Sebulan pun berlalu, hubungan Masato dan Harumi semakin akrab, karena mereka berdua saling bercerita tentang pengalaman mereka di dunia lain walau mereka tidak membuka ending mereka di dunia tempat mereka berada. Sementara itu, Masato juga mengamati Jiro dan Nana yang menurut nya aneh, karena seharusnya keduanya sudah tidak ketika kelas 1 sma. Ketika istirahat makan siang, Masato dan Harumi pergi ke atap untuk makan siang,
“Hmm....” Gumam Masato sambil menyantap roti yang di belinya pagi tadi.
“Kenapa ?” Tanya Harumi.
“Kamu kenal dengan Saikoji-san ?” Tanya Masato.
“Kenal, aku cukup akrab dengan nya dari sejak smp.....” Jawab Harumi.
“Tentunya kamu tahu kan ceritanya....” Balas Masato.
“Ya, aku sendiri kaget ketika Nana-chan masuk ke dalam kelas dan tidak mengenali ku....yang aku tahu, dia di culik dan di temukan dalam keadaan meninggal tanpa busana di salah satu gudang di daerah pelabuhan.” Balas Harumi.
“Hmm...berarti sama dengan yang ku tahu, lalu tak lama setelah itu, Jiro di kabarkan meninggal karena di bunuh oleh gangster yang sama dengan yang menculik Saikoji-san....walau jasadnya tidak di temukan, tapi barangnya berserakan di pelabuhan...tapi rupanya dia muncul di kelas lagi.” Balas Masato.
“Ada yang aneh....tapi kalau di pikir lagi, kita berdua juga harusnya sudah mati kan...” Balas Harumi.
“Itu dia...aku sama sekali tidak mengerti, setahu ku, aku mati tertabrak mobil dan bereinkarnasi di dunia bernama Vanadis dari bayi dengan ingatan ku masih ada.” Balas Masato.
“Sama, aku pun harus nya sudah meninggal, karena ketika tergulung ombak, tak sengaja pinggangku tertancap karang dan aku tidak bisa keluar dari air. Tapi menurut sepupuku Hana-neesan, aku terbawa ombak lagi ke tepi pantai dalam keadaan tidak terluka dan hanya pingsan.” Balas Harumi.
“Apa mereka juga sama seperti kita ya ? tapi aku cek statusnya, mereka normal normal saja tuh...” Balas Masato.
“Itu dia yang mengherankan, begitu aku cek status kamu, aku bisa melihat level kamu karena kita hanya berbeda sedikit...dan itu membuatku kaget.” Balas Harumi.
“Iya benar, aku pun kaget melihat status Saint-sama....” Balas Masato.
“Huh...tukang intip....” Balas Harumi.
“Heheh maaf....” Balas Masato.
“Oh ya, ngomong ngomong, kamu ada tidak temporary blessing of the holy goddess ?” Tanya Harumi.
“Hmm...ada, kenapa ?” Tanya Masato.
“Aku tidak mengerti, yang di maksud pasangan itu apa, seharusnya kalau aku sudah bertemu kamu kan sudah aktif ya dan tidak temporary lagi....” Jawab Harumi.
“Aku sendiri juga tidak mengerti....tidak usah terlalu di pikirkan.” Balas Masato.
Tiba tiba terdengar suara mobil mobil memasuki gerbang sekolah dengan kencang, Masato dan Harumi berdiri kemudian berlari ke pinggir untuk melihat ke bawah, mobil mobil itu berhenti persis di depan gedung sekolah, dari dalam nya keluar banyak pria yang memakai topeng dan membawa senapan buru, kemudian seorang pria menembakkan senapan nya ke atas dan kehebohan pun terjadi. Para pria itu masuk ke dalam gedung sekolah, mereka menyandera semua murid, staff, guru dan petugas keamanan.
“Teroris ?” Tanya Harumi.
“Iya, Satou-san...ayo kita sembunyi...” Jawab Masato sambil menarik tangan Harumi.
Keduanya naik ke atas tempat penampungan air dan diam di sana, tak lama kemudian terdengar suara pintu di buka, keduanya mengintip dan melihat beberapa orang pria masuk ke atap sambil membawa senjata mereka.
“Bagaimana ini ?” Tanya Harumi.
“Aku ada benda yang bisa membuat kita menghilang....” Jawab Masato.
Masato membuka item boxnya, dia mengambil sebuah jubah hitam besar dan langsung menyelimuti diri nya dan Harumi yang duduk di sebelahnya. “Tek..tek...tek.” Terdengar suara seseorang menaiki tangga, Masato menutup mulut Harumi dan Harumi menutup mulut Masato supaya tidak berbicara. Seorang pria yang agak gemuk naik ke atas, dia memeriksa daerah tanki air dan tidak melihat ada apa apa di sana. Kemudian dia duduk persis di sebelah Harumi yang bergeser menempel pada Masato. Pria itu mengambil sebungkus rokok dari kantungnya, kemudian dia membuka sedikit topeng mulutnya dan mulai menyalakan rokok itu, dia menyemburkan asapnya ke atas.
“Uhuk....”
Mendengar ada suara di sebelahnya, pria itu langsung menoleh, tapi tinju Harumi sudah berada persis di depan wajahnya dan dia terpental menghantam tanki air,
“Kenapa malah di hajar ?” Tanya Masato.
“Dia merokok dan aku tidak tahan asapnya...payah...” Jawab Harumi.
Tentu saja mendengar suara sesuatu menghantam tanki dengan keras, para pria yang berada di bawah langsung menoleh ke atas, dua orang pria mendekat ke tangga naik ke atap bangunan tempat tanki air berada.
“Tunggu di sini....” Bisik Masato.
“Iya...” Balas Harumi.
Masato langsung melompat turun menggunakan jubahnya, ketika dua orang itu sudah mau naik tangga, dia langsung memukul tengkuk kedua orang itu dengan kecepatan luar biasa dan membuat mereka pingsan, Masato menangkap jatuhnya kedua orang itu supaya tidak menimbulkan suara. Masih ada seorang lagi, Harumi langsung turun dan menyambar jubah Masato, dia mendekati pria yang sedang memegang walkie talkie dan melihat ke bawah. Harumi membuka item boxnya dan mengambil gadanya, dia langsung menghantam pria itu dan membuatnya terpental jauh ke samping dalam keadaan pingsan. Setelah itu, keduanya mendekati pria yang memegang walkie talkie yang berbunyi.
“Hei, gimana keadaan di atap...jawab...”
Masato mengambil walkie talkienya dan menekan tombol di sampingnya, kemudian dia menjawab,
“Atap aman....” Balas Masato.
“Bagus, awasi terus, beritahu kita kalau polisi datang....” Balas suara di walkie talkie.
“Siap...” Balas Masato.
Kemudian dia melemparkan kembali walkie talkie nya ke tubuh pria yang pingsan di depannya, ketika dia menoleh melihat Harumi,
“Kok malah di jawab ?” Tanya Harumi bingung.
“Kalau tidak, nanti ada yang kesini lagi kan....sepertinya kita harus berbuat sesuatu nih....” Jawab Masato.
“Langsung hajar saja....” Balas Harumi.
“Aku tidak mau sampai di kenali orang, bisa repot nanti....hmm...ah benar juga...” Balas Masato.
Dia langsung jongkok dan melepas topeng yang di pakai pria yang pingsan di depannya. Kemudian dia memakai nya, setelah itu dia berjalan dan melepas topeng pria pria yang berada di dekat tangga kemudian kembali berlari menghampiri Harumi.
“Nih pakai....” Ujar Masato yang sudah memakai topeng.
“Ogah....topeng berkeringat dan bau seperti ini...oeeek...” Balas Harumi.
“Loh...gimana ? kalau tidak pakai ini kita tidak bisa menghajar mereka kan ?” Tanya Masato.
“Huh...tetap saja ogah....aku pakai baju ku sendiri saja, boleh ?” Tanya Harumi.
“Silahkan saja, yang penting jangan sampai kamu di kenali, sebab repot kalau sampai kita berdua terekspos.” Jawab Masato.
Harumi langsung membuka item boxnya dan mengambil satu set pakaian tempur saint nya. Pakaian itu seperti pakaian ketat yang menutupi seluruh tubuh di tambah pelindung dada, perut, ikat pinggang serba guna, pelindung pundak, siku dan lutut. Wajahnya di tutupi topeng tanpa wajah berwarna silver dengan mata berwarna kuning. Seluruh pakaian dan pelindung itu berwarna putih dan sudah di modifikasi oleh Harumi menyesuaikan jaman.
“Hah...kamu mau jadi apa itu ? power ranger ?” Tanya Masato.
“Heheh...daripada pakai pakaian bau milik para pria itu, aku mending pakai ini...lagipula tidak sopan kamu, enak saja bilang power ranger, ini baju tempur saintess di Phanteos tau...” Jawab Harumi.
“Haaaah.....ya sudah lah, kalau gitu aku juga pakai punya ku deh...”
Masato membuka item box nya dan mengeluarkan satu set pakaian hero nya, dia langsung memakainya, pakaian itu merupakan pelindung lengkap berwarna merah mengkilap dengan ikat pinggang besar dan bagian yang tidak tertutup pelindung di lapisi pakaian ketat seperti spandex berwarna hitam, helm yang dia pakai merupakan helm full face dengan mata berwarna kuning, dengan menggunakan sihirnya, dia memodifikasi pakaian itu supaya sesuai dengan kondisi di bumi.
“Hah..sendirinya mirip kamen rider...” Gumam Harumi.
“Enak saja, ini baju hero di Vanadis...armor hero lengkap...” Balas Masato.
“Sama saja kan...ya sudah...ayo...” Balas Harumi.
“Grrrr...jelas beda.....nanti teruskan debatnya, kita berangkat...” Balas Masato.
Keduanya berlari ke pinggir atap, mereka melihat ke bawah dan melihat kalau semua murid, guru dan staff di bawa ke gedung olah raga dan di jaga ketat oleh para pria bertopeng.
“Hmm....bisa terbang ?” Tanya Masato.
“Bisa sih...baju ini punya sayap...” Jawab Harumi.
“Ok...ayo....” Balas Masato.
Masato mengeluarkan sepayang sayap malaikat dari punggungnya dan dia mulai melayang, sedangkan Harumi mengeluarkan dua pasang sayap kecil di sepatu boots hak tingginya dan mulai melayang di udara. Keduanya langsung melesat menuju ke atap gedung olah raga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments