Di kelas, Harumi terus melihat ke arah Masato yang sedang tertidur di kelas karena masih hari pertama masuk sekolah dan tidak ada pelajaran. Dia memperhatikan wajah Masato yang tertidur,
“Yamada Masato.....aku tidak sangka dia berubah....tapi, kalau dia tahu kisahku, dia pasti tidak mau berteman dengan ku....” Pikir nya.
Pikirannya mulai melayang, mengenang kehidupannya ketika dia masih berada di dunia lain bernama Pantheos dan dia ingat saat saat kematiannya yang tragis.
*****
Di sebuah kota, di Pantheos, suasana di jalan utama sangat ramai dengan penduduk. Mereka sedang menyambut dan mengelu elukan seorang wanita yang berdiri di sebuah kereta kuda sambil memegang tongkat dan di kawal oleh pasukan ksatria dari gereja. Wanita cantik dengan pakaian serba putih itu adalah Harumi yang merupakan seorang Saint, dia baru saja berhasil mengalahkan dan menyegel dewa kejahatan yang mengacaukan dunia. Dia kembali ke kotanya dan di elu elukan sebagai pahlawan.
Harumi turun dari kereta dan berjalan menuju ke dalam sebuah bangunan megah ala gereja eropa abad pertengahan. Ketika dia masuk, pintu langsung di tutup, para prajurit mengepung nya. Harumi menjadi takut dan bingung. Seorang kepala pendeta mendekatinya.
“Maaf yang mulia, sekarang sudah saatnya anda berkorban demi gereja. Tentunya yang mulia saint tidak keberatan kan ?” Tanya kepala pendeta itu dengan senyum yang mengerikan.
“Apa maksudnya, aku tidak mengerti maksudmu…..” Teriak Harumi.
“Kami dari pihak gereja akan melepaskan mu dan mengembalikan mu ke dunia yang ada di ingatanmu, melalui jalan kematian hehehe……”
“Bukan begini janjinya kan, kamu bilang mau melepaskan ku setelah berhasil mengalahkan dewa kejahatan…..”
Kepala pendeta itu menjentikkan jarinya dan beberapa prajurit langsung memegang tangannya. Tongkat nya terlepas dan jatuh dari tangannya.
“Apa ini, lepaskan…..”
“Yang mulia saint sudah ternoda oleh dewa kejahatan dan kembali membawa malapetaka untuk dunia, jadi karena itulah dia di hukum mati dengan di bakar di alun alun kota.” Teriak kepala pendeta itu.
“Ter..ternoda ? maksudnya apa ?” Tanya Harumi yang mulai ketakutan.
“Bawa dia keruang bawah tanah…..” Perintah kepala pendeta kepada beberapa prajurit yang berada di sana.
Harumi langsung di bawa keruang bawah tanah yang merupakan penjara bagi orang orang yang menentang gereja. Atas perintah sang pendeta kepala, para prajurit mengikatnya di atas sebuah meja besar. Tangan dan kaki nya di rantai, mulut nya di ikat oleh sebuah kain supaya dia tidak berteriak. Sang kepala pendeta kemudian memerintahkan beberapa pendeta lainnya untuk melepaskan pakaian nya sehingga sang saint menjadi terlanjang bulat. Air mata keluar dari matanya, dia merasa malu, jijik, marah dan dendam kepada semua orang itu. Setelah itu semua meninggalkan nya sendirian di dalam dengan kondisi terikat dan tidak memakai baju sehelai pun.
Dua hari kemudian, beberapa pendeta bersama kepala pendeta kembali menemui nya. Harumi yang lemas karena tidak di beri makan dan minum selama dua hari tidak bisa berkata apa apa. Salah seorang pendeta membuka pengikat mulut nya dan memberinya minuman keras. Kemudian kepala pendeta memerintahkan pendetanya untuk memperkosanya secara bergiliran. Harumi yang sudah lemas itu tidak bisa memberikan perlawanan dan hanya pasrah melihat tubuhnya di siksa oleh para pendeta itu. Batin nya menangis sedih, karena dia merasa dia tidak berbuat sesuatu yang salah, tapi apa yang di alami nya sangat menyakitkan.
“Agh….ah…sakit….aaaaaaaa….” Teriaknya di dalam hati dengan air mata bercucuran.
Selama lima hari, siksaan ini dia terima, para pendeta yang memperkosa sekaligus menyiksanya, semakin beringas hari demi hari. Harumi sudah tidak memiliki tenaga lagi, alat kelamin dan bagian bagian pribadi lainnya sudah hancur akibat ulah pendeta pendeta bejat itu. Selagi para pendeta menjalankan aksinya, seorang ksatria berzirah putih dan menggunakan pedang besar masuk ke dalam dan membnunuh semua pendeta di sana. Dia langsung membebaskan Harumi dan membawanya keluar. Harumi mengenal siapa ksatria itu, dia adalah kekasih Harumi selama melakukan perjalanan. Ksatria itu bercerita kalau dia mengetahui apa yang terjadi dari mulut seorang pendeta yang sedang mabuk di bar.
Di atas, ternyata mereka sudah di kepung oleh para prajurit gereja. Seorang kepala pendeta mendekati keduanya.
“Kalian tidak akan bisa lolos…tembak.” Teriak kepala pendeta itu.
Para pemanah langsung maju dan melepaskan anak panahnya kepada mereka berdua. Ksatria itu langsung menutupi saint itu dengan tubuh nya yang besar. Anak panah yang berjumlah puluhan itu langsung menutupi seluruh punggung ksatria itu.
“Lari yang mulia Helena…biarkan aku di sini……kamu harus hidup.”
“Tidaaak…aku tidak akan meninggalkan mu Roan….kita akan bersama selamanya..” Teriak Harumi.
Harumi langsung berusaha berdiri dan dia membuka item box nya, kemudian mengambil sebuah gada. Dia langsung memukul beberapa prajurit sampai terjatuh, tapi karena dia dalam kondisi lemah, dia tidak bisa membunuh para prajurit itu. Karena tidak terima di pukul, para prajurit menusukkan tombak nya mengarah kepada Harumi yang sudah tidak berdaya. Sang ksatria yang melihat apa yang di lakukan para prajurit langsung berdiri dan menghadang semua tusukan tombak dengan dada nya. Sang ksatria langsung muntah darah karena beberapa tombak menancap pada dada dan perut nya. Setelah itu dia terkulai lemas.
“Tidak…kenapa kamu menolong ku….” Harumi langsung mendekap nya dan tidak membiarkan nya dia jatuh ke tanah, akibat nya mereka berdua jatuh.
“Yang mulia saint…aku mencin….” Sang ksatria tertunduk dan menghembuskan nafas terakhirnya, kata kata terakhirnya belum sempat dia selesaikan.
“Tidaaaaaak….jangan tinggalkan aku……Roaaaaan……” Teriak Harumi.
“Hei jangan diam saja tangkap dia dan bawa dia kebawah lagi…..” Teriak sang kepala pendeta.
Beberapa prajurit langsung membawa Harumi yang sedang menangis tersedu dan meraung raung. Dia di bawa kembali ke ruang bawah tanah dan kembali di perlakukan seperti sebelum nya oleh beberapa pendeta dan prajurit. Keesokan harinya, dia di bawa ke alun alun dan di ikat di sebuah kayu dengan kondisi tubuh yang sudah rusak. Sang kepala pendeta mulai berceramah, dia mengatakan kalau saint sudah menjadi kaki tangan dewa kejahatan dan sudah tidak murni. Sebagai buktinya dia mengangkat kaki Harumi dan merentangkan nya, para penduduk bisa melihat dengan jelas daerah pribadi Harumi yang sudah hancur.
Semua penduduk yang termakan dan terhasut oleh omongan sang pendeta langsung menghujat dirinya, mereka meleparkan apa saja yang bisa di lempar kepada nya. Kepala Harumi menjadi berdarah karena terkena beberapa lemparan batu. Setelah hujatan berhenti, algojo mulai menumpuk jerami di bawah tiang dan mulai menyalakan api. Hanya dalam sekejap, tubuh Harumi mulai di lalap oleh api yang terus membakarnya. Ketika dia sudah mau menutup mata untuk terakhir kali nya, dia melihat ksatria yang menolong nya sedang menonton dari jauh bersama dengan kepala pendeta sambil tertawa memandangnya. Dia sedih karena merasa di khianati oleh kekasih nya yang ternyata berkerja sama dengan sang kepala pendeta. Dia langsung menutup matanya.Setelah itu, dia merasakan dirinya mengambang di kegelapan. Dia merintih dan menangis.
“Kenapa….apa salah ku….aku tidak mau seperti ini….aku tidak terima…..aku hanya mau hidup bahagia…kenapa semua jadi begini….tolong aku…tolong.” Tangis sang Saint sambil merasakan dirinya jatuh ke kegelapan.
Tiba tiba dari atas, ada sebuah cahaya terang dan dia merasakan ada sebuah tangan menadah yang menahan badannya supaya tidak jatuh lebih dalam lagi. Dia juga merasakan tangan itu mengangkatnya ke dalam cahaya terang yang sangat menyilaukan mata. Kemudian, terdengarlah suara seorang wanita.
“Hiduplah kembali di dunia asal mu dan berbahagialah.”
Harumi tertidur karena dia merasakan ketenangan dan kedamaian yang luar biasa. Ketika terbangun, Harumi membuka mata dan dia kaget melihat seorang wanita berada di atasnya. Wanita itu langsung memeluknya ketika dia melihat Harumi bangun dan Harumi menyadari apa yang terjadi pada dirinya. Semenjak itu, walau tubuhnya sudah berubah dan kembali menjadi seperti awal, dia tetap merasa dirinya kotor dan takut kepada laki laki, sampai dia bertemu Masato hari ini,
“Aneh...tadi, aku tidak sengaja dipegang olehnya, tapi...aku tidak takut, malah jantungku berdegup kencang...dia benar benar aneh.” Pikir Harumi sambil memegang dadanya dan menoleh melihat Masato yang tertidur.
Tiba tiba saja Masato berbalik dan menghadap ke dinding, Harumi yang sudah tidak bisa melihat wajahnya, langsung membaca buku yang ada di depannya,
“Huuuh...kenapa dia melihat ku terus....” Pikir Masato yang sadar kalau dirinya di tatap oleh Harumi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Lonely One
ok
2024-01-23
0
TeryKing
Fakta nih
2023-11-04
0
bysatrio
Novel keren
2023-10-23
0