Keduanya hinggap di atas atap, mereka melihat ke dalam gedung melalui lubang cahaya di atap, para murid, guru dan staff di kumpulkan di duduk di tengah sambil di awasi oleh para pria bertopeng yang jumlahnya sekitar 20 orang. Di podium, seorang pria bertopeng bertubuh besar dan sedikit gemuk duduk sambil memegang sebuah senapan mesin dan sebuah golok besar. Sirene polisi terdengar jelas, mobil mobil polisi berhenti di depan gedung olah raga dan para polisi keluar dari mobil menjadikan mobil mereka sebagai barikade.
“Tempat ini sudah di kepung polisi, menyerahlah dan jangan melawan...” Teriak seorang polisi wanita menggunakan speaker.
Seorang ******* keluar dari dalam gedung olah raga membawa seorang guru dan menodongkan senapan buru nya ke kepala guru.
“Kami punya sandera, turuti tuntutan kami dan kami akan lepaskan sandera....kalau kalian menerobos masuk, kami akan membunuhi sandera satu persatu.
“Apa tuntutan kalian ?” Tanya polisi.
Selagi polisi dan para ******* berdiskusi untuk bernegosiasi, Masato dan Harumi yang melihat dari atas, kembali ke lubang cahaya tempat mereka sebelumnya,
“Sekarang bagaimana ?” Tanya Harumi.
“Kamu ada skill yang bisa melumpuhkan mereka ?” Tanya Masato.
“Ada, skill debuff berama paralyze....tapi tidak bisa semua nya, harus satu satu...bagaimana cara pakainya kalau mereka sebanyak itu.” Jawab Harumi.
“Hmm...aku ada skill yang bisa bikin mereka tidak melihat apa apa dan buta sesaat, tapi teman teman kita, para guru dan staff juga kena....sebentar saja sih...” Balas Masato.
Keduanya langsung saling melihat satu sama lain dan mengangguk, kemudian mereka berdiri dan membuka lubang cahaya matahari di atap,
“Flash...” Ujar Masato.
Seluruh ruangan gedung olah raga langsung di penuhi cahaya yang sangat terang dan menyilaukan mata, teriakan langsung memenuhi ruangan, baik para murid, guru, staff dan para ******* yang ada di dalam ruangan menjadi heboh. Keduanya langsung turun dan dengan kecepatan tinggi melumpuhkan satu persatu ******* yang ada di dalam ruangan. Ketika cahaya menghilang, para ******* itu ada yang pingsan dan kejang kejang karena tersetrum, para murid, guru dan staff menjadi bingung melihat nya, ketika mereka melihat ke depan, ada dua orang berpakaian aneh sedang berdiri berhadapan dengan ketua ******* yang ada di podium. Tentu saja ketua ******* yang bertubuh gemuk itu langsung bediri,
“Si..siapa kalian ?” Tanya pria gemuk yang langsung menodongkan senapan mesin nya kepada Masato dan Harumi.
“Tidak penting siapa kami, lebih baik kamu menyerah, kamu tinggal sendirian.” Jawab Masato.
“Huh...rasakan ini.....”
Pria itu menembakkan senapan mesinnya secara bertubi tubi, Masato dan Harumi tidak bisa bergerak karena di belakang mereka masih banyak para murid, guru dan staff yang di jadikan sandera. Keduanya mengangkat tangan menutupi wajahnya, tapi ternyata peluru itu tidak mengenai keduanya, karena pakaian mereka mengleuarkan aura pelindung yang menjatuhkan peluru itu ke tanah ketika membenturnya.
“Hahahaha....rasakan...rasakan..matilah kalian...” Teriak pria itu.
Akhirnya peluru pun habis, asap mulai menyingsing, pria itu kaget karena melihat dua pasang mata kuning yang berjalan maju ke arah nya dari dalam asap.
“Ka..kalian ini apa ? monster ?” Teriak pria itu sambil membuang senapan mesin nya dan mencabut golok nya.
“Enak saja bilang monster...” Teriak Harumi yang sudah berada persis di depan pria itu.
Melihat Harumi berada di depan nya, pria itu langsung menyabetkan golok nya dan Harumi menangkis golok dengan lengannya, golok itu patah dan patahan nya terpental menancap ke dinding, Harumi langsung menendang perut pria itu dan membuatnya terpental jauh. Pria yang membentur dinding itu sudah tidak bergerak lagi, ketika Masato ingin menghampirinya,
“Berhenti....angkat tangan kalian.....” Teriak polisi yang sudah masuk ke dalam gedung dan mengepung keduanya.
Tanpa menunda lagi, Masato langsung menggendong Harumi dan terbang ke atas kemudian keluar melalui lubang cahaya dengan kecepatan luar biasa. Para polisi yang menodongkan senjatanya, tidak sempat menembak dan hanya bisa melihat keduanya pergi. Para murid yang sudah bebas, langsung bersorak sorak melihat keduanya terbang pergi.
“Siapa mereka ?” Tanya seorang polisi wanita yang sepertinya berpangkat.
“Tidak tahu letnan....tapi, semua ******* yang berada di dalam gedung sudah di amankan...mereka sudah dalam keadaan pingsan...” Balas seorang polisi berseragam.
“Hmmm.....” Gumam letnan.
Para murid berteriak kalau yang menolong mereka adalah superhero dan beberapa murid memutar kembali video yang mereka rekam ketika pria yang merupakan pimpinan ******* mulai menembaki Masato dan Harumi. Letnan menghampiri murid yang sedang melihat video dan mengambil smartphone nya, kemudian dia melihat video nya,
“Maaf ya, aku pinjam smartphone nya....hei, cepat pindahkan video ini, kita belum tahu mereka teman atau lawan....kalau mereka tidak mempan di tembak seperti ini, sangat berbahaya buat kita...” Teriak letnan kepada seorang anak buahnya.
“Siap letnan...” Anak buahnya mengambil smartphone itu dan pergi membawanya.
Letnan melihat ke atas, tempat Masato dan Harumi keluar dari gedung olah raga, dia mengepalkan tangannya,
“Aku akan tangkap kalian....” Gumam nya dalam hati.
*****
Sementara itu, Masato yang menggendong Harumi ala princess terbang menjauh dari sekolah,
“Yamada-kun, aku bisa terbang sendiri...” Ujar Harumi.
“Iya...maaf, soalnya tadi buru buru....siap ya aku lepaskan.” Balas Masato.
“Eh jangan...biarkan aku seperti ini dulu....sebentar hehe...” Balas Harumi yang malah mendekap leher Masato.
“Loh, tadi katanya bisa terbang sendiri....” Balas Masato.
“Aku tidak mengerti....aku biasanya takut laki laki, tapi kenapa sama kamu tidak...makanya tolong biarkan aku seperti ini dulu...” Balas Harumi.
“Kamu...tidak anggap aku laki laki ?” Tanya Masato.
“Loh bukan itu....sudahlah, jangan banyak bicara....tapi..tadi seru ya hahahaha...” Jawab Harumi.
“Hahahah...iya seru, aku jadi bersemangat...terima kasih ya Satou-san, sudah percaya dengan ku...” Balas Masato sambil tertawa.
“Sama sama, aku juga terima kasih Yamada-kun....” Balas Harumi.
Keduanya terbang menjauh dari sekolah sambil tertawa dengan ceria dan menceritakan kejadian yang mereka alami barusan.
*****
Dua hari setelahnya, ketika sekolah masuk kembali karena sebelum nya di liburkan akibat ada kejadian ******* dan polisi melakukan penyelidikan, Masato datang ke sekolah, ketika masuk ke dalam gedung, dia melihat kerumunan murid murid segala angkatan yang sedang melihat papan pengumuman di lorong setelah ruang loker,
“Ada apa ya ?” Tanya Masato dalam hati.
Tiba tiba pundaknya di tepuk dari belakang, Masato menoleh dan melihat Harumi yang menepuknya,
“Selamat pagi, Red Kamen.” Bisik nya di telinga Masato.
“Hah...Red Kamen ?” Tanya Masato.
“Hehe...iya, kamu Red Kamen, aku Shiro Mask.....” Jawab Harumi.
“Hah...dapat dari mana nama nama itu ?” Tanya Masato.
“Ini, di grup sekolah ramai...kok kamu tidak tahu ? smartphone kamu kemana ?” Tanya Harumi.
“Oh..kemarin smartphone ku ternyata rusak hahaha....” Jawab Masato.
“Pantas dua hari ini kamu tidak ada kabar, kupikir kamu membenci ku....” Balas Harumi.
“Mana mungkin, smartphone ku rusak, sepertinya kena tembak kemarin...”
“Begitu ya....ya sudahlah, sana lihat kalau mau...” Ujar Harumi sambil menunjuk ke arah kerumunan.
Masato melangkah dan menerobos kerumunan, dia kaget bukan kepalang karena melihat sebuah poster bergambar dirinya sedang berpose yang seperti nya di gambar seseorang di tambah gambar Harumi yang juga sedang berpose, nama mereka adalah Red Kamen dan Shiro Mask. Masato menutup wajahnya yang merah karena malu dan langsung menyingkir, sementara Harumi tertawa terbahak bahak mengikuti Masato dari belakang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments