, kenapa nasib ku seperti ini, dewi, waktu itu kamu berjanji aku akan hidup bahagia kalau bisa mengalahkan raja iblis, tapi apa yang aku terima, bahkan raja iblis tidak berdosa ikut terbunuh, aku tidak terima, aku benar benar tidak terima.” Teriak pahlawan itu di batinnya sambil merasakan dirinya mengambang di tempat yang gelap.
Tiba tiba di atas nya ada sebuah cahaya terang yang sangat menyilaukan mata, ada suara wanita yang terdengar dengan jelas di telinganya.
“Kembalilah duniamu dan hiduplah dengan bahagia.…..”
Setelah mendengar suara itu, dia merasakan dirinya terangkat menuju cahaya terang benderang yang membuat silau mata, dia mejamkan matanya.
*****
“Nguuing...nguuing...” Terdengar suara sirine yang sangat memekakkan telinga, sang pahlawan membuka matanya, dia melihat dirinya di kerubungi oleh banyak orang, tidak sedikit orang yang mengambil foto dirinya menggunakan smartphone, dia menoleh dan melihat seorang anak kecil yang duduk menangis di sebelahnya, tangannya terangkat dan mengelus kepala anak itu. Karena kepalanya di elus, anak itu langsung melihat sang pahlawan yang sedang tersenyum padanya,
“Onii-chan....maafkan aku...maafkan aku huaaaaa....” Ujar anak kecil itu yang langsung memeluk sang pahlawan sambil menangis.
“Hehehe..syukurlah kamu selamat.” Balas sang pahlawan.
Dia langsung duduk, kerumunan orang yang mengerumuninya langsung mundur, dia menjadi heran melihat nya, beberapa petugas medis dari ambulan langsung menghampirinya,
“Kamu tidak apa apa ?” Tanya seorang petugas medis.
“Aku tidak apa apa.....” Jawab sang pahlawan.
“Mustahil, kamu terpental sampai sini dari sana karena tertabrak dan kamu tidak apa apa ?” Tanya seorang petugas lagi sambil menunjuk ke arah belakang.
Sang pahlawan melihat ke arah yang ditunjuk oleh petugas itu, dia melihat sebuah mobil van yang bagian depannya penyok dan menabrak pembatas jalan. Barulah dia ingat, kalau dia tertabrak oleh mobil itu ketika menyelamatkan anak kecil yang menangis di sebelahnya dan seharusnya dia sudah mati kemudian bereinkarnasi menjadi pahlawan di dunia lain.
“Siapa namamu ?” Tanya seorang petugas medis.
“Masato....Yamada Masato...” Jawab Masato.
“Yamada-kun, sekarang kamu ikut kami, walau kamu tidak apa apa, ijinkan kami memeriksamu di ambulans.” Balas petugas itu.
Akhirnya kedua petugas itu membantu Masato berdiri, ketika berdiri, Masato merasa ada perubahan di dirinya,
“Wow...kok rasanya aku lebih tinggi ya....”
Dia menoleh dan melihat dirinya sendiri di pantulan kaca sebuah restoran keluarga yang ada di sebelahnya, dia melihat dirinya menjadi lebih tinggi dari sebelumnya, rambutnya menjadi panjang acak acakan dan dia terlihat sangat tampan walau memakai kacamata yang sudah pecah, tubuhnya menjadi kekar sampai seragam nya menjadi sobek di bagian tangan dan dadanya.
“Itu...aku ? sosok ku kenapa seperti aku yang ada di dunia itu, walau wajahku masih sama....” Gumam Masato sambil memegang pipinya sendiri.
Para petugas medis itu membawanya menuju ambulans yang sudah terbuka, mereka mendudukkan Masato di bagian belakang mobil, Masato melihat kedalam dan dia melihat seorang pria paruh baya terbaring di dalam, sepertinya pria paruh baya itu adalah pengemudi mobil yang menabrak nya. Karena kasihan, dia berbalik dan menempelkan tangannya ke kaki pria itu, tangan nya mengeluarkan sinar berwarna hijau, tanpa sadar dia menggunakan sihir penyembuhnya kepada pria paruh baya itu. Cahaya hijau memenuhi bagian dalam ambulans sampai membuat para petugas medis menjadi bingung. Setelah cahaya menghilang,
“Uhhh...aku...dimana...aku kenapa...” Terdengar suara perlahan dari dalam ambulans.
Para petugas medis langsung masuk ke dalam dan memeriksa pria paruh baya yang langsung duduk di tempat tidur.
“Eh...aku bisa pakai sihir ?” Gumam Masato ketika melihat pria paruh baya itu sembuh.
Melihat pria itu sembuh, para petugas medis memeriksa pria paruh baya itu, mereka berdebat karena seharus nya pria paruh baya itu dalam keadaan pendarahan hebat karena tertusuk tulang kerangka mobil yang masuk ke dalam kursi pengemudi dari bawah dan dalam keadaan sekarat, tapi sekarang luka itu sudah sembuh dan dia sudah sehat kembali. Masato diam diam pergi meninggalkan ambulans dan melarikan diri karena melihat para petugas yang sedang sibuk berdebat di dalam. Dia langsung masuk ke dalam sebuah gang sempit yang berada di dekat ambulans dan duduk bersembunyi di balik tumpukan kotak dari kayu, kemudian dia melihat tangannya.
“Wujudku seperti waktu aku di dunia lain, lalu aku bisa pakai sihir, jangan jangan.....open status.”
Sebuah window status hologram, muncul dan melayang di depan wajahnya, Masato terkejut dan dia membaca status nya sendiri.
\====================================================
Class :Warlord Hero
Level :100
Power :100.000
Skill :Sword mastery, Martial arts mastery, heal, hero blast, hero strike, dark magic, white magic.
Trait :Temporary blessing of the Holy Goddess, super human, item box, analyze, dual wielding, leadership.
\====================================================
“Woooow.....status ku masih sama ketika melawan demon lord......” Pikirnya dalam hati.
Dia langsung berdiri dan berlari kencang, kemudian melompat, ternyata lompatan nya menjadi sangat tinggi dan sangat jauh. Wajahnya terlihat ceria dan dia memegang kacamatanya yang sudah hancur sambil membawa tas sekolah nya.
“Hahahaha....ini menyenangkan.....aku kembaliiii......” Teriak nya.
Setelah mendarat, dia langsung berlari kencang menuju ke apartemen nya yang berada di bagian kota lain. Ketika sampai,
“Aku pulang....” Teriak nya.
Tidak ada yang membalas teriakan nya, karena dia memang tinggal sendiri. Masato masuk dan langsung ke ruang tengah, dia duduk di depan lemari yang di gunakannya untuk menyimpan abu ayah, ibu dan kakak perempuannya. Dia mengatupkan tangannya dan menceritakan semuanya kepada orang tua dan kakaknya dengan ceria dan menitikkan air mata. Setelah itu, dia masuk ke dalam kamar dan berbaring di tempat tidurnya sambil melihat langit langit.
“Besok sekolah ya, aku sekarang kelas 2 sma dan besok aku masuk ke kelas baru, benar juga, aku baru selesai dari perpustakaan ketika aku mati tertabrak mobil....tapi rupanya aku kembali....setelah di bunuh di Vanadis.” Pikirnya dalam hati.
Wajahnya langsung berubah, dia teringat kejadian tragis yang menimpa dirinya di dunia lain, dia juga mengingat dirinya yang selalu di bully di sekolah dan tidak memiliki teman sebelum nya. Masato juga mengingat kematian keluarganya akibat kecelakaan lalu lintas yang di sebabkan sebuah mobil yang mengebut di jalan bebas hambatan. Pengemudi mobil itu di bebaskan oleh polisi karena ternyata pengemudi mobil itu adalah seorang anak dari keluarga mafia.
“Dengan kekuatan ku sekarang, aku bisa menghabisi mafia itu, tapi setelah itu apa ? kalau saja aku bisa kembali ke dunia Vanadis itu, aku akan membuat dunia itu rata dengan tanah....” Gumam Masato geram.
Dia terus melihat ke langit langit dengan wajah yang geram, kemudian dia menoleh melihat seragam nya yang sobek, dia langsung bangun dan mengambil alat jahit nya, kemudian dia menjahit kembali seragam musim dingin nya yang sobek walau dia memiliki cadangan yang lain. Setelah itu, dia berbaring kembali dan tertidur dengan lelap.
****
“Tridit...tridit...tridit...” Suara jam weker di smartphone berbunyi, Masato terbangun dan tangannya langsung mematikan jam weker di smartphonenya. Dia langsung duduk kemudian turun dari tempat tidurnya, dia menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya dan sikat gigi, ketika dia melihat wajahnya di cermin, dia menyadari kejadian kemarin bukanlah mimpi, melainkan benar benar terjadi, kemudian dia membuka window statusnya lagi untuk memastikan nya.
“Ternyata benar, aku benar benar kembali ke kehidupan ku sebelumnya, di Vanadis, seharusnya aku sudah berumur 32 tahun, tapi wajahku kembali seperti berumur 16 tahun...hanya tubuhku saja yang sama seperti waktu aku di Vanadis....”
Kemudian dia ingat suara seorang wanita yang dia dengar ketika dia sudah menutup mata di dunia lain, kata katanya mengatakan hiduplah dengan bahagia. Masato malah merasa sebaliknya, sebenarnya dia senang sewaktu dirinya berpetualang di dunia lain, tapi karena dia di khianati dan di siksa dengan kejam di akhir hidupnya, dia menjadi geram,
“Aku sebenarnya tidak mau kembali ke dunia ini, aku senang di sana....tapi...di sana juga sama saja ternyata....aku tidak punya tempat dimana mana...dan sekarang aku harus sekolah huuuh.” Pikir nya.
Dia merenung sebentar di depan cermin, kemudian dia keluar dari kamar mandi dan masuk kembali ke kamarnya untuk berpakaian. Selesai berpakaian, dia keluar dan menyiapkan sarapan. Setelah makan dan bersiap untuk pergi, Masato kembali duduk di depan altar abu kedua orang tua dan kakak perempuan nya.
“Papa, mama, Aya-nee....aku pergi dulu ya....” Ujar nya sambil mengatupkan tangan di depan wajahnya.
Masato berdiri dan keluar dari apartemen nya, dia berjalan menuruni tangga dan keluar dari pagar apartemen nya. Karena sekolahnya dekat dari apartemen nya, dia berjalan kaki menuju ke sekolahnya. Selagi dia berjalan,
“Hmm...coba aku gunakan skill ku...aku ingin tahu level berapa orang orang di dunia ini...”
Dia menggunakan skill analyze nya dan muncul window window hologram kecil di atas kepala orang orang yang berada di sekitarnya, bukan hanya orang, di kepala kucing liar, anjing peliharaan dan burung yang berterbangan juga muncul window kecil yang memperlihatkan status mereka.
“Hmmm orang dewasa rata rata level 10 sampai 15, siswa sekolah level 8 sampai 12, anak anak level 5 sampai 7 dan binatang rata level 10. Aku masih bisa menggunakan skill ini...” Ujarnya dalam hati.
Masato terus berjalan sambil berpikir dan melihat window status di depan nya, dia menyadari ada tambahan di window status nya di bagian trait yang bertuliskan Temporary blessing of the Holy Goddess, dia menekan nya dan membaca keterangannya.
\==============================================
Temporary blessing of the Holy Goddess :
Penerima blessing ini akan hidup selama lamanya, memiliki tubuh yang tidak bisa terluka, sakit dan menjadi tua.
Syarat blessing menjadi aktif dan bukan temporary :
Bertemu pasangan yang memiliki temporary blessing yang sama. Selama masih berstatus temporary, blessing tidak aktif.
\==============================================
“Hah...yang benar saja, aku harus cari orang yang memiliki blessing yang sama gitu...tapi ya, hanya berguna untuk hidup abadi kan...biarkan sajalah, siapa juga yang mau hidup abadi di dunia macam begini.” Gumam Masato.
Selagi dia mempelajari kembali status nya, dia merasakan banyak sekali tatapan mengarah pada dirinya, dia mematikan window statusnya dan ternyata dia sudah berdiri di depan gerbang sekolahnya, dia melihat banyak sekali siswi siswi yang melihat dirinya sambil bergosip dan tatapan tajam dari para siswa yang melihat dirinya.
“Hmm ? kenapa mereka melihat ku seperti itu ?” Tanya Masato.
Karena sebelumnya dirinya dianggap hantu yang tidak kelihatan dan tidak pernah ada yang melihat dirinya, jadi tatapan tajam yang melihat dirinya sangat dia rasakan. Masato memutuskan untuk cepat cepat masuk ke dalam dan melihat papan pengumuman untuk mengetahui kelas nya.
“Aku kelas 2-2....baiklah, semoga tidak ada teman sekelas yang aneh aneh, jujur saja aku tidak tahu nama nama yang tercantum di atas....” Balas Masato.
Dia langsung berlari masuk ke dalam dan mengganti sepatunya di loker yang sudah di tentukan untuk kelas 2. Setelah itu, dia masuk ke dalam menuju kelasnya, sepanjang jalan, dia menarik perhatian para siswi dan siswa yang melihatnya, mereka heran seakan akan dirinya adalah anak pindahan yang baru masuk di tahun ajaran baru. Dia langsung masuk ke kelasnya dan melihat tempat duduk nya di papan tulis, kemudian dia langung berjalan ke tempat duduknya yang berada di paling belakang persis di sebelah jendela. Ketika dia duduk, dia melihat reaksi teman teman sekelasnya dan mendengar sedikit bisik bisik teman nya,
“Eh...dia Yamada-kun ? masa sih, kok perubahannya jauh banget ?” Ujar seorang siswi berbisik.
“Iya ya...dia kan harusnya pendek, kurus, bungkuk, rambut seperti mangkuk dan memakai kacamata tebal, tapi yang sama hanya kacamatanya saja....selebihnya beda....seperti orang lain.” Balas siswi di sebelahnya berbisik.
“Aku tidak percaya, masa sih dia mendadak jadi ikemen (pria tampan)...aku kalah dong...” Balas seorang siswa yang kelihatan cukup tampan berbisik.
“Hehe...saingan kamu tuh....tapi dulunya dia otaku hehe...” Balas siswa di sebelahnya sambil menyikut siswa ganteng barusan.
Dan masih banyak lagi bisik bisik yang lain dan sepertinya di sengaja supaya terdengar oleh Masato.
“Payah...kalau mau bisik bisik harusnya tunggu orangnya pergi dulu...” Gumam Masato kesal.
Kemudian diam diam dia menggunakan skill analyze nya dan melihat status semua siswa teman sekelasnya.
“Huh...hanya rata rata level 14, paling tinggi level 17, tapi dia memang anggota club judo....pantas saja...” Gumam Masato.
Selagi dia asik melihat status teman teman sekelasnya, tiba tiba kursi di sebelahnya di tarik dan seseorang duduk di sebelahnya, dia menoleh dan melihat seorang pria bertubuh kekar sedang duduk menghadap ke arah dirinya.
“Yo...Masato....” Sapa pria itu.
“Hah...Jiro ? kok...dia ada di sini...bukankah dia.....” Pikir Masato kaget.
“Hei...aku memanggil mu Masato....” Ujar Jiro.
“Ada apa ?” Tanya Masato ketus.
“Hmm....kenapa kamu berubah drastis seperti ini ?” Tanya Jiro.
“Aku sendiri tidak tahu....” Jawab Masato yang malas menceritakan tentang dirinya pada Jiro.
Masato memperhatikan Jiro yang duduk di sebelahnya. Jiro terkenal sebagai preman nomor 1 di sekolahnya walau wajahnya tampan dan terlihat jantan, rambutnya cepak di cat pirang dengan anting menghiasi telinganya, tubuhnya kekar dan besar, tingginya sekitar 183cm, jauh lebih tinggi dari Masato yang hanya 178cm setelah berubah. Masato sudah kenal Jiro sejak mereka sd dan bisa di katakan Jiro adalah teman masa kecil Masato, dia selalu menjaga Masato dari para pembully, sebagai gantinya Masato selalu memberi uang kepada Jiro atau membelikan makanan. Tapi ketika kelas 1 sma, Jiro menghilang dan di kabarkan mati, hal ini membuat Masato kaget karena tiba tiba Jiro muncul dan sekelas dengannya. Selagi keduanya saling mengamati,
“Permisi, aku mau duduk di tempat ku....” Ujar seorang gadis di belakang Jiro.
Masato tidak bisa melihat gadis itu karena tertutup tubuh Jiro yang besar, Jiro berbalik dan melihat seorang gadis berparas sangat cantik seperti model dan memakai kacamata, dengan rambut hitam panjang lurus sampai ke punggung, tubuh yang seksi seperti peragawati dengan dada yang lumayan besar dan memiliki tinggi sekitar 168cm.
“Hmm...ada gadis secantik kamu ya di sekolah ini....kok aku baru tahu ?” Tanya Jiro sambil melihat gadis itu, tapi gadis itu tidak menjawab nya.
Kemudian Jiro berdiri dan langsung berjalan ke belakang Masato, dia merangkul Masato dari belakang, gadis itu langsung duduk di kursinya dan membetulkan kacamatanya.
“Hei, kamu kenal dia ?” Tanya Jiro.
“Tidak, aku tidak pernah tahu...(wajahnya mirip dengan Satou-san, satu satunya gadis yang bicara pada ku waktu kelas 1, tapi kok dia berubah ya).” Jawab Masato yang sudah melihat gadis yang duduk di sebelahnya.
“Hari ini aneh....” Balas Jiro.
“Ya....benar, kamu juga aneh karena kamu masih hidup....” Gumam Masato dalam hati.
Tiba tiba pintu kelas di buka kencang, seorang gadis yang berambut berwarna coklat bergelombang dan di ikat ponytail masuk ke dalam, wajahnya cantik dengan kedua telinganya penuh dengan anting dan tubuhnya sangat sangat seksi dengan dada yang sangat besar walau tubuhnya pendek hanya sekitar 157cm, dia langsung menghampiri Jiro.
“Oi Jiro, kita sekelas lagi....” Ujar gadis itu.
“Huh...si kontet....” Balas Jiro sambil memegang kepala gadis itu dan berwajah datar.
“Hah...kamu bilang apa bongsor ?” Tanya gadis itu.
Masato yang melihat Jiro dan gadis itu langsung pucat, dia langsung mengalihkan pandangannya ke depan, dia juga melihat kalau gadis yang duduk di sebelah nya juga kaget melihat gadis yang baru datang itu dan memalingkan wajah nya ke papan tulis.
“Apa ini....kenapa dua orang yang seharusnya sudah mati ada di sini ?” Tanya Masato dalam hati sambil melihat Jiro yang sedang bercanda dengan gadis yang baru masuk itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments