NovelToon NovelToon

The Seventh World

Chapter 1

“Arghhh…..kenapa….apa salah ku….” Teriak seorang pahlawan yang sedang tergeletak di lantai.

Pahlawan itu berada di dalam singgasana sebuah istana yang sangat gelap dan menakutkan, dia tergeletak di lantai sambil mengerang kesakitan. Di sekelilingnya ada beberapa orang yang merupakan teman seperjalanan nya dalam melawan raja iblis. Kondisi pahlawan itu sangat mengenaskan, sebelah kaki nya terbakar oleh api yang panas dan sebelah tangannya sudah tidak ada. Di perutnya ada sebuah tombak besar yang menancap dan di biarkan begitu saja. Seorang ksatria berbadan besar dan menggunakan baju zirah lengkap, maju dan menginjak perut nya persis di sebelah tombak dengan kencang.

“Ugh….Aaaaaa.” Teriak pahlawan itu kesakitan.

“Hahaha terima kasih ya, sudah mengalahkan raja iblis untuk kita ber tiga.” Ujar nya sambil terus menekan kaki nya di perut pahlawan itu.

Seorang putri kerajaan yang sangat cantik, berambut pirang dan seksi juga mendekatinya, dia jongkok dan melihat wajah pahlawan yang sedang meringis kesakitan. Wajah nya terlihat sedih sehingga membuat si pahlawan memandang nya dengan lembut. Tapi ketika pahlawan itu menoleh, dia langsung menancapkan pisau ke sebelah matanya dan mencabut bola matanya.

“Aaaaah……..” Teriak pahlawan itu.

“Wah, siapa suruh melihat ku begitu, aku tau kamu mencintai ku dan aku juga mencintaimu, tapi sayang, ternyata aku lebih mencintai dia.” Putri itu berdiri dan merangkul ksatria berbaju zirah yang masing menginjak perut pahlawan itu.

Keduanya langsung berciuman sambil memainkan bola mata yang masih menancap di pisau itu. Sang pahlawan menangis melihat nya, hatinya sangat sakit sampai sakit di badannya sudah tidak terasa lagi. Seorang penyihir wanita maju ke depan dan langsung membakar tangan pahlawan itu yang sudah tinggal sebelah.

Pahlawan itu hanya terdiam, dia hanya bisa memandang semuanya terjadi dengan pandangan tajam walau hanya sebelah mata. Suaranya sudah tidak keluar lagi dari mulutnya yang ternganga. Penyihir wanita itu tertawa dan berputar putar kegirangan melihat ekspresi pahlawan itu.

“Rasakan, aku sudah lama ingin melakukan ini. Kalau bertanya kenapa aku melakukan nya, karena aku mau harta yang berlimpah untuk mengembalikan status bangsawan ku hahahaha. Ayolah, dia sudah mau mati. Kita ambil semua harta di istana ini.” Teriak penyihir itu sambil pergi menjauh.

“Sebentar, aku pastikan dulu dia mati.” Ksatria berzirah itu langsung mencabut tombak dari perut pahlawan dan menancapkan nya lagi ke leher pahlawan itu.

Pahlawan itu langsung muntah darah, dia sudah tidak bisa bergerak dan berbicara, hanya matanya yang melirik melihat perbuatan teman teman nya. Dalam batinnya dia mengutuk semua teman teman nya dan ingin menuntut balas atas perbuatan mereka, tapi apa daya, dirinya sudah tidak bisa bergerak.

Setelah itu, ketiga temannya meninggalkan dirinya terbaring sendirian di depan singgasana. Tiba tiba ada sebuah bayangan yang mendekati dirinya. Bayangan itu adalah raja iblis wanita yang baru saja dia kalahkan, dalam keadaan sekarat, raja iblis wanita itu mendekati pahlawan itu.

“Pahlawan yang agung, kasihan sekali nasib mu, aku akan menemani mu….maafkan aku yang tidak bisa membantu mu.” Raja iblis wanita itu terkulai lemah sambil memegang lengan pahlawan yang tersisa dan masih di bakar oleh api.

“Ah…aku menyesal telah menyakitinya, maafkan aku…aku sebenarnya tidak ingin menyakitimu karena aku mengenal mu….” Pikir pahlawan itu sambil menoleh melihat raja iblis wanita yang sedang terkulai sambil memandang dirinya.

Pandangan nya menjadi lembut ketika memandang raja iblis itu. Kemudian dengan sisa tenaga nya, dia mengangkat tangannya yang terbakar dan menyembuhkan luka raja iblis itu dengan sihir penyembuh nya. Raja iblis yang sekarat itu kaget karena lukanya sembuh, dia langsung duduk dan memangku kepala pahlawan itu di pangkuan nya. Dia menangis tersedu sedu melihat keadaan pahlawan itu dan berjanji akan menuntut balas untuk nya.

Tapi sang pahlawan tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Pandangan matanya mengatakan ‘hiduplah’ kepada raja iblis yang sangat cantik itu. Raja iblis itu berteriak memeluk sang pahlawan yang sudah siap untuk memejamkan mata. Tiba tiba dari belakang mereka,

“Heiiii….apa apaan ini, mana boleh kamu hidup.” Ksatria yang menancapkan tombak ke leher pahlawan itu kembali dan langsung memenggal kepala raja iblis yang lengah itu. Sang pahlawan kaget karena badan raja iblis itu menutupi dirinya. Kemudian ksatria itu menancapkan pedang nya ke badan raja iblis itu dan menembus sampai ke dada pahlawan.

Pahlawan itu menutup mata, di saat matanya belum tertutup, dia sempat melihat ksatria itu tertawa sambil memegang kepala raja iblis itu. Setelah menutup mata, dia merasakan dirinya mengambang di suatu tempat.

“Aku tidak terima, kenapa nasib ku seperti ini, dewi, waktu itu kamu berjanji aku akan hidup bahagia kalau bisa mengalahkan raja iblis, tapi apa yang aku terima, bahkan raja iblis tidak berdosa ikut terbunuh, aku tidak terima, aku benar benar tidak terima.” Teriak pahlawan itu di batinnya sambil merasakan dirinya mengambang di tempat yang gelap.

Tiba tiba di atas nya ada sebuah cahaya terang yang sangat menyilaukan mata, ada suara wanita yang terdengar dengan jelas di telinganya.

“Kembalilah duniamu dan hiduplah dengan bahagia.…..”

Setelah mendengar suara itu, dia merasakan dirinya terangkat menuju cahaya terang benderang yang membuat silau mata, dia mejamkan matanya.

*****

“Nguuing...nguuing...” Terdengar suara sirine yang sangat memekakkan telinga, sang pahlawan membuka matanya, dia melihat dirinya di kerubungi oleh banyak orang, tidak sedikit orang yang mengambil foto dirinya menggunakan smartphone, dia menoleh dan melihat seorang anak kecil yang duduk menangis di sebelahnya, tangannya terangkat dan mengelus kepala anak itu. Karena kepalanya di elus, anak itu langsung melihat sang pahlawan yang sedang tersenyum padanya,

“Onii-chan....maafkan aku...maafkan aku huaaaaa....” Ujar anak kecil itu yang langsung memeluk sang pahlawan sambil menangis.

“Hehehe..syukurlah kamu selamat.” Balas sang pahlawan.

Dia langsung duduk, kerumunan orang yang mengerumuninya langsung mundur, dia menjadi heran melihat nya, beberapa petugas medis dari ambulan langsung menghampirinya,

“Kamu tidak apa apa ?” Tanya seorang petugas medis.

“Aku tidak apa apa.....” Jawab sang pahlawan.

“Mustahil, kamu terpental sampai sini dari sana karena tertabrak dan kamu tidak apa apa ?” Tanya seorang petugas lagi sambil menunjuk ke arah belakang.

Sang pahlawan melihat ke arah yang ditunjuk oleh petugas itu, dia melihat sebuah mobil van yang bagian depannya penyok dan menabrak pembatas jalan. Barulah dia ingat, kalau dia tertabrak oleh mobil itu ketika menyelamatkan anak kecil yang menangis di sebelahnya dan seharusnya dia sudah mati kemudian bereinkarnasi menjadi pahlawan di dunia lain.

“Siapa namamu ?” Tanya seorang petugas medis.

“Masato....Yamada Masato...” Jawab Masato.

“Yamada-kun, sekarang kamu ikut kami, walau kamu tidak apa apa, ijinkan kami memeriksamu di ambulans.” Balas petugas itu.

Akhirnya kedua petugas itu membantu Masato berdiri, ketika berdiri, Masato merasa ada perubahan di dirinya,

“Wow...kok rasanya aku lebih tinggi ya....”

Dia menoleh dan melihat dirinya sendiri di pantulan kaca sebuah restoran keluarga yang ada di sebelahnya, dia melihat dirinya menjadi lebih tinggi dari sebelumnya, rambutnya menjadi panjang acak acakan dan dia terlihat sangat tampan walau memakai kacamata yang sudah pecah, tubuhnya menjadi kekar sampai seragam nya menjadi sobek di bagian tangan dan dadanya.

“Itu...aku ? sosok ku kenapa seperti aku yang ada di dunia itu, walau wajahku masih sama....” Gumam Masato sambil memegang pipinya sendiri.

Para petugas medis itu membawanya menuju ambulans yang sudah terbuka, mereka mendudukkan Masato di bagian belakang mobil, Masato melihat kedalam dan dia melihat seorang pria paruh baya terbaring di dalam, sepertinya pria paruh baya itu adalah pengemudi mobil yang menabrak nya. Karena kasihan, dia berbalik dan menempelkan tangannya ke kaki pria itu, tangan nya mengeluarkan sinar berwarna hijau, tanpa sadar dia menggunakan sihir penyembuhnya kepada pria paruh baya itu. Cahaya hijau memenuhi bagian dalam ambulans sampai membuat para petugas medis menjadi bingung. Setelah cahaya menghilang,

“Uhhh...aku...dimana...aku kenapa...” Terdengar suara perlahan dari dalam ambulans.

Para petugas medis langsung masuk ke dalam dan memeriksa pria paruh baya yang langsung duduk di tempat tidur.

“Eh...aku bisa pakai sihir ?” Gumam Masato ketika melihat pria paruh baya itu sembuh.

Melihat pria itu sembuh, para petugas medis memeriksa pria paruh baya itu, mereka berdebat karena seharus nya pria paruh baya itu dalam keadaan pendarahan hebat karena tertusuk tulang kerangka mobil yang masuk ke dalam kursi pengemudi dari bawah dan dalam keadaan sekarat, tapi sekarang luka itu sudah sembuh dan dia sudah sehat kembali. Masato diam diam pergi meninggalkan ambulans dan melarikan diri karena melihat para petugas yang sedang sibuk berdebat di dalam. Dia langsung masuk ke dalam sebuah gang sempit yang berada di dekat ambulans dan duduk bersembunyi di balik tumpukan kotak dari kayu, kemudian dia melihat tangannya.

“Wujudku seperti waktu aku di dunia lain, lalu aku bisa pakai sihir, jangan jangan.....open status.”

Sebuah window status hologram, muncul dan melayang di depan wajahnya, Masato terkejut dan dia membaca status nya sendiri.

\====================================================

Class          :Warlord Hero

Level          :100

Power        :100.000

Skill           :Sword mastery, Martial arts mastery, heal, hero blast, hero strike, dark magic, white magic.

Trait           :Temporary blessing of the Holy Goddess, super human, item box, analyze, dual wielding, leadership.

\====================================================

“Woooow.....status ku masih sama ketika melawan demon lord......” Pikirnya dalam hati.

Dia langsung berdiri dan berlari kencang, kemudian melompat, ternyata lompatan nya menjadi sangat tinggi dan sangat jauh. Wajahnya terlihat ceria dan dia memegang kacamatanya yang sudah hancur sambil membawa tas sekolah nya.

“Hahahaha....ini menyenangkan.....aku kembaliiii......” Teriak nya.

Setelah mendarat, dia langsung berlari kencang menuju ke apartemen nya yang berada di bagian kota lain. Ketika sampai,

“Aku pulang....” Teriak nya.

Tidak ada yang membalas teriakan nya, karena dia memang tinggal sendiri. Masato masuk dan langsung ke ruang tengah, dia duduk di depan lemari yang di gunakannya untuk menyimpan abu ayah, ibu dan kakak perempuannya. Dia mengatupkan tangannya dan menceritakan semuanya kepada orang tua dan kakaknya dengan ceria dan menitikkan air mata. Setelah itu, dia masuk ke dalam kamar dan berbaring di tempat tidurnya sambil melihat langit langit.

“Besok sekolah ya, aku sekarang kelas 2 sma dan besok aku masuk ke kelas baru, benar juga, aku baru selesai dari perpustakaan ketika aku mati tertabrak mobil....tapi rupanya aku kembali....setelah di bunuh di Vanadis.” Pikirnya dalam hati.

Wajahnya langsung berubah, dia teringat kejadian tragis yang menimpa dirinya di dunia lain, dia juga mengingat dirinya yang selalu di bully di sekolah dan tidak memiliki teman sebelum nya. Masato juga mengingat kematian keluarganya akibat kecelakaan lalu lintas yang di sebabkan sebuah mobil yang mengebut di jalan bebas hambatan. Pengemudi mobil itu di bebaskan oleh polisi karena ternyata pengemudi mobil itu adalah seorang anak dari keluarga mafia.

“Dengan kekuatan ku sekarang, aku bisa menghabisi mafia itu, tapi setelah itu apa ? kalau saja aku bisa kembali ke dunia Vanadis itu, aku akan membuat dunia itu rata dengan tanah....” Gumam Masato geram.

Dia terus melihat ke langit langit dengan wajah yang geram, kemudian dia menoleh melihat seragam nya yang sobek, dia langsung bangun dan mengambil alat jahit nya, kemudian dia menjahit kembali seragam musim dingin nya yang sobek walau dia memiliki cadangan yang lain. Setelah itu, dia berbaring kembali dan tertidur dengan lelap.

****

“Tridit...tridit...tridit...” Suara jam weker di smartphone berbunyi, Masato terbangun dan tangannya langsung mematikan jam weker di smartphonenya. Dia langsung duduk kemudian turun dari tempat tidurnya, dia menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya dan sikat gigi, ketika dia melihat wajahnya di cermin, dia menyadari kejadian kemarin bukanlah mimpi, melainkan benar benar terjadi, kemudian dia membuka window statusnya lagi untuk memastikan nya.

“Ternyata benar, aku benar benar kembali ke kehidupan ku sebelumnya, di Vanadis, seharusnya aku sudah berumur 32 tahun, tapi wajahku kembali seperti berumur 16 tahun...hanya tubuhku saja yang sama seperti waktu aku di Vanadis....”

Kemudian dia ingat suara seorang wanita yang dia dengar ketika dia sudah menutup mata di dunia lain, kata katanya mengatakan hiduplah dengan bahagia. Masato malah merasa sebaliknya, sebenarnya dia senang sewaktu dirinya berpetualang di dunia lain, tapi karena dia di khianati dan di siksa dengan kejam di akhir hidupnya, dia menjadi geram,

“Aku sebenarnya tidak mau kembali ke dunia ini, aku senang di sana....tapi...di sana juga sama saja ternyata....aku tidak punya tempat dimana mana...dan sekarang aku harus sekolah huuuh.” Pikir nya.

Dia merenung sebentar di depan cermin, kemudian dia keluar dari kamar mandi dan masuk kembali ke kamarnya untuk berpakaian. Selesai berpakaian, dia keluar dan menyiapkan sarapan. Setelah makan dan bersiap untuk pergi, Masato kembali duduk di depan altar abu kedua orang tua dan kakak perempuan nya.

“Papa, mama, Aya-nee....aku pergi dulu ya....” Ujar nya sambil mengatupkan tangan di depan wajahnya.

Masato berdiri dan keluar dari apartemen nya, dia berjalan menuruni tangga dan keluar dari pagar apartemen nya. Karena sekolahnya dekat dari apartemen nya, dia berjalan kaki menuju ke sekolahnya. Selagi dia berjalan,

“Hmm...coba aku gunakan skill ku...aku ingin tahu level berapa orang orang di dunia ini...”

Dia menggunakan skill analyze nya dan muncul window window hologram kecil di atas kepala orang orang yang berada di sekitarnya, bukan hanya orang, di kepala kucing liar, anjing peliharaan dan burung yang berterbangan juga muncul window kecil yang memperlihatkan status mereka.

“Hmmm orang dewasa rata rata level 10 sampai 15, siswa sekolah level 8 sampai 12, anak anak level 5 sampai 7 dan binatang rata level 10. Aku masih bisa menggunakan skill ini...” Ujarnya dalam hati.

Masato terus berjalan sambil berpikir dan melihat window status di depan nya, dia menyadari ada tambahan di window status nya di bagian trait yang bertuliskan Temporary blessing of the Holy Goddess, dia menekan nya dan membaca keterangannya.

\==============================================

Temporary blessing of the Holy Goddess :

Penerima blessing ini akan hidup selama lamanya, memiliki tubuh yang tidak bisa terluka, sakit dan menjadi tua.

Syarat blessing menjadi aktif dan bukan temporary :

Bertemu pasangan yang memiliki temporary blessing yang sama. Selama masih berstatus temporary, blessing tidak aktif.

\==============================================

“Hah...yang benar saja, aku harus cari orang yang memiliki blessing yang sama gitu...tapi ya, hanya berguna untuk hidup abadi kan...biarkan sajalah, siapa juga yang mau hidup abadi di dunia macam begini.” Gumam Masato.

Selagi dia mempelajari kembali status nya, dia merasakan banyak sekali tatapan mengarah pada dirinya, dia mematikan window statusnya dan ternyata dia sudah berdiri di depan gerbang sekolahnya, dia melihat banyak sekali siswi siswi yang melihat dirinya sambil bergosip dan tatapan tajam dari para siswa yang melihat dirinya.

“Hmm ? kenapa mereka melihat ku seperti itu ?” Tanya Masato.

Karena sebelumnya dirinya dianggap hantu yang tidak kelihatan dan tidak pernah ada yang melihat dirinya, jadi tatapan tajam yang melihat dirinya sangat dia rasakan. Masato memutuskan untuk cepat cepat masuk ke dalam dan melihat papan pengumuman untuk mengetahui kelas nya.

“Aku kelas 2-2....baiklah, semoga tidak ada teman sekelas yang aneh aneh, jujur saja aku tidak tahu nama nama yang tercantum di atas....” Balas Masato.

Dia langsung berlari masuk ke dalam dan mengganti sepatunya di loker yang sudah di tentukan untuk kelas 2. Setelah itu, dia masuk ke dalam menuju kelasnya, sepanjang jalan, dia menarik perhatian para siswi dan siswa yang melihatnya, mereka heran seakan akan dirinya adalah anak pindahan yang baru masuk di tahun ajaran baru. Dia langsung masuk ke kelasnya dan melihat tempat duduk nya di papan tulis, kemudian dia langung berjalan ke tempat duduknya yang berada di paling belakang persis di sebelah jendela. Ketika dia duduk, dia melihat reaksi teman teman sekelasnya dan mendengar sedikit bisik bisik teman nya,

“Eh...dia Yamada-kun ? masa sih, kok perubahannya jauh banget ?” Ujar seorang siswi berbisik.

“Iya ya...dia kan harusnya pendek, kurus, bungkuk, rambut seperti mangkuk dan memakai kacamata tebal, tapi yang sama hanya kacamatanya saja....selebihnya beda....seperti orang lain.” Balas siswi di sebelahnya berbisik.

“Aku tidak percaya, masa sih dia mendadak jadi ikemen (pria tampan)...aku kalah dong...” Balas seorang siswa yang kelihatan cukup tampan berbisik.

“Hehe...saingan kamu tuh....tapi dulunya dia otaku hehe...” Balas siswa di sebelahnya sambil menyikut siswa ganteng barusan.

Dan masih banyak lagi bisik bisik yang lain dan sepertinya di sengaja supaya terdengar oleh Masato.

“Payah...kalau mau bisik bisik harusnya tunggu orangnya pergi dulu...” Gumam Masato kesal.

Kemudian diam diam dia menggunakan skill analyze nya dan melihat status semua siswa teman sekelasnya.

“Huh...hanya rata rata level 14, paling tinggi level 17, tapi dia memang anggota club judo....pantas saja...” Gumam Masato.

Selagi dia asik melihat status teman teman sekelasnya, tiba tiba kursi di sebelahnya di tarik dan seseorang duduk di sebelahnya, dia menoleh dan melihat seorang pria bertubuh kekar sedang duduk menghadap ke arah dirinya.

“Yo...Masato....” Sapa pria itu.

“Hah...Jiro ? kok...dia ada di sini...bukankah dia.....” Pikir Masato kaget.

“Hei...aku memanggil mu Masato....” Ujar Jiro.

“Ada apa ?” Tanya Masato ketus.

“Hmm....kenapa kamu berubah drastis seperti ini ?” Tanya Jiro.

“Aku sendiri tidak tahu....” Jawab Masato yang malas menceritakan tentang dirinya pada Jiro.

Masato memperhatikan Jiro yang duduk di sebelahnya. Jiro terkenal sebagai preman nomor 1 di sekolahnya walau wajahnya tampan dan terlihat jantan, rambutnya cepak di cat pirang dengan anting menghiasi telinganya, tubuhnya kekar dan besar, tingginya sekitar 183cm, jauh lebih tinggi dari Masato yang hanya 178cm setelah berubah. Masato sudah kenal Jiro sejak mereka sd dan bisa di katakan Jiro adalah teman masa kecil Masato, dia selalu menjaga Masato dari para pembully, sebagai gantinya Masato selalu memberi uang kepada Jiro atau membelikan makanan. Tapi ketika kelas 1 sma, Jiro menghilang dan di kabarkan mati, hal ini membuat Masato kaget karena tiba tiba Jiro muncul dan sekelas dengannya. Selagi keduanya saling mengamati,

“Permisi, aku mau duduk di tempat ku....” Ujar seorang gadis di belakang Jiro.

Masato tidak bisa melihat gadis itu karena tertutup tubuh Jiro yang besar, Jiro berbalik dan melihat seorang gadis berparas sangat cantik seperti model dan memakai kacamata, dengan rambut hitam panjang lurus sampai ke punggung, tubuh yang seksi seperti peragawati dengan dada yang lumayan besar dan memiliki tinggi sekitar 168cm.

“Hmm...ada gadis secantik kamu ya di sekolah ini....kok aku baru tahu ?” Tanya Jiro sambil melihat gadis itu, tapi gadis itu tidak menjawab nya.

Kemudian Jiro berdiri dan langsung berjalan ke belakang Masato, dia merangkul Masato dari belakang, gadis itu langsung duduk di kursinya dan membetulkan kacamatanya.

“Hei, kamu kenal dia ?” Tanya Jiro.

“Tidak, aku tidak pernah tahu...(wajahnya mirip dengan Satou-san, satu satunya gadis yang bicara pada ku waktu kelas 1, tapi kok dia berubah ya).” Jawab Masato yang sudah melihat gadis yang duduk di sebelahnya.

“Hari ini aneh....” Balas Jiro.

“Ya....benar, kamu juga aneh karena kamu masih hidup....” Gumam Masato dalam hati.

Tiba tiba pintu kelas di buka kencang, seorang gadis yang berambut berwarna coklat bergelombang dan di ikat ponytail masuk ke dalam, wajahnya cantik dengan kedua telinganya penuh dengan anting dan tubuhnya sangat sangat seksi dengan dada yang sangat besar walau tubuhnya pendek hanya sekitar 157cm, dia langsung menghampiri Jiro.

“Oi Jiro, kita sekelas lagi....” Ujar gadis itu.

“Huh...si kontet....” Balas Jiro sambil memegang kepala gadis itu dan berwajah datar.

“Hah...kamu bilang apa bongsor ?” Tanya gadis itu.

Masato yang melihat Jiro dan gadis itu langsung pucat, dia langsung mengalihkan pandangannya ke depan, dia juga melihat kalau gadis yang duduk di sebelah nya juga kaget melihat gadis yang baru datang itu dan memalingkan wajah nya ke papan tulis.

“Apa ini....kenapa dua orang yang seharusnya sudah mati ada di sini ?” Tanya Masato dalam hati sambil melihat Jiro yang sedang bercanda dengan gadis yang baru masuk itu.

Chapter 2

Bel pun berbunyi, seluruh teman sekelas termasuk Jiro dan gadis yang baru datang itu, duduk di tempat duduk nya yang sudah di tentukan. Guru masuk ke dalam kelas dan karena baru hari pertama, dia memberikan orientasi kepada seluruh kelas, tiba tiba ada sebuah gumpalan kertas mendarat di meja Masato, melihat gumpalan kertas itu, Masato menoleh dan melihat gadis di sebelahnya sedang melirik kepadanya, dia mengambil gulungan kertas itu dan membukanya,

“Kamu Yamada-kun ?” Tanya tulisan di dalam kertas.

Masato menoleh lagi dan melihat gadis di sebelahnya terlihat seperti sedang menunggu balasan dari dirinya. Dia menulis di lembaran kertas itu dan melemparkan nya kembali ke meja gadis itu. Gadis itu langsung membacanya,

“Iya benar, kamu Satou-san ?” Tanya Masato.

Gadis itu menulis lagi dan kembali melemparkan kertasnya ke meja Masato, tentu saja Masato mengambil nya dan membacanya.

“Iya benar, aku Satou Harumi.....kita sekelas kan waktu kelas 1, ini id ku...tolong di add.”

Masato mengambil smartphone nya dan memasukkan id yang di tulis di kertas ke aplikasi chatting nya. Setelah itu dia langsung mengirimkan sebuah emoticon kepada Harumi. Tentu saja Harumi langsung mengambil smartphone dari tasnya dan membaca pesan nya. Kemudian dia mengetikkan sesuatu dan mengirimnya,

“Kok kamu bisa berubah sedrastis itu ?” Tanya Harumi.

“Kamu sendiri berubah juga, tadinya seingatku kamu kan kurus, pendek, rambut di kepang dua dan poni yang menutupi mata....” Jawab Masato.

“Jangan di jabarkan dong....kamu juga kan, pendek dan kurus, bungkuk lagi, sekarang kenapa bisa jadi seperti ini....” Balas Harumi.

“Panjang ceritanya, kamu sendiri kenapa bisa berubah menjadi seperti itu ?” Tanya Masato.

“Sama, panjang ceritanya...” Balas Harumi.

Akhirnya pembicaraan mereka selesai, Masato tidak terlalu penasaran dengan perubahan Harumi, yang membuat dia penasaran adalah dua orang yang seharusnya sudah mati menjadi teman sekelasnya. Dia langsung menggunakan skill analyze nya untuk melihat status Jiro dan gadis yang datang belakangan.

“Hmm...Kaname Jiro, level 25, karateka......Saikoji Nanako, level 20, atlet panahan....hmmmm....aku jadi bingung....level keduanya di atas rata rata...tapi, berbeda dengan ku....” Pikir Masato.

Kemudian tanpa sengaja, dia menoleh melihat kepada Harumi, Masato langsung terperanjat ketika melihat status Harumi.

\=====================================================

Class          : Holy Maiden Saintess.

Level          : 98

Power        : 98.000

Skill           : Martial arts mastery, healing magic, holy light, light arrow, purification, debuff magic, support magic, god’s blessing.

Trait           : Temporary blessing of the Holy Gods, high human, item box, full appraisal, auto barrier.

\======================================================

“Haaaaah.....” Teriak Masato yang tanpa sadar langsung berdiri merapat ke dinding jendela.

“Hei, Yamada....kenapa tiba tiba berteriak ?” Teriak pak guru dari depan.

“Ah...maaf pak....maaf....” Balas Masato sambil membungkuk.

Kemudian dia kembali duduk, tapi dia sama sekali tidak berani menoleh melihat Harumi yang terus menatapnya tanpa berkedip sama sekali, keringatnya mulai deras keluar,

“Dia...level 98....yang benar saja....ada juga yang seperti ku di kelas ini ? apa itu alasannya dia berubah sejauh itu ? tapi...kalau dia kembali dari dunia lain, aku tidak bertemu dengan nya di dunia lain....” Pikir Masato.

“Dling.” Smartphone Masato berbunyi, dia langsung mengambil nya dan membaca pesannya. “Makan siang ke atap, ada yang mau aku bicarakan.” Yang mengirim pesan itu adalah Harumi. Masato menoleh melirik kepada Harumi dan melihat Harumi masih menatap dirinya sambil tersenyum, akhirnya dia membalas pesan Harumi dengan menjawab ok.

*****

Makan siang pun tiba, Masato menoleh melihat ke arah Harumi, ternyata Harumi sudah menghilang, akhirnya dia pun langsung berdiri dan berlari menuju atap. Sesampainya di atap, dia melihat Harumi sudah berdiri dan sedang melihat ke langit, rambutnya yang panjang dan hitam tergerai tertiup angin,

“Akhirnya datang juga....” Ujar Harumi.

“Maaf, aku terlambat....” Balas Masato.

Harumi berbalik dan berdiri di depan Masato sambil memegang kepalanya dan membereskan rambutnya yang tertiup angin,

“Ayo mulai....” Ujar nya.

“Hah...mulai apa ?” Tanya Masato.

Tiba tiba saja Harumi memasukkan tangannya ke sebuah lubang hitam yang keluar tiba tiba dan mengambil sebuah gada dari dalam nya. Tanpa basa basi dia langsung maju dan menghantamkan gadanya. Tentu saja Masato langsung mengelak dan menjauh dari Harumi yang terus mengejarnya dengan kecepatan tinggi. Masato terus berlari dan menghindari serangan Harumi yang bertubi tubi,

“Satou-san...kenapa kamu menyerangku ?” Tanya Masato berteriak.

“Sudah kuduga, orang biasa pasti sudah mati kena hantaman ku....” Jawab Harumi.

“Kenapa kamu menyerangku....kamu mau membunuh ku ?” Tanya Masato.

“Iya, kamu sudah mengintip status ku...” Jawab Harumi.

“Haaah...gara gara itu...tunggu, kenapa kamu bisa tahu aku mengintip....” Balas Masato.

“Hah...aku peka dengan yang seperti itu....rasakan ini...” Balas Harumi.

Harumi menghantamkan gadanya kepada Masato, karena Masato sudah semakin terjepit, akhirnya dia diam di tempat. Harumi melompat dan menyerang dengan gada nya, tiba tiba tangannya di tangkap Masato,

“Hei...apa yang....” Teriak Harumi kaget.

Sebelum Harumi selesai bicara, dirinya sudah di jatuhkan oleh Masato dan terbaring di tanah dengan Masato di atasnya.

“Tenang dulu Satou-san...kita bisa bicarakan baik baik...” Ujar Masato.

“Uh...uh....huh....auuuh....” Balas Harumi dengan wajah merah dan mata yang terlihat kebingungan.

“Kenapa Satou-san......”

Masato melihat ke bawah dan ternyata tangan sebelahnya mendarat persis di dada Harumi dan meremasnya. Tentu saja wajah Harumi menjadi merah, melihat itu, Masato langsung melepaskannya dan melompat ke belakang,

“Maaaaf...Satou-san...aku tidak sengaja....maaf...” Ujar Masato sambil menunduk di depan Harumi yang sedang berdiri perlahan lahan.

“Huh dasar mesum....” Ujar Harumi yang berdiri sambil menutupi kedua dadanya dengan tangan.

“Maaf, aku tidak ada maksud memegang...eh...maaf...tidak ada maksud apa apa....” Balas Masato panik.

“Huuuh....” Balas Harumi sambil berbalik, tapi dia menoleh melihat Masato dengan sinis.

Keduanya pun terdiam dan suasana menjadi canggung, Masato melirik ke arah Harumi yang wajahnya masih sangat merah dan melirik ke tempat lain ketika Harumi melirik kepada dirinya. Setelah beberapa saat, akhirnya Harumi berbalik,

“Haaaah...ya sudah, aku juga minta maaf karena main asal serang saja, dasar Hero level 100 cabul.....” Ujar Harumi.

“Haah...kamu tahu statusku ? berarti kamu juga ngintip tadi....” Balas Masato.

“Kalau aku tidak ngintip, mana mungkin aku tahu itu kamu....gimana sih...kamu berubah total seperti itu...lagipula aku hanya lihat nama kamu, setelah tahu di intip, baru aku balas lihat status mu, payah.” Balas Harumi.

“Um...kalau begitu maaf deh....” Balas Masato.

“Huh...aku pikir level ku sudah tinggi jadi tidak bisa di lihat orang, ternyata ada yang lebih tinggi....tapi kok aku tidak ketemu kamu ya di dunia lain dan kok class kamu bisa Hero ?” Tanya Harumi heran.

“Hmm...aku juga tidak ketemu kamu di dunia lain...dan Saint ? aku baru pernah tahu...setahu ku tidak ada class Saint di dunia lain.” Jawab Masato.

“Hah...aku malah baru tahu ada class Hero...setahuku paling tinggi hanya Holy knight....” Balas Harumi.

“Aneh, di Vanadis tidak ada Saint, class support paling tinggi hanya archbishop...” Balas Masato.

“Hah...Saint itu bukan class support tapi class yang bisa bertarung, bertahan dan support juga....lagipula, dimana Vanadis itu...setahuku nama dunia lain itu Pantheos.” Ujar Harumi.

“Eh...Pantheos ? di mana ? aku malah baru pernah dengar....” Balas Masato.

Keduanya langsung terdiam dan saling melihat satu sama lain, keduanya mulai berpikir kalau mungkin mereka pergi ke dunia lain yang berbeda.

“Mungkin ga kita ga ketemu karena dunianya berbeda ?” Tanya Masato.

“Bisa jadi...tapi memang dunia lain itu ada berapa ? “Tanya Harumi.

“Nah itu aku tidak tahu...kalau kamu dari Pantheos dan aku dari Vanadis berarti sudah jelas ada dua kan....kemungkinan bisa ada lagi...” Jawab Masato.

“Aku tidak mengerti, tapi yang jelas, kamu nyata dan statusmu juga nyata...” Balas Harumi.

“Ya, aku juga tidak mengerti dan aku percaya kamu juga nyata...lalu, apa yang terjadi, kalau aku kemarin mati di tabrak mobil, lalu mati di dunia Vanadis dan aku bangun ketika baru habis di tabrak mobil. Jadi seakan akan aku tidak apa apa di tabrak mobil.” Ujar Masato.

“Um..sama, aku juga tenggelam minggu lalu di laut ketika ke sana bersama sepupuku....aku mati...dan lahir kembali di Pantheos, lalu ketika aku mati di dunia itu dan ketika aku bangun, aku ada di pantai dan sepupuku memeluk ku, dia mengatakan ajaib karena harusnya aku tertusuk karang ketika tenggelam tergulung ombak...” Balas Harumi.

“Dengan kata lain, kita berdua mati....lahir di dunia lain, hidup di sana dan mati di sana, kemudian kembali ke sini...dengan membawa status kita selagi di dunia lain...menarik, tapi tidak masuk di akal...” Gumam Masato.

Tiba tiba terdengar suara bel yang menandakan waktu makan siang sudah selesai, keduanya menghentikan pembahasan mereka dan turun ke bawah untuk kembali ke kelas mereka. Ketika di dalam kelas, tiba tiba smartphone Harumi berbunyi, dia mengambil nya dan melihat sebuah pesan dari Masato, dia melihat Masato sedang meliriknya sambil tersenyum,

“Salam kenal sekali lagi Saint-sama... mohon bantuannya selama 1 tahun ke depan, terima kasih.”

Harumi tersenyum, dia juga langsung menuliskan sesuatu sebagai balasannya dan mengirimnya kepada Masato.

“Sama sama, salam kenal juga Hero-sama, mohon bantuannya selama 1 tahun ke depan.”

Chapter 3

Di kelas, Harumi terus melihat ke arah Masato yang sedang tertidur di kelas karena masih hari pertama masuk sekolah dan tidak ada pelajaran. Dia memperhatikan wajah Masato yang tertidur,

“Yamada Masato.....aku tidak sangka dia berubah....tapi, kalau dia tahu kisahku, dia pasti tidak mau berteman dengan ku....” Pikir nya.

Pikirannya mulai melayang, mengenang kehidupannya ketika dia masih berada di dunia lain bernama Pantheos dan dia ingat saat saat kematiannya yang tragis.

*****

Di sebuah kota, di Pantheos, suasana di jalan utama sangat ramai dengan penduduk. Mereka sedang menyambut dan mengelu elukan seorang wanita yang berdiri di sebuah kereta kuda sambil memegang tongkat dan di kawal oleh pasukan ksatria dari gereja. Wanita cantik dengan pakaian serba putih itu adalah Harumi yang merupakan seorang Saint, dia baru saja berhasil mengalahkan dan menyegel dewa kejahatan yang mengacaukan dunia. Dia kembali ke kotanya dan di elu elukan sebagai pahlawan.

Harumi turun dari kereta dan berjalan menuju ke dalam sebuah bangunan megah ala gereja eropa abad pertengahan. Ketika dia masuk, pintu langsung di tutup, para prajurit mengepung nya. Harumi menjadi takut dan bingung. Seorang kepala pendeta mendekatinya.

“Maaf yang mulia, sekarang sudah saatnya anda berkorban demi gereja. Tentunya yang mulia saint tidak keberatan kan ?” Tanya kepala pendeta itu dengan senyum yang mengerikan.

“Apa maksudnya, aku tidak mengerti maksudmu…..” Teriak Harumi.

“Kami dari pihak gereja akan melepaskan mu dan mengembalikan mu ke dunia yang ada di ingatanmu, melalui jalan kematian hehehe……”

“Bukan begini janjinya kan, kamu bilang mau melepaskan ku setelah berhasil mengalahkan dewa kejahatan…..”

Kepala pendeta itu menjentikkan jarinya dan beberapa prajurit langsung memegang tangannya. Tongkat nya terlepas dan jatuh dari tangannya.

“Apa ini, lepaskan…..”

“Yang mulia saint sudah ternoda oleh dewa kejahatan dan kembali membawa malapetaka untuk dunia, jadi karena itulah dia di hukum mati dengan di bakar di alun alun kota.” Teriak kepala pendeta itu.

“Ter..ternoda ? maksudnya apa ?” Tanya Harumi yang mulai ketakutan.

“Bawa dia keruang bawah tanah…..” Perintah kepala pendeta kepada beberapa prajurit yang berada di sana.

Harumi langsung di bawa keruang bawah tanah yang merupakan penjara bagi orang orang yang menentang gereja. Atas perintah sang pendeta kepala, para prajurit mengikatnya di atas sebuah meja besar. Tangan dan kaki nya di rantai, mulut nya di ikat oleh sebuah kain supaya dia tidak berteriak. Sang kepala pendeta kemudian memerintahkan beberapa pendeta lainnya untuk melepaskan pakaian nya sehingga sang saint menjadi terlanjang bulat. Air mata keluar dari matanya, dia merasa malu, jijik, marah dan dendam kepada semua orang itu. Setelah itu semua meninggalkan nya sendirian di dalam dengan kondisi terikat dan tidak memakai baju sehelai pun.

Dua hari kemudian, beberapa pendeta bersama kepala pendeta kembali menemui nya. Harumi yang lemas karena tidak di beri makan dan minum selama dua hari tidak bisa berkata apa apa. Salah seorang pendeta membuka pengikat mulut nya dan memberinya minuman keras. Kemudian kepala pendeta memerintahkan pendetanya untuk memperkosanya secara bergiliran. Harumi yang sudah lemas itu tidak bisa memberikan perlawanan dan hanya pasrah melihat tubuhnya di siksa oleh para pendeta itu. Batin nya menangis sedih, karena dia merasa dia tidak berbuat sesuatu yang salah, tapi apa yang di alami nya sangat menyakitkan.

“Agh….ah…sakit….aaaaaaaa….” Teriaknya di dalam hati dengan air mata bercucuran.

Selama lima hari, siksaan ini dia terima, para pendeta yang memperkosa sekaligus menyiksanya, semakin beringas hari demi hari. Harumi sudah tidak memiliki tenaga lagi, alat kelamin dan bagian bagian pribadi lainnya sudah hancur akibat ulah pendeta pendeta bejat itu. Selagi para pendeta menjalankan aksinya, seorang ksatria berzirah putih dan menggunakan pedang besar masuk ke dalam dan membnunuh semua pendeta di sana. Dia langsung membebaskan Harumi dan membawanya keluar. Harumi mengenal siapa ksatria itu, dia adalah kekasih Harumi selama melakukan perjalanan. Ksatria itu bercerita kalau dia mengetahui apa yang terjadi dari mulut seorang pendeta yang sedang mabuk di bar.

Di atas, ternyata mereka sudah di kepung oleh para prajurit gereja. Seorang kepala pendeta mendekati keduanya.

“Kalian tidak akan bisa lolos…tembak.” Teriak kepala pendeta itu.

Para pemanah langsung maju dan melepaskan anak panahnya kepada mereka berdua. Ksatria itu langsung menutupi saint itu dengan tubuh nya yang besar. Anak panah yang berjumlah puluhan itu langsung menutupi seluruh punggung ksatria itu.

“Lari yang mulia Helena…biarkan aku di sini……kamu harus hidup.”

“Tidaaak…aku tidak akan meninggalkan mu Roan….kita akan bersama selamanya..” Teriak Harumi.

Harumi langsung berusaha berdiri dan dia membuka item box nya, kemudian mengambil sebuah gada. Dia langsung memukul beberapa prajurit sampai terjatuh, tapi karena dia dalam kondisi lemah, dia tidak bisa membunuh para prajurit itu. Karena tidak terima di pukul, para prajurit menusukkan tombak nya mengarah kepada Harumi yang sudah tidak berdaya. Sang ksatria yang melihat apa yang di lakukan para prajurit langsung berdiri dan menghadang semua tusukan tombak dengan dada nya. Sang ksatria langsung muntah darah karena beberapa tombak menancap pada dada dan perut nya. Setelah itu dia terkulai lemas.

“Tidak…kenapa kamu menolong ku….” Harumi langsung mendekap nya dan tidak membiarkan nya dia jatuh ke tanah, akibat nya mereka berdua jatuh.

“Yang mulia saint…aku mencin….” Sang ksatria tertunduk dan menghembuskan nafas terakhirnya, kata kata terakhirnya belum sempat dia selesaikan.

“Tidaaaaaak….jangan tinggalkan aku……Roaaaaan……” Teriak Harumi.

“Hei jangan diam saja tangkap dia dan bawa dia kebawah lagi…..” Teriak sang kepala pendeta.

Beberapa prajurit langsung membawa Harumi yang sedang menangis tersedu dan  meraung raung. Dia di bawa kembali ke ruang bawah tanah dan kembali di perlakukan seperti sebelum nya oleh beberapa pendeta dan prajurit. Keesokan harinya, dia di bawa ke alun alun dan di ikat di sebuah kayu dengan kondisi tubuh yang sudah rusak. Sang kepala pendeta mulai berceramah, dia mengatakan kalau saint sudah menjadi kaki tangan dewa kejahatan dan sudah tidak murni. Sebagai buktinya dia mengangkat kaki Harumi dan merentangkan nya, para penduduk bisa melihat dengan jelas daerah pribadi Harumi yang sudah hancur.

Semua penduduk yang termakan dan terhasut oleh omongan sang pendeta langsung menghujat dirinya, mereka meleparkan apa saja yang bisa di lempar kepada nya. Kepala Harumi menjadi berdarah karena terkena beberapa lemparan batu. Setelah hujatan berhenti, algojo mulai menumpuk jerami di bawah tiang dan mulai menyalakan api. Hanya dalam sekejap, tubuh Harumi mulai di lalap oleh api yang terus membakarnya. Ketika dia sudah mau menutup mata untuk terakhir kali nya, dia melihat ksatria yang menolong nya sedang menonton dari jauh bersama dengan kepala pendeta sambil tertawa memandangnya. Dia sedih karena merasa di khianati oleh kekasih nya yang ternyata berkerja sama dengan sang kepala pendeta. Dia langsung menutup matanya.Setelah itu, dia merasakan dirinya mengambang di kegelapan. Dia merintih dan menangis.

“Kenapa….apa salah ku….aku tidak mau seperti ini….aku tidak terima…..aku hanya mau hidup bahagia…kenapa semua jadi begini….tolong aku…tolong.” Tangis sang Saint sambil merasakan dirinya jatuh ke kegelapan.

Tiba tiba dari atas, ada sebuah cahaya terang dan dia merasakan ada sebuah tangan menadah yang menahan badannya supaya tidak jatuh lebih dalam lagi. Dia juga merasakan tangan itu mengangkatnya ke dalam cahaya terang yang sangat menyilaukan mata. Kemudian, terdengarlah suara seorang wanita.

“Hiduplah kembali di dunia asal mu dan berbahagialah.”

Harumi tertidur karena dia merasakan ketenangan dan kedamaian yang luar biasa. Ketika terbangun, Harumi membuka mata dan dia kaget melihat seorang wanita berada di atasnya. Wanita itu langsung memeluknya ketika dia melihat Harumi bangun dan Harumi menyadari apa yang terjadi pada dirinya. Semenjak itu, walau tubuhnya sudah berubah dan kembali menjadi seperti awal, dia tetap merasa dirinya kotor dan takut kepada laki laki, sampai dia bertemu Masato hari ini,

“Aneh...tadi, aku tidak sengaja dipegang olehnya, tapi...aku tidak takut, malah jantungku berdegup kencang...dia benar benar aneh.” Pikir Harumi sambil memegang dadanya dan menoleh melihat Masato yang tertidur.

Tiba tiba saja Masato berbalik dan menghadap ke dinding, Harumi yang sudah tidak bisa melihat wajahnya, langsung membaca buku yang ada di depannya,

“Huuuh...kenapa dia melihat ku terus....” Pikir Masato yang sadar kalau dirinya di tatap oleh Harumi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!