Bel pun berbunyi, seluruh teman sekelas termasuk Jiro dan gadis yang baru datang itu, duduk di tempat duduk nya yang sudah di tentukan. Guru masuk ke dalam kelas dan karena baru hari pertama, dia memberikan orientasi kepada seluruh kelas, tiba tiba ada sebuah gumpalan kertas mendarat di meja Masato, melihat gumpalan kertas itu, Masato menoleh dan melihat gadis di sebelahnya sedang melirik kepadanya, dia mengambil gulungan kertas itu dan membukanya,
“Kamu Yamada-kun ?” Tanya tulisan di dalam kertas.
Masato menoleh lagi dan melihat gadis di sebelahnya terlihat seperti sedang menunggu balasan dari dirinya. Dia menulis di lembaran kertas itu dan melemparkan nya kembali ke meja gadis itu. Gadis itu langsung membacanya,
“Iya benar, kamu Satou-san ?” Tanya Masato.
Gadis itu menulis lagi dan kembali melemparkan kertasnya ke meja Masato, tentu saja Masato mengambil nya dan membacanya.
“Iya benar, aku Satou Harumi.....kita sekelas kan waktu kelas 1, ini id ku...tolong di add.”
Masato mengambil smartphone nya dan memasukkan id yang di tulis di kertas ke aplikasi chatting nya. Setelah itu dia langsung mengirimkan sebuah emoticon kepada Harumi. Tentu saja Harumi langsung mengambil smartphone dari tasnya dan membaca pesan nya. Kemudian dia mengetikkan sesuatu dan mengirimnya,
“Kok kamu bisa berubah sedrastis itu ?” Tanya Harumi.
“Kamu sendiri berubah juga, tadinya seingatku kamu kan kurus, pendek, rambut di kepang dua dan poni yang menutupi mata....” Jawab Masato.
“Jangan di jabarkan dong....kamu juga kan, pendek dan kurus, bungkuk lagi, sekarang kenapa bisa jadi seperti ini....” Balas Harumi.
“Panjang ceritanya, kamu sendiri kenapa bisa berubah menjadi seperti itu ?” Tanya Masato.
“Sama, panjang ceritanya...” Balas Harumi.
Akhirnya pembicaraan mereka selesai, Masato tidak terlalu penasaran dengan perubahan Harumi, yang membuat dia penasaran adalah dua orang yang seharusnya sudah mati menjadi teman sekelasnya. Dia langsung menggunakan skill analyze nya untuk melihat status Jiro dan gadis yang datang belakangan.
“Hmm...Kaname Jiro, level 25, karateka......Saikoji Nanako, level 20, atlet panahan....hmmmm....aku jadi bingung....level keduanya di atas rata rata...tapi, berbeda dengan ku....” Pikir Masato.
Kemudian tanpa sengaja, dia menoleh melihat kepada Harumi, Masato langsung terperanjat ketika melihat status Harumi.
\=====================================================
Class : Holy Maiden Saintess.
Level : 98
Power : 98.000
Skill : Martial arts mastery, healing magic, holy light, light arrow, purification, debuff magic, support magic, god’s blessing.
Trait : Temporary blessing of the Holy Gods, high human, item box, full appraisal, auto barrier.
\======================================================
“Haaaaah.....” Teriak Masato yang tanpa sadar langsung berdiri merapat ke dinding jendela.
“Hei, Yamada....kenapa tiba tiba berteriak ?” Teriak pak guru dari depan.
“Ah...maaf pak....maaf....” Balas Masato sambil membungkuk.
Kemudian dia kembali duduk, tapi dia sama sekali tidak berani menoleh melihat Harumi yang terus menatapnya tanpa berkedip sama sekali, keringatnya mulai deras keluar,
“Dia...level 98....yang benar saja....ada juga yang seperti ku di kelas ini ? apa itu alasannya dia berubah sejauh itu ? tapi...kalau dia kembali dari dunia lain, aku tidak bertemu dengan nya di dunia lain....” Pikir Masato.
“Dling.” Smartphone Masato berbunyi, dia langsung mengambil nya dan membaca pesannya. “Makan siang ke atap, ada yang mau aku bicarakan.” Yang mengirim pesan itu adalah Harumi. Masato menoleh melirik kepada Harumi dan melihat Harumi masih menatap dirinya sambil tersenyum, akhirnya dia membalas pesan Harumi dengan menjawab ok.
*****
Makan siang pun tiba, Masato menoleh melihat ke arah Harumi, ternyata Harumi sudah menghilang, akhirnya dia pun langsung berdiri dan berlari menuju atap. Sesampainya di atap, dia melihat Harumi sudah berdiri dan sedang melihat ke langit, rambutnya yang panjang dan hitam tergerai tertiup angin,
“Akhirnya datang juga....” Ujar Harumi.
“Maaf, aku terlambat....” Balas Masato.
Harumi berbalik dan berdiri di depan Masato sambil memegang kepalanya dan membereskan rambutnya yang tertiup angin,
“Ayo mulai....” Ujar nya.
“Hah...mulai apa ?” Tanya Masato.
Tiba tiba saja Harumi memasukkan tangannya ke sebuah lubang hitam yang keluar tiba tiba dan mengambil sebuah gada dari dalam nya. Tanpa basa basi dia langsung maju dan menghantamkan gadanya. Tentu saja Masato langsung mengelak dan menjauh dari Harumi yang terus mengejarnya dengan kecepatan tinggi. Masato terus berlari dan menghindari serangan Harumi yang bertubi tubi,
“Satou-san...kenapa kamu menyerangku ?” Tanya Masato berteriak.
“Sudah kuduga, orang biasa pasti sudah mati kena hantaman ku....” Jawab Harumi.
“Kenapa kamu menyerangku....kamu mau membunuh ku ?” Tanya Masato.
“Iya, kamu sudah mengintip status ku...” Jawab Harumi.
“Haaah...gara gara itu...tunggu, kenapa kamu bisa tahu aku mengintip....” Balas Masato.
“Hah...aku peka dengan yang seperti itu....rasakan ini...” Balas Harumi.
Harumi menghantamkan gadanya kepada Masato, karena Masato sudah semakin terjepit, akhirnya dia diam di tempat. Harumi melompat dan menyerang dengan gada nya, tiba tiba tangannya di tangkap Masato,
“Hei...apa yang....” Teriak Harumi kaget.
Sebelum Harumi selesai bicara, dirinya sudah di jatuhkan oleh Masato dan terbaring di tanah dengan Masato di atasnya.
“Tenang dulu Satou-san...kita bisa bicarakan baik baik...” Ujar Masato.
“Uh...uh....huh....auuuh....” Balas Harumi dengan wajah merah dan mata yang terlihat kebingungan.
“Kenapa Satou-san......”
Masato melihat ke bawah dan ternyata tangan sebelahnya mendarat persis di dada Harumi dan meremasnya. Tentu saja wajah Harumi menjadi merah, melihat itu, Masato langsung melepaskannya dan melompat ke belakang,
“Maaaaf...Satou-san...aku tidak sengaja....maaf...” Ujar Masato sambil menunduk di depan Harumi yang sedang berdiri perlahan lahan.
“Huh dasar mesum....” Ujar Harumi yang berdiri sambil menutupi kedua dadanya dengan tangan.
“Maaf, aku tidak ada maksud memegang...eh...maaf...tidak ada maksud apa apa....” Balas Masato panik.
“Huuuh....” Balas Harumi sambil berbalik, tapi dia menoleh melihat Masato dengan sinis.
Keduanya pun terdiam dan suasana menjadi canggung, Masato melirik ke arah Harumi yang wajahnya masih sangat merah dan melirik ke tempat lain ketika Harumi melirik kepada dirinya. Setelah beberapa saat, akhirnya Harumi berbalik,
“Haaaah...ya sudah, aku juga minta maaf karena main asal serang saja, dasar Hero level 100 cabul.....” Ujar Harumi.
“Haah...kamu tahu statusku ? berarti kamu juga ngintip tadi....” Balas Masato.
“Kalau aku tidak ngintip, mana mungkin aku tahu itu kamu....gimana sih...kamu berubah total seperti itu...lagipula aku hanya lihat nama kamu, setelah tahu di intip, baru aku balas lihat status mu, payah.” Balas Harumi.
“Um...kalau begitu maaf deh....” Balas Masato.
“Huh...aku pikir level ku sudah tinggi jadi tidak bisa di lihat orang, ternyata ada yang lebih tinggi....tapi kok aku tidak ketemu kamu ya di dunia lain dan kok class kamu bisa Hero ?” Tanya Harumi heran.
“Hmm...aku juga tidak ketemu kamu di dunia lain...dan Saint ? aku baru pernah tahu...setahu ku tidak ada class Saint di dunia lain.” Jawab Masato.
“Hah...aku malah baru tahu ada class Hero...setahuku paling tinggi hanya Holy knight....” Balas Harumi.
“Aneh, di Vanadis tidak ada Saint, class support paling tinggi hanya archbishop...” Balas Masato.
“Hah...Saint itu bukan class support tapi class yang bisa bertarung, bertahan dan support juga....lagipula, dimana Vanadis itu...setahuku nama dunia lain itu Pantheos.” Ujar Harumi.
“Eh...Pantheos ? di mana ? aku malah baru pernah dengar....” Balas Masato.
Keduanya langsung terdiam dan saling melihat satu sama lain, keduanya mulai berpikir kalau mungkin mereka pergi ke dunia lain yang berbeda.
“Mungkin ga kita ga ketemu karena dunianya berbeda ?” Tanya Masato.
“Bisa jadi...tapi memang dunia lain itu ada berapa ? “Tanya Harumi.
“Nah itu aku tidak tahu...kalau kamu dari Pantheos dan aku dari Vanadis berarti sudah jelas ada dua kan....kemungkinan bisa ada lagi...” Jawab Masato.
“Aku tidak mengerti, tapi yang jelas, kamu nyata dan statusmu juga nyata...” Balas Harumi.
“Ya, aku juga tidak mengerti dan aku percaya kamu juga nyata...lalu, apa yang terjadi, kalau aku kemarin mati di tabrak mobil, lalu mati di dunia Vanadis dan aku bangun ketika baru habis di tabrak mobil. Jadi seakan akan aku tidak apa apa di tabrak mobil.” Ujar Masato.
“Um..sama, aku juga tenggelam minggu lalu di laut ketika ke sana bersama sepupuku....aku mati...dan lahir kembali di Pantheos, lalu ketika aku mati di dunia itu dan ketika aku bangun, aku ada di pantai dan sepupuku memeluk ku, dia mengatakan ajaib karena harusnya aku tertusuk karang ketika tenggelam tergulung ombak...” Balas Harumi.
“Dengan kata lain, kita berdua mati....lahir di dunia lain, hidup di sana dan mati di sana, kemudian kembali ke sini...dengan membawa status kita selagi di dunia lain...menarik, tapi tidak masuk di akal...” Gumam Masato.
Tiba tiba terdengar suara bel yang menandakan waktu makan siang sudah selesai, keduanya menghentikan pembahasan mereka dan turun ke bawah untuk kembali ke kelas mereka. Ketika di dalam kelas, tiba tiba smartphone Harumi berbunyi, dia mengambil nya dan melihat sebuah pesan dari Masato, dia melihat Masato sedang meliriknya sambil tersenyum,
“Salam kenal sekali lagi Saint-sama... mohon bantuannya selama 1 tahun ke depan, terima kasih.”
Harumi tersenyum, dia juga langsung menuliskan sesuatu sebagai balasannya dan mengirimnya kepada Masato.
“Sama sama, salam kenal juga Hero-sama, mohon bantuannya selama 1 tahun ke depan.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Lonely One
baru pertama baca novel jenis ini
2024-01-23
0