Chapter 5

Keduanya hinggap di atas atap, mereka melihat ke dalam gedung melalui lubang cahaya di atap, para murid, guru dan staff di kumpulkan di duduk di tengah sambil di awasi oleh para pria bertopeng yang jumlahnya sekitar 20 orang. Di podium, seorang pria bertopeng bertubuh besar dan sedikit gemuk duduk sambil memegang sebuah senapan mesin dan sebuah golok besar. Sirene polisi terdengar jelas, mobil mobil polisi berhenti di depan gedung olah raga dan para polisi keluar dari mobil menjadikan mobil mereka sebagai barikade.

“Tempat ini sudah di kepung polisi, menyerahlah dan jangan melawan...” Teriak seorang polisi wanita menggunakan speaker.

Seorang ******* keluar dari dalam gedung olah raga membawa seorang guru dan menodongkan senapan buru nya ke kepala guru.

“Kami punya sandera, turuti tuntutan kami dan kami akan lepaskan sandera....kalau kalian menerobos masuk, kami akan membunuhi sandera satu persatu.

“Apa tuntutan kalian ?” Tanya polisi.

Selagi polisi dan para ******* berdiskusi untuk bernegosiasi, Masato dan Harumi yang melihat dari atas, kembali ke lubang cahaya tempat mereka sebelumnya,

“Sekarang bagaimana ?” Tanya Harumi.

“Kamu ada skill yang bisa melumpuhkan mereka ?” Tanya Masato.

“Ada, skill debuff berama paralyze....tapi tidak bisa semua nya, harus satu satu...bagaimana cara pakainya kalau mereka sebanyak itu.” Jawab Harumi.

“Hmm...aku ada skill yang bisa bikin mereka tidak melihat apa apa dan buta sesaat, tapi teman teman kita, para guru dan staff juga kena....sebentar saja sih...” Balas Masato.

Keduanya langsung saling melihat satu sama lain dan mengangguk, kemudian mereka berdiri dan membuka lubang cahaya matahari di atap,

“Flash...” Ujar Masato.

Seluruh ruangan gedung olah raga langsung di penuhi cahaya yang sangat terang dan menyilaukan mata, teriakan langsung memenuhi ruangan, baik para murid, guru, staff dan para ******* yang ada di dalam ruangan menjadi heboh. Keduanya langsung turun dan dengan kecepatan tinggi melumpuhkan satu persatu ******* yang ada di dalam ruangan. Ketika cahaya menghilang, para ******* itu ada yang pingsan dan kejang kejang karena tersetrum, para murid, guru dan staff menjadi bingung melihat nya, ketika mereka melihat ke depan, ada dua orang berpakaian aneh sedang berdiri berhadapan dengan ketua ******* yang ada di podium. Tentu saja ketua ******* yang bertubuh gemuk itu langsung bediri,

“Si..siapa kalian ?” Tanya pria gemuk yang langsung menodongkan senapan mesin nya kepada Masato dan Harumi.

“Tidak penting siapa kami, lebih baik kamu menyerah, kamu tinggal sendirian.” Jawab Masato.

“Huh...rasakan ini.....”

Pria itu menembakkan senapan mesinnya secara bertubi tubi, Masato dan Harumi tidak bisa bergerak karena di belakang mereka masih banyak para murid, guru dan staff yang di jadikan sandera. Keduanya mengangkat tangan menutupi wajahnya, tapi ternyata peluru itu tidak mengenai keduanya, karena pakaian mereka mengleuarkan aura pelindung yang menjatuhkan peluru itu ke tanah ketika membenturnya.

“Hahahaha....rasakan...rasakan..matilah kalian...” Teriak pria itu.

Akhirnya peluru pun habis, asap mulai menyingsing, pria itu kaget karena melihat dua pasang mata kuning yang berjalan maju ke arah nya dari dalam asap.

“Ka..kalian ini apa ? monster ?” Teriak pria itu sambil membuang senapan mesin nya dan mencabut golok nya.

“Enak saja bilang monster...” Teriak Harumi yang sudah berada persis di depan pria itu.

Melihat Harumi berada di depan nya, pria itu langsung menyabetkan golok nya dan Harumi menangkis golok dengan lengannya, golok itu patah dan patahan nya terpental menancap ke dinding, Harumi langsung menendang perut pria itu dan membuatnya terpental jauh. Pria yang membentur dinding itu sudah tidak bergerak lagi, ketika Masato ingin menghampirinya,

“Berhenti....angkat tangan kalian.....” Teriak polisi yang sudah masuk ke dalam gedung dan mengepung keduanya.

Tanpa menunda lagi, Masato langsung menggendong Harumi dan terbang ke atas kemudian keluar melalui lubang cahaya dengan kecepatan luar biasa. Para polisi yang menodongkan senjatanya, tidak sempat menembak dan hanya bisa melihat keduanya pergi. Para murid yang sudah bebas, langsung bersorak sorak  melihat keduanya terbang pergi.

“Siapa mereka ?” Tanya seorang polisi wanita yang sepertinya berpangkat.

“Tidak tahu letnan....tapi, semua ******* yang berada di dalam gedung sudah di amankan...mereka sudah dalam keadaan pingsan...” Balas seorang polisi berseragam.

“Hmmm.....” Gumam letnan.

Para murid berteriak kalau yang menolong mereka adalah superhero dan beberapa murid memutar kembali video yang mereka rekam ketika pria yang merupakan pimpinan ******* mulai menembaki Masato dan Harumi. Letnan menghampiri murid yang sedang melihat video dan mengambil smartphone nya, kemudian dia melihat video nya,

“Maaf ya, aku pinjam smartphone nya....hei, cepat pindahkan video ini, kita belum tahu mereka teman atau lawan....kalau mereka tidak mempan di tembak seperti ini, sangat berbahaya buat kita...” Teriak letnan kepada seorang anak buahnya.

“Siap letnan...” Anak buahnya mengambil smartphone itu dan pergi membawanya.

Letnan melihat ke atas, tempat Masato dan Harumi keluar dari gedung olah raga, dia mengepalkan tangannya,

“Aku akan tangkap kalian....” Gumam nya dalam hati.

*****

Sementara itu, Masato yang menggendong Harumi ala princess terbang menjauh dari sekolah,

“Yamada-kun, aku bisa terbang sendiri...” Ujar Harumi.

“Iya...maaf, soalnya tadi buru buru....siap ya aku lepaskan.” Balas Masato.

“Eh jangan...biarkan aku seperti ini dulu....sebentar hehe...” Balas Harumi yang malah mendekap leher Masato.

“Loh, tadi katanya bisa terbang sendiri....” Balas Masato.

“Aku tidak mengerti....aku biasanya takut laki laki, tapi kenapa sama kamu tidak...makanya tolong biarkan aku seperti ini dulu...” Balas Harumi.

“Kamu...tidak anggap aku laki laki ?” Tanya Masato.

“Loh bukan itu....sudahlah, jangan banyak bicara....tapi..tadi seru ya hahahaha...” Jawab Harumi.

“Hahahah...iya seru, aku jadi bersemangat...terima kasih ya Satou-san, sudah percaya dengan ku...” Balas Masato sambil tertawa.

“Sama sama, aku juga terima kasih Yamada-kun....” Balas Harumi.

Keduanya terbang menjauh dari sekolah sambil tertawa dengan ceria dan menceritakan kejadian yang mereka alami barusan.

*****

Dua hari setelahnya, ketika sekolah masuk kembali karena sebelum nya di liburkan akibat ada kejadian ******* dan polisi melakukan penyelidikan, Masato datang ke sekolah, ketika masuk ke dalam gedung, dia melihat kerumunan murid murid segala angkatan yang sedang melihat papan pengumuman di lorong setelah ruang loker,

“Ada apa ya ?” Tanya Masato dalam hati.

Tiba tiba pundaknya di tepuk dari belakang, Masato menoleh dan melihat Harumi yang menepuknya,

“Selamat pagi, Red Kamen.” Bisik nya di telinga Masato.

“Hah...Red Kamen ?” Tanya Masato.

“Hehe...iya, kamu Red Kamen, aku Shiro Mask.....” Jawab Harumi.

“Hah...dapat dari mana nama nama itu ?” Tanya Masato.

“Ini, di grup sekolah ramai...kok kamu tidak tahu ? smartphone kamu kemana ?” Tanya Harumi.

“Oh..kemarin smartphone ku ternyata rusak hahaha....” Jawab Masato.

“Pantas dua hari ini kamu tidak ada kabar, kupikir kamu membenci ku....” Balas Harumi.

“Mana mungkin, smartphone ku rusak, sepertinya kena tembak kemarin...”

“Begitu ya....ya sudahlah, sana lihat kalau mau...” Ujar Harumi sambil menunjuk ke arah kerumunan.

Masato melangkah dan menerobos kerumunan, dia kaget bukan kepalang karena melihat sebuah poster bergambar dirinya sedang berpose yang seperti nya di gambar seseorang di tambah gambar Harumi yang juga sedang berpose, nama mereka adalah Red Kamen dan Shiro Mask. Masato menutup wajahnya yang merah karena malu dan langsung menyingkir, sementara Harumi tertawa terbahak bahak mengikuti Masato dari belakang.

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chaoter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chaoter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!